1.1. Latar Belakang Terwujudnya keadaan sehat adalah kehendak semua pihak, tidak hanya oleh perorangan, tetapi juga oleh kelompok dan bahkan oleh masyarakat. Menurut Undang-Undang Kesehatan No.23 Tahun 1992, kesehatan adalah keadaan sejahtera badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Menurut H.L. Bloom, status kesehatan dipengaruhi oleh faktor lingkungan, faktor perilaku, faktor pelayanan kesehatan, dan faktor keturunan yang saling mempengaruhi. Lingkungan sebagai faktor terbesar mempengaruhi perilaku, dan sebaliknya perilaku juga mempengaruhi lingkungan dan faktor lainnya (pelayanan kesehatan dan keturunan). Status kesehatan akan tercapai secara optimal apabila keempat faktor tersebut secara bersama-sama mempunyai kondisi yang optimal. Selanjutnya Lawrence Green menjelaskan bahwa perilaku itu dilatarbelakangi atau dipengaruhi oleh tiga faktor pokok, yakni faktor predisposisi (predisposing factors), faktor yang mendukung (enabling factors) dan faktor yang
memperkuat atau mendorong (reinforcing factors). Skema dari Bloom dan Green tersebut dapat dilihat sebagai berikut: