Anda di halaman 1dari 6

Liga Champions UEFA

TROFI Trofi Liga Champions saat ini ( 2009 ) berukuran 74 cm 8 kg didesain oleh ahli perhiasan asal Swiss, Joerg Stadelmann pada tahun 1967, dengan biaya 6.159 pound. Trofi sebelumnya telah menjadi milik Real Madrid setelah mereka menjadi juara untuk keenam kalinya pada tahun 1964/65. Selain Madrid, ada empat tim yg telah memilliki trofi liga Champions secara permanen karena telah lima kali jadi juara ( AC Milan, dan Liverpool) atau tiga kali brturut-turut ( Ajax dan Bayern Muenchen). Liga Champions UEFA

Logo Resmi Liga Champions UEFA Dibentuk 1955 (1992 untuk format baru) Wilayah UEFA Jumlah tim 32 (fase grup), 76 atau 77 (keseluruhan) Juara bertahan Internazionale (gelar ke-3) Klub tersukses Real Madrid (9 kali) Situs web http://www.uefa.com/uefachampionsleague/index.html Liga Champions UEFA 201011 Liga Champions UEFA (bahasa Inggris: UEFA Champions League) adalah kejuaraan antarklub sepak bola tahunan antara klub-klub sepak bola tersukses di Eropa, dan sering dianggap sebagai trofi tingkat klub yang paling prestisius di Eropa.

Sejarah
Kejuaraan ini pertama kali dicetuskan oleh salah satu majalah olah raga Perancis. Trofi berbentuk piala yang dijuluki "The Big Ears" (Telinga Besar),dan trofi pertama berbeda dengan yang sekarang diperebutkan (dibuat oleh Stadellman). Piala yang diperebutkan sekarang adalah edisi ke-6. Pada awalnya kejuaraan memperebutkan piala bernama Piala Juara Klub Eropa atau European Champion Clubs' Cup, yang biasanya disingkat menjadi Piala Eropa (European Cup, dan berbeda dari Piala Eropa seperti yang dikenal di Indonesia sekarang ini yang merujuk kepada European Championship). Kejuaraan ini dimulai pada musim 1955/56 dengan menggunakan sistem gugur dua leg, yaitu setiap tim bermain dua pertandingan, satu tandang dan satu di kandang, dan tim dengan skor

rata-rata tertinggi maju ke babak berikutnya. Hanya tim-tim juara liga di masing-masing negara, ditambah dengan pemegang juara pada saat itu, yang berhak ikut ajang kompetisi ini.

Format baru
Format dan namanya kemudian diganti pada musim 1992/93. Mulai saat itu, kejuaraan mempunyai tiga babak kualifikasi, satu babak kompetisi grup (tim-tim bermain dalam bentuk "tandang-kandang" seperti kompetisi reguler), dan kemudian empat babak final dengan sistem gugur. Semua babak kualifikasi dan pertandingan dengan sistem gugur dilangsungkan dengan dua leg, kecuali pertandingan final yang merupakan pertandingan tunggal yang diselenggarakan di sebuah tempat yang telah ditentukan oleh UEFA.

Pemegang gelar juara terbanyak


Real Madrid CF telah menjuarai kompetisi ini sembilan kali dan menjadi yang terbanyak di seluruh Eropa. Tim-tim yang paling sukses berikutnya adalah AC Milan (7 kali juara), Liverpool FC (5 kali juara), FC Bayern Mnchen dan AFC Ajax (4 kali juara), Manchester United, Internazionale Milan dan FC Barcelona (3 kali juara)

Serba-serbi Champions League


Musik yang mengiringi awal setiap siaran televisi kejuaraan ini digubah oleh Tony Britten, berdasarkan lagu gubahan George Frideric Handel yang berjudul Zadok the Priest, dan dibawakan oleh Chorus of the Academy of St. Martin in the Fields dan Royal Philharmonic Orchestra. Khusus bagi tim yang pernah juara Liga Champions minimal 5 kali tidak berturut-turut atau 3 kali berturut-turut, di lengan baju kiri akan terdapat logo Liga Champions dan tertulis jumlah piala yang dikoleksi. Seperi Ajax misalnya, karena juara pada tahun 1971, 1972 dan 1973 di lengan baju kiri terdapat logo Liga Champions disertai dengan jumlah piala yang didapat. Tim yang mengenakan logo Champion di lengan yaitu: Real Madrid (juara 9 kali), AC Milan (juara 7 kali), Liverpool (juara 5 kali), Bayer Muenchen (juara 74, 75 dan 76) dan Ajax (juara 71, 72, dan 73). Dalam 19 musim terakhir, hanya ada satu tim yang berhasil mempertahankan gelar juara Liga Champions (saat itu format dan namanya masih Piala Champions) selama dua musim berturut-turut, yaitu AC Milan yang kala itu masih berpredikat The Dream Team. Milan juga satu-satunya tim dalam 15 musim terakhir yang berhasil meraih final secara 3 kali berturut-turut (1993, 1994 (Juara), dan 1995). Pada akhir musim 2004/05 terjadi masalah. Liverpool yang juara Liga Champions pada musim itu berhak lolos langsung ke babak penyisihan musim depan, namun Liverpool di liga domestik ada di peringkat lima. Everton yang merupakan peringkat 4 mengajukan protes, sehingga Liverpool dan Everton tetap ikut Liga Champions musim depan (Everton lewat kualifikasi) dan Inggris pun punya lima tim ke Liga Champions (terbanyak dalam satu negara).

Kualifikasi
Kualifikasi untuk Liga Champions ditentukan oleh posisi tim-tim di liga domestik dan melalui sistem kuota; negara-negara yang mempunyai liga domestik yang lebih kuat diberikan lebih banyak tempat. Klub yang bermain di liga domestik yang lebih kuat juga mulai ikut pada babak yang lebih akhir. Misalnya, tiga liga terkuat, menurut peringkat UEFA, akan melihat juara dan runner-upnya langsung masuk ke babak fase grup, dan peringkat ketiga dan keempat masuk pada babak kualifikasi ketiga. Ada pengecualian pada peraturan ini; juara bertahan Liga Champions lolos secara otomatis ke babak grup tanpa tergantung posisi akhirnya di liga domestik. Dalam perputaran kompetisi liga

Champion klub-klub bertarung sengit untuk menempati posisi teratas sehingga layak ikut serta kejuaraan ini.

Final
Musim Juara 2011/12 2010/11 2009/10 Internazionale Milano 2008/09 FC Barcelona 2007/08 Manchester United 6-5 melalui adu penalti 2006/07 AC Milan 2005/06 Barcelona Liverpool 2004/05 3-2 melalui adu penalti 2003/04 Porto AC Milan 2002/03 3-2 melalui adu penalti 2001/02 Real Madrid Bayern Mnchen 2000/01 5-4 melalui adu penalti 1999/00 Real Madrid 1998/99 Manchester United 1997/98 Real Madrid 1996/97 Borussia Dortmund 30 21 10 31 Valencia Bayern Mnchen Juventus Juventus 21 11 setsd Bayer Leverkusen Valencia 30 Monaco 21 21 Liverpool Arsenal 20 20 Bayern munich Manchester United Hasil Runner-up Tempat Allianz Arena, Munich Stadion Wembley, London Stadion Santiago Bernabu, Madrid Stadio Olimpico, Roma Stadion Luzhniki, Moskwa Stadion Olimpiade, Athena Stade de France, Saint-Denis Atatrk Olimpiyat Stadyumu, stanbul Arena AufSchalke, Gelsenkirchen Old Trafford, Manchester Hampden Park, Glasgow San Siro, Milan Stade de France, Saint-Denis Camp Nou, Barcelona Amsterdam ArenA, Amsterdam Olympiastadion,

11 Chelsea perp. waktu

33 AC Milan perp. waktu

00 Juventus perp. waktu

Muenchen Juventus 1995/96 4-2 melalui adu penalti 1994/95 Ajax 1993/94 AC Milan 1992/93 Marseille 1991/92 Barcelona Crvena Zvezda 1990/91 53 melalui adu penalti 1989/90 AC Milan 1988/89 AC Milan PSV Eindhoven 1987/88 6-5 melalui adu penalti 1986/87 Porto Steaua Bucharest 1985/86 2-0 melalui adu penalti Juventus 10 Liverpool 21 Bayern Mnchen 10 40 Benfica Steaua Bucharest 10 40 10 AC Milan Barcelona AC Milan 11 Ajax perp. waktu Stadio Olimpico, Roma Stadion Ernst Happel, Wina Stadion Spiros Louis, Athena Olympiastadion, Muenchen Wembley, London Stadio San Nicola, Bari Stadion Prater, Wina Camp Nou, Barcelona Neckarstadion, Stuttgart Stadion Prater, Wina Snchez Pizjun, Sevilla

10 Sampdoria perp. waktu 00 Marseille perp. waktu

00 Benfica perp. waktu

00 Barcelona perp. waktu

Stadion Heysel, 1984/85 Tragedi Heysel terjadi di final ini. Brussel Akibatnya, semua tim Inggris dilarang bermain dalam semua kejuaraan yang diselenggarakan UEFA selama lima tahun. Liverpool 1983/84 4-2 melalui adu penalti 1982/83 Hamburg 1981/82 Aston Villa 10 10 Juventus Bayern Mnchen 11 Roma perp. waktu Stadio Olimpico, Roma Stadion Spiros Louis, Athena De Kuip, Rotterdam

1980/81 Liverpool 1979/80 Nottingham Forest 1978/79 Nottingham Forest 1977/78 Liverpool 1976/77 Liverpool 1975/76 Bayern Mnchen 1974/75 Bayern Mnchen Bayern Mnchen 1973/74 1972/73 Ajax 1971/72 Ajax 1970/71 Ajax 1969/70 Feyenoord 1968/69 AC Milan 1967/68 Manchester United 1966/67 Celtic 1965/66 Real Madrid

10 10 10 10 31 10 20

Real Madrid Hamburg Malm Club Brugge Borussia Mnchengladbach Saint-Etienne Leeds United

Parc des Princes, Paris Santiago Bernabu, Madrid Olympiastadion, Muenchen Wembley, London Stadio Olimpico, Roma Hampden Park, Glasgow Parc des Princes, Paris Stadion Heysel, Brussel Crvena Zvezda, Beograd De Kuip, Rotterdam Wembley, London San Siro, Milan Santiago Bernabu, Madrid Wembley, London Estdio Nacional, Lisboa Stadion Heysel, Brussel San Siro, Milan Stadion Prater, Wina Wembley, London

11 Atltico de Madrid perp. waktu Juventus Inter Milan Panathinaikos

Bayern Muenchen memenangi final ulangan, 40 10 20 20

21 Celtic perp. waktu 41 Ajax

41 Benfica perp. waktu 21 21 10 31 21 Inter Milan Partizan Belgrade Benfica Real Madrid Benfica

1964/65 Inter Milan 1963/64 Inter Milan 1962/63 AC Milan

1961/62 Benfica 1960/61 Benfica 1959/60 1958/59 1957/58 1956/57 1955/56 Real Madrid Real Madrid Real Madrid Real Madrid Real Madrid

53 32 73 20

Real Madrid Barcelona Eintracht Frankfurt Stade de Reims

Olympisch Stadion, Amsterdam Stadion Wankdorf, Bern Hampden Park, Glasgow Neckarstadion, Stuttgart Stadion Heysel, Brussel Santiago Bernabu, Madrid Parc des Princes, Paris

32 AC Milan perp. waktu 20 43 Fiorentina Stade de Reims

perp. waktu = hasil setelah perpanjangan waktu; setsd = setelah perpanjangan waktu sudden death

Distribusi Juara Berdasarkan Negara


Spanyol (12 gelar juara) Italia (12 gelar juara) Inggris (11 gelar juara) Jerman (6 gelar juara) Belanda (6 gelar juara) Portugal (4 gelar juara) Perancis (1 gelar juara) Rumania (1 gelar juara) Yugoslavia (1 gelar juara) Skotlandia (1 gelar juara)

Anda mungkin juga menyukai