Anda di halaman 1dari 4

HARA

Oleh: Nama NIM Rombongan Kelompok Asisten : Habibah Suciati : B1J011168 :I :2 : Sayekti Pancawati

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN II

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS BIOLOGI PURWOKERTO 2013

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Semua material yang diperlukan tanaman untuk hidup bagi tumbuhan dikenal dengan unsur hara atau nutrisi Tumbuhan merupakan organisme autotropik hidupnya bergantung pada ketersediaan senyawa anorganik dari lingkungan. Contohnya CO2 dari atmosfir, dan air serta mineral dari tanah. Organisme ini harus mendapatkan substansi yang berasal dari lingkungan secara konstan untuk proses metabolisme tubuhnya, serta untuk tumbuh dan berkembang (Hopkins, 1995). Unsur dikatakan esensial bila tumbuhan tidak mampu menyempurnakan daur hidupnya (misalnya membentuk biji yang viabel) tanpa unsur tersebut juga bila unsur tersebut menjadi bagian dari molekul atau kandungan tumbuhan yang esensial bagi tumbuhan itu (contohnya nitrogen pada protein dan magnesium dalam klorofil). Suatu unsur dikatakan esensial bila unsur itu juga harus berperan langsung dalam tumbuhan dan bukan menyebabkan unsur lain menjadi mudah tersedia atau melawan efek unsur lain (Bonner dan Vainer, 1965). Tubuh tanaman sebagian besar terdiri dari tiga unsur yaitu C, H dan O. Unsur-unsur ini diambil langsung dari udara berupa CO2 melalui fotosintesis untuk C dan O sedangkan unsur tertentu didapat oleh tanaman baik secara langsung maupun tidak langsung dari air didalam tanah. Tanaman tidak mungkin hidup hanya dengan tiga unsur tersebut, tanaman membutuhkan unsur lain yang sangat penting untuk proses pembentukan zat makanan (Dwidjoseputro, 1988). Unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman dibagi menjadi unsur hara makro dan unsur hara mikro. Unsur hara yang dibutuhkan dalam banyak tumbuhan dikenal sebagai unsur hara makro. Unsur hara makro ini umumnya digunakan oleh tumbuhan sebagai penyusun tubuh. Unsur hara makro ini terdiri dari unsur C, H, O, N, S, P, K, Ca dan Mg sedangkan unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit oleh tumbuhan dikenal sebagai unsur hara mikro. Unsur ini berperan sebagai aktivator enzim dan membantu dalam proses metabolisme tanaman. Unsur hara mikro ini terdiri dari dari unsur B, Cl, Cu, Fe, Mn, Mo, dan Zn. Unsurunsur C, H dan O diserap dalam bentuk molekul CO2, H2O dan O2. Unsur unsur N,

S diserap dalam bentuk kation K, Ca, dan Mg. Unsur-unsur esensial dapat meracuni tumbuhan bila diserap dalam bentuk yang tidak tepat, misalnya CH, SO2, H2S dan NH3 (Thomas and Richardson, 1973). Unsur hara esensial yang kurang dari jumlah yang dibutuhkan oleh tanaman akan mengakibatkan tanaman tersebut akan terganggu metabolismenya yang secara visual dapat terlihat dari penyimpangan-penyimpangan yang terjadi pada pertumbuhannya. Gejala kekurangan unsur hara ini dapat berupa pertumbuhan akar, batang ataupun daun yang terhambat (kerdil) dan mengalami klorosis maupun nekrosis pada berbagai organ tanaman. Gejala kekurangan unsur hara tergantung pada dua hal yaitu fungsi dari unsur hara tersebut dan kemudahan bagi unsur hara tersebut untuk ditranslokasikan dari daun tua ke daun muda. Kemudahan suatu unsur hara untuk ditranslokasikan tergantung pada solubilitas (kelarutan) dari bentuk kimia unsur tersebut didalam jaringan tanaman dan kemudahannya untuk dapat masuk kedalam pembuluh floem (Lakitan, 1995). Praktikum hara ini menggunakan rumput teki (Cyperus rotundus) karena.....

B. Tujuan

II. MATERI DAN METODE

A. Materi Alat yang digunakan adalah 10 buah botol gelap, 10 buah sumbat dari kapas, gelas ukur, kertas label, penggaris, pipet tetes, gelas erlenmeyer. Bahan yang digunakan adalah Rumput teki (Cyperus rotundus), dan larutan baku unsur hara ( Fe EDTA, FeCl3, -Ca, -S, -Mg, -K, -N, -P, -Fe, -hara mikro), akuades. B. Metode Metode yang digunakan dalam praktikum Hara adalah sebagai berikut: 1. Botol gelap dicuci hingga bersih, kemudian bilas dua kali dengan akuades. 2. Tandai botol tersbut dengan menggunakan kertas label, masing-masing untuk larutan hara yaitu Fe EDTA, FeCl3, -Ca, -S, -Mg, -K, -N, -P, -Fe, -hara mikro. 3. Rumput teki (Cyperus rotundus) diambil dan dibersihkan akarnya. 4. Rumput teki (Cyperus rotundus) yang sudah dibersihkan, kemudian tanahnya dibuang. 5. Rumput teki (Cyperus rotundus) diukur panjang akar terpanjang, panjang batang dan jumlah akar. 6. Rumput teki (Cyperus rotundus) dimasukan kedalam botol 7. Botol gelap diisi kurang lebih volume atau sampe akarnya terendam dengan larutan-larutan hara tersebut sesuai dengan label masing-masing. Tandai batas larutan hara dengan tip-ex. 8. Sumbat botol dipasang dengan menggunakan kapas yang dibalut pada batang jagung dengan hati-hati, kapas diusahakan tidak mengenai larutan hara. 9. Larutan hara diamati setiap hari apabila didalam botol berkurang maka ditambahkan akudest samapi tepat pada tanda tip-ex. 10. Panjang akar terpanjang, panjang batang dan jumlah akar diukur kembali pada akhir minggu ke empat, catat dan amati gejala-gejala kekurangan unsur hara yang terjadi pada daun, batang, dan akar. 11. Pengamatan diakhiri pada minggu ke dua. Buang semua larutan hara yang tersisa dan bahan tanaman. Kemudian cuci kembali botol-botol tersebut.

Anda mungkin juga menyukai