Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS

Pada percobaan Motor Bensin, kelompok kami mengalami masalah pada mesin yang akan dilakukan percobaan. Oleh karena itu, kelompok kami diputuskan menganalisa hasil percobaan kelompok lain. Berikut adalah analisis dari percobaan motor bensin: Pada grafik 1 sampai 9, bebannya diatur meningkat konstan namun putarannya tidak diatur, tujuannya adalah mengetahui karakteristik motor bensin terhadap putaran. Sedangkan pada grafik 10 sampai 18, putarannya diatur satu nilai sebesar 1055 rpm dan bebannya diatur meningkat secara konstan, tujuannya adalah mengetahui karakteristik motor bensin terhadap beban. 1. Grafik daya efektif vs putaran Pada grafik ini terlihat bahwa semakin meningkatnya putaran, daya pada poros cenderung menurun. Daya pada poros berhubungan dengan momen putar (torsi), maka semakin meningkatnya putaran maka torsinya akan semakin menurun.

2. Grafik tekanan efektif rata-rata vs putaran Pada grafik ini juga memiliki kecenderungan tekanan efektif rata-ratanya menurun ketika putarannya meningkat. Tekanan efektif rata-rata ini berhubungan dengan daya efektif.

3. Grafik laju pemakaian bahan bakar vs putaran Pada putaran kurang dari 1650 rpm, pemakaian bahan bakar meningkat secara signifikan ketika putarannya meningkat. Namun pada putaran lebih besar dari 1600 rpm, laju pemakaian bahan bakar cenderung turun. Laju pemakaian bahan bakar terbesar adalah ketika putaran di sekitar 1600 rpm.

4. Grafik pemakaian bahan bakar spesifik vs putaran Jika dibagi dengan daya yang dihasilkan, akan menghasilkan pemakaian bahan bakar spesifik. Pemakaian bahan bakar spesifik cenderung meningkat seiring dengan

meningkatnya putaran, bahkan meningkat secara signifikan ketika putaran diatas 1700 rpm sebesar 10 kg/ kW- jam.

5. Grafik laju aliran masa udara vs putaran Kebutuhan udara saat pembakaran cenderung konstan pada putaran 1540-1700 rpm. Namun meningkat pada putaran 1056-1456 rpm.

6. Grafik perbandingan udara bahan bakar vs putaran Perbandingan udara dengan bahan bakar (AFR) cenderung konstan saat meningakatnya putaran pada nilai AFR 19,34.

7. Grafik efisiensi volumetric vs putaran Grafik efisiensi volumetric terhadap putaran menunjukan hasil yang fluktuatif, menurun pada putaran 1280 1700 rpm, kemudian meningkat pada putaran 1054 1456.

8. Grafik laju aliran massa ideal vs putaran Laju aliran massa ideal cenderung meningkat dari 300 kg/jam sampai 500 kg/jam seiring dengan meningkatnya putaran.

9. Grafik efisiensi termal vs putaran Efisiensi termal cenderung mengalami penurunan seiring dengan dinaikannya putaran. Semakin besar bukaan katup, maka semakin banyak pula campuran bahan bakar dengan udara yang masuk, dengan begitu pembakaran akan menghasilkan energi yang besar. Namun pada putaran yang semakin tinggi, tidak semua campuran bahan bakar dan udara dapat terbakar sehingga semakin meningkatnya putaran semakin menurun efisiensi termalnya.

10. Grafik daya poros efektif vs beban Daya poros efektif meningkat secara linier saat bertambahnya beban.

11. Grafik tekanan efektif rata-rata vs beban

Tekanan efektif rata-rata juga mengalami peningkatan secara linier saat beban meningkat karena tekanan efektif berhubungan dengan daya poros efektif.

12. Grafik laju pemakaian bahan bakar vs beban Laju pemakaian bahan bakar cenderung meningkat ketika beban dinaikan.

13. Grafik pemakaian bahan bakar spesifik vs beban Laju pemakaian bahan bakar ketika dibagi dengan daya poros efektif yang dihasilkan, akan menghasilkan pemakaian bahan bakar spesifik, pemakaian bahan bakar spesifik cenderung menurun saat beban ditingkatkan dari 2 8 Nm. 14. Grafik laju aliran massa udara vs beban Udara yang dibutuhkan pembakaran mengalami penurunan pada beban 2-4 Nm, kemudian konstan pada beban 4-8 Nm.

15. Grafik perbandingan udara bahan bakar vs beban Perbandingan udara dengan bahan bakar cederung menurun ketika beban ditingkatkan.

16. Grafik efisiensi volumetric vs beban Karakteristik grafik ini identik dengan karakteristik grafik pemakaian bahan bakar spesifik vs beban.

17. Grafik laju aliran massa udara ideal vs beban Laju aliran massa udara ideal konstan pada nilai 394.81 kg/jam ketika beban ditingkatkan dari 2 8 Nm.

18. Grafik efisiensi termal vs beban Efisiensi termal mengalami peningkatan pada beban 2-8 Nm.

Kesimpulan

1. Pada motor bensin, energi dihasilkan dari pembakaran campuran bahan bakar dengan udara. Semakin banyaknya campuran bahan bakar dengan udara yang terbakar maka akan semakin besar energi yang dihasilkan. Namun jika putaran meningkat, pembakaran yang terjadi akan lebih cepat sehingga tidak semua campuran bahan bakar dan udara akan terbakar, ini mengakibatkan efisiensi termal menurun.

2. Semakin cepat putaran, pemakaian bahan bakar akan semakin meningkat serta energy yang dihasilkan juga akan meningkat.

Saran

1. Mesin dalam pengujian sebaiknya mengalami pergantian dengan yang lebih baru agar dapat berjalan dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai