Persentasi Jurnal Reading
Persentasi Jurnal Reading
Desi Dinisesiati 07711035 Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia RSUD Sragen 2011
Tujuan
O Untuk
mengetahui kemanjuran pengobatan antimikroba pada anak dengan otitis media akut yang masih kontroversial
Pendahuluan
O Otitis media akut adalah infeksi bakteri pada anak
usia dini yang paling umum terjadi O diagnostik yang ketat digunakan untuk memberikan antimikroba dan dosis dari pengobatan aktif
Metode
O Tempat : Health center of Turku, Finland O Subjek : Anak usia 6-35 bulan O Waktu : Maret 2006 - Desember 2008
Kriteria Eksklusi :
1) pengobatan antimikroba yang sedang berlangsung. 2) otitis media akut dengan perforasi membran timpani spontan. 3) Terapi steroid sistemik atau hidung dalam 3 hari sebelumnya. 4) terapi antihistamin dalam 3 hari sebelumnya. 5) Alergi terhadap penisilin atau amoksisilin. 6) Tympanostomy pada membran timpani. 7) Infeksi berat
Kriteria Inklusi :
O 1. Pertama, telinga bagian tengah harus dideteksi dengan cara
pemeriksaan otoscopic dan didapatkan hasil yang menunjukkan setidaknya dua dari membran timpani-dengan temuan sebagai berikut: posisi membran melotot , penurunan atau tidak ada mobilitas, warna abnormal atau opacity bukan karena jaringan parut, atau udara-cairan interface.
O 2. Kedua, setidaknya salah satu dari tanda-tanda inflamasi
akut berikut yang ada di membran timpani yang harus ada, yaitu: tampak eritematosa yang berbeda atau goresan atau vaskularisasi yang meningkat, membran timpani menggembung, atau warna membran kekuningan.
O 3. Ketiga, anak harus memiliki akut gejala, seperti demam,
Desain studi
Outcomes
Hasil primer yang diharapkan dalam studi ini adalah waktu kegagalan pengobatan yaitu: 1.Tidak adanya perbaikan kondisi setelah obat diberikan 2.Memburuknya kondisi anak 3.Tidak adanya perbaikan dalam tanda-tanda otoscopic pada kunjungan akhir pada hari 8 4.Perforasi membran timpani pada infeksi yang parah (misalnya, mastoiditis atau pneumonia) 5. Penyakit sistemik yang memerlukan pengobatan openlabel antimikroba 6.Adanya alasan lain untuk menghentikan obat studi
Hasil Sekunder Pada hasil sekunder yang dinilai adalah : 1. Waktu untuk inisiasi pengobatan penyelamatan 2. Data pasien yang menggunaan analgesik atau agen antipiretik 3. Absensi anak dari penitipan siang hari dan pekerjaan orangtua 4. Resolusi setiap gejala didasarkan pada rekaman dalam buku harian yang diberikan
Hasil
Uji validitas
Aplikasi Klinik
Do these results apply to your patient? Is your patient so different from those in Secara umum tidak berbeda jauh the study that its results cannot apply? Is the treatment feasible in your setting? Iya, karena ada pasien, sedikit pemberian kemiripan perlakuan dapat karakteristik pengobatan dilakukan. What are your patients potential benefits and harms from the therapy? amoksisilin-klavulanat
Keuntungannya mengurangi
adalah
pemberian
pengobatan
amoksisilin-klavulanat
dapat
demam, penurunan nafsu makan, penurunan aktivitas, dan lekas marah atau perubahan mood pada anak dibandingkan dengan kelompok plasebo. Dan kekurangannya adalah penggunaan amoksisilin-klavulanat dapat menyebabkan diare pada anak. Method I: f Risk of the outcome in your patient, relative to patients in the trial. Expressed as a decimal ____-____ NNT/f = ___-___ / ___-___ = ___-___ (NNT for patients like yours) Method II: 1/(PEER x RRR) Your patients expected event rate if they received the control treatment (PEER) = ___-___ 1/(PEERxRRR) = 1/____-____ = ___-___ (NNT for patients like yours) Are your patients values and preferences satisfied by the regimen and its consequences?
Iya, karena menurut laporan via telepon dari para orangtua dari anak yang menerima pengobatan dengan menggunakan amoksisilin-klavulanat pada studi ini mengatakan bahwa penggunaan obat tersebut dapat mempercepat resolusi demam, penurunan
nafsu makan, penurunan aktivitas, dan lekas marah atau perubahan mood pada anak dibandingkan dengan kelompok plasebo. Do your patient and you have a clear assessment of their values and preferences? Are they met by this regimen and its consequences? -
Kesimpulan :
O Kegagalan pengobatan terjadi lebih sedikit pada
kelompok pengobatan amoksisilin klavulanat dibandingkan dengan kelompok plasebo pada pengobatan kelompok usia 6-35 bulan. O Pengobatan dengan amoksisilin klavulanat terbukti dapat memperbaiki kondisi keseluruhan, otoscopic, dan pengurangan angka insidensi penyelamatan dibanding kelompok plasebo. O Efek samping merugikan dari amoksisilin klavulanat adalah diare, sedangkan plasebo adalah diare dan infeksi pneumokokus bakteremia.