Anda di halaman 1dari 20

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Bali merupakan salah satu pulau di Indonesia yang mempunyai beragam budaya, tradisi dan adat istiadat yang khas. Disetiap rumah di Bali terdapat tempat ibadah yang berada di depan rumah penduduk. Penduduk melakukan ritual tersebut secara rutin.Di Bali juga terdapat adat istiadat yang sangat mencolok yaitu upacara ngaben atau upacara pembakaran mayat.Tidak semua penduduk melakukan upacara tersebut, seringnya dilakukan oleh orang-orang atau keluarga yang berada dan keturunan bangsawan. Mayoritas agama di Bali adalah Hindu, sebagiannya beragama Islam dan Budha. Bali terbagi menjadi 52 kecamatan, yang terdiri dari 8 Kabupaten dan 1 kota Madya yaitu Denpasar. Bali terkenal dengan apresiasi masyarakatnya yang tinggi terhadap karya seni, diantaranya: seni patung, seni pahat, seni lukis, seni musik dan tarian tradisional. Bali disebut juga Pulau Seribu Pura atau Pulau Seribu Candi, karena pura atau candi ditemukan di semua tempat, di pintu gerbang desa, di depan kantor-kantor pemerintah, bahkan di depan rumah penduduk. Terlepas dari perkembangan dunia modern, ternyata masyarakat Bali mampu menjaga kelestarian dan kelangsungan budaya, keyakinan dan tradisi mereka dalam keasliannya. Demikian juga berhubungan dengan pariwisata, Bali merupakan tujuan wisata paling utama dan paling diminati, keindahan alam di Bali dapat berupa pantai, pegunungan, danau dan masih banyak lagi.

Sebagai pelajar kita harus mengetahui adat dan kebudayaan yang beranekaragam di negeri kita, karena itu akan mempererat persatuan dan akan saling mengenal antar budaya. Dengan mengetahui adat dan kebudayaan negeri kita yang beranekaragam, kita akan merasa bangga dan berusaha menjaga dan melestarikannya. Untuk itulah penulis akan mencoba memapaparkan pesona Pulau Bali yang menjadikannya salah satu tujuan wisata utama di dunia.

B. Alasan Pemilihan Judul Berdasarkan uraian di atas maka penulis memilih judul Pemanfaatan Keanekaragaman Pesona Pulau Bali sebagai Obyek Destinasi Wisata karena beberapa alasan sebagai berikut : 1. Pulau Bali dengan berbagai macam pesona alam dan keanekaragaman budaya yang dimilikinya mempunyai daya tarik tersendiri bagi para wisatawan untuk datang berkunjung. 2. Untuk mengetahui berbagai macam kekayaan wisata yang ada di Pulau Bali. 3. Untuk mengetahui bagaimanakah pemanfaatan dari berbagai macam obyek wisata yang ada di Pulau Bali. 4. Untuk memberikan gambaran mengenai kekayaan alam Pulau Bali yang beraneka ragam.

C. Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut :

1. Agar siswa mengetahui keindahan dan kekayaan objek wisata yang terdapat di Indonesia khususnya di Pulau Bali. 2. Agar siswa cinta dan bangga dengan tanah air Indonesia yang memiliki berbagai macam destinasi obyek wisata khususnya di Pulau Bali. 3. Menambah wawasan dan pengetahuan siswa akan keanekaragaman budaya di Indonesia. 4. Meningkatkan tekad untuk melestarikan kebudayaan bangsa Indonesia. 5. Mengenal adat istiadat dan kebudayaan berbagai macam suku bangsa di Indonesia khususnya di Pulau Bali.

D. Metode Penulisan Dalam pengumpulan data dan bahan, penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data antara lain : 1. Metode Observasi yaitu penulis mengadakan pengamatan secara

langsung pada objek. 2. Metode Wawancara (interview) yaitu penulis mengajukan beberapa

pertanyaan yang berhubungan dengan penulisan karya tulis. 3. Metode Studi Kepustakaan ( Litur Bitur ) yaitu penulis membaca bukti-

bukti di perpustakaan yang berhubungan dengan kepariwisataan di Bali.

E. Sistematika Penulisan

Dalam karya tulis ini penulis akan menyebutkan terlebih dahulu garis besar sistematika karya tulis, agar pembaca mengetahui isi karya tulis ini secara jelas. Adapun sistematikanya adalah sebagai berikut : Bab I Pendahuluan, meliputi : Latar Belakang Masalah, Alasan Pemilihan Judul, Tujuan Penulisan, Metode Penulisan dan Sistematika Penulisan. Bab II Gambaran Umum Pulau Dewata, meliputi : Sejarah Asal Mula Pulau Bali Letak Geografis Pulau Bali. Bab III Analisis Kunjungan Wisata Pulau Bali, meliputi : Objek-Objek Wisata di Pulau Bali, Waktu Pelaksanaan Kunjungan, Analisis Objek Wisata Pulau Bali. Bab IV Penutup, meliputi : Simpulan dan Saran.

BAB II GAMBARAN UMUM PULAU DEWATA

A. Sejarah Asal Mula Pulau Bali Bali adalah nama salah satu provinsi di Indonesia dan juga merupakan nama pulau terbesar yang menjadi bagian dari provinsi tersebut. Selain terdiri dari Pulau Bali, wilayah Provinsi Bali juga terdiri dari pulau-pulau yang lebih kecil di sekitarnya, yaitu Pulau Nusa Penida, Pulau Nusa Lembongan, Pulau Nusa Ceningan dan Pulau Serangan. Bali terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Ibukota provinsinya ialah Denpasar yang terletak di bagian selatan pulau ini. Mayoritas penduduk Bali adalah pemeluk agama Hindu. Di dunia, Bali terkenal sebagai tujuan pariwisata dengan keunikan berbagai hasil seni-budayanya, khususnya bagi para wisatawan Jepang dan Australia. Bali juga dikenal dengan sebutan Pulau Dewata dan Pulau Seribu Pura. Pulau Bali dijuluki sebagai PULAU DEWATA karena konon pada jaman dahulu Pulau Bali adalah tempat tinggal para dewa. Di setiap rumah penduduk Bali yang beragama Hindu, terdapat sanggah (pure kecil yang digunakan untuk sembahyang). Mereka melakukan sembahyang tiga kali sehari dengan cara memberi sesaji pada waktu akan tidur agar mereka diberi keselamatan oleh dewa. Karena keindahan alam, kebudayaan dan keistimewaan hidup penduduknya, maka Bali menjadi daerah wisata yang terkenal di dunia.

B. Letak Geografis Pulau Bali Bali adalah salah satu pulau di Indonesia yang terkenal akan keindahan panorama alamnya. Pulau Bali terletak antara 7o LS 8o LS dan 114o BT 155o BT. Dengan garis pantai sepanjang lebih kurang 470 km dan topografi Pulau Bali ditengah-tengah terbentang pegunungan yang memanjang dari barat ke timur yang berupa sabuk hijau (green belt) berupa hutan sebagai sumber mata air dan diantara pegunungan ada gunung berapi yang masih aktif yaitu Gunung Agung dan Gunung Batur. Pulau Bali berbatasan dengan : 1. 2. 3. 4. Sebelah Utara Sebeleh Selatan Sebelah Timur Sebelah Barat : Laut Bali : Samudra Hindia : Selat Lombok : Selat Bali

Secara administratif Propinsi Bali terdiri atas 8 Kabupaten dan 1 Kodya, 51 Kecamatan, 565 Desa, 79 Kelurahan dan 3.499 Banjar atau Dusun dengan jumlah penduduk sekitar 2.968.933 jiwa, Kabupaten Profinsi Bali adalah sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Kabupaten Buleleng Kabupaten Jembrana Kabupaten Tabanan Kabupaten Badung Kota Madya Denpasar Kabupaten Gianyar Kabupaten Bangli Kabupaten Klungkung Kabupaten Karangasem

BAB III ANALISIS KUNJUNGAN WISATA PULAU BALI

A. Jenis-jenis Objek Wisata di Pulau Bali Pulau Bali memiliki beberapa jenis objek wisata yang beranekaragam, adapun jenis objek yang dikunjungi pada waktu pelaksanaan study tour diantaranya adalah : 1. Wisata Alam a. b. c. Tanah Lot Pantai Kuta Danau Beratan Bedugul

d. Taman Wisata Alam Sangeh 2. Wisata Budaya a. Garuda Wisnu Kencana (GWK) b. Pertunjukan Tari Kecak c. Upacara Ngaben 3. Wisata Sejarah a. b. Istana Tampak Siring Museum Bali

4. Wisata Belanja a. b. c. d. Joger Cening Bagus Krisna Pasar Seni Sukowati

B. Waktu Pelaksanaan Kunjungan Selama di Pulau Bali Penulis telah mengunjungi beberapa objek wisata pada, a. Hari Kedua : Senin, 19 Maret 2012 Objek wisata yang dikunjungi adalah : 1. Tanah Lot 2. Pusat Oleh-oleh Joger 3. Danau Bedugul 4. Taman Wisata Alam Sangeh 5. Pusat Oleh-oleh Cening Bagus 6. The Kecak and Sanghyang Dance Jambe Budaya b. Hari Ketiga : Selasa, 20 Maret 2012 Objek wisata yang dikunjungi adalah : 1. Istana Tampak Siring 2. Pasar Seni Sukowati 3. Garuda Wisnu Kencana (GWK) 4. Pantai Kuta 5. Pusat Oleh-oleh Krisna c. Hari Keempat : Rabu, 21 Maret 2012 Objek Wisata yang dikunjungi adalah : 1. Museum Bali

C. Analisis Objek Wisata di Pulau Bali 1. Objek Wisata Alam

Selama beberapa hari dari tanggal 18 22 Maret 2012, Penulis melakukan kunjungan study tour beberapa objek wisata alam di Pulau Bali sebagai berikut : a. Tanah Lot Tanah Lot adalah sebuah objek wisata di Bali, Indonesia. Di sini terdapat dua pura yang terletak di di atas batu besar. Satu terletak di atas bongkahan batu dan satunya terletak di atas tebing mirip dengan Pura Uluwatu. Pura Tanah Lot ini merupakan bagian dari pura Sad Kahyangan, yaitu pura-pura yang merupakan sendi-sendi pulau Bali. Pura Tanah Lot merupakan pura laut tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut. Obyek wisata tanah lot terletak di Desa Beraban Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan, sekitar 13 km barat Tabanan. Disebelah utara Pura Tanah Lot terdapat sebuah pura yang terletak di atas tebing yang menjorok ke laut. Tebing ini menghubungkan pura dengan daratan dan berbentuk seperti jembatan (melengkung). Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat matahari terbenam (sunset), turis-turis biasanya ramai pada sore hari untuk melihat keindahan sunset di sini. Fasilitas yang terdapat di Tanah Lot diantaranya apabila kita berjalan dari tempat parkir menuju ke area pura kita akan banyak menjumpai art shop dan warung makan atau sekedar kedai minuman. b. Pantai Kuta Kuta Bali, yang dulunya dikenal sebagai perkampungan nelayan, kini telah berubah menjadi sebuah tempat tujuan wisata ternama di

Pulau Bali. Pantai yang membentang lebih dari 2 km ini menawarkan pasir putihnya yang indah dan pesona sunset (matahari tenggelam). Pantai Kuta juga dikenal sebagai tempat olahraga surfing alias selancar. Event-event surfing nasional dan internasional juga sering digelar di sini. Dan event akbar tahunan Kuta Karnival pun digelar di sini dengan berbagai kegiatan olahraga dan hiburan yang cukup menyedot animo pengunjung pantai Kuta. Kawasan wisata Kuta juga dikenal sebagai pusat perkembangan pariwisata Bali. Fasilitas seperti restoran, spa, hiburan dan tempat penginapan dengan berbagai harga sangat banyak jumlahnya. Untuk menikmati keindahan dan suasana Kuta dapat ditempuh dengan jalan kaki, dengan mobil ataupun alat transportasi tradisional misalnya : delman. c. Danau Beratan Bedugul Danau Bedugul adalah danau yang sangat indah dengan keberadaan pura di tengah-tengah danau. Objek wisata ini terletak di perbatasan Kecamatan Buleleng, Tabanan, Bali. Danau ini berada di tengah pegunungan dengan ketinggian 1.404 m diatas permukaan laut. Bedugul berasal dari kata Bedug dan Pukul. Maka biasa juga dikatakan bahwa Danau tersebut merupakan perpaduan atau toleransi antar umat agama Islam yang dilambangkan dengan Bedug dan Hindu yang dilambangkan dengan pukulan pada batok kepala. Maka di Danau ini pun terdapat sebuah masjid sebagai fasilitas dan pura yang menarik dari para wisatawan. Ada pula yang berpendapat

10

nama itu berasal dari nama Pura Subuk yang disebut Digul alias Bedugul. Dapat pula diartikan bahwa Bedugul berarti tanah yang menjorok keatas. d. Taman Wisata Alam Sangeh Taman Wisata Alam Sangeh terletak di Desa Sangeh, Badung, Bali, sekitar 20 km dari Denpasar. Taman Wisata Alam Sangeh memiliki pesona wisata hutan yang banyak dihuni oleh ratusan kera. Kera-kera Sangeh dahulu memang dikenal sangat liar dan seringkali mengganggu para pengunjung. Kera Sangeh juga dikenal sangat jahil, karena seringkali mengambil barang-brang pengunung yang akan dikembalikan bila kera-kera tersebut diberi sepotong makanan. Namun sekarang kera Sangeh tidak lagi seliar dan sejahil dahulu, karena sekarang kera-kera tersebut telah diurus dengan baik. Kera Sangeh juga memiliki beberapa kelompok yang masingmasing kelompok memiliki satu pemimpin. Namun kelompokkelompok tersebut memilki pimpinan teringgi atau bisa dibilang raja dari seluruh raja kera yang ada di Sangeh. Pemimpin tertinggi ini berdiam ditempat yang paling luas di. Ditempat raja kera ini tinggal terdapat sebuah pura yang sangat terkenal kesakralannya yaitu Pura Bulit Sari. Sebagian besar kawasan hutan wisata ini, menjadi tempat bermukim kera, hanya sebagian kecil saja yang dimanfaatkan para pengusaha untuk membuat beberapa kios tempat menjual beraneka ragam cinderamata. 2. Objek Wisata Budaya

11

Selain objek wisata alam, penulis juga mengunjungi objek wisata budaya yang ada di Pulau Bali, yakni : a. Garuda Wisnu Kencana Garuda Wisnu Kencana merupakan karya seorang seniman bernama Nyoman Nuarta yang didirikan di Mandala wisnu Kencana. Patung Garuda Wisnu Kencana ini masih dalam tahap perbaikan dan selesai pembangunannya pada tahun 2006 dengan ketinggian 146 meter dengan luas kurang lebih 230 hektar . dikelilingi oleh asta pndukungnya seperti exhibition hall, museum, boutique, hotel dan masih banyak lagi yang lainnya. Ini semua dirancang sebgai ciri utama pariwisata Bali. b. Pertunjukan Tari Kecak Tari kecak merupakan peertunjukan seni khas Bali yang diciptakan pada tahun 1930-an dan dimainkan oleh para lelaki. Tari ini dipertunjukkan oleh banyak laki-laki yang duduk berbaris sambil mengucapkan kata-kata cak-cak-cak secara bersama-sama sambil mengangkat kedua tangan ke atas dengan telapak tangan terbuka. Tarian ini menceritakan kisah Ramayana saat barisan kera membantu Rama melawan Rahwana untuk merebut Sinta kembali. Tarian Kecak ini berasal dari ritual Sang Hyang yaitu tradisi tarian yang penarinya berada pada kondisi tidak sadar. Alat musik yang digunakan hanya gemerincing gelang yang digunakan pada kaki penari yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana.

12

c. Upacara Ngaben Secara umum Ngaben di Bali ialah suatu ritual agama dan juga ritual tradisi yang bermakna mengembalikan jasad manusia yang sudah meninggal ke asalnya yang disebut dengan panca malia butha ( lima unsur tanah, air, api, dan ether ). Ngaben di Bali tentu saja berbeda dengan upacara pembakaran mayat yang ada di India. Upacara ini biasanya dilakukan dengan semarak, bukan dengan isak tangis. Karena di Bali ada suatu keyakinan bahwa kita tidak boleh menangisi orang yang telah meninggal. Karena, hal itu dapat menghambat perjalanan sang arwah menuju ke tempatnya. 3. Objek Wisata Sejarah Penulis juga mengunjungi beberapa objek wisata sejarah yang ada di Pulau Dewata Bali, yaitu : a. Istana Tampak Siring Istana Tampak Siring adalah istana yang dibangun setelah Indonesia merdeka, yang terletak di Desa Tampaksiring, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, Bali. Nama Tampaksiring berasal dari dua buah kata bahasa Bali, yaitu "tampak" dan "siring", yang masing-masing bermakna telapak dan miring. Istana ini berdiri atas prakarsa Presiden Soekarno yang menginginkan adanya tempat peristirahatan yang hawanya sejuk jauh dari keramaian kota, cocok bagi Presiden Republik Indonesia beserta keluarga maupun bagi tamu-tamu negara. Arsiteknya adalah R.M. Soedarsono dan istana ini dibangun secara bertahap. Komplek Istana Tampaksiring terdiri atas empat

13

gedung utama yaitu Wisma Merdeka seluas 1.200 meter persegi dan Wisma Yudhistira seluas 2.000 meter persegi dan Ruang Serbaguna. Wisma Merdeka dan Wisma Yudhistira adalah bangunan yang pertama kali dibangun yaitu pada tahun 1957. Pada 1963 semua pembangunan selesai yaitu dengan berdirinya Wisma Negara dan Wisma Bima. Miringnya Tampak Siring juga membuat istana ini memiliki ciri khas yang mustahil dimiliki istana-istana kepresidenan lainnya. Yaitu dibangunnya "Jembatan Persahabatan", terbuat dari besi kokoh sepanjang 40 m dan lebar 1,2 m. Jembatan ini menghubungkan bangunan utama Wisma Merdeka dan bangunan utama Wisma Negara yang sama-sama terletak di atas bukit. Dengan kata lain, Jembatan Persahabatan juga berperan sebagai pengisi celah kedua bukit yang dalamnya sekitar 15 m. b. Museum Bali Museum Renon atau lebih dikenal dengan nama Musem Perjuangan Rakyat Bali ini didirikan pada tahun 1980 yakni dari ide Dr. Ida Agus Mantra yang pada saat itu adalah Gubernur Bali. Ide itu di keluarkan tentang museum dan monument untuk perjuangan rakyat Bali. Monument yang terletak di kawasan lapangan Renon dan menarik perhatian bagi semua orang karena tempatnya terawat dan memiliki menara yang tinggi serta arsitektur khas Bali yang menakjubkan. Lokasi ini terdapat di depan gedung Kantor Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Bali di lapangan Renon Nitimandala. Tempat dimana pertempuran para rakyat Bali melawan pasukan penjajah.

14

Perang ini disebut dengan Perang Puputan dan monument ini didirikan untuk menghormati para pahlawan dan penghormatan atas perjuangan rakyat Bali. 4. Objek Wisata Belanja Selain mengunjungi objek wisata alam, budaya dan sejarah. Penulis juga mengunjungi objek wisata belanja untuk membeli beberapa oleholeh, yakni sebagai berikut : a. Joger Joger adalah salah satu jenis perusahaan yang memproduksi kaos yang lumayan terkenal dan sempat menjadi Trendnya anak muda. Joger ini asli buatan Bali, karena mempunyai ciri khas tersendiri dengan desain kata, pencinta produk dan Merk ini membuat Joger sangat dikenal dan diminati oleh masyarakat baik muda atau tua, cantik, jelek, kaya, miskin, dan tidak memandang perbedaan siapapun dapat menggunakan kaos ini. Karena disana tersedia berbagai macam ukuran, warna, bentuk yang beraneka ragam dan mempunyai hak paten yang tidak dapat ditiru ditempat lain. Kata Joger diambil dari perpaduan dari nama sang pemilik yaitu Joseph Theodorus Wulianadi dengan sahabat karibnya yang bernama Mr.Gerhard Seeger dimana yang huruf E-nya dibaca seperti kata "Enak" atau pada kata "Ekonomi".Toko Joger pada awalnya lahir pada tanggal 19 Januari 1981 dengan bantuan dari si sahabat karib yang menghibahkan uang sebesar US$ 20.000 sebagai hadiah pernikahan si pemilik Joger sekarang yaitu Joseph Theodorus Wulianadi.

15

Dulu Joger dikenal dengan embel-embel Pabrik Kata-kata Joger, entah mulai kapan slogan itu berganti menjadi Pusat Tolah-Toleh Khas Bali. Lokasinya yang mudah dijangkau yaitu di Jl.Raya Kuta (tanpa nomor) dekat dengan bandara Ngurah Rai, membuat Joger sangat dikenal baik wisatawan lokal maupun mancanegara.Bahkan sebagian orang bilang "tidak ke Bali namanya jika tidak membawa oleh-oleh dari Joger". b. Cening Bagus Cening Bagus adalah pusat oleh-oleh tradisional khas Bali. Disana terdapat berbagai macam makanan khas Bali, cemilan, baju, sepatu, sandal dan tas. Dan masih banyak lagi. Cening ini didirikan karena Berawal dari keprihatinan terhadap masih banyaknya anak anak bali yang terpinggirkan, khususnya dalam pendidikan, kesehatan dan kemiskinan, dibentuk suatu yayasan yang bernama: YAYASAN CENING BALI. c. Krisna KRISNA BALI berdiri untuk pertama kalinya pada tanggal 16 Mei 2007 dengan pendirinya bernama Bapak Gusti Ngurah Anom yang sekaligus owner dari COK KONFEKSI, salah satu pusat produksi baju kaos Bali. Dibawah manajemen Cok Konfeksi inilah bermula sehingga pada tahun 2007 berdirilah KRISNA BALI yang bertempat di Jalan Nusa Indah No 79 Denpasar-Bali. Kini Krisna Bali telah hadir di 3 lokasi lain, yaitu di Jl. Nusa Kambangan dan yang satu lagi sangat mudah dijangkau di Jl. Sunset Road, Legian dan jalan Raya Kuta (dekat airport). Kalau lokasi di jl.

16

Nusa Kambangan, cukup sulit akses ke sana karena sering macet, jalan masuk juga tidak terlalu besar apalagi pakai bus. Krisna Bali memiliki koleksi yang lengkap mulai dari T-shirt yang lengkap dengan motif-motif khas Bali, souvenir, makanan dan lainnya. d. Pasar Seni Sukowati Pasar Seni Sukawati Gianyar Bali merupakan tempat dijualnya barang-barang seni khas Bali sehingga cocok dijadikan oleh-oleh Bali untuk teman, saudara, atau sanak keluarga kita. Barang-barang yang dijual cukup menarik dan harganya pun miring. Mulai dari sandal manik-manik, celana pendek khas Bali, pakaian, batik, tas, lukisan, patung kayu, bed cover, alat-alat rumah tangga sampai pernak-pernik dan perhiasaan dijual disini. Pasar Seni Sukawati ini terletak di daerah Gianyar tidak jauh dari daerah Ubud, waktu tempuh 1 jam dari Kuta atau 1,5 jam dari Bandara Ngurah Rai Bali dengan perjalanan darat.

17

BAB IV PENUTUP

A. Simpulan Berdasarkan uraian di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa Pulau Bali adalah pulau yang kaya akan seni dan budayanya. Kebudayaan di Bali banyak yang yang masih terkait dengan unsur tradisional karena masyarakat Bali masih memegang teguh adat dan kepercayaannya sejak dulu. Pulau Bali juga memiliki beragam objek wisata yang sangat menarik sehingga banyak turis lokal maupun mancanegara yang datang berkunjung dan tentunya membawa keuntungan devisa bagi negara. Objek-objek wisata yang ada di Bali sebagian besar juga dapat dijadikan tempat belajar dan wisata. Berbagai panorama dan keanekaragaman khas Pulau Bali adalah salah satu hal yang harus kita jaga dan lestarikan untuk kehidupan anak cucu kita di masa mendatang.

B. Saran Dalam setiap melakukan sesuatu, pasti ada kekurangan dan kelebihan tersendiri. Begitu juga saat study tour dan saat penulisan laporan study tour ini. Penyusun sangat senang dan puas setelah mengunjungi obyek wisata yang ada di Bali secara langsung. Adapun saran-saran yang sekiranya dapat bermanfaat bagi para pembaca dan penulis antara lain : 1. Kita harus menjaga dan melestarikan berbagai macam kebudayaan dan keindahan alam yang terdapat di berbagai objek wisata khususnya di Pulau Bali. Salah satu cara adalah dengan tidak merusak keaslian dan

18

sumber daya alam serta ekosistem yang sudah terbentuk secara alami di setiap tempat/objek wisata alam. 2. Pemerintah daerah dan pusat hendaknya bersama-sama dalam memelihara dan juga mengembangkan potensi dan keanekaragaman objek-objek wisata yang ada di Pulau Bali dan tentunya menyumbang potensi devisa negara yang amat besar. 3. Agar mudah untuk mengunjungi Pulau Bali dan berbagai macam objek wisata laiinya hendaknya dikembangkan pelayanan transportasi, komunikasi, birokrasi serta informasi yang lebih baik kedepannya.

19

DAFTAR PUSTAKA

http://anaksholeh.blogspot.com. Diakses tanggal 10 Januari 2013.

http://asal-usul-motivasi.blogspot.com/2012/02/asal-usul-sejarah-pulau-bali.html. Diakses tanggal 13 Januari 2013.

http://geyerceria.blogspot.com/. Diakses tanggal 11 Januari 2013

http://kumpulanilmu2.blogspot.com/. Diakses tanggal 12 Januari 2013.

http://www.perkuliahan.com/. Diakses tanggal 10 Januari 2013

20

Anda mungkin juga menyukai