Cairan Tubuh
I. II. III. IV. V. VI. VII. VIII. IX. X. Cairan otak Cairan lambung Cairan duodenum Cairan pleura Cairan ericardial Cairan sendi Cairan empedu Urin Cairan ejakulat Test kehamilan XI. Fisiologi
XII. Komposisi XIII. Cara pengambilan XIV. Makroskopis XV. Mikroskopis XVI. Test-test yang lain XVII. Hal-hal khusus
CAIRAN TUBUH
Fisiologi Komposisi Cara pengambilan
Pemeriksaan
Pemeriksaan Makroskopis Pemeriksaan Mikroskopis Pemeriksaan kimia Pemeriksaan bakteriologi Pemeriksaan serologi Hal-hal khusus
Keterangan warna
Jernih Tidak berbau <6 3 g/dl 40 60 mg/dl Ery < PMN +/-
Eksudat Kuning tua merah, coklat, hijau Keruh Amis s/d busuk >6 >3g/dl </N Ery > lymp sel SE + /++
Transudat Eksudat
Protein ratio LD ratio Hitung lekosit Beku spontan SAG (serum ascites albumin gradient < 0.5 < 0.6 > 0.5 > 0.6
< 1000/uL > 1000/uL tdk > 1.1 mungkin < 1.1
1.
Makrokopis
a. warna : - tidak berwarna (normal) - merah (darah) - coklat (perdarahan lama) - kuning (perdarahan tua) - abu-abu (radang purulenta) b. kekeruhan : - jernih (normal) - agak keruh - keruh - sangat keruh c. sedimen : tidak ditemukan dalam keadaan normal d. bekuan : - tidak ditemukan (normal) - langsung membeku (fibrin sangat banyak) - bekuan halus dan renggang (meningitis TBC) - bekuan kasar besar (meningitis purulenta) - bekuan en masse (froin sindrom) e. tekanan cairan otak : - diukur pada saat pengambilan sampel - nilai normal pada dewasa 90-180 mm H2O - nilai normal pada <8 th 10-100 mm H2O
2.
Mikroskopis
a. Hitung sel : Pemeriksaan harus segera dilakukan (max jam s/d sampel diambil ) Kamar hitung : Fuch Rosental (tingi 0,2 mm&luas 16 mm2) Larutan pengencer : Turk pekat Cara : 1. Kocok cairan otak yang akan diperiksa 2. Isap larutan Turk pekat sampai garis bertanda 1 dlm pipet lekosit 3. Isap cairan otak sampai garis 11 4. Kocok pipet, buang 3 tetesan pertama 5. Isi kamar hitung, biarkan 5 menit 6. Hitung semua sel (n) disemua bidang dgn lensa objektif 10x 7. Rumusnya n/16x5x10/9 8. Nilai normal 0-5 sel/mm b. Hitung jenis : cara : 1. Putar cairan otak 1500-2000 rpm selama 10 menit 2. Sedimen dibuat sediaan hapus 3. Pulas dengan Wrigth atau Giemsa 4. Hitung 100 sel lekosit
3.
Kimiawi
a. protein (kwalitatif : test busa, test Pandy, test Nonne, kwantitatif :fotokolorimetri, turbidimetri, elektroforese, immunodifusi).
Test busa Cara : kocok cairan otak dalam tabung reaksi bila muncul busa yang lama tidak hilang dapat disimpulkan kesan kenaikan kadar dalam cairan otak.
Test Pandy Cara : - 1cc reagens Pandy dalam tabung reaksi - tambahkan 1 tetes cairan otak - baca hasil tes dengan melihat kekeruhan yang terjadi - makin banyak kandungan protein, hasilnya tambah keruh.
Test Nonne Cara : - -1 reagens Nonne dalam tabung reaksi - tambahkan cairan otak sama banyaknya pelan-pelan - terbentuk dua lapisan cairan yang terpisah, bila kandungan protein cairan otak tinggi akan terbentuk kekeruhan pada perbatasan Test Pandy dan tes Nonne dikenal sbg bedside test, nilainya negatif pada Cairan otak normal.
b. Glukosa cara : - cairan otak yang diperiksa harus segar - diperlukan 0,1 cc cairan - harus disertakan penilaian glukosa darah - tidak boleh memakai tes carik celup Kadar normal 50-80 mg/dl Indikasi pemeriksaan glukosa : bila dicurigai adanya meningitis c. Chlorida kadar normal 720-750 mg/dl indikasi pemeriksaan : bila dicurigai adanya meningitis d. Enzym enzym yang dapat diperiksa pada cairan otak adalah : - LDH (laktat dehidrogenase) - GOT (Glutamik oksalat transaminase) - GPT (glutamin pyruvic transaminase)
e. Pemeriksaan kimia untuk meningitis TBC : Test Triphtophan cara : - siapkan 2-3 cc cairan otak dalam tabung reaksi - tambahkan 15 cc asam hidrochlorida pekat dan 2-3 tetes larutan formaldehid 2%, kocok dan biarkan 5 menit - tambahkan beberapa cc larutan natrium nitrit 0,06% dalam air - perhatikan adanya lapisan cincin violet pada perbatasan kedua cairan hasil positif pada penderita meningitis TBC
Test Levinson cara : - sediakan 2 tabung reaksi kecil, isi dengan 1 cc cairan otak - tabung 1 tambahkan 1 cc larutan merkurichlorida 2%ndan tutup - tabung 2 tambahkan 1 cc larutan asam sulfosalisat 3% dan tutup - diamkan kedua tabung selama 24 jam pada suhu kamar - perhatikan endapan yang terbentuk hasil : bila endapan 1>2 berarti meningitis Tb dan bila endapan 2>1 meningitis purulenta.
4.
Bakteriologis
Normal tidak ditemukan kuman.dalam keadaan patologi dapat ditemukan M.tb, Meningococ, Pnemococ, Strtococ.H. Influenza. Pemeriksaan dengan pewarnaan gram, Ziehl-Neelsen, Kinyoun, basil tahan asam
5.
-
Serologi
Test untuk sypilis : Wasserman, VDRL
Hitung jenis
40 - 60 % 15 - 45 % 0-6%
1006 1008
5 - 35 % 50 - 90 % 0-8%
1006 1008
BJ
Protein
Chlorida pH
40 - 70 mg/dl
115 -130 mEq/L 1,28 7,32
60 - 80 mg/dl
115 - 130 mEq/L 7,28 - 7,32
eksudat
>60 mg/dl >0.3 >0.6