Anda di halaman 1dari 30

DIE CASTING

Nama : Bayu Prayoga (206341030) Bebi Prabu R. (206341031) Kelas : 2 MED

PRINSIP DASAR PROSES DIE CASTING

Die Casting adalah suatu proses penuangan / pembentukan benda dari bahan paduan logam non ferro (Al, Zn, Mg, Cu), dengan cara mencairkan logam tersebut pada titik leburnya dan menuangkan kedalam cetakan.

Specifikasi Produk : Mampu menahan kejutan thermal; Mampu menahan gesekan; Mampu menahan hentakan.

KLASIFIKASI CETAKAN
Dari cara pengisian dan pemberian tekanan,die casting dibagi dalam 3 kelompok utama : Gravity : Gravity Die Casting Cebtrifugal : centrifugal Casting Hydraulic Pressure : Pressure Die Casting

1.

Gravity Die Casting Merupakan pembentukan benda dengan cara penuangan metal cair kedalam rongga cetak logam setangkup dengan prinsip gaya berat/ gravitasi.

Keuntungan : Pembuatan cetakan mudah; Bentuk benda bervariasi, terutama dengan tambahan inti pasir; Kepadatan baik; Ukuran dan permukaan tuangan cukup baik; Dapat digunakan untuk paduan logam ringan (GD-Al. Si 12, GD-Mg.Al 9 Zn 1) maupun logam berat (GD-Zn Al 4, GD-Cu Zn 37 Pb, GDPb87Sb, GD-Sn 80 Sb)

Kerugian : Tidak cocok untuk benda berdinding tipis; Kecepatan produksi rendah. Sifat phisik : Memiliki ketahanan terhadap beban tinggi

2.Centrifugal Casting Merupakan pembentukan benda dengan cara penuangan metal cair kedalam cetakan logam setangkup yang berputar kontinyu untuk mendistribusikan cairan dalam rongga cetak secara merata (kaviti).

Jenis produk pada umumnya benda berbentuk silinder, diantaranya : Pipa, Gun barrels Dudukan lampu jalan.

3. Pressure Die Casting Merupakan proses pembentukan produk dengan pembebanan tekanan / injeksi pada tungku atau kamar tekanan, sehingga metal cair dapat masuk ke dalam rongga cetak. Spesifikasi Produk : Produk berdinding tipis; Ketelitian yang dicapai tinggi; Permukaan yang halus; Kepadatan yang baik;

3.1 Low Pressure Die CAsting Pembentukan produk dalam rongga cetak dilakukan dengan proses pengaliran metal cair yang menggunakan prinsip perubahan dan perbedaaan tekanan antara bagian Dalam rongga cetak terhadap bagian luar cetakan.

Prinsip Kerja Cetakan : Proses pengisian dilakukan dengan pemberian tekanan rendah terhadap permukaan cairan dalam tungku, sehingga cairan akan masuk ke dalam rongga cetak melalui saluran amsuk (riser). Material disuplai secara kontinyu dari tungku dan pendinginan dimulai dari bagian atas sehingga tidak diperlukan bahan penambah.

Keuntungan : Keseragaman dan kepadatan struktur yang sangat baik; Efisiensi bahan sangat tinggi; Bentuk benda dapat bervariasi terutama dengan pemakaian inti pasir; Proses lebih aman; Kerugian : Waktu proses lebih lama; Kecepatan produksi rendah; Tidak cocok untuk logam ferro; Tidak ekonomis untuk jumlah produksi yang rendah.

Sifat Phisik: Tahan terhadap beban mekanis dan thermal yang tinggi; Perlakuan panas lanjut dapat dilakukan. Penggunaan : Pada benda kerja dengan tuntutan teknis yang tinggi, baik terhadap perlakuan panas, kemampuan menahan hentakan dan mengalirkan panas. Pemakaian pada part otomotive misalkan cylinder block, pompa bertekanan tinggi, dan roda kendaraan, dan juga peralatan sanitary.

3.2 High Pressure Die Casting Proses pengisian dilakukan dengan menuangkan metal cair kedalam kamar tekanan pada mesin injeksi, dan mendorong cairan tersebut dengan kecepatan dan tekanan tinggi, sehingga metal cair tersebut dapat mengisi rongga cetak pada waktu yang singkat. Pendorongan dilakukan oleh plunyer yang digerakkan piston hidrolik bertekana tinggi.

Spesifikasi Produk : Produk berdinding tipis; Akurasi tinggi; Permukaan baik; Struktur padat dan halus. Bentuk rumit;

Keuntungan : Kecepatan produksi tinggi; Produk dengan sirip dapat dibentuk; Dapat menurunkan harga produk; Material terbuang lebih rendah disbanding gravity casting; Komponen dengan lubang menyilang terhadap bidang bukaan dapat dibentuk.

Kerugian : Ukuran dan berat produk terbatas pada kapasitas mesin tersedia; Investasi lebih mahal untuk mesin injeksi dan peralatan pemanas; Porositas pada benda agak tebal tidak terjamin karena adanya udara terjebak; Tidak cocok untuk produksi rendah; Terbatas pada metal dengan temperature lebur tidak melebihi temperature tembaga paduan ( 840 C). Sifat fisik : Struktur yang halus dan padat mampu menahan hentakan tinggi.

MESIN DIE CASTING


Hot chamber machine. Pada jenis ini, tungku peleburan bersatu dengan mesin. Kamar injeksi terletak didalam tungku sehingga memiliki temperatur yang sama dengan metal cairnya. Penggunaan : Sesuai untuk material injeksi yang memiliki titik lebur rendah diantaranya paduan timah putih, paduan timah hitam, dan paduan seng dan kapasitas produk umumnya sampai 20 kg.

Keuntungan : Penggunaan waktu lebih efektif, karena tidak diperlukan waktu antara yang diperlukan intuk pencidukan. Tidak terjadi penurunan panas Pemasukan secara central, sehingga memungkinkan untuk multiple cavity Biaya investasi lebih murah Kecepatan produksi tinggi.

Kerugian : Tidak cocok untuk paduan aluminium dan paduan magnesium yang bertemperatur tinggi. Temperatur terlalu tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada bagian sistem injeksi. Reaksi chemis yang terjadi antara paduan yang berhubungan langsung dengan besi dapat mengikis dan menyerap kandungan besi yang menyebabkan paduan menjadi rapuh.

Prinsip kerja : Metal cair masuk kedalam chamber melalui lubang masuk. Plunyer yang berhubungan dengan piston menekan metal dalam chamber ke gooseneck. Metal cair masuk kedalam cavity melalui lubang nozzel pada fix side. Setelah cavity penuh, piston bergerak mundur dan material pada nozzle akan terputus. Saat cetakan membuka dan lubang saluran terbuka, metal cair masuk kembali dalam gooseneck dan akan menetes dari ujung nozzle akibat adanya perbedaan tekanan.

2. Vertical Cold Chamber Machine. Pada sistem ini, tungku penuangan diletakkan terpisah dari mesin injeksi. Kamar injeksi bersatu dengan mesin injeksi dan berhubungan langsung dengan cetakan. Metal cair dituang kedalam chamber dengan cara manual atau otomatisyang kemudian ditekan plunyer yang digerakkan piston sampai masuk kedalam rongga cetak.

Prinsip kerja : Metal cair dituang kedalam chamber dengan cara manual atau otomatis. Plunyer yang dihubungkan pada piston bergerak turun dan menekan metal cair masuk kedalam rongga cetak. Plunyer ditahan beberapa saat sampai metal membeku. Setelah membeku plunyer atas bergerak ke bawah dan mematahkan metal dari sprue terhadap biskuitnya dan mendorongnya kearah bawah untuk mengeluarkan biscuit coran dari chamber.

Penggunaan : Memproduksi benda dari material yang memiliki titik lebur tinggi seperti paduan alumunium, paduan tembaga, dan paduan magnesium. Memproduksi benda kerja dengan prioritas central gatting dan hubungan yang tebal. Keuntungan : Udara terjebak relative lebih kecil Dimensi cetakan lebih kecil karena central gatting Jumlah cavity dapat lebih banyak

Kerugian : Kehilangan tekanan yang besar karena belokan aliran mencapai 90o Menurunnya temperature karena sprue cukup panjang Waktu proses lebih lama, karena pengeluaran biscuit terpisah Biaya perawatan lebih mahal.

3. Horisontal Cold Chamber Machine Sistem ini mirip dengan vertical cold chamber machine, baik dari letak tungku pelebur yang terpisah dari mesin, maupun penggunaannya untuk metal yang memiliki titik lebur tinggi. Perbedaanya adalah pada arah posisi injeksi dan pengisian cetakan.

Penggunaan : Penuangan logam bersuhu tinggi seperti pada paduan aluminium, paduan magnesium dan paduan tembaga. Pada tekanan injeksi yang tinggi, produk yang dihasilkan dapat berukuran besar. Keuntungan : Chamber dan torak dapat terhindar dari pengaruh yang diakibatkan temperature tinggi. Untuk pembentukan logam dengan titik lebur yang tinggi yang tidak dapat dilakukan pada hot chamber machine. Tidak terjadi reaksi kimia antara logam cair dengan silinder pendorong, karena waktu kontak yang relative singkat. Kamar injeksi dapat diubah dan disesuaikan dengan kapasitas yang diperlukan. Tekanan injeksi yang tinggi, Karena torak injeksi dan aliran metal yang langsung dan searah.

Kerugian : Dimensi cetakan lebih besar Karena posisi saluran masuk tidak dapat pada central cetakan. Memungkinkan timbul porous produk akibat udara yang terjebak lebih banyak, terutama pada bagian berdinding tebal.

TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA.

Anda mungkin juga menyukai