Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Diharapkan memiliki keterangan terhadap bentuk isyarat keluaran untai diferensiator dan integrator bila di beri masukan berupa isyarat persegi. II. 1. ALAT-ALAT DAN KOMPONEN PERCOBAAN Catu Daya dan signal generator Catu daya sebagai sumber arus dan tegangan. Signal generator untuk pembangkit frekuensi dan signal. 2. Osiloskop dan Multimeter Osiloskop untuk menghasilkan sebuah bentuk grafik tegangan, khususnya tegangan yang berubah dengan cepat. Multimeter dapat disetel untuk mengukur tegangan, arus, dan hambatan. 3. Amperemeter dan Voltmeter Amperemeter untuk mengukur arus listrik dalam rangkaian. Voltmeter untuk mengukur tegangan dalam rangkaian. 4. Protoboard dan kabel-kabel penghubung Protoboard digunakan untuk meletakan komponen-komponen dalam membentuk suatu rangkaian. Kabel sebagai penghubung komponen dan alat listrik. 5. 6. Resistor dan beberapa jenis kapasitor Resistor digunakan untuk Stopwatch/jam tangan Untuk menghitung waktu yang diperlukan untuk pengisian dan pengosongan kapasitor 7. Kertas Grafik Milimeter Menggambar grafik yang tergambar pada osiloskop.
II.
TEORI DASAR Pada praktikum ini, kita akan membicarakan mengenai variasi waktu dari arus dalam rangkaian-rangkaian yang terdiri atas komponenkomponen terminal dan baterai. Komponen-komponen rangkaian dapat digolongkan sebagai berikut : tahanan, kapasitas, induktansi. Untuk resistor ideal, kita dapat menuliskan untuk beda potensial sesaat melintasi ujung-ujungnya dengan persamaan :
V = iR
dimana R adalah besarnya tahanan dari komponen dan I adalah harga sesaat dari arus yang melaluinya. Umumnya, kita mengambil V sebagai besaran positif jika arah positif dari arus adalah dari potensial yang tinggi kepotensialan yang lebih rendah melalui komponen rangkaian itu. Kapasitor adalah komponen listrik yang berfungsi untuk menyimpan muatan. Suatu kapasitor ideal adalah suatu komponen yang beda potensial sesaat yang melalui terminal itu hanya bergantung pada harga sesaat dari muatan q yang telah dipindah dari satu terminal ke terminal yang lain melalui rangkaian luar, karena itu dapat dirumuskan :
V = q C
dimana C adalah harga kapasitas. Terminal kemana muatan positif dipindahkan mempunyai potensial yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan terminal asal muatan itu dipindahkan. Peristiwa pengisian dan pengosongan muatan kapasitor memegang peranan penting dalam elektronika. Arus yang berhubungan engan ini mengecil dengan waktu sehingga disbut arus transien, yang berarti arus yang hanya timbul sebentar, jadi bukan arus tetap. Peristiwa ini digunakan untuk mengubah denyut , mengolah denyut dalam pesawat televisi, penundaan waktu dan sebagainya. Peristiwa ini ditunjukkan pada gambar di bawah ini :
Vc C E
Telah kita ketahui bahwa suatu kapasitor terbuat atas dua buah pelat konduktor yang dipisahkan oleh suatu isolator atau dielektrik. Jika luas pelat = A, jarak antara pelat = d, dan permisivitas dielektrik = , maka nilai kapasitansinya :
C = A d
Jika kapasitor dengan kapasitansi C dihubungkan dengan suatu sumber tegangan V, maka setelah beberapa waktu, di dalam kapasitor akan terkumpul muatan sebanyak
q = CV
Setelah nilai muatan ini tercapai, dikatan kapasitor sudah terisi penuh. Isi muatan akan tetap tersimpan dalam kapasitor selama tak ada kebocoran muatan yang mengalir dari pelat kapasitor yang satu ke yang lain. Pada gambar di atas jika saklar S dihubungkan, kapasitor C tidaklah langsung terisi penuh, akan tetapi memerlukan waktu. Pada gambar di atas, setelah saklar ditutup, arus akan mengalir dari sumber tegangan, mengisi muatan kapasitor. Pada suatu saat t, kapasitor yang mula-mula kosong mendapat muatan
q(t ) = idt
0 t
Oleh karena Vc(t) terus bertambah, Vab akan terus berkurang, sehingga arus I(t) pun akan terus berkurang. Jika kita ambil differensial terhadap waktu pada persamaan di atas kita peroleh :
i di = R , atau C dt di 1 = dt i RC
Pada t=0, kapasitor belum terisi sehingga Vc(t)=0 dan i = persamaannya menjadi :
i (t ) =
, dan
e t / RC
yang berarti arus I(t) turun secara eksponensial. Untuk t = RC, maka
i(t = RC ) = 1 e R
e adalah bilangan natural; e = 2,712. waktu t = RC ini disebut tetapan waktu, dan dinyatakan dengan , sehingga = RC. Untuk menyelidiki bagaimana tegangan kapasitor bertambah dengan waktu ketika kapasitor diisi, kita gunakan persamaan
1 t 1 VC (t ) = idt = C0 C
t
R e
0
t / RC
VC (t ) = (e t / RC 1) = (1 e t / RC )
grafik perubahan tegangan kapasitor Vc terhadap t adalah sebagai berikut : Tampak makin besar RC, makin lama waktu yang diperlukan untuk mengisi kapasitor hingga penuh. Secara fisis ini dapat diterangkan sebagai berikut. Jika R besar, arus untuk mengisi kapasitor kecil. Ini sama seperti kalau kita
mengisi bak air dengan aliran yang kecil, tentu akan diperlukan waktu yang lama. Begitu pula jika C besar, diperlukan waktu lama untuk mengisi penuh. Ini dapat disamakan dengan mengisi bak air dengan volume yang besar. Rangkaian R-C
s a R b
Vc C E
arah positif dari arus adalah sedemikian rupa untuk menimbulkan muatan q pada kapasitor. Jika kita menutup saklar S, kita dapat merumuskan dengan penurunan potensial total, jadi :
iR + q = C
memang, kita tahu bahwa arus stasioner akan sama dengan nol. Tetapi marilah kita misalkan bahwa arus stasioner Is=1. jika kapasitor mula-mula tak bermuatan pada waktu saklar ditutup, kemudian pada waktu sesudah saklar ditutup q = I t dan persamaan di atas akan menjadi :
iR + 1 t = C
harga I satu-satunya yang akan memenuhi persamaan adalah I = 0. Karena tak terdapat keadaan stasioner, bagian transien akan merupakan pemecahan keseluruhannya. Untuk ini kita harus memecahkan persamaan homogen yang menyangkut ke persamaan :
iR + 1 idt = C
integral dalam persamaan menyatakan muatan yang tertimbun di kapasitor tiap waktu. Seperti biasanya kita mengharapkan arus transiennya mempunyai bentuk :
it = Ae pt
substitusi harga ini ke dalam persamaan di atasnya sehingga menghasilkan condition equation berikut :
1 pt R + Cp[ Ae = 0
maka
R+
1 =0 Cp
atau
p =
1 RC
karena itu pemecahan transien yang merupakan pemecahan sempurna dalam hal ini adalah :
it = Ae t / RC
sekali lagi kita hanya mempunyai satu konstanta integrasi, terdapat hanya satu keadaan awal untuk menspesifikkan, muatan pada kapasitor pada saat saklar tertutup t=0. karena rangkaian itu tidak mempunyai induktansi, maka terdapat lompatan yang diskontinu dalam arus. Ini sepertio halnya mengerjakan suatu gaya tetap secara tiba-tiba pada suatu pegas yang mempunyai geseran dalam tetapi tak mempunyai massa. Dalam hal ini tidak terdapat efek inersia dan karena itu kecepatan dapat bersifat diskontinu pada saat gaya itu dikerjakan, karena gaya yang bekerja itu harus diimbangi oleh suatu gaya yang sama tetapi arahnya berlawanan pada saat mula-mula dan pada saat yang lain dan karena kapasitor pada permulaannya tak dapat mengadakan gaya tentangan ini, maka counter emf yang dibutuhkan harus segera nampak melalui tahanan. Untuk menghitung konstanta integrasi persamaan di atas kita akan memisalkan bahwa kapasitor itu mempunyai suatu muatan q0 padanya tepat sebelum saklar ditutup. Untuk mendapatkan arus awal, kita tinjau persamaan mula-mula yaitu persamaan iR +
1 idt = pasda t = 0. kemudian harga C
atau
( i ) t =0 =
it = Ae t / RC memberikan
q 0 =A R RC
dan penyelesaian akhirnya menjadi :
q i = 0 e t / RC R RC
kita lihat bahwa penyelesaian ini akan sama dengan nol untuk : q0 = C yaitu muatan yang dibutuhkan untuk menempatkan suatu potensial melalui kapasitor itu sama dengan emf yang dipasang. Marilah kita misalkan bahwa mula-mula suatu muatan q0 ada pada kapasitor dan tak terdapat baterai dalam rangkaian. Kemudian jika kita menutup saklar, kita akan mendapatkan hubungan :
t = q0 t / RC e RC
Definisi yang umum dari konstanta waktu terpakai pada rangkaian ini. Karena itu T = RC detik. Dengan mudah kita dapat membuktikan bahwa hasil kali RC mempunyai dimensi waktu. Rangkaian pengintegral RC Perhatikan rangkaian R-C pada gambar di bawah ini :
Vs
R
Vs
+Vp
Vo
0 -Vp
t T/2
+Vp 0 -Vp t
+Vp
0
-Vp
Seperti ditunjukkan gambar di atas jika tetapan waktu =RC<<T, kapasitor C terisi penuh dalam waktu T/2. akan tetapi jika tetapan waktu =RC>>T maka sebelum kapasitor terisi penuh tegangan Vs sudah berbalik menjadi negatif. Akibatnya kapasitor segera dikosongkan dan diisi muatan negatif menuju ke Vp. Belum lagi terisi penuh, Vs sudah berubah tanda lagi. Akibatnya isyarat keluaran akan berupa suatu tegangan yang berbentuk gelombang segitiga. Untuk > RC, bentuk isyarat keluaran seperti integral isyarat masukan. Kalau kita perhatikan gambar di atas nampak untuk =RC>>T pada waktu Vs=+Vp, kemiringan Vo(t) positif, dan pada waktu Vs=-Vp, kemiringan Vo(t) negatf. Tak heran jika rangkaian ini dikenal dengan rangkaian pengintegral RC. Rangkaian pendifferensial RC
Vs(t)
C
Vs Vo
T +Vp t
-Vp
Rangkaian RC akan berlaku sebagai suatu pendifferensial jika dipasang seperti pada gambar di bawah ini. Untuk =RC<<T, isyarat keluaran akan seperti differensial dari isyarat masukan. Tampak jika =RC>>T, atau untuk f>1/RC, bentuk isyarat mirip dengan isyarat masukan, akan tetapi puncaknya miring. Jika RC<T, atau f<RC, isyarat berbentuk denyut dengan tegangan puncak 2Vp. Ini dapat dijelaskan sebagai berikut. Misalkan mula-mula kapasitor kosong. Segera setelah tegangan masukan Vs mencapai Vp, akan mengalir arus i(t)=
Vp , sehingga tegangan keluaran R
Vo=Vp. Arus segera jatuh dan menjadi nol sebelum setengah periode. Hal ini berarti kapasitor telah penuh dan ada tegangan Vp pada kapasitor. Tiba-tiba Vs berubah tanda menjadi negatif. Akibatnya Vo akan mempunyai harga 2Vp, selanjutnya kapasitor akan terisi negatif, dan pada waktu berubah tanda menjadi positif kembali, Vo = +2Vp. Rangkaian pendifferensial sering digunakan untuk mengubah tegangan berbentuk gelombang persegi menjadi isyarat denyut yang sempit.
III.
PROSEDUR PERCOBAAN 4.1 Pengisian muatan pada kapasitor Rangkaian untai seperti gambar 2.1 di bawah ini. Perhatikan polaritas kapasitor sebelum menghubungkan a-b. Gunakan jangka ukur 20 Volt pada voltmeter agar hambatan dalamnya cukup besar untuk mencegah kebocoran muatan kapasitor. Ro a b R A
V C C
1. ukur
Lakukan selama 5 kali waktu RC sejak a-b terhubung. Tuliskan pengukuran dalam bentuk tabel. 2. Lukiskan grafik V(t) dan I(t) pada kertas grafik 3. setelah kapasitor terisi penuh, lepaskan a-b, gantikan voltmeter dengan hubung singkat; perhatikan apa yang terjadi. 4.2 Pengosongan muatan kapasitor Rangkaian untai seperti gbr. 2.2 di bawah ini. Kapasitor bisa diisi dengan cepat dengan menghubungkannya langsung ke sumber tegangan. Gunakan jangka ukur 50 volt pada voltmeter. Dan jangan diubah selama pengukuran.
a b c
V C1 A C2
10
1. Hubungkan a-c sambil mengukur tegangan kapasitor 2. Setelah kapasitor terisi penuh lepaskan a-c, hubungkan c-b agar kapasitor membuang muatan melalui R. 3. Ukur arus I dan tegangan V setiap 5 detik secara bergantian, lakukan pengukuran selama 5 kali waktu RC sejak c-b terhubung. Tuliskan pengukuran dalam bentuk tabel. 4. Lukiskan grafik V(t) dan I (t) pada kertas grafik. 4.3 Tanggapan untai integrator terhadap isyarat persegi Rangkaian untai seperti pada gambar 2.3 di bawahg ini .
Ro C R CRT
SG
1. Buat agar keluaran signal generator sinusoida 4 Vpp. 2. Ubah frekuensi signal generator dari 10 Hz sampai 100 kHz dan amati pada daerah frekuensi dimana isyarat keluaran membesar/mengecil. 3. Buat agar keluaran signal generator square 4Vpp 4. Amati keluaran pada frekuensi 10 kHz 5. Gambarkan pada kertas grafik milimeter keluaran pada frekuensi fo/20, fo/10, fo/4, fo/2, fo, 2fo, 4fo, 10fo, 20fo,dan 100fo. fo adalah frekuensi acuan dimana fo = I/[2(Ro-R)C] 4.4 Tanggapan untai diferensiator terhadap isyarat persegi Rangkaian untai seperti pada gambar berikut ini :
Ro C R CRT
SG
11
1. Buat agar keluaran signal generator sinusoida 4 Vpp. 2. Ubah frekuensi signal generator dari 10 Hz sampai 100 kHz dan amati pada daerah frekuensi dimana isyarat keluaran membesar/mengecil 3. Buat agar keluaran signal generator square 4 Vpp. 4. Amati keluaran pada frekuensi 10 kHz. 5. Gambarkan pada kertas grafik milimeter keluaran pada frekuensi fo/20, fo/10, fo/4, fo/2, fo, 2fo, 4fo, 10fo, 20fo,dan 100fo. fo adalah frekuensi acuan dimana fo = I/[2(Ro-R)C]
12
III. 4.1.
TUGAS PENDAHULUAN Dari rangkaian tersebut di bawah ini : 4. Turunkanlah persamaan untuk Vs(t) sebagai penjumlahan Vab(t) dan Vbc(t). Jawab : Vs(t) = Vab(t) + Vbc(t) Nilai kapasitansi dari kapasitor adalah :
C = A d
Keterangan : A = luas pelat d = jarak antara pelat = permisivitas dielektrik Jika kapasitor dengan kapasitansi C dihubungkan dengan suatu sumber tegangan V, maka setelah beberapa waktu dalam kapasitor akan terkumpul muatan sebanyak :
q = CV
13
5. Bila Vs(t) untuk sumber tegangan tetap, turunkan persamaan untuk: a. b. c. d. Jawab: a. Vab = Vbc (t )
Vab = = iR 1 C
Vab(t) = dan Iab(t) = Vbc(t) = dan Ibc(t) = Tentukan dari rangkaian Lukiskan Vs(t), Vab(t) dan Vbc(t) dalam suatu grafik.
idt
0
b. VC (t ) =
1 t 1 idt = C0 C
R e
0
t / RC
VC (t ) = ( e t / RC 1) = (1 e t / RC ) dan
c.
q = CV
dan
t
q(t ) = idt
0
14
e t / RC
yang berarti arus I(t) turun secara eksponensial. Untuk t = RC, maka
i(t = RC ) = 1 e R
e adalah bilangan natural; e = 2,712. waktu t = RC ini disebut tetapan waktu, dan dinyatakan dengan , sehingga = RC. 6. Terangkan mengapa kapasitor perlu waktu untuk pengisian dan pengosongan muatannya.
a
Vs
Jawab : Kapasitor membutuhkan waktu untuk pengisian dan pengosongan muatannya karena arus yang terdapat pada kapasitor adalah arus yang hanya timbul sebentar jadi bukan arus tetap. 4.2. Bila Vs(t) suatu sinyal persegi berikut : 1. Jelaskan sifat umum dari untai integrator dan diferensiator, jelaskan sifat-sifatnya, jika : a. b. Jawab: a. > T >T <T
15
untai integrator sebelum terisi penuh, tegangan Vs telah berbalik menjadi negatif. Akibatnya kapasitor segera dikosongkan dan diisi muatan negatif menuju Vp. Belum terisi penuh, Vs sudah berubah tanda lagi. Akibatnya isyarat keluaran akan berupa suatu tegangan yang berbentuk segitiga. Untai differensiator Bentuk isyarat keluaran mirip dengan isyarat masukan tetapi puncaknya miring. b. < T untai integrator kapasitor C terisi penuh dalam waktu untai differensiator isyarat berbentuk denyut dengan tegangan puncak 2Vp. 2. Lukiskan Vab(t) dan Vbc(t) untuk sifat a dan b di atas.
Vs(t) T +Vp t
T 2
-Vp
Untai differensiator
16
+Vp 0 -Vp t
b.
Untai differensiator
+Vp 0 -Vp t
4.3.
a. bagan
b. Turunkan fungsi transfer untuk untai diferensiator dan integrator. Tentukan pula nilai fp (frekuensi kutub) dan fasa. c. Nyatakan fungsi transfer di atas dalam desibel (dB). Dan lukiskan dengan lengkap respon amplitudo dan respon fasanya (). d. Jelaskan sifat-sifat fp (frekuensi pole) dan fz (frekuensi zero) dalam respon amplitudo dan respon fasa. Jawab:
17
a. b. -
Skala desibel (dB) dalam bagan mode adalah skala yang digunakan sebagai ukuran perbandingan tegangan. Fungsi transfer, fp dan fasa Untai differensiator G(w)(dB) = 20 log w 10 log (w2+wp2)
tg = w I m G ( w) = p Re G ( w) w sehingga
Untai integrator
G ( w)( dB ) = nilai f p = 20 log V0 ( w) V1 ( w )
wp
2 1 fz = 2R2C
c. d. Respon amplitudo dan respon fasa dapat kita peroleh dari persamaan di atas bahwa dengan menggunakan bagan mode untuk amplitudo dan fasa. Kita ingat pada f z kemiringan bagan mode untuk amplitudo berubah sebesar +6 dB/oktaf, sedangkan pada frekuensi kutub fp bagan bode berubah kemiringan sebesar 6 dB/oktaf
DAFTAR PUSTAKA
18
Sutrisno, 1985. Elektronika Teori dan Penerapannya. Bandung. Penerbit ITB. Hassan. Asnawi. Ir. 1970. Elektro Magnetika. Jakarta. Pandjaparamita. Malvino. Prinsip - Prinsip Elektronika. Jakarta. Erlangga.
19