OLEH : Puja Sutrisna Muhammad Iqbal Rusdi Kurniawan Tri Lestari (0615011095) (0715011092) (0715011111) (0855011045)
Identifikasi Risiko
Pemancangan
Arah titik pemancangan tidak sesuai gambar. Keterlambatan pengadaan tiang pancang. Kerusakan diesel hammer kobelco K-45. Kemiringan Guide beam tidak sesuai desain. Sambungan las pada tiang pancang tidak kuat. Terjadi ketidakakuratannya nilai PDA test.
Pekerjaan Beton Cast In Situ Kemiringan / gradien tidak sesuai persyaratan gambar yaitu > 0,5%. Air semen yang berlebihan.
Block out yang timbul tidak rapi dengan pipa paralon. Retak rambut permukaan > 1 %. Keterlambatan proses pengecoran beton dengan ready mix.
Ketidakstabilan harga material. Keterlambatan pencairan dana proyek. Kualitas SDM kurang memadai/ kemampuan personal subkontraktor kurang qualified. Keterbatasan fasilitas Target penyelesaian projek yang terlalu cepat
Analisis Risiko
Pemancangan
Apabila terjadi arah titik pemancangan tidak sesuai gambar, maka akan terjadi proses pemancangan ulang, yang mengakibatkan bertambahnya waktu kerja dan biaya. Apabila terjadi keterlambatan pengadaan tiang pancang, akan menyebabkan keterlambatan pada pekerjaan lainnya.
Kerusakan diesel hammer kobelco K-45 akan menyebabkan keterlambatan pekerjaan dan penambahan biaya. Kemiringan Guide beam tidak sesuai dengan lokasi pemancangan sehingga perlu penyetelan lokasi kembali dan akan mengganggu jadwal pemancangan. Sambungan las pada tiang pancang tidak kuat dapat menyebabkan patahnya tiang pancang, kerusakan bagian dermaga lainnya apabila konstruksi lainnya telah terbangun.
Apabila terjadi ketidakakuratannya nilai PDA test, maka desain dermaga tidak sesuai rencana, atau tidak sesuai dengan kekuatan rencana.
Sambungan tidak bersih dan tidak memenuhi syarat joint akan menyebabkan kekuatan joint menjadi berkurang.
Pekerjaan Beton Cast In Situ Kemiringan / gradien tidak sesuai persyaratan gambar yaitu > 0,5% akan menyebabkan kemiringan pda konstruksi.
Air semen yang berlebihan dapat menyebabkan beton lama mengeras dan kualitas beton tidak memenuhi. Block out yang timbul tidak rapi dengan pipa paralon akan menyebabkan kesulitan dalam penyambungan pipa.
Retak rambut permukaan > 1 % akan menyebabkan retak pada bagian lain yang belum mengalami retak. Keterlambatan proses pengecoran beton dengan ready mix akan menyebabkan penambahan waktu kerja, sehingga pekerjaan tidak selesai sesuai target.
Ketidakstabilan harga material akan menyebabkan melonjaknya biaya konstruksi yang telah direncanakan dan menyebabkan kerugian bagi owner. Keterlambatan pencairan dana proyek akan menyebabkan keterlambatan waktu proyek dan penurunan kualitas dari konstruksi. Dengan kualitas SDM yang kurang memadai, akan mengakibatkan kualitas pekerjaan menjadi menurun dan banyak yang harus di rework. Akibatnya adalah kerugian material, progres tidak tercapai sesuai jadwal dan keterlambatan waktu.
Keterbatasan fasilitas dapat menyebabkan waktu penyelesaian aktivitas bertambah. Target penyelesaian project yang terlalu cepat, dapat menyebabkan output dari kurva S tidak akurat, yang akan berakibat pada berkurangnya pencapaian progres fisik yang tidak sesuai dengan target.
Menentukan Tanggapan
Pemancangan
Melakukan pengecekan titik pemancangan sebelum dan setelah melakukan pemancangan agar kualitas yang direncanakan terpenuhi. Mengecek waktu kedatangan tiang pancang agar tidak terjadi keterlambatan. Mengecek alat terlebih dahulu sebelum menyewa diesel hammer kobelco K-45. Melakukan pengecekan Kemiringan Guide beam dengan menggunakan teodolit. Mengecek dengan teliti setiap sambungan las pada tiang pancang bottom. Melakukan serangkaian test PDA terlebih dahulu sebelum melanjutkan pekerjaan.
Pekerjaan Beton Cast In Situ Penyesesuaian Kemiringan / gradien dengan gambar agar tidak terjadi kesalahan. Pengntrolan air semen pada beton agar tidak berlebih.
Pengecekan kelurusan Block out agar rapi dengan pipa paralon. Pengecekan retak rambut pada permukaan beton, apabila terdapat retak harus segera ditangani. Pemantauan waktu proses pengecoran beton dengan ready mix agar tidak terjadi keterlambatan.
Apabila terjadi ketidakstabilan harga material, harus memutuskan pekerjaan mana yang harus dikerjakan terlebih dahulu, atau mengambil risiko berleihnya biaya konstruksi yang telah direncanakan. Pengecekan secara berkala waktu pencairan dana proyek agar tidak terjadi keterlambatan kerja.
Memperketat kualifikasi SDM/subkontraktor adalah salah satu untuk mengurangi risiko kualitas SDM yang kurang memadai. Menambah fasilitas dan penyewaan peralatan diharapkan dapat mengurangi risiko keterbatasan fasilitas. Untuk mengatasi target penyelesaian project yang terlalu cepat dengan kurang mempertimbangkan kemampuan, kapasitas produksi, sarana dan sarana yang ada, dapat dilakukan negoisasi ulang dengan owner untuk menambah
Target penyelesaian project yang terlalu cepat dapat digolongkan risiko tinggi karena pengerjaan project yang terlalu cepat dapat tidak tercapainya kualitas pekerjaan yang diharapkan apabila tidak diimbangi dengan kemampuan dan kapasitas produksi. Risiko pemancangan, pile cap, bobokan, beton Precast, Beton Cast In Situ, dapat digolongkan risiko tinggi apabila sudah diimplementasikan.
Terima Kasih,,^^