Anda di halaman 1dari 11

MANUAl QHSM-xxxxx

Dibuat

Revisi

: 00

SAFETY MANAGEMENT MANUAL

Disahkan :

Tanggal : 4/3/2013 Halaman : 1/11

BAGIAN 3 3. DASAR DARI SAFETY MANAGEMENT 3.1. FILOSOPI DARI SAFETY MANAGEMENT Fungsi Utama Bisnis 3.1.1. Dalam perusahaan yang berhasil, safety management

merupakan salah satu fungsi utama bisnis, sebagaimana financial management. Safety management yang efektif membutuhkan sebuah keseimbangan realistik antara safety dan production goals. Sehingga sebuah koordinasi pendekatan dimana tujuantujuan perusahan dan sumber-sumber daya dianalisa untuk membantu dalam memastikan bahwa keputusan yang diambil dalam hal safety adalah realistik dan saling melengkapi terhadap kebutuhan pembiayaan perusahaan. unacceptable operasional dan kinerja Oleh risk karena adalah perusahaan. perasional harus Batasan-batasan ditentukan acceptable penting oleh dan dalam

pendefinisian sesuatu yang

penerapan cost-effective safety management. Jika diimplementasikan secara tepat, pengukuran-pengukuran safety tidak hanya meningkatkan safety performance tetapi juga meningkatkan keefektifitasan operasional perusahaan. 3.1.2. Dari pengalaman-pengalaman dunia industri dan pelajaran yang dapat diambil dari proses investigasi telah menekankan betapa

Status Dok.:

No. Salinan:

No. Dok.: QHSM-xxxxxx

MANUAl QHSM-xxxxx

Dibuat

Revisi

: 00

SAFETY MANAGEMENT MANUAL

Disahkan :

Tanggal : 4/3/2013 Halaman : 2/11

pentingnya mengelola safety dengan sistematik, proaktif dan explisit. a. Sistematik. Aktifitas safety management akan dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan dan diaplikasi dengan konsisten dan menyeluruh dalam perusahaan. b. Proaktif. Adopsi sebuah sistem pendekatan yang menekankan pada usaha pencegahan melalui identifikasi bahaya-bahaya dan menentukan risk mitigation measure sebelum kejadian yang beresiko muncul dan merusak atau membahayakan terhadap safety performance. c. Explisit. Aktifitas safety management didokumentasikan,

tercatat dan dilaksanakan secara independen dari aktifitasaktifitas manajemen lainnya. 3.1.3. Menempatkan safety dengan sistematik, proaktif dan explisit memastikan sebuah long-term basis safety menjadi bagian integral dari aktifitas sehari-hari perusahaan dan safety yang terkait dengan aktifitas dalam perusahaan akan terarah lansgung pada area yang dituju dimana keuntungan-keuntungan yang diperoleh akan menjadi lebih besar. Sistem Pendekatan 3.1.4. Pendekatan modern terhadap safety management telah

dipaparkan dalam Bagian 2, khususnya dengan isu-isu utama dari perusahaan sebagai faktor-faktor yang berkontribusi dalam

incident/accident. Safety tidak dapat diraih dengan hanya


Status Dok.: No. Salinan: No. Dok.: QHSM-xxxxxx

MANUAl QHSM-xxxxx

Dibuat

Revisi

: 00

SAFETY MANAGEMENT MANUAL

Disahkan :

Tanggal : 4/3/2013 Halaman : 3/11

mengeluarkan

peraturan-peraturan

atau

perintah-perintah

berkaitan dengan prosedur-prosedur yang harus diikuti oleh staf operasional. 3.1.5. Safety management mencakup aktifitas-aktifitas utama dari perusahaan. Oleh sebab itu, safety management harus dimulai dari tingkat senior management, dan efek-efek pada safety harus dilihat dan dipelajari pada perusahaan. 3.2. KONSEP-KONSEP SAFETY MANAGEMENT Fondasi-fondasi dari Safety Management 3.2.1. Dalam term yang sederhana, safety management mencakup kegiatan identifikasi bahaya dan cara menanggulangi resiko-resiko akibat dari bahaya-bahaya tersebut. Safety management yang efektif merupakan kegiatan multidisiplin, membutuhkan aplikasi yang sistematik dan berbagai macam cara dan aktifitas dalam sebuah organisasi perusahaan. Hal tersebut dibangun berdasarkan tiga fondasi: a. Comprehensive corporate approach terhadap safety. Ini akan membentuk pondasi untuk safety management. Corporate approach dibangun berdasarkan safety culture dari semua level dalam organisasi

perusahaan dan validasi dari kebijakan safety perusahaan, maksud dan tujuan, dan yang paling penting adalah komitmen manajemen terhadap safety.

Status Dok.:

No. Salinan:

No. Dok.: QHSM-xxxxxx

MANUAl QHSM-xxxxx

Dibuat

Revisi

: 00

SAFETY MANAGEMENT MANUAL

Disahkan :

Tanggal : 4/3/2013 Halaman : 4/11

b. Organizational tools yang efektif untuk menjalankan standarstandar safety. Organizational tools yang efektif diperlukan untuk melaksanakan aktifitas dan proses-proses yang

diperlukan untuk mencapai peningkatan dalam safety. Pondasi ini mencakup bagaimana perusahaan mengatur interaksi dalam organisasi perusahaan agar memenuhi dan sesuai dengan kebijakan safety, maksud dan tujuan, dan bagaimana perusahaan membentuk standar-standar dan mengalokasikan sumber dayanya. Fokus utama adalah pada bahaya-bahaya dan potensial efek terhadap aktifitas safety-critical. c. Sebuah sistem yang baku untuk pengawasan safety. Hal ini diperlukan untuk meyakinkan bahwa perusahaan secara kontinyu telah memenuhi dan sesuai dengan coporate safety policy, maksud, tujuan dan standar-standar. 3.2.2. Detail penjelasan dari tiap pondasi diatas bisa dilihat dalam Lampiran 1 pada bagian ini. Strategi-strategi untuk safety management 3.2.3. Strategi yang diadopsi oleh perusahaan untuk SMS-nya akan merefleksi pada corporate safety culture perusahaan, yaitu dari yang bersifat reaktif, hanya bertindak hanya ketika ada accident saja atau melalui strategi-strategi yang sangat proaktif dalam mencari problem-problem safety dalam perusahaan. 3.2.4. Tradisional atau reactive process didominasi oleh ungkapanungkapan perbaikan (diistilahkan: memperbaiki pintu kandang
Status Dok.: No. Salinan: No. Dok.: QHSM-xxxxxx

MANUAl QHSM-xxxxx

Dibuat

Revisi

: 00

SAFETY MANAGEMENT MANUAL

Disahkan :

Tanggal : 4/3/2013 Halaman : 5/11

kuda setelah kejadian kudanya terkunci di dalam). Dalam pendekatan yang lebih modern atau proaktif, kemungkinan perubahan-perubahan yang potensial terjadi kedepan menjadi bagian utama (diistilahkan: membuat kandang kuda dimana kuda tidak bisa lari keluar). Tergantung dari strategi yang diadopsi, metode dan tools yang digunakan akan berbeda-beda. Reactive safety strategy : investigasi accident dan pelaporan incident. 3.2.5. Reactive approach mempunyai karakteristik sebagai berikut: a. Management safety hanya fokus pada kesesuaian dengan minimum requirement. b. Pengukuran safety berdasarkan incident/accident yang bisa dilaporkan, yang mempunyai keterbatasan dalam hal: 1. analisa yang terbatas untuk mempelajari kesalahan-

kesalahan yang aktual; 2. data yang tidak mencukupi untuk menentukan trend yang akurat, terutama jika dikaitkan dengan factor human error; 3. kurangnya pendekatan ke dalam root cause dan latent unsafe condition, yang hal ini merupakan penyebab adanya human error. c. Diperlukan data relation yang constant agar sesuai dengan human inventiveness untuk tipe erros yang baru. 3.2.6. Organisasi perusahaan yang menggunakan proactive strategy untuk safety management mempercayai bahwa resiko accident bisa diminimalkan dengan mengidentifikasinya dan mengambil
Status Dok.: No. Salinan: No. Dok.: QHSM-xxxxxx

MANUAl QHSM-xxxxx

Dibuat

Revisi

: 00

SAFETY MANAGEMENT MANUAL

Disahkan :

Tanggal : 4/3/2013 Halaman : 6/11

tindakan yang diperlukan untuk mereduksi resiko-resiko tersebut. Sehingga, mereka secara aktif mencari unsafe condition secara sistematik dengan menggunakan tools sebagai berikut: a. Sistem pelaporan bahaya dan incident yang akan mensupport identifikasi latent unsafe conditions; b. Safety survey untuk mendapatkan feedback dari personnel operasional tentang area-area yang kondisi yang beresiko atau unacceptable yang mungkin mempunyai potensial accident; dan c. Inspeksi dan audit operasional dalam seluruh aspek opersional untuk mengidentifikasi area yang beresiko sebelum accident, incident atau minor safety event menimbulkan problem. Key safety management activities 3.2.7. Organisasi perusahaan yang mengelola safety dengan baik mempunyai beberapa aktifitas yang sukses dilaksanakan. Aktifitasaktifitas tersebut antara laian: a. Organization. Mereka terorganisasi untuk membangun safety culture dan mengurangi accident losses. Organisasi normalnya akan mempunyai sebuah formal SMS. b. Safety Assessment. Perusahaan secara sistematik menganlisa usulan perubahan-perubahan pada prosedur-prosedur untuk mengidentifikasi dan melakukan tindakan jika ada kelemahankelemahan sebelum perubahan-perubahan tersebut dilakukan.

Status Dok.:

No. Salinan:

No. Dok.: QHSM-xxxxxx

MANUAl QHSM-xxxxx

Dibuat

Revisi

: 00

SAFETY MANAGEMENT MANUAL

Disahkan :

Tanggal : 4/3/2013 Halaman : 7/11

c. Occurrence

reporting.

Perusahaan

mempunyai

prosedur-

prosedur formal untuk pelaporan kondisi/incident safety dan unsafe condition yang lainnya. d. Hazard identification schemes. Perusahaan menggunakan skema reaktif dan proaktif untuk mengidentifikai safety hazards dalam organisasi perusahaan, seperti voluntary safety

reporting, safety survey, audit operational safety, dan safety assessment. e. Investigation dan analysis. Perusahaan melakukan follow up dari laporan incident atau unsafe condition, dan jika diperlukan melakukan inisiasi safety investigation dan safety analysis. f. Performance monitoring. Perusahaan secara aktif mencari feedback yang diperlukan untuk efektifitas dan efesiensi dari proses dalam safety management dengan menggunakan berbagai macam teknik, seperti trend monitoring dan internal safety audit. g. Safety promotion. Perusahaan secara efektif mendistribusikan hasil-hasil dari investigasi dan analisa safety, dan saling tukar pikiran dalam proses pembelajaran safety dalam keseluruhan organisasi perusahaan. h. Safety supervision. Perusahaan mempunyai system yang

digunakan untuk memonitor dan menilai safety performance.

Status Dok.:

No. Salinan:

No. Dok.: QHSM-xxxxxx

MANUAl QHSM-xxxxx

Dibuat

Revisi

: 00

SAFETY MANAGEMENT MANUAL

Disahkan :

Tanggal : 4/3/2013 Halaman : 8/11

Safety management process 3.2.8. Secara konseptual, safety management process merupakan pararel dari safety cycle (gambar 4). Keduanya menmpunyai sebuah loop process yang kontinyu (gambar 3). 3.2.9. Safety management merupakan sistem evidence-based, dalam hal ini diperlukan analisis data untuk mengidentifikasi bahayabahaya. Dengan menggunakan teknik penilaian, priorits

ditentukan untuk mengurangi potensi konsekuensi dari bahayabahaya tersebut.

Gambar 4. Safety management process

3.2.10. Strategi-strategi untuk mengurangi atau menghilangkan bahayabahaya kemudian dikembangkan dan diimplementasikan dengan
Status Dok.: No. Salinan: No. Dok.: QHSM-xxxxxx

MANUAl QHSM-xxxxx

Dibuat

Revisi

: 00

SAFETY MANAGEMENT MANUAL

Disahkan :

Tanggal : 4/3/2013 Halaman : 9/11

tugas dan tanggung jawab yang jelas. Situasi ini dinilai kembali secara kontinyu, dan jika diperlukan ada implementasi cara pengukuran tambahan. 3.2.11. Penjelasan dari langkah-langkah dari safety management process adalah sebagai berikut: a. Collect the data. Langkah pertama dalam safety

management process adalah, mengumpulkan data yang relevan, bukti-bukti dibutuhkan untuk menetapkan safety performance atau untuk mengidentifikasi bahaya-bahaya safety. Data dapat diambil dari berbagai macam sistem: alat yang digunakan, orang yang terkait dalam operasional, prosedur-prosedur kerja, dsb. b. Analyse the data. Dengan menganalisa semua informasi yang relevan, bahaya-bahaya safety dapat diidentifikasi. Kondisikondisi dimana bahaya-bahaya bisa menimbulkan resiko-resiko yang nyata, potensi konsekuensi dan kemungkinan dari situasi/ kejadian terjadi dapat diketahui; dalam kata lain, Apa yang dapat terjadi? Bagaimana? dan Kapan? Analisa ini bersifat kuantitatif dan kualitatif. c. Prioritize the unsafe conditions. Proses risk assessment

menentukan tingkat keseriusan bahaya-bahaya. Bahaya yang bisa menimbulkan resiko-resiko yang terbesar dipertimbangkan untuk dilakukan tindakan safety. Hal ini mungkin memerlukan sebuah analisa cost-benefits.
Status Dok.: No. Salinan: No. Dok.: QHSM-xxxxxx

MANUAl QHSM-xxxxx

Dibuat

Revisi

: 00

SAFETY MANAGEMENT MANUAL

Disahkan :

Tanggal : 4/3/2013 Halaman : 10/11

d. Develop strategies. Dimulai dengan prioritas resiko yang tertinggi, beberapa opsi untuk mengelola resiko-resiko akan dipertimbang-kan, seperti: 1. Meratakan resiko-resiko ke semua bagian secara luas dan practicable. 2. Mengeliminasi seluruh resiko. 3. Menerima resiko dan meneruskan oprasional seperti biasa. 4. Mengendalikan resiko dengan mengimplementasikan

pengukuran-pengukuran untuk mengurangi resiko atau paling tidak membantu untuk menghadapi resiko tersebut. Perlu diperhatikan dalam memilih strategi risk management adalah menghindari munculnya resiko baru yang

mengakibatkan kondisi unacceptable level of safety. e. Approve strategies. Setelah menganalisa resiko-resiko dan memutuskan tindakan-tindakan yang diperlukan, persetujuan dari management diperlukan untuk diproses. f. Assign responsibilities and implement strategies. Menindaklanjuti dari keputusan pemrosesan, the nuts and bolts dari

implementasi harus bisa befungsi dengan baik. Termasuk didalamnya menentukan alokasi sumber daya, penetapan tugas dan tanggung jawab, penjadwalan, dan revisi dari prosedur operasional. g. Re-evaluation situation. Implementasi kebanyakan tidak

sesukses seperti apa yang telah direncanakan. Feedback


Status Dok.: No. Salinan: No. Dok.: QHSM-xxxxxx

MANUAl QHSM-xxxxx

Dibuat

Revisi

: 00

SAFETY MANAGEMENT MANUAL

Disahkan :

Tanggal : 4/3/2013 Halaman : 11/11

diperlukan agar cycle process ini tidak melenceng. Problemproblem baru apa yang telah dikemukakan? Seberapa jauh strategi yang telah disetujui untuk mengurangi resiko sesuai dengan performance yang diharapkan? Modifikasi-modifikasi apa yang diperlukan baik dalam system ataupun proses. h. Collect additional data. Tergantung pada langkah re-

evaluation, informasi-informasi baru mungkin diperlukan dan keseluruhan cycle diulangi untuk memperbaiki tindakan safety. 3.2.12. Safety management memerlukan analytical skill yang mungkin tidak rutin dilaksanakan oleh management. Makin kompleks sebuah analisa, makin diperlukan aplikasi dari analytical tools yang sesuai. Untuk mengindari melencengnya cycle dari proses safety management ini diperlukan feedback untuk memastikan

management dapat menguji validitas dari keputusan yang diambil dan menilai efektifitas dari implementasi yang dilakukan.

Status Dok.:

No. Salinan:

No. Dok.: QHSM-xxxxxx

Anda mungkin juga menyukai