BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.

1 Kerangka Konseptual FAKTOR AGENT Kuman Penyebab

HOST FAKTOR HOST Status ASI Imunisasi Status Gizi Pemberian vitamin A Jenis Kelamin Umur

ISPA pada Bayi (6-12 bulan)

FAKTOR LINGKUNGAN Kepadatan Hunian Rumah Keberadaan Perokok Bahan Bakar Memasak

Keterangan: : Diteliti : Tidak diteliti : Hubungan Gambar 3.1 Kerangka konseptual hubungan antara pemberian ASI dengan kejadian ISPA pada bayi (6-12 bulan) Puskesmas Kebonsari

37

38 Kecamatan Jambangan Surabaya (Leavel, H.R & Clark, E.G., 1965).

3.2 Keterangan Gambar

Faktor yang mempengaruhi terjadinya ISPA antara lain faktor agent ( bibit penyakit / kuman penyebab), faktor lingkungan (environment), dan faktor host (manusia). Faktor lingkungan (environment) antara lain kepadatan hunian rumah, keberadaan perokok, dan bahan bakar memasak. Sedangkan faktor host (manusia) antara lain adalah umur, jenis kelamin, status ASI, pemberian vitamin A, status imunisasi lengkap, dan status gizi. ASI tidak hanya mengandung vitamin A dalam jumlah tinggi, namun juga bahan bakunya yaitu beta karoten. Hal ini adalah salah satu yang menerangkan tumbuh kembang dan daya tahan tubuh bayi lebih baik jika mengonsumsi ASI (Hendarto & Pringgadini, 2009). Bayi yang tidak di beri ASI lebih rentan mengalami ISPA dibanding dengan bayi yang diberi ASI. Pemberian ASI dengan durasi yang lama mempunyai pengaruh protektif terhadap ISPA selama tahun pertama (Ariefudin, 2010). 3.3 Hipotesis Hipotesis adalah suatu asumsi tentang hubungan antara dua atau lebih variable yang diharapkan menjawab pertanyaan dalam riset (Nursalam, & Siti Pariani, 2000, hal. 36). Hipotesis asosiatif / hubungan ( korelasi ) adalah merupakan dugaan terhadap hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2009, hal. 7). Sehingga pada penelitian ini dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

39 Hipotesis Alternatif (H1) : Ada hubungan antara pemberian ASI dengan kejadian ISPA pada bayi (6-12 bulan) Puskesmas Kebonsari Kecamatan Jambangan Surabaya.