Anda di halaman 1dari 9

BAB 4 METODE PENELITIAN 4.

1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian adalah suatu strategi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun peneliti pada seluruh proses penelitian (Nursalam, 2008, hal. 81). Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik dengan menggunakan desain penelitian cross sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika kolerasi antara pemberian ASI dengan kejadian ISPA pada bayi (6-12 bulan), dengan cara pendekatan retrospektif yaitu peneliti melakukan pengukuran pada variabel dependen terlebih dahulu, sedangkan variabel independen ditelusuri secara retrospektif untuk menentukan ada tidaknya faktor (variabel independen) yang berperan (Notoatmodjo, 2005; Candra, 2008 hal. 91). 4.2 Populasi, Sampel, Besar Sampel dan Teknik Sampling 4.2.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009 hal. 61). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu dari bayi (6-12 bulan) yang datang berobat ke Puskesmas Kebonsari. Berdasarkan data yang diperoleh dari pengambilan data awal ditemukan populasi rata-rata per bulan berjumlah 140 bayi.

39

40 4.2.2 Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif / mewakili (Sugiyono, 2009 hal. 62). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah ibu beserta bayinya yang berobat ke Puskesmas Kebonsari diambil dengan memperhatikan kriteria inklusi dan eksklusi. 1. Kriteria inklusi Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu populasi target dan terjangkau yang akan diteliti (Nursalam, 2003, hal. 96). Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah : a. Ibu bayi yang bersedia untuk diteliti, b. Ibu bayi yang bisa membaca dan menulis, c. Ibu dan bayi yang ada saat pengambilan data, d. Ibu dengan bayi berusia 6-12 bulan, e. Ibu dengan bayi yang tidak memiliki alergi yang dapat menyebabkan ISPA, f. Ibu dengan bayi yang sudah mendapatkan imunisasi lengkap sesuai dengan umurnya. 2. Kriteria eksklusi Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subyek yang memenuhi kriteria inklusi dari studi (Nursalam, 2003, hal. 97). a. Keluarga yang tidak ada pada saat pengambilan data atau yang datang dengan anak, tetapi bukan merupakan ibu atau pengasuhnya.

41 4.2.3 Besar Sampel Besar sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Rumus n= N 1+N (d 2) Keterangan: n=Besar sampel N=Besar populasi d=Tingkat kepercayaan atau ketepatan yang diinginkan (0,05) Berdasarkan data Puskesmas Kebonsari bulan Januari hingga November, jumlah bayi yang terkena ISPA adalah 1560, dari data tersebut didapatkan ratarata per bulan adalah 140 bayi. Pengambilan data dilakukan selama 7 hari, maka jumlah populasi dari penelitian ini adalah 35 bayi, maka : n = 35 : (1+(35.(0,05)2) = 35 : (1+0,0875) = 35 : 1,0875 = 32 orang. 4.2.4 Teknik Pengambilan Sampel Dalam penelitian ini menggunakan jenis non random sampling dengan accidental sampling, yaitu mengambil responden sebagai sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data (Suyanto, 2009, hal. 43; Sugiyono, 2004, hal. 77).

42 4.3 Identifikasi Variabel 4.3.1 Variabel Bebas Variabel bebas adalah variabel yang nilainya menentukan variabel lain (Nursalam, 2003: 102). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah pemberian ASI. 4.3.2 Variabel Tergantung Variabel tergantung adalah variabel yang nilainya ditentukan oleh variabel lain (Nursalam, 2003: 102). Dalam penelitian ini variabel tergantung adalah kejadian ISPA pada bayi. 4.4 Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel adalah mendefinisikan variabel secara

operasional dan berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu obyek atau fenomena (Alimul, 2009: 79). Tabel 4.1 Definisi Operasional Variabel Variabel Definisi Operasional Skala Alat Ukur Kategori 1. ASI Eksklusif 2. ASI tidak Eksklusif

Pemberian Pemberian asupan gizi berupa Air ASI Susu Ibu pada bayi tanpa tambahan makanan lain baik padat maupun cair pada saat umur 0-6 bulan dikategorikan ASI Eksklusif, apabila kurang dari ketentuan tersebut dikategorikan sebagai ASI tidak Eksklusif.

Kuesioner

Nominal

43 Kejadian ISPA Kejadian infeksi pernafasan pada bayi sejak berusia 0 bulan - sekarang yang ditandai dengan batuk pilek 1.Sering ( 5 kali). 2.Kadangkadang (3-4 kali). 3. Jarang (1-2 kali).

Kuesioner

Ordinal

4.5 Pengumpulan dan Pengolahan Data 4.5.1 Instrumen Penelitian Instrumen penelitian merupakan alat/fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik / dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematik sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, 2002 : 236). Instrumen dalam penelitian ini adalah lembar kuisioner mengenai ASI dan ISPA dengan pertanyaan sejumlah 14 soal yang diisi oleh ibu yang mempunyai bayi berusia 6-12 bulan dan datang berobat ke Puskesmas Kebonsari Kecamatan Jambangan Surabaya. 4.5.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2011 - Juni 2012. Tempat penelitian dilaksanakan di Puskesmas Kebonsari Kecamatan Jambangan Surabaya. 4.5.3 Prosedur Pengumpulan Data Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subyek dan proses pengumpulan karakteristik subyek diperlukan dalam suatu penelitian (Nursalam, 2008). Setelah sampel mendapat penjelasan dan sampel menyetujui

44 untuk menjadi responden. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen kuisioner yang akan dijawab oleh responden yang sesuai dengan kriteria. 4.5.4 Pengolahan dan Analisa Data Setelah data terkumpul melalui kuisioner, maka dilakukan tahap pengolahan data. Tahap yang dilalui setelah data terkumpul, yaitu: 1. Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan melalui 3 langkah : a. Editing Editing adalah pekerjaan memeriksa validitas dan reliabilitas yang masuk. Kegiatan editing meliputi pemeriksaan atau kelengkapan pengisian kuesioner, kejelasan makna jawaban, konsistensi antar jawaban, relevansi jawaban dan keseragaman jawaban. b. Coding Coding adalah mengklasifikasikan data atau jawaban menurut kategori masing-masing. Setiap kategori jawaban yang berbeda diberi kode yang berbeda. c. Tabulasi Tabulasi adalah pengorganisasian data sedimikian rupa dengan membuat tabel-tabel sesuai dengan analisa yang dibutuhkan (Reksoatmodjo, 2009). Hasil pengumpulan dan pengolahan data tersebut, kemudian

diinterprestasikan dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

45 P = F x 100% N Keterangan : P = Persentase F = Jumlah frekuensi N = Jumlah responden 100% = Seluruh

76%-99% = Hampir seluruh 51%-75% = Sebagian besar 50% = Setengah

26%-49% = Hampir setengah 1%-25% = Sebagian kecil (Arikunto, 2009).

4.5.5 Hubungan antara variabel bebas dan kontrol Langkah analisis : 1. Buat hipotesis, 2. Data yang diperoleh dari kuisioner dalam penelitian ini selanjutnya akan dianalisis menggunakan metode deskriptif menggunakan tabel kontingensi untuk penyajian data dengan total kontingen 2x3 (Candra, 2008: 71 ) 3. Data pada tabel dilakukan uji statistik berupa uji chi square dengan tingkat kemaknaan 5%, dengan prinsip sebagai berikut (Sugiyono, 2009, Hal. 9). Hitung X2. Menghitung dengan rumus Rumus Chi Square: x2= (f-fe)2 fe Keterangan : X2 = Chi Square F = frekuensi yang diobservasi. Fe = frekuensi yang diharapkan.

46 Penilaian : a. Jika harga X2 hitung harga X2 tabel, maka Ho akan ditolak berarti ada hubungan antara 2 variabel. b. Jika harga X2 hitung harga X2 tabel, maka Ho akan diterima berarti tidak ada hubungan antara 2 variabel. c. Dan jika dengan Chi square tidak memenuhi syarat, yaitu banyak sel yang mempunyai nilai expected frekuensi < 5 tidak lebih dari 20% dari keseluruhan sel dan tidak ada sel yang mempunyai expected frekuensi < 1, sehingga dilakukan perhitungan perhitungan uji statistik Fishers Exact test. Hasil uji Chi square berupa P-value pada kotak Chi square test memiliki aturan yang berlaku, antara lain : 1. Jika tabel 2x2 dan ada nilai harapan < dari 5 maka gunakan Fishers Exact Test 2. Jika tabel 2x2 tidak ada nilai E < dari 5 gunakan Continuity Correction 3. Jika tabel > 2x3, misalnya 3x2, 3x3 dan sebagainya, maka gunakan Pearsons Chi-square 4. Uji Likelihood Ratio dan linier-by-linier Association, biasanya digunakan untuk keperluan lebih lanjut yang lebih spesifik, misalnya analisis stratifikasi pada bidang epidemiologi dan juga mengetahui hubungan linier dua variabel kategorik, sehingga kedua jenis ini jarang digunakan (Hastono, 2006).

47 4.6 Etika Penelitian Kegiatan pengumpulan data dilaksanakan dengan memperhatikan dan menekankan pada masalah - masalah etika, antara lain: 4.6.1 Informed consent (lembar persetujuan menjadi responden) Lembar persetujuan diberikan kepada responden yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan, dalam hal ini peneliti harus menjelaskan maksud dan tujuan dari penelitian dan diberikan lembar kesediaan menjadi responden penelitian. Bila responden menolak maka peneliti tidak dapat memaksa dan tetap menghormati hak-hak responden. 4.6.2 Anonimity (tanpa nama) Untuk menjaga kerahasiaan, peneliti tidak mencantumkan nama responden, ciri-ciri fisik, serta identitas lain yang mungkin dapat mengidentifikasi responden secara pasti, tetapi lembar pengumpulan data tersebut diberi kode khusus. 4.6.3 Confidentially (kerahasiaan) Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dari responden akan dijamin oleh peneliti. Hanya kelompok data tertentu yang berhubungan dengan peneliti yang akan digunakan dan dilaporkan sebagai hasil penelitian.

Anda mungkin juga menyukai