Anda di halaman 1dari 4

PENYADAPAN TANAMAN KARET

PENYADAPAN TANAMAN KARET

Penyadapan merupakan suatu tinndakan pembukaan pembuluh lateks, agar lateks yang terdapat didalam tanaman karet luar. Cara penyadapan yang telah dikenal luas adalah dengan mengiris sebagian dari kulit batang. Sistem penyadapan diharahpkan mampu menghasilkan lateks yang banyak, biayanya rendah, dan tidak mengganggu kesinambungan produksi tanaman. Oleh karena itu pelaksanaan penyadapan harus mengikuti aturan atau norma yang benar. A. Penentuan Matang Sadap Matang sadapTanaman karet akan siap apabila sudah matang sadap pohon, artinya tanaman karet telah sanggup disadap untuk dapat diambil lateksnya tanpa menyebabkan gangguan yang berarti terhadap pertumbuhan dan kesehatannya. Kesanggupan tanaman untuk disadap dapat ditentukan berdasarkan lilit batang pada umur tanaman . 1. Umur Tanaman. Dalam keadaan pertumbuhan normal, tanaman karet akan siap disadap pada umur 5 6 tahun. Namun demikian seringkali dijumpai tanaman belum siap disadap walau umurnya sudah lebih dari 6 tahun. Hal ini terjadi akibat kondisi lingkungan dan pemeliharaan yang kurang mendukung pertumbuhan tanaman. Sebenarnya Penyadapan karet dapat dilakukan pada usia kurang dari 5 tahun dengan syarat kondisi lingkungan dan pemeliharaan dilakukan dengan sangat baik sehingga pertumbuhan tanaman akan lebih cepat. Artinya umur tanaman karet tidak dapat digunakan sebagai pedoman untuk menetapkan matang sadap dan hanya dapat digunakan sebagai pedoman untuk pengukuran lilit batang . 2 Pengukuran lilit batang Lilit batang telah disepakati sebagai pedoman untuk mengetahui pertumbuhan tanaman karet, karena hasil tanaman karet berupa lateks diperoleh dari batangnya(kulit batang). Tanaman karet dikatakan matang sadap apabila lilit batang sudah mencapai 45 cm atau lebih. Pengukuran lilit batang untuk menentukan matang sadap mulai dilakukan pada waktu tanaman berumur 4 tahun. Lilit batang diukur pada ketinggian batang 100 cm dari pertautan mata okulasi. 3. Matang Sadap Kebun Penyadapan dapat dimulai setelah kebun karet memenuhi kriteria matang sadap kebun. Kebun dikatakan matang sadap kebun apabila jumlah tanaman yang sudah matang sadap pohon sudah mencapi 60% atau lebih. Pada kebun yang terpelihara dengan baik, jumlah tanaman yang matang sadap pohon biasanya telah mencapai 60-70% pada umur 4-5 tahun. B. Persiapan Pembukaan Bidang Sadap Sebelum melakukan pembukaan bidang sadap dilakukan Penggambaran bidang sadap pada kebun yang sudah mencapai matang sadap. Kriteria yang ditetapkan dalam penggambaran bidang sadap terdiri dari tinggi bukaan sadap, arah dan sudut kemiringan irisan sadap, panjang irisan sadap, dan letak bidang sadap . 1. Tinggi bukaan sadap adalah 130 cm diatas pertautan okulasi. Ketinggian ini berbeda dengan ketinggian pengukuran lilit batang untuk penentuan matang sadap. 2. Arah dan sudut kemiringan irisan sadap diharapkan dapat memotong pembuluh lateks sebanyak mungkin agar lateks yang keluar maksimal. Posisi pembuluh lateks pada umumnya

tidak sejajar dengan batang tanaman tetapi agak miring dari kanan atas kekiri bawah membentuk sudut 3,7 derajat dengan bidang tegak. Agar pembuluh yang terpotong maksimal jumlahnya, arah irisan sadap harus dari kiri atas kekanan bawah tegak lurus terhadap pembulu lateks. Sudut kemiringan irisan sadap berpengaruh terhadap produksi. Sudut kemiringan yang paling baik berkisar antar 30 40 derajat terhadap bidang datar untuk bidang sadap bawah dan 45 derajat pada bidang sadap atas. Sudut kemiringan sadap juga berpengarug pada aliran lateks kearah mangkuk sadap. Sudut kemiringan yang terlalu datar dapat menyimpang dari alur aliran lateks, selain itu dapat menyebabkan aliran lateks menjadi lambat dan sering membeku sebelum sampai kemangkuk. 3. Panjang irisan sadap sangat berpengaruh terhadap produksi dan pertumbuhan tanaman. Panjang irisan sadap yang dianjurkan untuk karet rakyat adalah S ( irisan miring sepanjang spiral ) 4. Penentuan letak bidang sadap perlu dilakukan agar pelaksanaan penyadapn cepat dan mudah dikontrol. Oleh karena itu bidang sadap harus diletakkan pada arah yang sama dengan arah pergerakan penyadap waktu menyadap. Jadi bidang sadap diletakkan pada arah timur-barat ( pada jarak antar tanaman yang pendek ) 5. Pemasangan talang sadap dilakukan bertujuan supaya tidak mengganggu pelaksanaan penyadapan sehingga lateks dapt mengalir dengan baik dan tidak terlalu banyak meninggalkan getah bekuan pada batang,. Talang sadap baiknya dibuat dari seng dengan lebar 2,5 cm dan panjang +/- 8 cm dipasang pada jarak 5-10cm dari ujung irisan bagian bawah.. Pemasangan mangkuk sadap dilakukan pada jarak 15 cm 20 cm dibawah talang sadap hal ini dilakukan agar lateks dapat mengalir sampai ke mangkuk dengan baik, mangkuk pada umumnya terbuat dari tanah liat, plastik, alumunium, atau batok kelapa yang diikat dengan menggunakan kawat C. Pelaksanaan Penyadapan 1. Kedalaman Irisan Sadap Pembuluh lateks dalam kulit batang tersusun berupa barisan dan terdapat pada bagian luar sampai bagian dalam kulit, semakin kedalam jumlah pembuluh kateks semakin banyak. Penyadapan diharapkan dapat dilakukan selama 25 30 tahun karena itu diusahakan pulit pulihan dapat terbentuk dengan baik oleh karena itu kerusakan saat penyadapan harus dihindari. Kedalaman irisan sadap yang dianjurkan adalah 1 mm 1,5 mm agar pohon dapat disadap 25 30 tahun. 2. Ketebalan irisan sadap Lateks akan mengalir dengan cepat pada awalnya, dan semakin lama akhirnya akan semakin lambat hingga akhirnya terhenti sama sekali. Hal ini disebabkan tersumbatnya ujung pembuluh lateks dengan gumpalan lateks. Sumbatan berupa lapisan yang sangat tipis. Lateks akan mengalir bila sumbatan dibuang dengan cara mengiris kulit pada hari sadap berikutnya dengan ketebalan 1,5 mm 2 mm setiap penyadapan . 3. Frekuensi penyadapan adalah jumlah penyadapan yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu. Penentuan frekuensi penyadapan sangat erat kaitannya dengan panjang irisan dan intensitas penyadapan. Dengan panjang irisan spiral (1/2 S) , frekuensi penyadapan yang dianjurkan untuk karet rakyat adalah satu kali dalam 3 hari (d/3) untuk 2 tahun pertama penyadapan, dan kemudian diubah menjadi satu kali dalam dalam 2 hari (d/2) untuk tahun selanjutnya. Menjelang peremajaan tanaman, panjang irisan dan frekuensi penyadapan dapat

dilakukan secara bebas . 4. Waktu penyadapan Jumlah lateks yang keluar kecepatan alirannya dipengaruhi oleh tekanan turgor sel. Tekanan turgor mencapai maksimum pada saat menjelang fajar, dan akan menurun bila hari semakin siang. Oleh karena itu penyadapan sebaiknya dilakukan sepagi mungkin setelah penyadap dapat melihat tanaman dengan jelas, yaitu jam 05.00 07.00 . D. Sistem Eksploitasi Kemampuan tanaman dalam menghasilkan lateks berubah yang dipengaruhi oleh umur tanaman. Oleh karena itu aturan penyadapannya juga harus disesuaikan dalam suatu sistem sadap yakni aturan-aturan yang dilakukan pada suatu periode. Beberapa sistem sadap yang dirangkai dan dilakukan secara berurutan sepanjang siklus produksi tanaman dinamakan sistem eksploitasi. Sistem ekploitasi yang dianjurkan untuk karet rakyat adalah sistem eksploitasi konvensional.

No Sistem Sadap Jangka Waktu 0(I) Kulit Perawan 1(II)Kulit Perawan 2(II)Kulit Perawan 3(II) Kulit Perawan 4(III)Kulit Pulihan Pertama 5(III)Kulit Pulihan Pertama 6a(IV)Kulit Pulihan Pertama 6b(IV) kulit Pulihan Pertama 7-8(V) Kulit Pulihan Kedua TBM s d/3 s d/2 s d/2 s d/2 s d/2 s d/2 s d/2 Bebas 5 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 4 Tahun 4 Tahun 2 Tahun 2 Tahun 4 Tahun

Training and Consultancy


Training

1. Manajemen Produksi Tanaman Karet 2. Kultur Teknis Karet 3.Pengelolaan Hama dan Penyakit Tanaman Karet 4. Peningkatan Kompetensi Teknis dan Manajerial Asisten dan Mandor Tanaman 5.Penerapan dan Kriteria RSPO dan ISPO 6. Sertifikasi Asisten dan Mandor Tanaman 7. Peningkatan Produksi Pabrik Karet (Crumb Rubber, RSS dan Lateks) 8. Manajemen Pemeliharaan Pabrik Karet Berdasarkan Pengendalian Biaya dan Kehandalan Mesin 9.Pengendalian dan Pemanfaatan Limbah Pabrik Karet 10.Manajemen dan Teknik Pencegahan Kecelakaan Kerja dan Kerusakan Aset Pabrik 11. International Financial Reporting Standards (IFRS) Perusahaan Perkebunan 12.Best Practices Internal Auditing Perusahaan Perkebunan 13.Peningkatan Kompetensi KTU dan ATU Perusahaan Perkebunan. 14.Pengendalian Biaya Perusahaan Perkebunan Karet Training and Consultancy 1. Training and Technical Assistant for Improvement Rubber Field and Factory 2. Integrited Solution for Developing Excellence Performance of Rubber Field and Factory 3. Advanced Quality System for Rubber Plantation

TEKNIK PENYADAPAN KARET Pengertian Penyadapan Tanaman karet merupakan tanaman yang menghasilkan getah. Tanaman inidipanen dengan cara disadap, yaitu menyayat atau mengiris kulit batang dengan caratertentu, dengan maksud untuk memperoleh lateks atau getah.kulit batang yang disadapadalah modal utama berproduksinya tanaman karet. Kesalahan dalam penyadapan akanmembawa akibat yang sangat merugikan baik bagi pohon itu sendiri maupun bagiproduksinya.Kesalahan dalam penyadapan, seperti pemborosan pemakaian kulit dan kerusakankulit dan lain-lain akan berdampak pada pemendekan umur ekonomis tanaman,penurunan produksi sehingga mengakibatkan kerugian perusahaan. Syaratsyaratpenyadapan yang baik :1. Dapat memberikan hasil karet kering yang tinggi baik per pohon maupun perhektar2. Hemat dalam penggunaan kulit3. Mudah dilaksanakan dan efisien tenaga serta biaya4. Mempertimbangkan kesehatan tanaman dan stabilitas produktivitas dalam jangka panjangKomposisi umur tanaman menghasilkan karet yang standart (25 tahun sadap)dengan sifat produksinya sebagai berikut :Table 4.1 Komposisi Umur TM Dengan Sifat ProduksinyaUmur Tanaman (tahun) Kelas Standart Luas (%) Sifat Produksi6 - 12 tahun Taruna 23 Belum potensi13 - 18 tahun Muda 20 Potensial19 - 23 tahun Dewasa 17 Sangat potensial24 - 27 tahun Tua 13 Kurang potensial 27 tahun Tuarenta 10 Tidak potensialSumber : Pedoman Budidaya Pengelolaan Karet (1997)

Anda mungkin juga menyukai