Anda di halaman 1dari 9

rgapntt.com, MBAY Penanganan kasus mangga di Kabupaten Nagekeo senilai Rp2,250 milyar hingga kini belum juga tuntas.

. Penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Bajawa seolah enggan melimpahkan kasus tersebut ke Pengadilan Negeri (PN) Bajawa. Sebab, sudah berulangkali penyidik Polres Ngada memperbaiki berkas kasus yang katanya belum lengkap, berulangkali pula Kejari Bajawa meminta Polres Ngada untuk melengkapi berkas. Akibatnya, berkas kasus itu hanya bolak-balik Kejari Bajawa-Polres Ngada. Koq bisa? Kasus mangga itu sudah lengkap dan sudah layak dilimpahkan ke pengadilan. Tapi aneh, kejari koq balikin lagi itu berkas ke Polres. Padahal bukti sudah sangat lengkap, ujar salah seorang mantan petinggi di Polres Ngada kepada sergapntt.com, belum lama ini. Kasus ini juga menjadi sorotan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) Wilayah NTT. Hasil investigasi TPDI NTT menyebutkan, Pengadaan Anakan Mangga (Klon 143) di Nagekeo Tahun Anggaran 2010 senilai Rp.2.250.000.000 itu syarat KKN. Diduga, penetapan pemenang tender atas nama PT.Ranaka Makmur Indah merupakan hasil rekayasa atau manipulasi sistematis yang dilakukan secara berjamaah oleh Servas Lako (Mantan Kepala Bappeda Kabupaten Nagekeo), Baba Iyu (Direktur PT. Ranaka Makmur Indah), dan Panitia Proyek, yakni Sanjaya, Oswaldus Tunga, Marsel Legu, Theresia dan Mira. Panitia proyek sempat ditahan oleh Penyidik Tipikor Polres Ngada di rumah tahanan BajawaKabupaten Ngada, tapi karena masa penahanannya habis, akhirnya panitia itu dilepas. Tapi, hingga kini berkas kasus itu masih bolak-balik dari Kejari Bajawa ke Polres Ngada. Kejari Bajawa beralasan berkas perkara yang merugikan negara milyaran rupiah itu belum lengkap. Namun Polres Ngada bersikukuh berkas tersebut sudah lengkap dan layak untuk ditindaklanjuti ke PN Bajawa, ujar Koordinator TPDI NTT, Meridian Dewanta Dado, SH kepada sergapntt.com belum lama ini. Kata Meridian, hasil penyelidikan polisi menyebutkan, Servas Lako cs diduga telah bersekongkol mengkatrol harga beli anakan mangga sebanyak 150.000 pohon dari Rp. 1.500 menjadi Rp. 15.000 per anakan. Servas Lako inilah yang terindikasi meminta panitia proyek untuk memenangkan PT. Ranaka Makmur Indah, padahal saat tender PT. Ranaka Makmur Indah melayangkan penawaran lebih tinggi dari Harga Perkiraan Sendiri (HPS) yakni Rp. 2.249.500.000 dari Rp. 2.186.250.000.- saat anwizing. Ini tentu saja berpengaruh pada jaminan penawaran. Sebab jaminan penawaran mengikuti HPS, bukan pagu atau besarnya nilai proyek. Kemenangan PT. Ranaka Makmur Indah sempat disanggah oleh rekanan lain peserta tender. Namun sanggahan-sanggahan yang masuk tidak digubris. Pelaksanaan kegiatan terus berlanjut. Sebanyak 150.000 anakan mangga didatangkan dari Pasuruan, Jawa Timur. Sayangnya anakan mangga itupun sama sekali tidak sesuai spesifikasi tender. Untuk mensiasati persengkokolannya, anakan mangga langsung di drop ke tangan masyarakat. Ironisnya, masyarakat setempat diharuskan membayar Rp. 500 per anakan. Tentu saja masyarakat menolak. Akibatnya, ribuan anakan mangga terlantar tak bertuan di 7 kecamatan se Nagekeo. Bagi TPDI-NTT, kasus Korupsi dalam Proyek Anakan Mangga di Nagekeo ini merupakan salah satu kasus korupsi yang terlalu mudah proses pembuktiannya sehingga sebetulnya Kejari Bajawa harus segera mem-P-21 kan berkas perkara yang dilimpahkan oleh Polres Ngada itu.

Kami belum mendapatkan data yang akurat tentang alasan dari Kejari Bajawa untuk mengembalikan (P-19) berkas perkara yang dilimpahkan oleh Polres Ngada tersebut, namun semestinya Servas Lako (Mantan Kepala Bappeda Kabupaten Nagekeo), Baba Iyu (Direktur PT. Ranaka Makmur Indah) dan Para Panitia Lelang secara bersama-sama harus diposisikan dengan status yang sama dihadapan hukum, artinya bukan hanya Panitia Lelang Proyek saja yang berkasnya didorong oleh Polres Ngada ke Kejari Bajawa. Servas Lako dan Baba Iyu juga harus sama-sama dikirimkan berkasnya ke Kejari Bajawa sehingga kesemua berkas perkara tersebut dinyatakan lengkap atau P-21, beber Meridian. Menurut Meridian, berlarut-larutnya penanganan kasus mangga ini patut dipertanyakan. Kejari Bajawa bisa saja menjadikan Para Pelaku Kasus Mangga itu sebagai ATM BERJALAN guna mengaburkan penuntasan perkara. Kejari Bajawa serta Polres Ngada harus segera diultimatum oleh Masyarakat Nagekeo untuk tidak main-main dalam penuntasan kasus Mangga ini, kata Meridia Jumlah Tanaman, Rata-rata Produksi dan Produksi Buah-Buahan di Nusa Tenggara Timur, 2011 Jumlah Tanaman/ Pohon 610 441 35 802 423 98 368 334 333 44 226 1 822 699 163 197 2 543 253 1 901 763 002 Panen Pohon 213 898 11 428 167 11 652 164 898 16 778 265 494 49 101 744 624 145 271 190 Hektar 2 139 38,1 1,7 116,5 549,6 167,8 884,9 163,7 7 446,2 1,5 2 711,9 Rata-Rata Jumlah Produksi Produksi (Ton) (Kw/pohon) 0,70 0,70 1,01 1,04 0,39 0,60 0,58 0,78 0,97 0,64 0,92 15 006 804 17 1 211 6 371 1 000 15 396 3 851 71 961 9 24 934

Jenis Buah-buahan

Alpukat Belimbing Duku / Langsat Durian Jambu Biji Jambu Air Jeruk Keprok/siam Jeruk Besar Mangga Manggis Nangka/Cempedak

Nenas Pepaya Pisang Rambutan Salak Sawo Markisa Sirsak Sukun Apel Anggur Melinjo Petai Jengkol

3 544 151 2 148 981 8 340 312 234 200 207 872 37 379 6 066 231 674 131 514 8 678 143 35 748 17 674 10

1 339 893 850 455 2 850 914 76 998 67 381 13 829 1 960 74 556 40 270 86 0 13 777 8 156 0

53,6 850,4 2 851,1 770 33,7 138,3 1,9 248,6 402,8 0,1 0,0 88,3 81,4 0,0

0,06 0,76 0,65 0,75 0,16 0,76 0,64 0,34 0,87 0,69 0,00 0,18 0,29 0,00

7 453 64 827 184 773 5 788 1 045 1 054 126 2 555 3 516 6 0 245 240 0

Sumber: Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Timur Jumlah Tanaman, Rata-rata Produksi dan Produksi Buah-Buahan di Nusa Tenggara Timur, 2011 Jumlah Tanaman/ Pohon 610 441 35 Panen Pohon 213 898 11 428 Hektar 2 139 38,1 Rata-Rata Jumlah Produksi Produksi (Ton) (Kw/pohon) 0,70 0,70 15 006 804

Jenis Buah-buahan

Alpukat Belimbing

802 Duku / Langsat Durian Jambu Biji Jambu Air Jeruk Keprok/siam Jeruk Besar Mangga Manggis Nangka/Cempedak Nenas Pepaya Pisang Rambutan Salak Sawo Markisa Sirsak Sukun Apel Anggur 423 98 368 334 333 44 226 1 822 699 163 197 2 543 253 1 901 763 002 3 544 151 2 148 981 8 340 312 234 200 207 872 37 379 6 066 231 674 131 514 8 678 167 11 652 164 898 16 778 265 494 49 101 744 624 145 271 190 1 339 893 850 455 2 850 914 76 998 67 381 13 829 1 960 74 556 40 270 86 0 1,7 116,5 549,6 167,8 884,9 163,7 7 446,2 1,5 2 711,9 53,6 850,4 2 851,1 770 33,7 138,3 1,9 248,6 402,8 0,1 0,0 1,01 1,04 0,39 0,60 0,58 0,78 0,97 0,64 0,92 0,06 0,76 0,65 0,75 0,16 0,76 0,64 0,34 0,87 0,69 0,00 0 17 1 211 6 371 1 000 15 396 3 851 71 961 9 24 934 7 453 64 827 184 773 5 788 1 045 1 054 126 2 555 3 516 6

143 Melinjo Petai Jengkol 35 748 17 674 10 13 777 8 156 0 88,3 81,4 0,0 0,18 0,29 0,00 245 240 0

Sumber: Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Timur

SPIRIT
Skin Design:

Free Blogger Skins

Mangga dan vanili Alor dipatenkan


SPIRIT NTT/OKTO MANEHAT MANGGA KELAPA--Menteri Kehutanan, MS Kaban, memegang mangga kelapa ketika mengunjungi Alor, belum lama ini. Mangga kelapa ini kini dijadikan varietas unggul nasional. Spirit NTT, 22-28 September 2008, Laporan Okto Manehat KALABAHI, SPIRIT--Komoditi unggulan Kabupaten Alor, mangga kelapa dan vanili, dipatenkan menjadi produk varietas unggul nasional. Mangga kelapa yang sudah dicicipi mantan Presiden RI, Megawati Soekarnoputri, dan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, itu memang layak menembus pasar internasional. Kepala Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Alor, Ir. Johanis Francis, mengatakan itu kepada

SPIRIT NTT di Kalabahi, Rabu (17/9/2008). Dia menjelaskan, mangga kelapa Alor kini dalam proses sertifikasi sebagai varietas unggul nasional. Francis mengatakan, saat ini pihak Direktorat Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) Departemen Pertanian RI sedang melakukan analisis tanah untuk kepentingan pengembangan mangga kelapa Alor. Selanjutnya, jelas Francis, pada Oktober 2008 ini, akan dilakukan seminar hasil analisis tanah. Jika tak ada aral merintang, lanjutnya, pada 17 November 2008, akan berlangsung sidang pelepasan mangga kelapa sebagai varietas nasional di Jakarta. Francis menjelaskan, proses itu dimulai dari pengadaan varietas unggul yang menjamin tersedianya bibit unggul, sebab varietas mangga unggul yang sudah dilepas masih sangat terbatas. Alor, kata Francis, memiliki varietas lokal mangga kelapa yang sangat digemari oleh konsumen di Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), bahkan nasional dan tamu mancanegara yang datang ke Alor. Untuk itu, varietas ini perlu mendapat pengakuan dan perlindungan secara hukum sehingga harus didaftarkan. Francis menegaskan, pemerintah harus membuktikan bahwa varietas mangga kelapa merupakan varietas baru dengan bukti sejarah dan asal usulnya. Varietas mangga kelapa unik, karena dapat dibedakan dengan varietas mangga pada umumnya dan stabil dalam artian tidak berubah pada lingkungan yang sama. "Untuk itu kita harus cari tahu sejarah masuknya mangga kelapa di Alor. Keunikan dari mangga kelapa, apakah sifat-sifat keunikannya seragam dan apakah sifat uniknya stabil. Untuk mengetahuinya maka harus dilakukan survai dengan cara melakukan wawancara dengan nara sumber dan melakukan observasi terhadap karakteristik tanaman dan lingkungan," jelasnya. Menurut Francis, sifat buah yang seringkali beragam sebab terjadi interaksi. Karena itu, perlu dipilih tanaman yang memiliki sifat buah terbaik menurut konsumen. Melakukan uji laboratorium terhadap kandungan nutrisi buah pemenang kontes buah dan kandungan perlu diteliti juga unsur tananhnya. Ia mengatakan, calon varietas unggulan harus dibuat deskripsi secara lengkap sebagai sumber informasi untuk mengetahui sifat-sifat varietas yang akan dilepas. Penelitian yang dilakukan berkisar pada pengumpulan data lapangan, pemilihan pohon mangga yang akan dikonteskan, metode kontes buah, metode pengujian kandungan gizi di laboratorium dan metode karakteristik buah. Sementara hasil penelitian dan pengujian meliputi, distribusi, krakteristik lingkungan dan teknik budidaya mangga kelapa di lokasi survai, karakteristik tanaman dan buah mangga kelapa yang akan dibuat dalam bentuk diskriptor. Selain itu, rantai pemasaran dan pendapatan petani mangga kelapa, hasil uji coba organoleptik, kandungan gizi mangga kelapa sesuai dengan hasil uji laboratorium serta deskripsi calon varietas yang dibuat dalam bentuk tabel karakteristik mangga kelapa. Keunggulan dan keunikan calon varietas, kata Francis, dilakukan dengan cara membandingkan karakteristik tanaman dan buah mangga kelapa dari Alor dengan mangga kelapa dari daerah lain

diantaranya dilihat dari tinggi pohon, bentuk percabangan, bentuk buah dan citarasa buah.* Diposkan oleh Spirit NTT Label: Alor Tidak ada komentar: Poskan Komentar Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Koleksilah Buku-Buku Ini

GMT + 8 = KUPANG, INDONESIA Buku Tamu


SpringWidgets RSS Reader This widget is the staple of our platform. Read all your feeds right here with this one widget -

Supported feeds are OPML, RSS, RDF, ATOM. Watch your favorite Podcast in the embedded Video Player on the Desktop or publish your own video playlist to your site for others to view!
Get this widget! Visit the Widget Gallery

Pemda se-NTT

Pemprop NTT Pemkot Kupang Pemkab TTU Pemkab TTS Pemkab Sumba Timur Pemkab Sumba Barat Pemkab Sikka Pemkab Rote Ndao Pemkab Manggarai Pemkab Kupang Pemkab Flores Timur Pemkab Ende Pemkab Belu Pemkab Alor DPRD NTT Dinas Peternakan NTT BKPMD NTT

NTT News

Taman Budaya NTT Selam di Alor Sabu Raijua NTT Online Kupang Klub House KONI Propinsi NTT Kabar NTT Gizi & Pangan NTT Ecosocrights

EduNet

Undana Kupang Techno SMAK Giovanni Kupang SMA Negeri 1 Kupang SMA Negeri 3 Kupang Forum Academia NTT

Visit Kampung Academia NTT

Lencana Facebook
Pos Kupang

Buat Lencana Anda

Indahnya Flobamora

Skin Design: Free Blogger Skins

Anda mungkin juga menyukai