Anda di halaman 1dari 5

ANGGARAN RUMAH TANGGA UNIT KORPRI MENEG PPN/BAPPENAS

BAB I PEMILIHAN KETUA Pasal 24 (1) Ketua umum dipilih melalui Musyawarah Unit Korpri Kantor Meneg P PN/Bappenas berdasarkan pemungutan suara untuk masa kerja 4 tahun. (2) Tata cara pemilihan Ketua Umum Unit Korpri Meneg PPN/Bappenas di atur dalam tata tertib musyawarah unit.

BAB II PEMILIHAN PENGURUS Pasal 25 (1) Pengurus dan bidangbidang disusun dan ditetapkan oleh Ketua Umum terpilih. (2) Pengurus Unit Korpri Meneg PPN/Bappenas dikukuhkan oleh Dewan P engurus Pusat Korpri (DPP Korpri)

BAB III KEWAJIBAN BIDANG-BIDANG Pasal 26 Kewajiban Bidang adalah: a. merencanakan dan menjalankan program kerja dalam bidangnya atas per setujuan pengurus; b. menyiapkan dan menyusun laporan pertanggungjawaban kegiatan dan k euangan segera setelah melaksanakan suatu kegiatan; c. dalam melaksanakan kegiatan, surat menyurat keluar harus diketahui ole h Ketua/Wakil Ketua dan mengirimkan salinannya kepada Sekretarisseba gai arsip

BAB IV TATA KERJA PENGURUS Pasal 27 pembagian tugas dan tata kerja pengurus diatur dalam peraturan organisasi

BAB V KELENGKAPAN ORGANISASI Pasal 28 (1) Untuk kelancaran pelaksanaan tugastugas, pengurus dapat membentuk kelengkapan organisasi sesuai dengan kebutuhan dan ditetapkan sesuaidengan peraturan organisasi (2) Kelengkapan organisasi sebagaimana dimaksudkan pada Ayat (1) pasal ini antara lain adalah secretariat (3) Sekretariat dipimpin oleh sekretaris dan wakil sekretaris dan dibantu ole h bagian tata usaha, bagian perencanaan, dan bagian umum (4) Tata kerja sekretariat diatur dalam peraturan organisasi. (5) Pengurus dapat membentuk penasehat bidang khusus, tugas dan fungsin ya memberikan nasihat kepada pengurus, baik diminta maupun tidakdimi nta, perihal bidang-bidang khusus tersebut BAB VI PEMBERHENTIAN DARI KEPENGURUSAN DAN TINDAKAN DISIPLIN Pasal 29 Berhenti dari Kepengurusan Anggota pengurus berhenti karena : a. permintaan sendiri; b. meninggal dunia; c. tindakan disiplin.

Pasal 30 Tindakan Disiplin

Tindakan disiplin yang dikenakan kepada anggota pengurus berupa: a. peringatan; b. skorsing; c. pemecatan. Pasal 31 Peringatan (1) Tindakan peringatan diambil atas dasar pertimbangan rapat pengurus, te rhadap anggota pengurus yang merugikan kepentingan organisasi. (2) Tindakan peringatan diambil terhadap anggota pengurus karena : a. terbukti melalaikan tugas; b. menyalahgunakan hak milik organisasi; c. menyalahgunakan wewenang, yang mencemarkan nama baik/citra organisasi; d. melakukan perbuatan yang tercela sehingga menurunkan martaba t pribadi, keluarga, dan organisasi. Pasal 32 Skorsing (1) Tindakan skorsing terhadap pengurus dilakukan apabila telah diperingat kan sebanyak tiga kali, tetapi masih juga mengulangi pelanggaran. (2) Tidakan diskorsing dilakukan oleh pengurus untuk masingmasing didasarkan atas keputusan rapat yang diadakan khusus untuk itu.

Pasal 33 Pemecatan (1) Tindakan pemecatan terhadap anggota pengurus diambil sebagai pening katan skorsing karena melakukan kesalahankesalahan berat denganbukti-bukti yang meyakinkan. (2) Tindakan pemecatan terhadap pengurus dilakukan oleh Dewan Penguru s Pusat Korpri atas permintaan pengurus Unit Korpri MenegPPN/Bappe nas

Pasal 34 Pembelaan Diri Anggota pengurus yang terkena tindakan skorsing dan pemecatan dapat me mbela diri melalui Musyawarah Unit.

Pasal 35 Pergantian Pengurus Antar Waktu (1) Pergantian pengurus antarwaktu adalah tindakan pengisian lowongan ja batan pengurus organisasi dikarenakan salah seorang anggotapengurus m engundurkan diri, diberhentikan , atau meninggal dunia. (2) Pengisian lowongan pengurus antarwaktu dilakukan dengan keputusan Dewan Pengurus Korpri Pusat.

BAB VII KEUANGAN Pasal 36 (1) pendapatan diperoleh dari: a. iuran anggota; b. sumbangan yang tidak mengikat; c. hasil usaha yang sah (2) Pengeluaran dilakukan untuk: a. biaya operasional pengurus; b. biaya program kerja.

Pasal 37 Uang Iuran Uang iuran anggota besarnya ditentukan oleh Musyawarah Unit

BAB VIII KUORUM Pasal 38 (1) Musyawarah Unit dianggap sah bilamana memenuhi kuorum apabila di hadiri oleh lebih dari jumlah peserta yang hadir. (2) Apabila kuorum sebagaimana yang dimaksud dalam Ayat (1) tidak terp enuhi, maka rapat ditunda paling lama 30 menit. (3) Setelah penundaan sebagaimana dimaksud dalam Ayat (2), kuorum teta p tidak tercapai, maka rapat dapat diteruskan dan dinyatakan sah. (4) Tiap anggota mempunyai hak suara yang sama.

BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 39 (1) Halhal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini diatur dalam p eraturan-peraturan organisasi. (2) Anggaran Rumah Tangga ini hanya dapat diubah dalam Musyawarah U nit (Musnit) Pasal 40 Anggaran rumah tangga ini berlaku sejak tanggal ditetapkan

Di tetapkan di: Jakarta Pada tanggal: Februari 2003

Pengurus Unit Korpri Meneg PPN/Bappenas

Anda mungkin juga menyukai