Anda di halaman 1dari 2

Sejarah Masjid Nabawi

Masjid Nabawi, adalah salah satu mesjid terpenting yang terdapat di Kota Madinah, Arab Saudi karena dibangun oleh Nabi Muhammad saw. Dan menjadi tempat makam beliau dan para sahabatnya. Masjid ini merupakan salah satu masjid yang utama bagi umat Muslim setelah Masjidil Haram di Mekkah dan Masjidil Aqsa di Yerusalem. Masjid ini juga merupakan Masjid terbesar ke-2 di dunia, setelah Masjidil Haram di Mekkah. Masjid Nabawi adalah masjid kedua yang dibangun oleh Rasulullah saw., setelah Masjid Quba yang didirikan dalam perjalanan hijrah beliau dari Mekkah ke Madinah. Masjid Nabawi dibangun sejak saat-saat pertama Rasulullah saw. tiba di Madinah, yalah di tempat unta tunggangan Nabi saw. menghentikan perjalanannya. Lokasi itu semula adalah tempat penjemuran buah kurma milik anak yatim dua bersaudara Sahl dan Suhail bin Amr, yang kemudian dibeli oleh Rasulullah saw. untuk dibangunkan masjid dan tempat kediaman beliau. Rasullah saw membangunkan masjidnya atas asas taqwa.Masjid ini terletak kira-kira 597m dari atas laut.Kedudukannya di tengah-tengah bandar Madinah menjadikannya seperti bulan purnama dan permata yang bersinar,sesuai dengan peranannya sebagai sumber cahaya dan keindahan Islam. Kawasan ini dipenuhi dengan pokok-pokok tamardan juga runtuhan-runtuhan lama yang kemudiannya dibersihkan dan diratakan untuk didirikan masjid.Kisah tanah ini terpilih untuk dijadikan tapak masjid sungguh unik sekali.Setelah Rasulullah saw keluar dari Quba' menuju ke kota Madinah,orang ramai berebeut-rebut mengheret tali unta Rasulullah saw untuk membawa baginda sebagai tetamu ke rumah masing-masing.Namun demikian Rasulullah saw menyerahkan kepada unta baginda untuk membuat pilihan.Unta itu terus berjalan sambil berpaling ke kanan dan ke kiri seolah-olah mencari sesuatu,sehinggalah ia berhenti di tempat mimbar yang ada pada hari ini.Selepas ia berhenti, Rasulullah saw bersabda yang bermaksud " Insyaallah, di sinilah tempatnya". Awalnya, masjid ini berukuran sekitar 50 m 50 m, dengan tinggi atap sekitar 3,5 m Rasulullah saw. turut membangunnya dengan tangannya sendiri, bersama-sama dengan para shahabat dan kaum muslimin. Tembok di keempat sisi masjid ini terbuat dari batu bata dan tanah, sedangkan atapnya dari daun kurma dengan tiang-tiang penopangnya dari batang kurma. Sebagian atapnya dibiarkan terbuka begitu saja. Selama sembilan tahun pertama, masjid ini tanpa penerangan di malam hari. Hanya di waktu Isya, diadakan sedikit penerangan dengan membakar jerami. Kemudian melekat pada salah satu sisi masjid, dibangun kediaman Nabi saw. Kediaman Nabi ini tidak seberapa besar dan tidak lebih mewah dari keadaan masjidnya, hanya tentu saja lebih tertutup. Selain itu ada pula bagian yang digunakan sebagai tempat orang-orang fakir-miskin yang tidak memiliki rumah. Belakangan, orang-orang ini dikenal sebagai ahlussufah atau para penghuni teras masjid. Setelah itu berkali-kali masjid ini direnovasi dan diperluas. Renovasi yang pertama dilakukan oleh Khalifah Umar bin Khattab pada tahun 17 H, dan yang kedua oleh Khalifah Utsman bin Affan pada tahun 29 H. Di zaman modern, Raja Abdul Aziz dari Kerajaan Saudi Arabia meluaskan masjid ini menjadi 6.024 m pada tahun 1372 H. Perluasan ini kemudian dilanjutkan oleh penerusnya, Raja

Fahd pada tahun 1414 H, sehingga luas bangunan masjidnya hampir mencapai 100.000 m, ditambah dengan lantai atas yang mencapai luas 67.000 m dan pelataran masjid yang dapat digunakan untuk salat seluas 135.000 m. Masjid Nabawi kini dapat menampung kira-kira 535.000 jemaah.

http://sinarrasul.blogspot.com/2008/04/sejarah-masjid-nabawi.html http://id.wikipedia.org/wiki/Masjid_Nabawi

Anda mungkin juga menyukai