Anda di halaman 1dari 5

TUGAS III

TRANSISI DEMOGRAFI
FRENKY DWI ARI P/ 109821417315/ B

PERTANYAAN!

1. Menurut anda (berdasarkan data-data) Indonesia masuk pada tahapan mana dalam
transisi demografi?
Dari data kelahiran, data kematian, pertumbuhan di analisis masuk ke dalam transisi
yang keberapa??

JAWABAN
1. Dari hasil proyeksi menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia selama dua puluh
lima tahun mendatang terus meningkat yaitu dari 205,1 juta pada tahun 2000
menjadi 273,2 juta pada tahun 2025 (Tabel 3.1). Walaupun demikian, pertumbuhan

rata-rata per tahun penduduk Indonesia selama periode 2000-2025 menunjukkan


kecenderungan terus menurun. Dalam dekade 1990-2000, penduduk Indonesia
bertambah dengan kecepatan 1,49 persen per tahun, kemudian antara periode
2000-2005 dan 2020-2025 turun menjadi 1,34 persen dan 0,92 persen per
tahun. Turunnya laju pertumbuhan ini ditentukan oleh turunnya tingkat kelahiran
dan kematian, namun penurunan karena kelahiran lebih cepat daripada penurunan
karena kematian. Crude Birth Rate (CBR) turun dari sekitar 21 per 1000 penduduk
pada awal proyeksi menjadi 15 per 1000 penduduk pada akhir periode proyeksi,
sedangkan Crude Death Rate (CDR) tetap sebesar 7 per 1000 penduduk dalam kurun
waktu yang sama.
Salah satu ciri penduduk Indonesia adalah persebaran antar pulau dan provinsi
yang tidak merata. Sejak tahun 1930, sebagian besar penduduk Indonesia tinggal di
Pulau Jawa, padahal luas pulau itu kurang dari tujuh persen dari luas total wilayah
daratan Indonesia. Namun secara perlahan persentase penduduk Indonesia yang
tinggal di Pulau Jawa terus menurun dari sekitar 59,1 persen pada tahun 2000

menjadi 55,4 persen pada tahun 2025. Sebaliknya persentase penduduk yang tinggal
di pulau pulau lain meningkat seperti, Pulau Sumatera naik dari 20,7 persen menjadi
22,7 persen, Kalimantan naik dari 5,5 persen menjadi 6,5 persen pada periode yang
sama. Selain pertumbuhan alami di pulau-pulau tersebut memang lebih tinggi dari
pertumbuhan alami di Jawa, faktor arus perpindahan yang mulai menyebar ke pulaupulau tersebut juga menentukan distribusi penduduk (Tabel 3.1).

Tabel 3.1 Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut Provinsi 2000-2025


Propinsi
(1)
11. NANGGROE ACEH
DARUSSALAM
12. SUMATERA UTARA
13. SUMATERA BARAT
14. RIAU
15. JAMBI
16. SUMATERA SELATAN
17. BENGKULU
18. LAMPUNG
19. KEPULAUAN BANGKA
BELITUNG
31. DKI JAKARTA
32. JAWA BARAT
33. JAWA TENGAH
34. D I YOGYAKARTA
35. JAWA TIMUR
36. BANTEN
51. B A L I
52. NUSA TENGGARA BARAT
53. NUSA TENGGARA TIMUR
61. KALIMANTAN BARAT
62. KALIMANTAN TENGAH
63. KALIMANTAN SELATAN
64. KALIMANTAN TIMUR
71. SULAWESI UTARA
72. SULAWESI TENGAH
73. SULAWESI SELATAN
74. SULAWESI TENGGARA
75. GORONTALO
81. M A L U K U
82. MALUKU UTARA
94. PAPUA

2000
(2)

2005
(3)

2010
(4)

2015
(5)

2020
(6)

2025
(7)

3,929.3 4,037.9 4,112.2 4,166.3 4,196.5 4,196.3


11,642.612,452.813,217.613,923.614,549.615,059.3
4,248.5 4,402.1 4,535.3 4,693.4 4,785.4 4,846.0
4,948.0 6,108.4 7,469.4 8,997.710,692.812,571.3
2,407.2 2,657.3 2,911.7 3,164.8 3,409.0 3,636.8
6,210.8 6,755.9 7,306.3 7,840.1 8,369.6 8,875.8
1,455.5 1,617.4 1,784.5 1,955.4 2,125.8 2,291.6
6,730.8 7,291.3 7,843.0 8,377.4 8,881.0 9,330.0
900.0

971.5 1,044.7 1,116.4 1,183.0 1,240.0

8,361.0 8,699.6 8,981.2 9,168.5 9,262.6 9,259.9


35,724.039,066.742,555.346,073.849,512.152,740.8
31,223.031,887.232,451.632,882.733,138.933,152.8
3,121.1 3,280.2 3,439.0 3,580.3 3,694.7 3,776.5
34,766.035,550.436,269.536,840.437,183.037,194.5
8,098.1 9,309.010,661.112,140.013,717.615,343.5
3,150.0 3,378.5 3,596.7 3,792.6 3,967.7 4,122.1
4,008.6 4,355.5 4,701.1 5,040.8 5,367.7 5,671.6
3,823.1 4,127.3 4,417.6 4,694.9 4,957.6 5,194.8
4,016.2 4,394.3 4,771.5 5,142.5 5,493.6 5,809.1
1,855.6 2,137.9 2,439.9 2,757.2 3,085.8 3,414.4
2,984.0 3,240.1 3,503.3 3,767.8 4,023.9 4,258.0
2,451.9 2,810.9 3,191.0 3,587.9 3,995.6 4,400.4
2,000.9 2,141.9 2,277.2 2,402.8 2,517.2 2,615.5
2,176.0 2,404.0 2,640.5 2,884.2 3,131.2 3,372.2
8,050.8 8,493.7 8,926.6 9,339.9 9,715.110,023.6
1,820.3 2,085.9 2,363.9 2,653.0 2,949.6 3,246.5
833.5 872.2 906.9 937.5 962.4 979.4
1,166.3 1,266.2 1,369.4 1,478.3 1,589.7 1,698.8
815.1 890.2 969.5 1,052.7 1,135.5 1,215.2
2,213.8 2,518.4 2,819.9 3,119.5 3,410.8 3,682.5

Jumlah penduduk di setiap provinsi sangat beragam dan bertambah dengan laju
pertumbuhan yang sangat beragam pula. Bila dibandingkan dengan laju pertumbuhan
periode 1990-2000, maka terlihat laju pertumbuhan penduduk di beberapa provinsi ada
yang naik pesat dan ada pula yang turun dengan tajam (data tidak ditampilkan). Sebagai
contoh, provinsi-provinsi yang laju pertumbuhan penduduknya turun tajam minimal
sebesar 0,50 persen dibandingkan periode sebelumnya (1990-2000) adalah Nanggroe
Aceh Darussalam, Sumatera Selatan, Bengkulu, Jawa Tengah, Sulawesi Tengah,
Gorontalo dan Papua. Sementara, provinsi yang laju pertumbuhannya naik pesat minimal
sebesar 0,40 persen dibandingkan periode sebelumnya adalah Lampung, Kep. Bangka
Belitung, DKI Jakarta dan Maluku Utara.
Tabel 3.2. memperlihatkan dua provinsi dengan rata-rata laju pertumbuhan
penduduk minus yaitu, Nanggroe Aceh Darussalam dan DKI Jakarta. Kondisi ini
kemungkinan akibat dari asumsi migrasi yang digunakan, yaitu pola migrasi menurut umur
selama periode proyeksi dianggap sama dengan pola migrasi periode 1995-2000,
terutama untuk provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Pola net migrasi provinsi ini pada
periode 1995-2000 adalah minus di atas 10 persen, jauh lebih tinggi dari provinsiprovinsi pengirim migran lainnya.

Tabel 3.2 Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut Provinsi 2000-2025


Propinsi
(1)
11. NANGGROE ACEH
DARUSSALAM
12. SUMATERA UTARA
13. SUMATERA BARAT
14. RIAU
15. JAMBI
16. SUMATERA SELATAN
17. BENGKULU
18. LAMPUNG
19. KEPULAUAN BANGKA
BELITUNG
31. DKI JAKARTA
32. JAWA BARAT

20002005
(2)

20052010
(3)

20102015
(4)

20152020
(5)

20202025
(6)

0.55

0.37

0.26

0.14

-0.00

1.35
0.71
4.30
2.00
1.70
2.13
1.61

1.20
0.60
4.11
1.85
1.58
1.99
1.47

1.05
0.69
3.79
1.68
1.42
1.85
1.33

0.88
0.39
3.51
1.50
1.32
1.69
1.17

0.69
0.25
3.29
1.30
1.18
1.51
0.99

1.54

1.46

1.34

1.17

0.95

0.80
1.81

0.64
1.73

0.41
1.60

0.20
1.45

-0.01
1.27

33. JAWA TENGAH


34. D I YOGYAKARTA
35. JAWA TIMUR
36. BANTEN
51. B A L I
52. NUSA TENGGARA BARAT
53. NUSA TENGGARA TIMUR
61. KALIMANTAN BARAT
62. KALIMANTAN TENGAH
63. KALIMANTAN SELATAN
64. KALIMANTAN TIMUR
71. SULAWESI UTARA
72. SULAWESI TENGAH
73. SULAWESI SELATAN
74. SULAWESI TENGGARA
75. GORONTALO
81. M A L U K U
82. MALUKU UTARA
94. PAPUA

0.42
1.00
0.45
2.83
1.41
1.67
1.54
1.82
2.87
1.66
2.77
1.37
2.01
1.08
2.76
0.91
1.66
1.78
2.61

0.35
0.95
0.40
2.75
1.26
1.54
1.37
1.66
2.68
1.57
2.57
1.23
1.89
1.00
2.53
0.78
1.58
1.72
2.29

0.26
0.81
0.31
2.63
1.07
1.41
1.23
1.51
2.48
1.47
2.37
1.08
1.78
0.91
2.33
0.67
1.54
1.66
2.04

0.16
0.63
0.19
2.47
0.91
1.26
1.09
1.33
2.28
1.32
2.18
0.93
1.66
0.79
2.14
0.53
1.46
1.53
1.80

0.01
0.44
0.01
2.27
0.77
1.11
0.94
1.12
2.04
1.14
1.95
0.77
1.49
0.63
1.94
0.35
1.34
1.37
1.54

Teori Transisi demografi (menerangkan perubahan penduduk) Tahap Peralihan


demografis:
1. Tingkat kelahiran dan kematian tinggi.
Penduduk tetap/naik sedikit.
anggaran kesehatan meningkat.
Penemuan obat obatan semakin maju.
Angka kelahiran tetap tinggi.

2. Angka kematian menurun,tingkat kelahiran


masih tinggipertumbuhan pddk meningkat.
Adanya Urbanisasi.
usia kawin meningkat.
Pelayanan KB > Luas.
pendidikan meningkat.
3.Angka kematian terus menurun,
Angka kelahiran menurun,
laju pertumbuhan
penduduk menurun.
4.Kelahiran dan kematian pada tingkat
rendah pertumbuhan penduduk kembali
seperti kategori I mendekati nol.
Keempat kategori ini akan didialami oleh
negara yg sedang melaksanakan
pembangunan ekonomi

HASIL ANALISIS
Dari data di atas tentang laju pertumbuhan penduduk, dapat di analisis bahwa
Negara Indonesia masuk ke dalam fase ketiga yang menyebutkan bahwa angka kematian
terus menurun, angka kelahiran menurun, laju pertumbuhan penduduk menurun. Hal ini
dapat di buktikan dari data pertumbuhan rata-rata per tahun penduduk Indonesia
selama periode 2000-2025 menunjukkan kecenderungan terus menurun. Dalam dekade
1990-2000, penduduk Indonesia bertambah dengan kecepatan 1,49 persen per tahun,
kemudian antara periode 2000-2005 dan 2020-2025 turun menjadi 1,34 persen dan
0,92 persen per tahun. Turunnya laju pertumbuhan ini ditentukan oleh turunnya tingkat
kelahiran dan kematian, namun penurunan karena kelahiran lebih cepat daripada
penurunan karena kematian. Crude Birth Rate (CBR) turun dari sekitar 21 per 1000
penduduk pada awal proyeksi menjadi 15 per 1000 penduduk pada akhir periode
proyeksi, sedangkan Crude Death Rate (CDR) tetap sebesar 7 per 1000 penduduk dalam
kurun waktu yang sama.
https://www.google.co.id/#hl=id&tbo=d&sclient=psyab&q=transisi+demografi+di++sumatera+utara&oq=transisi+demografi+di+
+sumatera+utara&gs_l=hp.3...467929.477172.3.477792.35.27.0.0.0.7.826.8089.0j6j12j
3j4j1j1.27.0...0.0...1c.1.ydKkvDFr8CM&pbx=1&bav=on.2,or.r_gc.r_pw.r_cp.r_qf.&bvm=bv.
1355272958,d.bmk&fp=1e19017b0c9164b4&bpcl=39942515&biw=1958&bih

Anda mungkin juga menyukai