Anda di halaman 1dari 11

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Lambung merupakan suatu tempat yang pada berbagai spesies, protein mulamula dicerna. Pada ruminansia, abomasum dapat disamakan dengan lambung hewan lain atau dengan proventriculus pada unggas. Asam hidrokhlorik dihasilkan oleh selsel lambung dengan demikian memberikan medium asam yang mengaktivir pepsin dan rennin untuk membantu pencernaan protein. Protein adalah zat yang tersusun dari berbagai asam amino. Protein di dalam tubuh diubah menjadi asam amino. Asam amino diedarkan melalui pembuluh darah dan jantung. Dari 26 macam asam amino, tubuh kita membutuhkan 10 macam asam amino yang tidak dapat dibuat dalam tubuh kita. Jika satu saja dari kesepuluh itu tidak ada, maka tubuh akan mengalami gangguan seperti HO (hongeoredema) atau busung lapar, yaitu tertimbunnya cairan dalam jaringan tubuh. Sedangkan kekurangan protein yang diderita oleh bayi disebut kuasiorkor. Kelebihan asam amino tidak dapat disimpan dan akan dirombak menjadi urea Dari uraian di atas maka sangat menarik untuk diketahui lebih jauh tentang protein sebagai zat yang sangat penting bagi pertumbuhan manusia.

B. Rumusan Masalah Dari uraian latar belakang di atas maka yang menjadi masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Bersumber dari mana protein yang dikonsumsi oleh manusia? 2. Bagaimana manfaat dan fungsi protein bagi manusia 3. Bagaimana akibat kekurangan dan kelebihan protein bagi manusia?

BAB II PEMBAHASAN

A. Defenisi Protein Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh sesudah air. 1/5 bagian tubuh adalah protein, separuhnya ada dalam otot , 1/5 di dalam tulang dan tulang rawan, 1/10 dalam kulit, dan selebihnya dalam jaringan lain dan cairan tubuh. Semua enzim, berbagai hormon, pengangkut zat-zat gizi yang membentuk protein bertindak sebagai precursor sebagian besar koenzim, hormone, asam nukleat, dan molekul-molekul yang esensial untuk kehidupan. Enzim adalah golongan protein yang berfungsi sebagai biokeatalisator pada reaksi kimia dalam tubuh manusia. Zat yang ditransformasikan oleh enzim disebut substrat. Enzim merupakan suatu protein yang kompleks terdiri dari bagian protein dan nonprotein (kofaktor) dan kofaktor sendiri dapat berupaion logam atau suatu molekul organic yang disebut koenzim atau gugus protetis. Protein adalah zat yang tersusun dari berbagai asam amino. Protein di dalam tubuh diubah menjadi asam amino. Asam amino diedarkan melalui pembuluh darah dan jantung. Dari 26 macam asam amino, tubuh kita membutuhkan 10 macam asam amino yang tidak dapat dibuat dalam tubuh kita. Jika satu saja dari kesepuluh itu tidak ada, maka tubuh akan mengalami gangguan seperti HO (hongeoredema) atau busung lapar, yaitu tertimbunnya cairan dalam jaringan tubuh. Sedangkan kekurangan protein yang diderita oleh bayi disebut kuasiorkor. Kelebihan asam amino tidak dapat disimpan dan akan dirombak menjadi urea..

B. Sumber Protein Bahan makanan hewani merupakan sumber protein yang baik dalam jumlah maupun mutu, seperti telur, susu, daging, unggas, ikan, dan kerang. Sumber protein nabati ialah kacang kedele dan hasilnya seperti tempe dan tahu serta kacang-

kacangan lain. Padi-padian dan hasilnya relative rendah dalam protein, tetapi karena dimakan dalam jumlah banyak, memberi sumbangan besar terhadap konsumsi protein sehari. Bahan Makanan hewani kaya dalam protein bermutu tinggi, tetapi hanya merupakan 18,4 % konsumsi protein rata-rata penduduk Indonesia.

C. Manfaat Protein Protein bagi tubuh adalah sebagai zat pembangun, misalnya pada anak-anak sangat berperan untuk perkembangan tubuh dan sel otaknya. Sedangkan pada orang dewasa, apabila terjadi luka, memar dan sebagainya, maka protein dapat membangun kembali sel-sel yang rusak. Isoflavon yang terkandung dalam kacang kedelai adalah senyawa glikosida yang larut dalam air dan bersifat anti aging (anti penuaan dini). Dan anti oxidant (anti radikal bebas).

D. Fungsi Protein Protein mempunyai fungsi yang unik bagi tubuh: a. Protein menyediakan bahan-bahan yang penting peranannya untuk pertumbuhan dan memelihara jaringan tubuh b. Protein bekerja sebagai pengatur kelangsungan proses di dalam tubuh c. Memberikan tenaga, jika keperluannya tidak dapat dipenuhi oleh karbohidrat dan lemak.

a. Pertumbuhan dan pemelihara jaringan tubuh Protein sebagai zat pembangun, yaitu merupakan bahan pembangun jaringan baru. Dengan demikian protein amatlah penting bagi semua taraf kehidupan, mulai dari masa anak-anak, remaja yang sedang tumbuh, juga pada masa hamil dan menyusui pada wanita dewasa, orang sakit dan dalam taraf penyembuhan, demikian juga orang dewasa dan lanjut usia. Berarti pembentukan jaringan baru selalu terjadi selama kita hidup.

Tubuh yang menerima cukup makanan bergizi akan mempunyai simpanansimpanan protein untuk digunakan dalam keadaan darurat. Tetapi bila keadaan tidak menerima menu seimbang/mencukupi tubuh berlanjut terus, maka gejala-gejala kurang protein akan timbul. Protein sebagai pembangun/pembentuk struktur tubuh terlihat dari gambaran susunan komposisi tubuh manusia. Lebih kurang dua puluh persen (20%) atau 1/5 bagian berat badan orang dewasa terdiri dari protein. Dari analisa berat kering sebanyak 50% atau separuh berat tubuh orang dewasa terdiri daro ptotein. Dari bagian tersebut 1/3 bagiannya berada dalam otot 1/5 bagian tersimpan dalam tulang dan cartilage (tulang rawan), 1/10 bagian tersimpan dalam kulit dan sisanya berada dalam cairan tubuh dan jaringan-jaringan. Sebagai pembangun (body building), protein berfungsi - Bagian utama dari sel inti (nucleus) dan protoplasma - Bagian padat dari jaringan dalam tubuh misal: otot, glandula, sel-sel/butir darah - Penunjang organic dan matrix tulang, gigi, rambut dan kuku - Bagian dari enzim - Bagian dari cairan yang diekresikan kelenar kecuali empedu, keringat dan urine (tidak mengandung protein) - Bagian dari antibody (zat kekebalan tubuh = globulin), berarti protein penting peranannya dalam menjaga kekebalan tubuh terhadap infeksi.

b. Protein sebagai pengatur Selain protein amat penting untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan, protein juga turut memelihara serta mengatur proses-proses yang berlangsung dalam tubuh. Hormone yang mengatur proses pencernaan dalam tubuh adalah terdiri dari protein. Mineral dan vitamin yang bergabung dengan protein membentuk enzim yang berperanan besar untuk kelangsungan proses pencernaan dalam tubuh. Demikian juga zat kekebalan tubuh (antibodies) mengandung protein.

Protein juga mengatur tekanan osmosa, pada keseimbangan cairan dan PH (asam basa darah) Protein membantu mengatur keluar masuknya cairan, nutrient (zat gizi) dan metabolit dari jaringan masuk ke saluran darah. Pada saat orang mengalami kekurangan plasma protein, maka keseimbangan cairan akan terganggu dan akan berakumulasi di sekitar jaringan, sehingga terjadi pembengkakan (oedema) nutritional Oedema adalah salah satu gejala klinis yang terlihat pada penderita hypoproteinemia 9rendah plasma protein).

c. Protein sebagai bahan bakar Karena komposisi protein mengandung unsure karbon, maka protein dapat berfungsi sebagai bahan bakar sumber energy. Bila tubuh tidak menerima karbohidrat dan lemak dalam jumlah yang cukup memenuhi kebutuhan tubuh, maka untuk menyediakan energi bagi kelangsungan aktivitas tubuh protein akan dibakar sebagai sumber energi. Dalam keadaan ini, keperluan tubuh akan diutamakan sehingga sebagian protein tidak dapat dipergunakan untuk membentuk jaringan. Protein mensuplai 4 kalori per gram, tetapi secara ekonomis sumber energy yang berasal dari protein adalah mahal dibandingkan lemak dan karbohidrat. Jadi sekalipun protein dapat digunakan oleh tubuh sebagai bahan bakar, akan tetapi tidaklah ekonomis jika kita makan protein secara berlebihan, selama energy bisa didapat dari bahan makanan yang lebih murah yaitu yang mengandung karbohidrat dan lemak, sebab umumnya pangan yang kaya akan protein harganya mahal.

E. Jenis-jenis Protein Protein lengkap yang mengandung semua jenis asam amino esensial, ditemukan dalam daging, ikan, unggas, keju, telur, susu, produk sejenis Quark, tumbuhan berbiji, suku polong-polongan, dan kentang.Protein tidak lengkap ditemukan dalam sayuran, padi-padian, dan polong-polongan. Kolagen, protein struktur yang diperlukan untuk membentuk kulit, tulang dan ikatan tisu.

Antibodi, protein sistem pertahanan yang melindungi badan daripada serangan penyakit.

Dismutase superoxide, protein yang membersihkan darah kita. Ovulbumin, protein simpanan yang memelihara badan. Hemoglobin, protein yang berfungsi sebagai pembawa oksigen Toksin, protein racun yang digunakan untuk membunuh kuman. Insulin, protein hormon yang mengawal aras glukosa dalam darah. Tripsin, protein yang mencernakan makanan protein.

F. Akibat kekurangan dan kelebihan protein. Kekurangan Diantara kelaparan yang berat dan nutrisi yang cukup, terdapat tingkatan yang bervariasi dari nutrisi yang tidak memadai, seperti kurang kalori protein (kkp), yang merupakan penyebab kematian pada anak-anak di negara-negara berkembang. pertumbuhan yang cepat, adanya infeksi, cedera atau penyakit menahun, dapat meningkatkan kebutuhan akan zat-zat gizi, terutama pada bayi dan anak-anak yang sebelumnya telah menderita malnutrisi. Kurang kalori protein disebabkan oleh konsumsi kalori yang tidak memadai, yang mengakibatkan kekurangn protein dan mikronutrisi (zat gizi yang diperlukan dalam jumlah sedikit, misalnya vitamin dan mineral). Terdapat tiga jenis kkp, yaitu: Kkp Kering : Jika seseorang tampak kurus dan mengalami dehidrasi. Kkp kering disebut marasmus, merupakan akibat dari kelaparan yang hampir menyeluruh. Seorang anak yang mengalami marasmus, mendapatkan sangat sedikit makanan. Badannya sangat kurus akibat hilangnya otot dan lemak tubuh.Jika anak mengalami cedera atau infeksi yang meluas, prognosanya buruk dan bisa berakibat fatal. Kkp Basah : Jika seseorang tampak membengkak karena tertahannya cairan. Kkp basah disebut kwashiorkor, yang dalam bahasa afrika berarti 'anak pertama-anak kedua'. Istilah tersebut berdasarkan pengamatan bahwa anak pertama menderita

kwashiorkor ketika anak kedua lahir dan menggeser anak pertama dari pemberian asi ibunya. Anak pertama yang telah disapih tersebut mendapatkan makanan yang jumlah zat gizinya lebih sedikit bila dibandingkan dengan asi, sehingga tidak tumbuh dan berkembang. Kekurangan protein pada kwashiorkor biasanya lebih jelas dibandingkan dengan kekurangan kalori, yang

mengakibatkan: tertahannya cairan (edema), penyakit kulit dan perubahan warna rambut. Anak yang menderita kwashiorkor biasanya telah menjalani penyapihan, sehingga usianya lebih besar daripada anak yang menderita marasmus. Kkp Menengah : jika seseorang berada dalam kondisi diantara kkp kering dan kkp basah. Kkp menengah disebut marasmik-kwashiorkor. anak-anak yang menderita kkp ini menahan beberapa cairan dan memiliki lebih banyak lemak tubuh dibandingkan dengan penderita marasmus. Tubuh menghancurkan/memecahkan jaringannya sendiri untuk digunakan sebagai kalori: cadangan karbohidrat yang disimpan dalam hati habis terpakai protein di otot dipecah untuk menghasilkan protein baru cadangan lemak dipecah untuk menghasilkan kalori. Sebagai akibatnya seluruh tubuh mengalami penyusutan. Pada

kwashiorkor, tubuh hanya mampu menghasilkan sedikit protein baru. akibatnya kadar protein dalam darah menjadi berkurang, menyebabkan cairan terkumpul di lengan dan tungkai sebagai edema. kadar kolesterol juga menurun dan terjadi perlemakan pada hati yang membesar (pengumpulan lemak yang berlebihan di dalam sel-sel hati). Kekurangan protein akan menganggu: pertumbuhan badan, sistem kekebalan, kemampuan untuk memperbaiki kerusakan jaringan, produksi enzim dan hormon. Pada marasmus dan kwashiorkor sering terjadi diare. perkembangan tingkah laku pada anak yang menderita malnutrisi berat sangat lambat dan bisa terjadi keterbelakangan mental. Biasanya anak yang menderita marasmus tampak lebih sakit daripada anak yang lebih tua yang menderita kwashiorkor.

Kelebihan Protein secara berlebihan tidak menguntungkan bagi tubuh. Makanan yang tinggi protein biasanya tinggi lemak sehingga dapat dapat menyebabkan obesitas. Kelebihan protein tidak baik, karena dapat mengganggu metabolisme protein yang berada di hati. Ginjal pun akan terganggu tugasnya, karena bertugas membuang hasil metabolisme protein yang tidak terpakai. Malah kalo kadar protein terlalu tinggi bisa-bisa kalsium keluar dari tubuh. Ini kan bisa jadi penyebab osteoporosis. Karena protein merupakan makanan pembentuk asam, kelebihan asupan protein akan meningkatkan kadar keasaman tubuh, khususnya keasaman darah dan jaringan. Kondisi ini disebut asidosis. Gangguan pencernaan, seperti kembung, sakit mag, sembelit, merupakan gejala awal asidosis.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan Dari uraian pembahasan di atas maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Sumber protein yang dikonsumsi manusia berasal dari hewani seperti susu, telur, daging, ikan dan berasal dari nabati seperti kedele, kacang-kacangan dan padipadian 2. Manfaat protein bagi manusia adalah sebagai zat pembangun sedangkan fungsi protein bagi manusia yaitu : a. Protein menyediakan bahan-bahan yang penting peranannya untuk

pertumbuhan dan memelihara jaringan tubuh b. Protein bekerja sebagai pengatur kelangsungan proses di dalam tubuh c. Memberikan tenaga, jika keperluannya tidak dapat dipenuhi oleh karbohidrat dan lemak. 3. Akibat kekurangan protein akan menganggu: pertumbuhan badan, sistem kekebalan, kemampuan untuk memperbaiki kerusakan jaringan, produksi enzim dan hormon sedangkan kelebihan protein dapat mengakibatkan obesitas (kegemukan), mengganggu metabolisme, gangguan pencernaan seperti kembung, mag

B. Saran Protein bagi tubuh manusia sangat penting sebagai zat pembangun namun kelebihan mengkonsumsi protein tidak baik bagi kesehatan, olehnya itu penulis penyarankan kepada semua pihak agar menjaga kandungan protein yang dikonsumsi setiap hari jangan berlebihan agar kesehatan bisa terjaga.

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan petunjuk-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya, shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat serta seluruh kaum muslimin. Makalah ini kami susun dengan referensi yang terbatas sehingga kami menyadari tentunya masih banyak kekurangan, olehnya itu masukan, saran ataupun kritik yang sifatnya membangun dari pembaca sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini dan makalah berikutnya. Ucapan terima kasih kepada dosen pengasuh mata kuliah atas bimbingan dan arahan selama mengikuti perkuliahan.

Baubau, 10 Oktober 2012

Penulis

DAFTAR ISI

Anda mungkin juga menyukai