Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANGAN 2013

PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANGAN


ANALISA LINGKUNGAN KERJA DEPARTEMEN PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN METODE 5S/5R ( ,,, , / Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke / Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin ) (Studi Kasus : Di CV NISAZ - LAMONGAN)

Disusun Oleh : Muhammad Zainul Fanani NIM 08.04.2.1.1.000.50

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA 2013

PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANGAN 2013

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG Salah satu permasalahan dari proses industri dalam pasar global yang semakin kompetitif adalah kebutuhan untuk menghasilkan produk dengan kualitas yang tinggi dengan pemakaian energi dan sumber daya yang semakin kecil. Permintaan pasar yang berubah dengan cepat membutuhkan perbedaan nilai dan kebutuhan yang besar sehingga berakibat pada kondisi proses yang harus dilakukan. Kinerja dalam perusahaan harus dijadikan semaksimal mungkin untuk mencapai tingkat produktivitas yang tinggi. Salah satu Lingkungan kerja yang bersih, rapi dan aman sehingga seorang operator bisa bekerja dengan efektif dan efisien. Efektif adalah pencapaian hasil yang sesuai dengan tujuan seperti yang telah ditetapkan. Pengertian efektif berkaitan dengan cara kerja yang tepat serta waktu penyelesaian pekerjaan yang singkat sedangkan pengertian efisiensi berkaitan dengan meminimalkan biaya untuk menyelesaikan pekerjaan itu. Sedangkan Efisiensi merupakan suatu ukuran dalam membandingkan rencana penggunaanmasukan dengan penggunaan yang direalisasikan atau perkataam lain penggunaanyang sebenarnya ( Mulyamah, 1987:3). Dengan budaya kerja yang baik dalam perusahaan akan mendorong Sumber Daya Manusia untuk lebih giat lagi dalam mengerjakan pekerjaannya. Dalam menciptakan budaya kerja dan budaya perusahaan yang baik, maka diperlukan banyak usaha untuk mencapainya. Metode 5S merupakan salah satu metode yang digunakan untuk meningkatkan kualitas lingkungan kerja, dimana hal ini adalah tindakan harian yang dianggap penting dan mendasar dalam membuat kondisi kerja yang baik, sehat, bersih, aman, dan bertujuan agar dapat menghasilkan produk dengan biaya rendah dan berkualitas tinggi. Di samping itu 5S juga merupakan sebuah konsep yang dirancang untuk menghilangkan atau mengurangi pemborosan dan meningkatkan efektifitas kerja sehingga segala sesuatu yang ada dalam perusahaan dapat berjalan dengan lancar. Di lingkungan industri manufaktur dan industri jasa dapat menerapkan 5S dalam hal apa saja, misalnya studio, kantor, pabrik, kamar tidur, atau bahkan

PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANGAN 2013

kamar mandi sekalipun. Dengan adanya 5S, seorang pekerja pabrik tidak akan merasa berbeda dengan orang yang bekerja di dalam kantor, karena mereka juga dapat bekerja dalam kondisi fisik tempat kerja yang tidak kalah nyaman dengan kantor. Dengan menerapkan rancangan metode 5S (Seiri, Seiton, Seiso, seikutsu dan Shitsuk) diharapkan dapat memberikan improve yang baik terhadap kondisi kerja perusahaan sehingga mampu menciptakan kerja yang efektif dan efisien.

I.2 PERUMUSAN MASALAH Setelah penjelasan latar belakang diatas, maka dapat diambil beberapa rumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana kondisi lingkungan kerja departemen produksi di CV. Nisaz Lamongan? 2. Bagaimana sistem penerapan 5S pada lingkungan kerja departemen produksi untuk meningkatkan efektivitas kerja ? I.3 TUJUAN PENELITIAN Adapun tujuan penelitian ini sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui kondisi lingkungan kerja departemen produksi di Cv Nisaz- Lamongan 2. Untuk mengetahui sistem penerapan 5S pada lingkungan produksi untuk meningkatkan efektivitas kerja.

I.4 MANFAAT PENELITIAN Manfaat bagi Perusahaan Dengan mengetahui kondisi lingkungan kerja dengan pendekatan 5S, maka pihak perusahaan akan mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi terhambatnya efektifitas dan efisien kerja. Manfaat bagi mahasiswa Dapat menerapkan metode pada keadaan sebenarnya yang di dapat pada saat kuliah.

PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANGAN 2013

I.5 BATASAN MASALAH Dalam penelitian praktek kerja lapangan ini diperlukan batasan-batasan supaya penelitian terarah sesuai dengan tujuan, batasan yang akan digunakan adalah: 1. Penelitian ini hanya sampai pada tahap analisa karena penelitian ini hanya sebatas mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan terhambatnya efektifitas kerja pada departemen produksi. 2. Analisa menggunakan metode 5S pada penelitian ini hanya pada lantai produksi.

PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANGAN 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Efektivitas Efektivitas memiliki arti berhasil atau tepat guna. Efektif merupakan kata dasar, sementara kata sifat dari efektifa efektivitas dalah sebagai efektivitas. berikut:

MenurutEffendy(1989)

mendefinisikan

Komunikasi yang prosesnya mencapai tujuan yang direncanakan sesuai dengan biaya yang dianggarkan, waktu yang ditetapkan dan jumlah personil yang ditentukan (Effendy,1989:14). Efektivitas menurut pengertian diatas mengartikan bahwa indicator efektivitas dalam arti tercapainya sasaran atau tujuan yang telah ditentukan sebelumnya merupakan sebuah pengukuran dimana suatu target telah tercapai sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Sedangkan Menurut Hidayat (1986), Efektifitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target(kuantitas,kualitas dan waktu) telah tercapai. Dimana makin besar presentase target yang dicapai, makin tinggi efektifitasnya. Pengertian efektifitas menurut Schemerhon Jhon R.Jr (1986:83) adalah pencapaian target Output yang diukur dengan cara membandingkan output anggaran atau seharusnya (OA) dengan output realisasi atau sesungguhnya (OA) > (OS) disebut efektif. Dari beberapa definisi pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa efektifitas sangat berhubungan dengan target (kuantitas,kualitas dan waktu) tujuan yang di harapkan pada sebuah perusahaan. 2.1.1 Pengertian Efektivitas Kerja Pengertian efektivitas kerja adalah kemampuan untuk memilih tujuannya tepat atau peralatan-peralatan untuk pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Efektifitas adalah hasil membuat keputusan untuk menunjukkan pengarahan tenaga kerja bawahan atau disebut juga manajemen efektivitas kepemimpinan, yang membantu memenuhi misi suatu perusahaan atau pencapaian tujuan. Efektivitas adalah keadaan dan kemampuan berhasilnya suatu kerja yang dilakukan oleh manusia untuk memberikan guna yang diharapkan. Untuk melihat efektivitas kerja pada umumnya dipakai empat macam pertimbangan, yaitu :

PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANGAN 2013

Pertimbangan ekonomi, pertimbangan fisiologi, pertimbangan psikologi dan pertimbangan sosial. Menurut Sutarto (1978:95) Efektivitas kerja adalah suatu keadaan dimana aktifitas jasmaniah dan rohaniah yang dilakukan oleh manusia dapat mencapai hasil akibat sesuai yang dikehendaki. Efektivitas kerja merupakan suatu (Schermerhorn, ukuran 1998:5). tentang Menurut pencapaian Siagian suatu tugas atau tujuan kerja

(1986:152)

efektivitas

berarti penyelesaian pekerjaan tepat pada waktunya seperti yang telah ditetapkan sebelumnya. Richard M. Steers (1980 : 1), efektivitas yang berasal dari kata efektif, yaitu suatu pekerjaan dikatakan efektif jika suatu pekerjaan dapat menghasilkan satu unit keluaran (output). Suatu pekerjaan dikatakan efektif jika suatu pekerjaan dapat diselesaikan tepat pada waktunya sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Dari pemaparan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa efektivitas kerja suatu penyelesaian tugas sesuai dengan jangka waktu yang ditentukan.

2.1.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Efektivitas Kerja Efektivitas yang diartikan sebagai keberhasilan melakukan program dipengaruhi oleh berbagai faktor-faktor yang dapat menentukan efektivitas kerja karyawan berhasil dilakukan dengan baik atau tidak dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan. Tugas bawahan dapat berjalan dengan baik apabila dilakukan pemberitahuan (komunikasi) tentang pendelegasian tugas/tanggung jawab serta adanya evaluasi kerja dari pimpinan (Anonim, 2012). Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja dalam organisasi : 1. Waktu Ketepatan waktu dalam menyelesaikan suatu pekerjaan merupakan factor utama. Semakin lama tugas yang dibebankan itu dikerjakan, maka semakin banyak tugas lain menyusul dan hal ini akan memperkecil tingkat efektivitas kerja karena memakan waktu yang tidak sedikit. 2. Tugas Bawahan harus diberitahukan maksud dan pentingnya tugas-tugas yang didelegasikan kepada karyawan

PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANGAN 2013

3. Produktivitas Seorang karyawan mempunyai produktivitas kerja yang tinggi dalam bekerja tentunya akan dapat menghasilkan efektivitas kerja yang baik demikian pula sebaliknya 4. Motivasi Manajer dapat mendorong bawahan melalui perhatian pada kebutuhan dan tujuan mereka yang sensitif. Semakin termotivasi karyawan untuk bekerja secara positif semakin baik pula kinerja yang dihasilkan. 5. Evaluasi Kerja Manajer memberikan dorongan, bantuan dan informasi kepada bawahan, sebaliknya bawahan harus melaksanakan tugas dengan baik dan menyelesaikan untuk dievaluasi tugas terlaksana dengan baik atau tidak 6. Pengawasan Dengan adanya pengawasan maka kinerja karyawan dapat terus terpantau dan hal ini dapat memperkecil resiko kesalahan dalam pelaksanaan tugas. 7. Lingkungan Kerja Lingkungan kerja adalah menyangkut tata ruang, cahaya alam dan pengaruh suara yang mempengaruhi konsentrasi seseorang karyawan sewaktu bekerja. 8. Perlengkapan dan Fasilitas Adalah suatu sarana dan peralatan yang disediakan oleh pimpinan dalam bekerja. Fasilitas yang kurang lengkap akan mempengaruhi kelancaran karyawan dalam bekerja. Semakin baik sarana yang disediakan oleh perusahaan akan mempengaruhi semakin baiknya kerja seorang dalam mencapai tujuan atau hasil yang diharapkan. Ada empat faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja, seperti yang dikemukakan oleh Richard M. Steers (1980:9), yaitu: 1. Karakteristik Organisasi Karakteristik organisasi terdiri dari struktur dan tehnologi organisasi yang dapat mempengaruhi segi-segi tertentu dari efektivitas dengan berbagai cara. Yang dimaksud struktur adalah hubungan yang relatif tepat sifatnya, seperti dijumpai dalam organisasi, sehubungan dengan susunan sumber daya manusia struktur meliputi bagaimana cara organisasi menyusun orang-orangnya dalam

PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANGAN 2013

menyelesaikan pekerjaan, sedangkan yang dimaksud tehnologi adalah mekanisme suatu organisasi umtuk mengubah masukan mentah menjadi keluaran. 2. Karakteristik Lingkungan Lingkungan luar dan lingkungan dalam juga telah dinyatakan berpengaruh atas efektivitas, keberhasilan hubungan organisasi lingkungan tampaknya amat tergantung pada tingkat variabel kunci yaitu tingkat keterdugaan keadaan lingkungan, ketepatan persepsi atas keadaan lingkungan,tingkat rasionalisme organisasi. Ketiga faktor ini mempengaruhi ketepatan tanggapan organisasi terhadap perubahan lingkungan. 3. Karakteristik Pekerja Pada kenyataannya para anggota organisasi merupakan faktor pengaruh yang paling penting karena perilaku merekalah yang dalam jangka panjang akan memperlancar atau merintangi tercapainya tujuan organisasi. Pekerja merupakan sumber daya yang langsung berhubungan dengan pengelolaan semua sumber daya yang ada di dalam organisasi, oleh sebab itu perilaku pekerja sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan organisasi. Pekerja merupakan modal utama di dalam organisasi yang akan berpengaruh besar terhadap efektivitas, karena walaupun tehnologi yang digunakan merupakan tehnologi yang canggih dan didukung oleh adanya struktur yang baik, namun tanpa adanya pekerja maka semua itu tidak ada gunanya. 4. Karakteristik Kebijaksanaan dan Praktek Manajemen Dengan makin rumitnya proses teknologi dan perkembangannya lingkungan maka peranan manajemen dalam mengkoordinasi orang dan proses demi keberhasilan organisasi semakin sulit.

2.1.3

Alat Ukur Efektivitas Kerja Menurut Richard dan M. Steers (1980:192) meliputi unsur kemampuan

menyesuaikan diri / prestasi kerja dan kepuasan kerja : 1) Kemampuan menyesuaikan diri Kemampuan manusia terbatas dalam sagala hal, sehingga dengan keterbatasannya itu menyebabkan manusia tidak dapat mencapai pemenuhan kebutuhannya tanpa melalui kerjasama dengan orang lain. Hal ini sesuai pendapat

PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANGAN 2013

Ricard M. Steers yang menyatakan bahwa kunci keberhasilan organisasi adalah kerjasama dalam pencapaian tujuan. Setiap organisasi yang masuk dalam organisasi dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan orang yang bekerja didalamnya maupun dengan pekerjaan dalam organisasi tersebut. Jika kemampuan menyesuaikan diri tersebut dapat berjalan maka tujuan organisasi dapat tercapai. 2) Prestasi kerja Prestasi kerja adalah suatu hasil kerja ang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, kesungguhan dan waktu (Hasibuan, 2001:94). Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan. bahwa dengan kecakapan, pengalaman, kesungguhan waktu yang dimiliki oleh pegawai maka tugas yang diberikan dapat dilaksanakan sesuai dengan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya. 3) Kepuasan kerja. Tingkat kesenangan yang dirasakan seseorang atas peranan atau pekerjaannya dalam organisasi. Tingkat rasa puas individu bahwa mereka mendapat imbalan yang setimpal, dari bermacam-macam aspek situasi pekerjaan dan organisasi tempat mereka berada. 2.2 Metode 5S 2.2.1 Konsep 5S 5S adalah merupakan suatu konsep yang sederhana, mudah dan mendasar. Konsep 5S ini juga disebut sebagai konsep budaya industry dan penerapannya dibutuhkan langkah demi langkah dilingkungan kerja masingmasing agar dapat terlihat hasil dan pencapaian dari konsep ini.

2.2.2 Definisi Konsep 5S 5S sendiri merupakan singkatan dari bahasa Jepang (sebab konsep ini memang pada awalnya dikembangkan oleh pabrik-pabrik di Jepang seperrt Toyota, Canon dan Bridgestone). 5 S adalah singkatan dari SEIRI, SEITON, SEISO, SEISUTKE dan SHITSUKE. Dalam bahasa Indonesia sering juga diganti menjadi 5R atau singkatan dari Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin (Hasyim, 2009).

PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANGAN 2013

Di beberapa perusahaan, istilah 5S banyak digantikan dengan istilah tertentu, seperti: 5R : Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin 5P : Pemilahan, Penataan, Pembersihan, Perawatan, Pendisiplinan 5C : Clear out / Sifting, Configure/ Sorting, Clean/Sweeping, Conform/ Spick & Span, Custom / Discipline
-

5K : Keteraturan, Kerapian, Kebersihan, Keselamatan, Kedisiplinan

5S adalah merupakan singkatan dari kata Jepang yaitu: * (seiri), Ringkas, merupakan kegiatan menyingkirkan barang-barang yang tidak diperlukan sehingga segala barang yang ada di lokasi kerja hanya barang yang benar-benar dibutuhkan dalam aktivitas kerja. * (seiton), Rapi, segala sesuatu harus diletakkan sesuai posisi yang ditetapkan sehingga siap digunakan pada saat diperlukan. * (seiso), Resik, merupakan kegiatan membersihkan peralatan dan daerah kerja sehingga segala peralatan kerja tetap terjaga dalam kondisi yang baik. * (seiketsu), Rawat, merupakan kegiatan menjaga kebersihan pribadi sekaligus mematuhi ketiga tahap sebelumnya. * (shitsuke), Rajin, yaitu pemeliharaan kedisiplinan pribadi masing-masing pekerja dalam menjalankan seluruh tahap 5S. R-1 : RINGKAS Ringkas merupakan langkah awal untuk melaksanakan 4R yang lainnya yaitu dengan cara menyingkirkan barang-barang yang tidak diperlukan ditempat kerja agar tempat kerja tidak tersita oleh banyaknya barang yang berakibat sempit, susah bergerak dan dapat menyebabkan kecelakaan kerja. Empat langkah menuju ringkas adalah penjelasan untuk peyeragaman pengertian, kegiatan meringkas ditempat kerja, pemeriksaan berkala dan standarisasi ringkas. R-2 : RAPI Pengertian rapi disini adalah setiap barang harus ada wadahnya dan setiap wadah harus pada tempatnya sehingga mudah untuk mencari dan setiap

10

PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANGAN 2013

barang yang berada di tempat kerja mempunyai tempat yang pasti. Lima langkah menuju rapi adalah pengelompokkan barang, persiapan tempat, beri tanda batas, buat tanda label atau indikasi dan buat peta peletakan barang. R-3 : RESIK Pada dasarnya manusia dilahirkan menyukai keadaan bersih dan indah, tempat gelap dan kumuh sangat mengganggu pemandangan dan proses kerja. Secara makro adalah membersihkan segala sesuatu dan menangani penyebab secara keseluruhan, secara individual adalah membersihkan tempat kerja atau bagian khusus mesin dan secara mikro adalah membersihkan bagian dan alat khusus serta penyeba kotoran diidentifikasi dan diperbaiki. Empat langkah menuju resik adalah sarana kebersihan, pembersihan, peremajaan dan pelestarian. R-4 : RAWAT Pengertian rawat adalah menjaga agar barang, tempat kerja atau apa saja yang ada ditempat kerja terjaga dengan kondisi yang baik dan dapat digunakan jika dibutuhkan. Sasaran rawat yang lebih utama adalah adanya standar kerja, keselamatan kerja dan kualitas tinggi. Disamping memelihara peralatan juga menambah nilai manajemen visual. Lima langkah menuju rawat adalah penentuan butir pengendalian, penetapan kondisi tidak wajar, mekanisme pemantauan, pola tindak lanjut dan pemeriksaan. R-5 : RAJIN Secara umum pengertian dari rajin adalah melakukan apa yang harus dilakukan dan jangan melakukan apa yang tidak boleh dilakukan. Pengendalian visual ditempat kerja merupakan langkah awal dari rajin sehingga menciptakan tempat kerja dimana masalah dapat segera dikenali dan tindakan perbaikan dapat segera diambil. Rajin harus dimulai dengan standar yang ketat yaitu standar jelas dan tidak membingungkan, pimpinan memeriksa tempat kerja secara berkala, system dapat terlaksana dengan sendirinya, dapat dikembangkan menjadi peraturan dan dapat membuat kerjasama kelompok. Empat langkah menuju rajin adalah penetapan target bersama, teladan dari atasan perlu dikembangkan, pembinaan hubungan karyawan dan kesempatan belajar bagi karyawan. 5P singkatan dari pemilahan, penataan, pembersihan, perawatan dan pendisiplinan.

11

PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANGAN 2013

Pemilahan Elemen yang pertama ini tak lain merupakan kegiatan memilah segala barang yang benar-benar diperlukan dan kemudian menyingkirkan yang tidak diperlukan dari tempat kerja.
Penataan

Elemen

yang

kedua

adalah

kegiatan

menata

tata

letak

peralatan/perlengkapan kerja dengan rapi sehingga memudahkan untuk mencari, menemukan, serta mengembalikan. Pembersihan Artinya jelas : yakni kegiatan bersih-bersih tempat kerja, mesin, perlengkapan dan peralatan kerja. Kalau pekerjaan Anda melibatkan banyak peralatan kerja dan mesin, seiso merupakan elemen fundamental. Perawatan merupakan kegiatan memelihara fasilitas tempat kerja, serta peralatan kerja secara teratur. Pendisiplinan Artinya bagaimana empat elemen diatas dilakoni secara istiqomah, dan lantas bisa menjadi sebuah kebiasaan/disiplin kerja yang kokoh. Elemen 4S diatas hanya akan bisa berjalan, jika elemen shitsuke ini dijalani dengan penuh ketekunan (Yodhia, 2012). 5C : Clear out / Sifting, Configure/ Sorting, Clean/Sweeping, Conform/ Spick & Span, Custom / Discipline 5C(Di Inggris dan Eropa) 1. Clear Out (Singkirkan): Tentukan yang diperlukan dan singkirkan yang tidak diperlukan 2. Configure (Susun/tata): Siapkan tempat yang mudah, aman, dan teratur untuk semuua barang. 3. Clean and Check (Bersihkan dan periksa): Periksa dan perbaiki keadaan tempat kerja sambil membersihkannya. 4. Conform (Pastikan/patuhi): Tetapkan standar, latih, dan jaga. 5. Custom and Practice (Kebiasaan dan praktek): Kembangkan kebiasaan pemeliharaan rutin dan kegiatan perbaikan lebih lanjut.

12

PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANGAN 2013

2.6.2 Manfaat Metode 5S 5S adalah sebuah pendekatan dalam mengatur lingkungan kerja, yang pada intinya berusaha mengeliminasi waste sehingga tercipta lingkungan kerja yang efektif, efisien dan produktif. Waste kadang tidak terlihat, padahal dengan mengeliminasinya maka bisa menjadikan pekerjaan menjadi lebih lancar. Berikut ini adalah beberapa manfaat dari metode 5S:

Meningkatkan citra perusahaan Meningkatkan produktivitas lingkungan kerja Menghilangkan waktu dan gerakan yang tidak berguna Mengurangi cacat sehingga mengurangi cost of quality Menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman Meningkatkan semangat kerja Banyak perusahaan besar seperti General Motors, Toyota, hingga Boeing

yang sukses mengimplementasikan program ini. Namun, sebenarnya pendekatan ini juga bisa digunakan di organisasi manapun jua, bahkan organisasi kecil dengan budget yang minimum.

13

PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANGAN 2013

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Penelitian dilakukan melalui beberapa tahap : 1. Studi Lapangan

Pada tahap studi lapangan ini bertujuan untuk mengenali keadaan perusahaan agar mengerti dan memahami kondisi perusahaan khususnya departemen produksi serta mengidentifikasi permasalahan yang ada pada departemen produksi. 2. Studi Literatur

Tahap studi literature ini dilakukan pengumpulan berbagai teori dan informasi sebagai acuan yang dibutuhkan dalam penyelesaian permasalahan. 3. Rumusan Masalah

Tahap ini merupakan proses penetapan ruang lingkup permasalahan secara jelas dan tepat agar pembahasan selanjutnya tidak keluar dari permasalahan yang sudah ditetapkan. 4. Penetuan Tujuan

Pada tahap ini merupakan tahap penentuan tujuan yang ingin dicapai dari praktek kerja lapangan dan berdasarkan perumusan masalah. 5. Tahap Pengumpulan Data

Tahap dimana peneliti melakukan pengumpulan data - data yang diperlukan. Data-data tersebut didapat dengan melakukan observasi, dokumentasi dan wawancara. 6. Pengolahan Data

Data yang diperoleh dari tahap sebelumnya akan diolah dengan menganalisa kondisi kerja departemen produksi dengan metode 5S (Seiri, Sefton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke). 7. Analisa dan Interpretasi

Menganalisa dari hasil pengolahan data sebelumnya. Serta memberikan informasi mengenai faktor apa saja yang menyebabkan terhambatnya efektifitas kerja pada departemen produksi. 8. Kesimpulan Akhir dan Saran

Tahap ini merupakan kesimpulan dari hasil pengolahan data dan analisa yang

14

PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANGAN 2013

telah dilakukan pada tahap sebelumnya, sesuai dengan tujuan yang sudah ditetapkan. Dan saran yang berkaitan dengan hasil yang telah diperoleh guna perbaikan kedepan. 1.2 Flowchart Penelitian
Mulai

Studi Lapangan

Studi Literatur

Rumusan Masalah

Tahap Identifikasi masalah

Penetapatan Tujuan
Tahap Penetapan Tujuan

Pengumpulan Data : Data primer Data observasi Data wawancara Data dokumentasi

Tahap Pengumpulan data

Pengolahan Data

Tahap Pengolahan data

Analisis Dan Interpretasi data

Tahap Analisa & Interpretasi Data Tahap Kesimpulan Akhir & Saran

Kesimpulan & Saran

Selesai

Gambar 3.1. Flowchart Penelitian

15

PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANGAN 2013

BAB IV RENCANA JADWAL PELAKSANAAN IV.1. Lokasi Praktek Kerja Lapangan Prusahaan yang diajukan sebagai tempat pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan di CV NISAZ - LAMONGAN khususnya pada bagian Departemen Produksi.

IV.2. Waktu Pelaksanaan Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ini akan dilaksanakaan 1 (satu) bulan, yaitu pada semester genap tahun ajaran 2013/2014, yaitu pada februari Maret 2013.

VI.2.1 Rencana Jadwal Pelaksanaan Kerja Praktek

Kegiatan Studi Lapangan Studi Pustaka Rumusan Masalah dan Penetapan Tujuan Pengumpulan Data Pengolahan Data Penyusunan Laporan sementara Bimbingan Laporan Analisa & Interpretasi data Kesimpulan Akhir dan Saran

Jadwal Pelaksanaan praktek kerja Lapangan Februari - Maret minggu I minggu II minggu III minggu IV

16

PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANGAN 2013

DAFTAR PUSTAKA http://id.wikipedia.org/wiki/5shttp://www.scribd.com/doc/22186682/BeberapaPengertian-Efektif-Dan-Efisien http://jurnal-sdm.blogspot.com/2010/01/efektifitas-kerja-definisi-faktor-yang.html http://id.wikipedia.org/wiki/5s http://hasyimibrahim.wordpress.com/tag/konsep-manajemen-5s/ http://ergonomi-fit.blogspot.com/2011/05/ergonomi-dan-5s.html

17

PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANGAN 2013

BIODATA MAHASISWA Nama : Muhammad Zainul Fanani FOTO NRP : 08.04.211.000.50

Alamat : Karang Rejo Timur 1/ 22 Surabaya Email HP : gwa.bangget@Gmail.com : 0856 308 8776

RIWAYAT PENDIDIKAN 1. SD Khadijah I Surabaya, Lulus tahun 2000 2. SMP Khadijah I Surabaya, Lulus tahun 2004 3. SMKN 2 Bangkalan, Lulus tahun 2008 4. Universitas Trunojoyo Madura

18

Anda mungkin juga menyukai