Anda di halaman 1dari 12

KERANGKA KONSEPTUAL MODEL RANCANGAN PEMBELAJARAN Kecenderungan utama dalam teknologi pendidikan sebagai mana telah dilaporkan oleh

Ely (1992)bahwa penciptaan produk belajar mengajar berbasis teknologi banyak didasarkan pada rancangan pembelajaran dan prinsip-prinsip pengembangan pembelajaran. Gustafson (1991) mengajukan sebuah taksonomi model-model rancangan pembelajaran menjadi tiga kategori 1) berfokus pada kelas, 2) berfokus pada produk, 3) berfokus pada system. Bagi para akademisi atau praktisi sangat sulit untuk membuat perbandingan yang bermakna antara model-model atau mengases model-model terhadap suatu ukuran yang berguna. Sebuah kerangka acuan konseptual yang bersifat kontemporer, yang menggabungkan, yang menggabungkan suatu konsiderasi keahlian perancang, konteks, pendekatan-pendekatan terhadap rancangan pembelajaran maupun memunculkan pendekatan-pendekatan rancangan pembelajaran, untuk membuat perbandingan model-model rancangan pembelajaran pada saat ini menjadi penting. Ada empat serangkaian tugas yang direkomendasikan dalam mengonstruksi suatu kerangka konseptual untuk membandingkan model-model rancangan yaitu 1) menelaah komponen pokok tentang proses rancangan pembelajaran, 2) mengidentifikasi konteks dimana rancangan pembelajaran diaplikasikan, 3) menyajikan suatu kerangka konseptual untuk menentukan aplikasi rancangan pembelajaran yang sesuai dan 4) menyajikan matriks untuk membuat perbandingan model-model rancangan pembelajaran. MENGKONSTRUKSI SEBUAH KERANGKA KONSEPTUAL Ada lima faktor penting yang berpengaruh terhadap teori dan praktek rancangan pembelajaran, yaitu: 1) menentukan tujuan sebuah model, 2) menentukan konteks dimana model itu diaplikasikan, 3) menetukan tingkat atau aras pengalaman yang harus dimiliki perancang guna menerapkan model, 4) menetukan apakah model mengadopsi suatu teori system atau pendekatan alternative, dan 5) menentukan tipe tugas belajar yang akan didukung oleh model. Kelima faktor yang muncul dalam praktek rancangan pembelajaran itu diintegrasikan menjadi kerangka kontekstual yang diajukan disini. Kerangka kerja yang diajukan meliputi 1)

tipe orientasi ( preskriptif atau deskriptif); 2) tipe pemgetahuan ( procedural atau deklaratif); 3) keahlian yang disyaratkan (baru, madya, ahli); dan 4) latar belakang teoritis (keras atau lunak). KOMPONEN POKOK RANCANGAN PEMBELAJARAN Pendekatan rancangan pembelajaran saat ini didominasi oleh teori system, dimana system adalah suatu kumpulan unsur yang saling berinteraksi dan membentuk kesatuan. Proses rancangan pembelajaran juga bersifat sistematik karena mengikuti paradigma masukan-proses hasil bersifat inheren terhadap proses. Rancangan pembelajaran juga bersifat sitemik dimana hasil tiap komponen secara langsung atau tidak langsung berpengaruh pada komponen lainnya. Paradigma masukan- proses- hasil dapat dilihat pada bagan di bawah ini.

Masukan---------------------proses-----------------------luaran Kondisi Informasi Data Lingkungan metode tindakan prosedur pengembangan hasil hasil akhir produk ide-ide

Komponen-komponen pokok proses rancangan pembelajaran dapat diperiksa pada gambar berikut.

Rencana
lo Pi t

Evaluasi Sumatif

Assessment situasi Analisis siswa Tujuan pendidikan Tujuan pembelajar Assessment unjuk an kerja med ia Strategi pembelajar an tujuan khusus

Analisi s pembel ajaran

MODEL RANCANGAN PEMBELAJARAN Rancangan system pembelajaran merupakan suatu proses yang sistematis untuk merencanakan system pembelajaran. Rancangan pembelajaran ini dilakukan dengan cara mendeskripsikan proses-proses atau tahap-tahap yang dilibatkan dalam perencanaan pembelajaran. Tahap tahap ini biasanya disajikan dalam bentuk suatu diagram alur dan model. Semua model rancangan ini memfokuskan perhatiannya pada hal-hal penting yang ingin dicapai oleh pembelajaran yaitu tujuan perilaku atau tujuan unjuk kerja, bahan-bahan, dan alat evaluasi.

ANALISIS Lingkungan belajar

Subjek didik

Tugas belajar

Merumuskan butir-butir tes

STRATEGI

Menentukan -strategi organisasi Strategi penyajian -strategi manajemen Merumuskan &menghasilkan pembelajaran

EVALUASI

Melakukan evaluasi formatif Revisi pembelajaran

Model-model rancangan pembelajaran itu semuanya diarahkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Penyusunan rancangan pembelajaran pada dasarnya adalah suatau aktivitas perencanaan yang sistematis dengan menggunakan pendekatan guna memecahkan masalah pembelajaran.

Salah satu kritik evaluasi model pembelajaran pada masa lalu ialah bahwa rancangan pembelajaran mengabaikan konteks dan dimana rancangan itu diaplikasikan Andrew dan Goodson (1980) membedakan konteks ini menjadi formal dan non formal, juga pembelajaran berskala kecil dan kurikulum berskala besar. Rancangan konteks dipraktekkan pada 4 konteks lingkungan mulai dari TK hingga SMA, pendidikan tinggi, pelatihan perusahaan, dan pelatihan pemerintahan.tiap konteks ditandai hal-hal yang unik. Misalnya, pengajaran yang dirancang untuk suatu konteks tidak perlu sesuai dengan konteks lainnya. Seseorang harus mampu menentukan konteks di mana suatu model pembelajarsn dapat diterapkan agar memaksimalkan sumber-sumber dan memberikan hasil belajar yang efektif. Ada beberapa contoh model rancangan pembelajaran yang dapat diketengahkan pada bagian ini, masing-masing memiliki kebaikan dan keterbatasan sesuai karakteristiknya. Model Banathy 1) Langkah pertama dari model ini adalah merumuskan tujuan. Tujuan ini harus dirinci sedemikian sehingga jelas tugas yang dikerjakan tahap demi tahap. 2) Langkah kedua yaitu menyusun tes untuk menentukan keberhasilan belajar. 3) Langkah ketiga yaitu menganalisis tugas belajar, yang meliputi menganalisis keseluruhan tugas belajar, mengadakan penilaian dan penjajagankompetensi awal pelajar, dan mengidentifikasi tugas-tugas yang diperlukan 4) Langkah keempat yaitu merancang system yang meliputianalisis fungsi, yaitu merumuskan apayang harus dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya; analisis kontemporer yaitu memeriksa siapa atau apa yang memiliki potensi untuk melakukan fungsi tersebut; distribusi fungsi yaitu berkaitan dengan apa dan siapa yang harus melakukan fungsi tersebut; dan penjadwalan. 5) Langkah kelima melaksanakan dan menguji hasil 6) Dan langkah keenam yaitu melaksanakan perubahan untuk perbaikan

Model PPSI Model ini dimaksudkan untuk mengatasi persoalan-persoalan yang biasa dijumpai dalam kelas yang meliputi: 1. Tujuan apa yang ingin dicapai? 2. Materi pelajaran atau bahan apa saja yang perlu diberikan untuk mencapai tujuan tersebut? 3. Metode atau strategi dan alat apa yang akan digunakan? 4. Bagaimana prosedur evaluasinya? Langkah-langkah PPSI adalah: 1. Merumuskan tujuan 2. Mengembangkan alat tes 3. Menetapkan kegiatan belajar mengajar 4. Merencanakan program kegiatan 5. Melaksanakan program kegiatan

Model Gerlach dan Ely Menurut Gerlach dan Ely (1980)langkah awal dari pembelajaran adalah melakukan spesifikasi isi dan tujuan yang dilakukan secara simultan dan saling berinteraksi; langkah kedua adalah menetapkan perilaku masukan yang berupa kemampuan awal yang dapat dilakukan dengan Tanya jawab, catatan anekdotis, atau alat-alat lainnya; langkah ketiga merupakan gabungan dari lima langkah yang meliputi 1)penentuan strategi, 2) organisasi kelompok, 3) alokasi waktu 4) alokasi tempat, 5) seleksi sumber-sumber; langkag berikutnya adalah melakukan evaluasi perbuatan dan langkah terakhir yaitu melakukan umpan balik .

Model Dick dan Carey Dengan menyusun mengguakan kerangka berfikir system, Dick dan Carrey (1978, 1985)menyusun suatu model rancangan pembelajaran seperti berikut. 1. Mengidentifikasi tujuan pembelajaran 2. Melakukan analisi pembelajaran 3. Mengidentifikasi perilaku awal dan karakteristik 4. Merumuskan tujuan pembelajaran 5. Mengembangkan butir tes acuan criteria 6. Mengembangkan strategi pembelajaran 7. Mengembangkan dan memilih bahan pembelajaran 8. Merancang dan melakukan evaluasi formatif 9. Merevisi pembelajaran 10. Melakukan evaluasi sumatif

PENYUSUNAN FORMAT RANCANGAN PEMBELAJARAN Diantara model-model tersebut masih perlu penerjemahan lebih lanjutke dalam praktekpraktek pembelajaran tingkat kelas atau setidak-tidaknya dalam satuan unit pelajaran. Tugas guru adalah memilih model yang sesuai dengan kondisi latar pembelajaran. Seorang guru tidak juga menutup kemungkinan untuk mengembangkan suatu model pembelajaran tertentu untuk keperluan tertentu pula. Model-model rancangan pembelajaran yang juga dikenal sebagai model satuan pelajaran diformulasikan sebagaimana contoh-contoh dalam lampiran berikut.

Model Satuan Pelajaran (Model Umum) Nama Sekolah Mata Pelajaran Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Kelas Sasaran Didik Waktu Hari/Tanggal Guru/Pembina : : : : : : : .. : : .. ..

.. .. X pertemuan X.menit .

Deskripsi Matapelajaran: Deskripsi Pembelajaran I. II. III. IV. Tujuan umum pembelajaran (lihat GBPP) Tujuan khusus pembelajaran (dikembangkan) Materi pelajaran Kegiatan belajar mengajar: a. Metode yang digunakan b. Langkah-langkah kegiatan No Pertemuan Materi Kegiatan Tugas-tugas

Kelompok

Individu

V. VI.

Media/alat/sumber: Evaluasi: (1) prosedur (2) alat evaluasi (dilampirkan)

Kepala Sekolah

Guru/ Pengajar

Model Satuan Pelajaran (Kurikulum 1984) Mata Pelajaran Topic Subtopic Sasaran didik Waktu : : : : : .. .. . . .X pertemuan ..menit

I.

TIU

.. II. TIK :

. III. IV. Materi Pelajaran : KBM/Metode : .

. V. Media/Alat/Sumber :

. VI. Evaluasi :

Anda mungkin juga menyukai