Anda di halaman 1dari 4

"Adab Tatacara Mengurus Jenazah"

Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw bersabda : Hendaklah kamu semua mengajari kepada orang-orang yang akan mati dengan bacaan : laa ilaaha illallah. (HR. Muslim) Dari keterangan diatas maka tampak sekali bahwa betapa tinggi dan luhurnya ajaran Islam yang memberikan tuntunan dan bimbingan kepada orang yang sakit payah menghadapi kedatangan mautnya, agar ucapan yang terakhir sebelum meninggal ia sempat menyebut nama Allah swt, sehingga kelak dijamin masuk surga. Sebagaimana Rasul bersabda : Barangsiapa akhir ucapannya (ketika mati) membaca laa ilaaha illallah, maka ia masuk surga. (HR. Muslim). Karena itu usahakanlah setiap orang yang akan mati supaya menghembuskan nafas terakhir dengan bacaan laa ilaaha illallah atau cukup dengan kata-kata : Allah , dengan demikian bila ia mati menjadi akhir yang baik (husnul khatimah) sebagaimana yang diharapkan oleh setiap mukmin. Dalam tulisan ini akan dibahas kewajiban seorang muslim terhadap mayat atau jenazah saudaranya yang muslim, yaitu meliputi tatacara : 1. 2. 3. 4. Memandikan ; Mengkafankan ; Mensholatkan dan; Menguburkan. Semoga pembahasan yang sedikit ini jadi manfaat buat kita semua dan menjadi amal shaleh di sisi Allah swt. Amien ! MEMANDIKAN JENAZAH Sebelum memandikan jenazah, apabila orang sudah mati, maka terlebih dulu hendaklah diperhatikan hal hal sebagai berikut : Apabila kedua matanya dalam keadaan terbuka, supaya segera dipejamkan dengan mengurut pelupuk matanya secara pelan-pelan. Juga bila mulutnya masih ternganga, supaya diusahakan jangan sampai terbuka, jika diperlukan boleh dipakai tali seperti selendang. Kemudian tutuplah tubuhnya dengan kain, sebagai penghormatan. Akan lebih baik bila mayat itu dipindahkan diruangan yang agak luas agar mengurusnya lebih mudah. Disamping memberi keleluasaan kepada orang-orang yang bertakziyah. Bagi kelurga, sanak family dan para handaitolan tidak ada halangan untuk menciumi mayat itu, karena rasa sayang dan berduka cita asalkan tidak berlebihan. Setelah itu maka mayat wajib dimandikan, adapun praktek dan tatacara memandikan jenazah adalah sebagai berikut : a. b. Sebelum Memandikan Jenazah Siapkan tempat untuk memandikan dan tertutup lokasinya dengan tenda, maksudnya agar tidak terlihat orang lain dari arah luar. Siapkan alat-lat pemandian seperti : bak air besar atau drum untuk air bersih, beberapa ember kecil untuk tempat air yang dicampur daun bidara, kapur barus, air sabun dan lain-lain, siduk air,

1.

a. b. c. d. e.

bangku untuk meletakan mayat, kapas untuk membersihkan kotoran si mayat, sabun, handuk, kain jarit untuk tutup seperlunya. c. Dianjurkan yang memandikan adalah anak, isteri atau suami si mayat sendiri, apabila keadaan terpaksa boleh muhrimnya atau sanak family asalkan sejenis antara si mayat dengan yang memandikan. d. Sebelum mayat dibawa ke tempat pemandian supaya dipersiapkan dulu kain-kain kafan dengan segala perlengkapan secara sempurna. e. Setelah itu baru mayat diangkat pelan-pelan dan dibawa menuju tempat pemandian untuk dimandikan. Tatacara Memandikan Jenazah a. Ambil kain untuk menutupi aurat si mayat, setelah itu bukalah pakaian yang semula dipakai si mayat. b. Dimulai dengan niat memandikan mayat, lalu membaca basmalah. c. Siramlah dengan air yang tersedia, bersihkan kotoran-kotoran terutama yang ada di qubul dan dubur si mayat dengan kapas yang tersedia. d. Pada siraman pertama supaya dimulai dari kepala sampai kedua kaki secara merata, sambil menekan pelan-pelan bagian perut tujuannya agar sisa kotoran yang mungkin masih ada dalam perut dapat keluar dari dubur. e. Pada siraman pertama ini supaya memakai air yang sudah diberi daun bidara. f. Si mayat supaya dimiringkan ke kanan dan sabunlah sambil disiram dengan air kemudian dibalik miringkan ke kiri, juga disabun sambil disiram air bersih yang tersedia dalam bak air sampai merata seluruh tubuhnya. g. Apabila sudah bersih supaya diwudhukan seperti kita kalau berwudhu, dan jangan lupa membersihkan gigi-giginya, hidung, telinga dan kotoran-kotoran di kuku tangan dan kaki. h. Yang terakhir sekali disiram dengan air yang diberi kapur barus yang sudah disiapkan sebelumnya. i. Setelah itu supaya dihanduki, agar sisa air pada tubuh si mayat itu dapat kering, terus kain basah yang dipakai si mayat supaya diganti dengan kain kering yang menutup keseluruh tubuhnya. j. Kemudian angkatlah pelan-pelan menuju ruangan yang sudah tersedia, dimana kain kafan sudah siap dipakaikan. 2. MENGKAFANKAN JENAZAH Persiapan a. Siapkan kain putih yang kuat, apapun jenisnya yang penting dapat mencukupi kebutuhan yang diperlukan. b. Baik mayat laki-laki atau perempuan, sudah baligh (dewasa) atau anak kecil maka harus dibungkus (dikafani) masing-masing sebanyak 3 lapis yang panjang dan lebarnya sama sekiranya dapat menutupi seluruh badan si mayat. c. Tiga lapis itu tidak termasuk baju kurung dan surban, karena itu jika mayat laki-laki dikehendaki dibungkus 5 lapis, maka perinciannya sebagai berikut : 3 lapis kain putih 1 kain baju kurung 1 kain surban Jika perempuan hendak dibungkus 5 lapis maka perinciannya sebagai berikut : 2 lapis kain putih 1 kain yang biasa dipakai rangkapan sholat

d. e.

a.

b.

c.

d.

e. f.

1 kain tutup kepala diwaktu sholat (mukena) 1 kain baju kurung Paling sedikit dalam mengkafani mayat hanya dengan sehelai kain yang dapat menutupi semua mayat. Sedang menggunakan tiga helai kain adalah sunnah. Bahwa uang yang dipergunakan untuk membeli kain kafan itu diambil dari harta si mayat atau boleh berasal dari sumbangan para sanak family, atau pula dari perkumpulan kematian yang ada di tempat itu. Cara Mengkafani Mayat Ambil dulu kain yang telah dipersiapkan untuk si mayat, yaitu kain untuk sarung dan baju (cukup disobek, tidak usah dijahit), bagi perempuan ditambah kerudung dan selendang dan sisanya untuk membungkus (usahakan bisa mencukupi 3 lapis). Bentangkan tali dari kain paling sedikit di ujung kepala, bagian perut dan ujung kaki, kemudian lentangkan (gelarlah) diatasnya kain kafan tersebut yang rapi, kemudian letakkan mayat diatasnya membujur lurus. Sarung baju dipakaikan yang rapi juga selendang dan mukena bagi mayat perempuan. Lubang-lubang yang mungkin masih mengeluarkan kotoran supaya ditutup dengan kapas seperti ; mulut, hidung, telinga, dubur dan lain sebagainya bahkan dianjurkan juga pada sela-sela jari tangan dan kaki supaya diberi kapas. Sesudah itu bungkuslah baik-baik dengan kain kafan itu sampai rapat taburkan kapur barus atau wangi-wangian (minyak atau bunga-bungaan) untuk mengurangi bau tidak enak yang mungkin ada akibat penyakit yang semula diderita si mayat, jangan lupa dalam bungkusan itu si mayat dalam posisi keduatangannya bersekap. Setelah dibungkus dengan baik, terus diikat, paling sedikit di ujung kepala, bagian perut dan ujung kaki dengan kain yang sudah dibentangkan di awal sebagai alat pengikat. Setelah dibungkus dengan sempurna, maka angkatlah si mayat itu dan letakkan ditempat yang baik (bangku atau yang lainnya) membujur dengan posisi kepala di utara dan kaki sebelah selatan, lalu ditutup dengan kain yang rapi siap untuk dishalati. MENSHOLATKAN JENAZAH Sebelum shalat jenazah, hendaklah mayat itu diletakkan terlentang, ditempatkan pada tempat yang agak tinggi, lalu menghadap qiblat. Adapun orang-orang yang mensholatinya berdiri dibelakang jenazah yang tidak jauh dari jenazah tersebut. Dan kepala mayat berada disebelah kanan dan juga disyaratkan agar tidak ada batas (aling-aling) baik tembok ataupun sejenisnya. Orang yang sholat hendaklah berdiri kecuali kalau tidak bisa, karena ada udzur yang dibolehkan syara. Kemudian berniat dan bertakbir sebanyak empat kali. Takbir yang pertama, setelah takbir membaca surat Al Fatihah.Takbir yang kedua, membaca sholawat atas Nabi.Takbir yang ketiga, membaca doa : Allohummaghfirlahu war hamhu wa afihi wafu anhu.Takbir yang keempat, membaca doa : Allohumma la tahrimna ajrohu wa laataftinna badahu waghfirlana wa lahu. Kemudian salam.

3.

4.

MENGUBURKAN JENAZAH Sebelum jenazah dikuburkan maka harus disiapkan liang kuburnya terlebih dulu, disamping itu juga harus sudah siap dikuburan adalah papan, batu nisan dan lain-lain. Liang kubur panjangnya sepanjang jenazahnya ditambah kira-kira 0,5 meter. Luasnya kurang lebih 1 m2, dalamnya setinggi manusia ditambah panjang satu hasta, dilubang kuburan dengan ukuran

diatas itu ditengahnya ada lubang semacam parit seluas 0,5 meter pada kedua sampingnya diberi bangunan semacam dinding dari kayu papan. Cara mengubur jenazah, ada 3 orang yang turun lebih dulu ke liang kubur untuk menerima mayat, seorang menerima dibagian kepala, seorang menerima di bagian tengah dan seorang lagi menerima di bagian kaki, dengan membaca bismillahi wa ala millati rasulillah. Ketahuilah, bahwa semuanya itu pasti terjadi dan manusia tidak bisa mengelaknya dengan alasan apapun. Semoga Allah mengampuni kita semua. Amien ya rabbal alamin.

Anda mungkin juga menyukai