Anda di halaman 1dari 10

Good Laboratory Practices (GLPs) adalah pedoman yang efektif yang diperlukan untuk menetapkan manajemen dengan menggunakan

sarana yang dapat digunakan untuk pengawasan laboratorium dan menetapkan pengendalian dengan menggunakan pedoman pengukuran untuk mengevaluasi semua usaha pengendalian tersebut. GLP MELIPUTI: 1. Pengambilan dan Penanganan Sampel 2. Fasilitas Fisik 3. Reagensia 4. Bahan Acuan 4.1 4.2 Bahan Acuan Bersertifikat Bahan Acuan Kerja

5. Metode Pengujian dan Validasi Metoda 6. Pemeliharaan Peralatan 7.Kalibrasi Peralatan 8. Pengendalian Mutu dan Uji Profisiensi 9. Keselamatan Laboratorium 10. Keselamatan Mikrobiologi 11. Sampel Arsip 12. Keselamatan Radioktif 13. Penanganan Limbah 14.Pelaporan Hasil
MENGENAL TANDA BAHAYA Tanda bahaya harus kita ketahui sehingga ketika kita bekerja dengan bahan kimia kita dapat dengan mudah mengenali dari tanda bahaya yang terdapat dalam label zat atau bahan kimia tersebut dan kita dapat menangani bahan kimia tersbut dengan benar. Mari kita lihat tanda bahaya yang dapat kita identifikasi dengan benar. BAHAN YANG BERSIFAT KOROSIF

Bahan kimia ini bersifat menghancurkan dan dikenal sebagai bahan yang tajam (caustic).Secara kimiawi membinasakan bagian (oksidasi), atau secara tidak langsung menyebabkan radang Penanganan Terhadap Zat Yang Bersifat Korosif: Harus dibilas dengan air secepatnya max 15 menit dan jika tidak membaik hubungi medis.

Jika terhirup atau tertelan harus dibawa ke tim medis profesional JANGAN dimuntahkan karena menambah kerusakan pada kerongkongan, mulut dan
kerongkongan (sistem pencernaan) Contoh Bahan Korosif

Contoh khas bersifat Asam hidroklorik (muriatic) asam belerang (H S) dan asam cuka
2

(CH3COOH).

Contoh khas bersifat Basa adalah linde (bahan sabun) dan Natrium hidroksida (NaOH)

BAHAN MUDAH TERBAKAR (FLAMMABLE)

Suatu material mudah terbakar bisa berupa suatu padatan, cairan atau gas. Cairan yang mempunyai titik nyala di bawah 100F( 37.8 C.) Penanganan Terhadap Zat Yang Bersifat Mudah Terbakar:

Cuci tangan setelah bekerja, jaga kebersihan. Simpan bahan atau zat ditempat yang dingin, kering, dan berventilasi serta jauhkan dari
panas, sumber penyalaan api dan sinar matahari

Wadah harus tertutup rapat Selalu siap dengan peralatan keadaan darurat
Contoh Bahan Mudah Terbakar

Contoh :Aceton, Acetonitril, Benzol, Methanol, n-Hexane, Petroleum benzene, Pyridine


dried BAHAN OKSIDATOR

Suatu material yang bersifat oksidator bisa berupa suatu padatan, cairan atau gas. Bahan inkompatibel: bahan mudah terbakar, asam kuat, dan logam yang bersifat reduktor
Penanganan Terhadap Zat Yang Bersifat Oksidator

Cegah terbentuknya uap. Simpan bahan atau zat ditempat yang dingin, kering, dan berventilasi serta jauhkan dari
panas, sumber penyalaan api dan sinar matahari

Wadah harus tertutup rapat dan hindari kebocoran Bahan bangunan gudang atau tempat penyimpanan harus tahan korosi
Penanganan Pertolongan

Jika terhirup, pindahkan korban ke tempat udara segar, beri oksigen bila perlu Jika terkena mata, segera cuci mata dengan air bersih (hangat) selama 20 menit dan
segera bawa ke dokter

Jika terkena kulit cuci dengan air


Contoh Bahan Oksidator

Ammonium nitrate, Percholic acid, Potassium nitrate, Sodium nitrate, Copper nitrate,
Potassium bromide, Ammonium Peroxide Sulfide, Potassium Permanganat BAHAN BERSIFAT IRRITANT

Suatu material yang bersifat IRRITANT bisa menyebabkan iritasi pada tenggorokan, mata, dan kulit. Penanganan Terhadap Zat Yang Bersifat Irritant: Hindari dari pernafasan karena akan menyebabkan iritasi pada tenggorokan pusing, mau muntah, gunakan self contained breathing apparatus (SCBA). Hindari kontak dengan mata karena dapat menimbulkan rasa terbakar gunakan kacamata dan perisai muka Hindari kontak dengan kulit karena akan menyebabkan kulit menjadi kering dan terluka, gunakan gloves Penanganan Pertolongan

Jika terhirup, pindahkan korban ke tempat udara segar Jika terkena mata, segera cuci mata dengan air bersih (hangat) selama 20 menit dan
segera bawa ke dokter

Jika terkena kulit cuci dengan air bersih 10 menit bila iritasi masih terjadi bawa ke
penanganan medis Contoh Bahan Irritant Chlorin tablet, Citric acid, Potassium disulfite, Silver sulfate, Sodium carbonate anhydrous BAHAN BERSIFAT BERACUN

Suatu material yang bersifat BERACUN bisa menyebabkan KEMATIAN Penanganan terhadap zat yang bersifat BERACUN Hindari dari pernafasan karena akan menyebabkan iritasi yang kuat pada saluran pernafasan, batuk dan sukar bernafas,keterpaan kuat pada alveoli pada paru-paru menyebabkan kematian, gunakan self contained breathing apparatus (SCBA). Hindari kontak dengan mata karena dapat merusak kornea mata secara permanen gunakan kacamata dan perisai muka Hindari kontak dengan kulit karena akan menyebabkan luka bakar dan menyerap kadalam pori-pori , gunakan gloves

Penanganan Pertolongan

Jika terhirup, pindahkan korban ke tempat udara segar,bila sukar bernafas bawa ke
dokter

Jika terkena mata, segera cuci mata dengan air bersih dan dialirkan selama 60 menit
dan segera bawa ke dokter

Jika terkena kulit cuci dengan air bersih 20 menit, bawa ke dokter
Contoh Bahan Beracun Anilin, Benzol, Methanol, Aceton nitril, Sodium nitrit, Potassium acetate, Potassium bromide, Methyl orange, Potassium dichromide, Lead acetate, Arsen BAHAN BERSIFAT MUDAH MELEDAK

Suatu material yang bersifat mudah peledak atau peka terhadap panas, goncangan, friksi atau dorongan/gerakan menyebabakan suatu reaksi kimia yang cepat PENANGANAN TERHADAP ZAT YANG BERSIFAT MUDAH MELEDAK

Cuci tangan setelah bekerja, jaga kebersihan. Simpan bahan atau zat ditempat yang dingin, kering, dan berventilasi serta jauhkan
dari panas, sumber penyalaan api dan sinar matahari

Jangan terlalu banyak gocangan Selalu siap dengan peralatan keadaan darurat
Contoh Bahan Mudah Meledak: Nitrogliserin, Trinitrotoluene. Setelah kita mengetahui sifat dari bahan kimia yang dapat di identifikasi dari tanda bahaya tersebut, sekarang kita akan membahas tentang pengertian laboratorium, peralatan yang ada dilaboratorium dan segala sesuatu sebagai pendukungnya.

Harmful (berbahaya) Huruf kode: Xn Contoh : 1,2-etane-1,2-diol atau etilen glikol(berbahaya) dan diklorometan (berbahaya, dicurigai karsinogenik).

Bahan berbahaya bagi lingkungan Huruf kode: N Contoh : tributil timah kloroda, tetraklorometan, dan petroleum hidrokarbon seperti pentana dan petroleum bensin

Gas Mudah Terbakar Contoh : Acetylene,Hidrogen,L.P.Gas Gas Tidak Mudah Terbakar Gas-gas yang tidak mudah terbakar dan tidak beracun. Contoh : Oksigen,Nitrogen.

Gas Toksik/beracun Jka dihirup bisa menyebabkan kematian Contoh : Ammonia, Klorin.

Cairan Mudah Terbakar Cairan dengan flash point di bawah 21o C Contoh : Diethyl ether, Carbon disulfida

Padatan Mudah Terbakar Contoh : Nitrocellulose, Fosforus. Padatan Sangat Mudah Terbakar Contoh : Alluminium Alkyls, Fosforus putih

Zat Sensitif terhadap Air Dapat mengeluarkan gas yang mudah terbakar jika basah /Terkena air Contoh : Sodium, Calsium carbide.

Ada beberapa peraturan yang disarankan untuk orang-orang di semua laboratorium kimia menurut Safety in Academic ChemistryLaboratory dengan penerbit The American Chemical Society, diantaranya : 1. Selalu menggunakan pelindung mata dalam bekerja, pengolahan dan tempat

penyimpanan kacamata chemical splash seperti ANSI Protection tipe G, H, atau K yang direkomendasikan. 2. Untuk beberapa kondisi yang sudah diketahui, pemakaian kacamata sebagai

pelindung wajah. Pelindung tipe N, cukup besar untuk melindungi telinga dan leher sebaik melindungi wajah. 3. Selalu menggunakan pakian yang tepat; jas lab tahan zat kimia atau rok

direkomendasikan. Tidak memakai celana pendek atau rok pendek. Jangan memakai sepatu berhak tinggi, sepatu terbuka, sandal, atau sepatu terbuat dari bahan tenunan. 4. 5. 6. Selalu mengetahui resiko dan sifat fisika-kimia dari zat yang digunakan. Ikat rambut yang panjang dan baju yang longgar. Selalu mencuci tangan dan lengan dengan sabun dan air sebelum meninggalkan area

kerja. Berlaku juga walaupun menggunakan sarung tangan. 7. 8. Tidak bekerja sendirian di laboratorium kimia. Tidak makan, minum, mengunyah permen atau tembakau, merokok atau

menggunakan kosmetika di area dimana bahan kimia digunakan atau disimpan. 14. Persiapkan semuanya untuk bekerja di laboratorium. Baca semua prosedur yang

dibutuhkan 15. Selalu bekerja dengan baik dan hati-hati

16.

Laporkan segera semua kecelakaan yang terjadi di laboratorium kepada pengawas

Alat Pelindung Diri Pakaian Kerja atau Jas Laboratorium Sebagai pelindung tubuh/pakaian, terbuat dari katun,plastik, wol, atau karet Alat Pelindung Pernapasan(Respiratori yang Memurnikan Udara / dengan Pemasok Oksigen) Kacamata dan Goggles Perisai Muka (Face Shields) Pelindung Kaki (Sepatu) Sarung Tangan (Gloves)

Pertolongan Pertama pada Kecelakaan Dalam Laboratorium 1. LUKA BAKAR Luka Bakar karena Panas Celupkan bagian yang tebakar ke dalam es, hindarkan kontaminasi Luka Bakar karena Kimia Lepaskan kontak dengan bahan tersebut, Cuci bagian yang terluka dengan air 2. LUKA PADA MATA Benda Asing pada Mata diambil dengan hati-hati atau pergi ke dokter Luka Bakar Mata oleh Bahan Kimia Cuci mata dengan air bersih 15 menit dan segera bawa ke dokter ahli

3. KERACUNAN Keracunan Lewat Pernapasan gunakan pelindung pernapasan dengan Supply oksigen atau pernapasan buatan Keracunan Lewat Kulit Cuci dengan air sebanyak-banyaknya, hindari penggunaan antidote kecuali oleh dokter Keracunan Lewat Mulut Beri segelas air ditambah 2 sendok garam dapur agar muntah dan bawa ke rumah sakit.

Pembuangan dan Pemusnahan Bahan Kimia Sisa Pakai Pembuangan Langsung dari Laboratorium Untuk bahan kimia larut air dibuang melalui bak pembuangan setelah penetralan dan pengendapan Pembakaran Terbuka Pelarut organik yang tidak begitu beracun Pembakaran dalam Insenerator Untuk zat-zat apabila dibakar menghasilkan toksik Zat-zat Buangan Padat yang Reaktif atau Beracun Dikubur dalam tanah dengan perlindungan tertentu

Anda mungkin juga menyukai