Anda di halaman 1dari 6

AKUNTANSI MANAJEMEN : SUATU PERSPEKTIF

Disusun Oleh : Kelompok 4


1. 2. 3. 4. Achmad Khotim Angky Anggraeni N Ahmad Rizky Naim P Nurul Lianawati (105030200111083) (105030200111089) (105030203111031) (105030209111012)

UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI ILMU ADMINISTRASI BISNIS MALANG FEBRUARI 2013

1. PENDAHULUAN Akuntansi manajemen merupakan cabang akuntansi yang memasok informasi yang dibutuhkan oleh manajer guna menentukan bagaimana sumber daya diperoleh dan digunakan dalam setiap jenis bisnis, baik berskala kecil maupun besar. Para manajer merupakan orang-orang dalam di dalam sebuah organisasi, dan yang bertanggung jawab mengarahkan serta mengendalikan kegiatan-kegiatannya. Akuntansi manajemen berbeda dengan penyediaan informasi bagi para pemegang saham, kreditor, investor, dan pihak lainnya diluar organisasi. Karena berorientasi pada manajer, maka setiap kajian atas akuntansi manajemen sudah sewajarnya didahului dengan suatu pemahaman perihal proses manajemen dan organisasi dimana manajer tersebut berkiprah.

2. ORGANISASI DAN TUJUANNYA Organisasi adalah sekelompok orang dengan karakteristik berikut : a. Mereka mempunyai tujuan bersama b. Terdapat pembagian kerja yang jelas c. Berbagai segmen organisasi diintegrasikan dengan sistem pengambilan keputusan berdasarkan informasi d. Kelompok orang ini mempunyai kesinambungan sepanjang waktu Maksud bersama yang dituju oleh organisasi disebut dengan tujuan. Tidak semua organisasi mempunyai tujuan yang sama. Tujuan bisa saja bermacam ragam, tergantung pada apakah organisasi tersebut mengejar laba atau tidak. Peran Manajemen dalam Organisasi Sebuah organisasi tidak dapat berjalan mulus tanpa adanya manajemen. Kegiatankegiatan yang berjalan dengan lancar dicapai oleh orang yang aktivitasnya direncanakan secara cermat. Fungsi manajemen dapat dibagi menjadi 4 yaitu : 1) Perencanaan 2) Pengorganisasian dan pengarahan 3) Pengendalian 4) Pengambilan keputusan Siklus perencanaan dan pengendalian, memperagakan aliran aktivitas manajemen melalui perencanaan dan pengendalian, memperagakan aliran aktivitas manajemen melalui perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, dann selanjutnya kembali ke perencanaan. Semua aktivitas tadi terpusat pada pengambilan keputusan. 3. KEBUTUHAN MANAJER AKAN INFORMASI Informasi adalah data yang sudah diolah ke dalam suatu bentuk yang bermakna bagi penerima dan yang nilainya riil atau dirasakan bagi tujuan yang dikehendaki, sejauh berguna bagi akuntan manajemen, untuk tujuan perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan. Dari perspektif sistem, informasi memiliki sejumlah atribut berikut : a. Informasi mengurangi ketidakpastian. b. Informasi dapat saja salah atau benar. c. Informasi bisa saja inkremental, dapat menambahkan sesuatu yang baru terhadap informasi yang sudah ada. d. Informasi dapat berupa koreksi informasi yang keliru di masa silam.

e. Informasi mungkin mengkonfirmasi informasi yang ada. f. Informasi mempunyai nilai mengejutkan. Informasi itu sendiri tidaklah bernilai, nilai informasi justru berasal dari perubahan perilaku keputusan yang disebabkan oleh informasi yang tersedia. Pasokan dan Permintaan Akan Informasi Akuntansi

Aktivitas aktivitas harian organisasi memerlukan serta mengahsilkan informasi operasi yang berlimpah. Informasi operasi memberikan bahan baku untuk rangkuman informasi yang dilaporkan dalm proses akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Sebagian besar kebutuhan informasi manajemen dipasok di dalam struktur organisasi itu sendiri. Terdapat saluran komunikasi di masa kebijakan dan intruksi disebarluaskan ke seluruh organisasi. Tanpa saluran komunikasi seperti ini, tampaknya mustahil bagi manajemen untuk berfungsi secara efektif. Pemakai Informasi Akuntansi Pada prinsipnya, para pemakai informasi akuntansi dapat dikategorikan atas : 1) Manajer Internal yang memakai informasi untuk perencanaan jangka pendek dan pemeriksaan rutin kegiatan usaha. 2) Manajer internal yang menggunakan informasi untuk mengambil keputusan mengenai hal-hal yang tidak rutin, dan perencanaan jangka panjang serta perumusan kebijakan secara keseluruhan. 3) Pihak eksternal, seperti para investor, kreditor, dan pemerintah yang akan memakai informasi akuntansi untuk mengambil keputusan atas perusahaan tersebut.

4. APAKAH AKUNTANSI MANAJEMEN ITU ? Akuntansi manajemen mengacu pada penyusunan informasi akuntansi bagi para manajer di dalam organisasi. Dengan kata lain, akuntansi manajemen adalah proses pengidentifikasian, pengukuran, penghimpunan, penganalisisan, penyusunan, penafsiran, dan penyampaian, informasi yang membantu para manajer dalam mencapai tujuan organisasi. Perbedaan Antara Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen a) Pemakai informasi, akuntansi keuangan terutama ditujukan kepada pemakai eksternal informasi akuntansi, sedangkan akuntansi manajemen lebih ditujukan kepada pemakai internal, utamanya aras manajerial. b) Frekuensi Pelaporan, laporan akuntansi keuangan neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas diterbitkan menurut jadwal yang kaku, paling tidak sekali setahun atau sekali enam bulan. Di pihak lain , akuntansi manajemen diterbitkan sesuai kebutuhan manajerial. c) Skema Klasifikasi, dalam akuntansi keuangan biaya biasanya diklasifikasikan berdasarkan obyek beban atau menurut fungsi beban. Sebaliknya, laporan akuntnsi manajemen kerapkali mengikuti skema klasifikasi biaya lainnya.

d) Orientasi Waktu, penekanan akuntansi manajemen lebih ke masa depan, sedangkan akuntansi keuangan lebih bertalian dengan pelaporan apa yang terjadi di masa lain. e) Relevansi dan Fleksibilitas Data, data akuntansi keuangan tentunya diharapkan ditentukan secara objektif dan teruji. f) Presisi Informasi, akuntansi manajemen cenderung tidak begiitu mempersoalkan presisi informasi dibandingakan akuntansi keuangan. g) Unit Pelaporan, dalam akuntansi keuangan, unit pelaporannya adalah entitas ekonomi keseluruhan atau keseluruhan organisasi. Sebaliknya, akuntansi manajemen kurang memusatkan diri pada keseluruhan perusahaan, melainkan pada segmen perusahaan. h) Sumber Disiplin Ilmu, akuntansi manajemen melewati batas sistem akuntansi tradisional dan bersumber dari disiplin ilmu lainnya. i) Sumber dan Sifat Informasi, laporan akuntansi keuangan dikembangkan dari sistem akuntansi dasar, yang merekam 2 transaksi yang sudah selesai. Beberapa laporan akuntasni manajemen memasukkan informasi yang tidak dijumpai dalam sistem akuntansi keuangan. j) Regulasi, akuntansi keuangan disusun untuk mengahsilkan informasi bagi masyarakat umum. Informasi akuntansi manajemen tidak disebarkan kepada pihak luar organisasi sehingga tidak dibutuhkan regulasi untuk melindungi kepentingan masyarakat umum. k) Fleksibilitas Laporan, akuntansi keuangan kurang mempunyai fleksibilitas karena harus mengikuti prinsip akuntansi yang berlaku umum dalam penyusunan laporan akuntansi keuangan, sedangkan akuntansi manajemen mempunyai fleksibilitas yang tinggi dalam menyusun laporan akuntansi manajemen. l) Muatan Informasi, laporan keuangan untuk pihak eksternal (akuntansi keuangan) biasanya terbatas pada konsekuensi rupiah peristiwa ekonomi, sedangkan laporan akuntansi untuk pihak internal (akuntansi manajemen) kerapkali mencakup informasi nonfinansial dan juga moneter. m) Kewajiban, akuntansi keuangan wajib bagi perusahaan. Perusahaan harus menyimpan catatan akuntansi dan menyajikan laporan keuangannya. Akuntansi manajemen, di lain pihak, tidaklah wajib bagi perusahaan, tidak ada bagian resmi yang mengatur aplikasi akuntansi manajemen di dalam perusahaan.

Persamaan Antara Akuntasni Keuangan dan Akuntansi Manajemen a) Sistem Akuntansi, sama-sam bergantung pada sistem yang sama. b) Prosedur dan Prinsip Akuntansi, metode penyusutan, prosedur penagihan pembayaran kas, metode penilaian persediaan, dan pengakuan aktiva dan kewajiban adalah esensial bagi penelitian persediaan akuntansi manjemen. c) Pertanggungjawaban, sama-sama bergantung pada konsep tanggung jawab dan pertanggungjawaban. d) Pemasokan Informasi, terfokus pada penyediaan informasi bagi pengambilan keputusan.

5. PERAN AKUNTAN MANAJEMEN Akuntan manajemen di dalam organisasi untuk menunjang pengambilan keputusan manajemen dengan cara yang etis. Peran Etis Akuntan Manajemen Para pelaku usaha sepantasnya bekerja dalam acuan yang etis. Prinsip sehat yang membentuk landasan bagi perilaku etis : a) Hindari Penyelewengan Etis Sekecil Apapun, kerena penyelewengannya kecil, kontroler tidak sadar terbujuk untuk melakukan penyelewengan yang lebih besar dan serius. b) Terfokus pada Reputasi Jangka Panjang, kontroler mestilah menanggapi dilema etis dengan memindahkan fokus dari tekanan jangka pendek ke reputasi jangka panjang. Reputasi kontroler sangatlah berharga. Kontroler akan kehilangan efektivitasnya bilamana reputasinya ternoda. c) Bersiap Menanggung Konsekuensi Pribadi Bermusuhan, kontroler menanggung konsekuensi pribadi karena mempertahankan posisi etis mereka.

6. AKUNTANSI MANAJEMEN DI TENGAH LINGKUNGAN BISNIS YANG BERUBAH Kemajuan teknologis telah mengubah secara dramatis lingkungan pabrikasi bagi banyak perusahaan. Lingkungan bisnis berubah secara cepat, baik secara domestik maupun global. Perubahan ini mempengaruhi kiat manajer dalm mengelola bisnis. Konsekuensinya, perubhan tadi juga mempengaruhi informasi yang digunakan oleh para menajer. Terjadi perubahan dalam bagaimana informasi akuntansi digunakan. Kompetisi Global Gerakan menuju perekonomian global telah mempertajam kompetisi dan memangkas harga jual sedemikian rupa sehingga hanya tersisa sedikit ruang untuk kesalahan dalam mengelola biaya atau menentukan harga jual produk. Dewasa ini, kompetisi berlangsung pada tiga dimensi yang saling terkait satu sama lain, yaitu biaya, mutu, dan jasa. Biaya meliputi tidak hanya harga beli, tetapi juga biaya pemeliharaan dan operasi selanjutnya. Mutu mengacu kepada taraf pemenuhan kebutuhan barang dan jasa pelanggan. Jasa meliputi hal-hal seperti bantuan tenaga wiraniaga, modifikasi khusus produk yang memenuhi kebutuhan pelanggan, pengiriman barang secara tepat waktu, dan layanan purnajual di kelak kemudian hari.

Orientasi Pelanggan, Jaringan Nilai, dan Aktivitas Nilai Tambah a) Orientasi Pelanggan, perubahan kunci dalam lingkungan bisnis adalah meningkatkan ekspektasi konsumen terhadap mutu dan fungsionalitas produk. Hasilnya adalah daur hidup produk yang lebih singkat, karena perusahaan berusaha menambahlan keistimewaan baru dan produk baru sesegera mungkin, sehingga mempertajam intensitas persaingan bisnis. Implikasinya, perusahaan memusatkan diri pada penciptaan keunggulan kompetitif dengan menawarkan nilai pelanggan yang lebih baik dengan biaya

sama atau lebih rendah daripada pesaing, atau menciptakan nilai yang setara dengan biaya yang lebih rendah daripada pesaing. b) Jaringan Nilai, pemusatan pada nilai pelanggan bermakna bahwa sistem akuntansi manajemen haruslah mengahsilkan informasi perihal realisasi dan pengorbanan pelanggan. c) Aktivitas Nilai Tambah, aktivitas yang meningkatkan jasa produk bagi pelanggan. Mutu Sebagai Faktor starategik Peningkatan mutu merupakan faktor strategik paling penting yang mempengaruhi perusahaan. Banyak perusahaan yang mensyaratkan bahwa pemasok mereka mematuhi standarisasi internasional untuk manajemen mutu yang disebut ISO 9000. Manajemen Mutu Terpadu Adalah suatu teknik dimana manajemen mengembangkan kebijakan dan praktik untuk memastikan bahwa produk dan jasa perusahaan melampaui ekspektasi pelanggan. Mutu : Pandangan Tradisional dan Pandangan Basis Mutu Menurut pandangan tradisional, adalah lebih murah untuk memproduksi barang bermutu lebih rendah dan mempunyai tingkat barang cacat yang minimal. Sebaliknya, pandangan basis mutu menganggap bahwa mutu dapat dan harus selalu ditingkatkan. Biaya Mutu Adalah biaya yang secara khusus berhubungan dengan tercapainya atau tidak tercapainya mutu produk atau jasa.

JIT (Just In Time) Adalah filosofi yang terpusat pada penentuan waktu, efisiensi, dan mutu dalam memenuhi komitmen. Perusahaan yang menerapkan JIT berjuang untuk perbaikan yang berkelanjutan dan pencarian secara penghilangan pemborosan bahan baku, waktu dan tempat.

Teori Kendala Teknik strategik yang secara efektif membantu perusahaan menghasilkan kas melalui penjualan yang sama dengan penjualan dikurangi bahan baku yang dibutuhkan dalam produk yang dijual.

Evolusi Teknis Telah berdampak pada setiap lini usaha, namun sektor pabrikasilah yang menerima imbas paling besar. Jargon jargon seperti produksi terfokus pabrikasi fleksibel, dan pabrikasi dan desain berbantuan komputer menandai perubahan ini. Produksi terfokus berupaya untuk menurunkan keanekaragaman produk yang dibuat di dalam sebuah pabrik, dan membuat produk serta menyerahkan jasa yang tanya menawarkan marjin kontribusi yang tinggi.

Anda mungkin juga menyukai