Anda di halaman 1dari 23

TEKNIK RISET OPERASIONAL

Lecture Note

Ricky Agus T.

UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB I RISET OPERASIONAL


Riset operasional Pendekatan ilmiah dalam pengambilan keputusan yang melibatkan operasi-operasi dalam sistem organisasi. Riset operasional diterapkan pada masalah tentang bagaimana memperlakukan dan mengkoordinasikan operasi / kegiatan dalam suatu organisasi. Misalnya: pada bidang bisnis, industri,militer,agen pemerintah, jasa dll Pendekatan yang digunakan dengan metode ilmiah Misalnya: - observasi dan formulasi masalah permodelan mencari solusi optimal Riset Operasi tergantung pada ilmu computer dan

Perkembangan ulang.

perkembangan kompuer yang berskala besar dengan perhitungan yang berulang

BAB II PERMODELAN
Permodelan Suatu hal yang sangat penting dan banyak memberikan bantuan dalam bidang riset operasional. Model Suatu penyajian sederhana dari suatu keadaan nyata . Ex: grafik, rumus, bagan dan gambar. Bentuk Model IKONIK Bentuk dan penampakan yang sama dengan system yang sebenarnya, tetapi biasanya dalam ukuran yang berbeda ( bentuk pilot plan dari suatu pabrik). ANALOG Tidak harus sama system yang disajikan (histogram). SIMBOLIK Menggunakan huruf, angka, dan symbol lain (paling abstrak). MODEL MATEMATIS Melibatkan symbol berupa huruf, angka dan operasi matematis (+, /, , ) Contoh : F = M*A Model matematis deskriptif Mendeskripsikan beberapa aspek, misal: dt = a + bt Model matematis normative Model dengan masalah pengambilan keputusan, missal : (bentuk dasr) Maksimumkan (minimumkan) F(x)

Dengan kendala : q1 (x) b1 q2 (x) b2 q3 (x) bm Dimana : X: vector peubah keputusan (x1, x2, ..xn) F(x) : criteria yang harus dioptimisasikan qi (x) bi : kendala ke i FORMULASI MODEL 1. Menentukan jenis model yang akan digunakan 2. 2. Menentukan nilai parameter mode nilai konstanta dalam model matematis deskriptif bentuk numeric

Contoh kasus Seorang petani memelihara Babi untuk dijual dipasar dan dia ingin menentukan jumlah kebutuhan pakan dari berbagi jenis yang tersedia untuk diberikan ke babi babinya agar kebutuhan nutrisi terpenuhi dengan biaya seminimal mungkin. Kandungan nutrisi dari tiap jenis pakan tersebut ( /kg) dapat dilihat pada table berikut, termasuk harganya. Kandungan Nutrisi Karbohidrat Protein Vitamin Harga ($) jagung per - hari 90 30 10 42 20 80 20 36 40 60 60 30 200 180 150 tankage alfalfa kebutmin

Formulasikan model matematisnya! Formulasi model Mis: X1 = X2 = X3 = Karbohidrat 1 Protein Vitamin 2 3

Memaksimalkan Z = 200 x1 + 180 x2 + 150 x3 Dengan kendala 90 x1 + 20x2 + 40x3 42

30x1 + 80x2 + 60x3 36 10x1 + 20x2 + 60 Dan semua var tidak negative 30

BAB III PEMROGRAMAN LINIER


Pemrograman linier : Suatu teknik perencanaan yang bersifat analitis yang analisis-analisisnya memakai model matematika, dengan tujuan untuk menemukan beberapa kombinasi alternatif pemecahan masalah, lalu dipilih yang terbaik dalam rangka menyusun strategi dan alokasi sumber daya dan dana untuk mencapai tujuan dan sasaran yang diinginkan secara optimal. Untuk merumuskan suatu masalah kedalam bentuk model pemrograman linier, harus dipenuhi syarat-syarat berikut : 1. Tujuan masalah harus jelas 2. Harus ada sesuatu atau beberapa alternatif yang ingin dibandingkan 3. Adanya sumber daya yang terbatas 4. Bisa dilakukan perumusan kuantitatif 5. Adanya keterkaitan peubah (variabel) Untuk membentuk model pemrograman linier diterapkan asumsi berikut : 1. Linearity Fungsi obyektif dan kendalanya merupakan fungsi linier dari variabel keputusan, dan bersifat proporsional dan additif 2. Divisibility Nilai variabel dapat berupa bilangan pecahan 3. Non Negativity Nilai variable keputusan harus tidak negatif ( 0 ) 4. Certainty Semua konstanta mempunyai nilai yang pasti

METODE GRAFIK Masalah disajikan dalam bentuk grafik dan diinterpretasikan solusinya. Tahapan metode grafik : 1. Identifikasi variabel keputusan 2. Identifikasi fungsi obyektif 3. Identifikasi kendala-kendala 4. Menggambarkan bentuk grafik dari semua kendala 5. Identifikasi daerah solusi yang layak 6. Menggambarkan bentuk grafik dari fungsi obyektif dan menentukan titik yang memberikan nilai obyektif optimal pada daerah solusi yang layak 7. Mengartikan solusi yang diperoleh

METODE SIMPLEKS Digunakan untuk menyelesaikan masalah pemrograman linier yang mempunyai 2 variabel atau lebih. Diperkenalkan oleh George B. Dantzig. Didasarkan pada proses iterasi, dimana diawali dengan penentuan solusi awal. Tahapan : Masalah Pemrograman Linier

Formulasi Model Pemrograman Linier (Pada umumnya berbentuk maksimisasi)

Bentuk Baku Pemrograman Linier

Prosedur Algoritma Simpleks

Pengubahan kedalam bentuk baku Pengubahan kendala 1. Bentuk Diubah menjadikan = dengan menambahkan var. slack (var. kurang) 2. Bentuk = Ditambah car. Artificial (var. buatan) Var. ini tidak boleh 0 harus = 0, jika 0 solusi tidak layak 3. Bentuk Diubah menjadi = dengan menambahkan var. surplus dan var. artivicial 4. Merupakan nilai kanan negative diubah dengan mengalikan dengan -1 Pengubahan Var Var. tidak terbatas diubah menjadi var. non negative X1 var. tak terbatas X1 = X2 X3 Dengan X2, X3 Var. non negative maksimumkan Z = x1 + x2 syarat : X1 + 5X2 5 2X1 + X2 4 maksimumkan Z = 80 X1 + 60 X2 dengan kendala : 0,20 X1 + 0,32 X2 0,25 X1+ X2 = 1 Dan X1 dan X2 tak negatif maksimumkan Z = 5X1 + 2X2

dengan kendala : 6X1 + X2 6 4X1 + 3X2 12 X1 + 2X2 4 Dan X1 dan X2 tak - negatif ALGORITMA SIMPLEKS 1. Menentukan kolom kerja 2. Membuat nilai perbandingan antara NK dengan nilai kolom kerja untuk setiap baris, kecuali baris fungsi obyektif 3. Merubah nilai pada baris pivot 4. Merubah var. dasar 5. Merubah semua nilai pada baris, selain baris pivot 6. Memeriksa apakah masih terdapat nilai negatif pada baris fungsi obyektif Contoh kasus Sebuah perusahaan Bakery memproduksi 2 jenis roti yaitu Roti A dan B. Bahan baku utama kedua Roti sama yaitu tepung terigu, gula, dan mentega. Roti A membutuhkan 50 gr tepung terigu, 25 gr gula dan 10 gr mentega untuk setiap potongnya. Sedangkan roti B membutuhkan 60 gr tepung terigu, 20 gr gula dan 12 gr mentega. Diasumsikan permintaan konsumen sesuai dengan jumlah produksi, tentukan jumlah Roti A Jawab : Formulasi model dan Roti B yang harus diproduksi untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal, bila : Harga jual Roti A Rp 700 / potong Harga jual Roti B Rp 600 / potong Tepung terigu yang tersedia 10 kg Gula pasir yang tersedia 4 kg Mentega yang tersedia 2 kg

Mis : X1 = Roti A X2 = Roti B Memaksimumkan Z = 700X1 + 600 X2 Dengan kendala 50 X1 + 60X2 10000 25 X1 + 20X2 4000 10 X1 + 12X2 2000 dan semua var. tidak negatif Diubah menjadi bentuk baku Memaksimalkan Z = 700x1 + 600x2 + 0x3 + 0x4 + 0x5 Dengan kendala 50X1 + 60X2 +X3 25X1 + 20X2 + 10X1 + 12X2 + Tabel 1 (simplek awal) Var dasar Z X3 X4 X5 50 Var. dasar Z X3 X1 X5 20 Var dasar Z X1 Z 1 0 0 0 X1 0 0 1 0 Z 1 0 0 0 10000 = 200 X1 50 25 10 X2 60 20 12 25 X2 -40 20 0,8 4 0,8 X2 X3 X4 X3 0 1 0 0 X4 28 -2 0,04 X3 1 0 0 X4 0 0 1 0 X5 0 0 0 1 10 X5 0 0 0 NK 112.000 2000 160 400 4 X5 NK NK 0 10000 4000 2000 -700 -600 0 X4 X5 = 10000 = 4000 = 2000

4000 = 160

2000 = 200

-0,04 1

2000 = 100

160 = 200

400 = 100

Z X3 X1 X2 X1 = 80 Z = 116.000

1 0 0 0

0 0 1 0

0 0 0 1 X3= 0

0 1 0 0

24 0 0,12 -0,1 X4= 0

10 -5 -0,2 0,25

116000 0 80 100 X5= 0

X2= 100

Penggunaan BIG M Dipergunakan bila pada kendala ditemui penggunaan var. artificial , = Konstanta M berarti bil. Yang sangat besar Rumus Cj = V. Vj Cj Dimana : Cj : koefisien baru untuk var. j pada fungsi tujuan V : vector baris koefisien var basis pada fungsi tujuan Vj : vector kolom koefisien var j pada kendala Cj : koefisien var j pada fungsi tujuan Contoh: menggunakan bentuk baku CX1 = [ 0 M M ] 1 -4 -2 CX2 = [0 M M ] -2 1 0 CX4 = [ 0 M M ] 1 0 0 CX5 = [ 0 M M ] 0 - 0 = -M -0=0 - 1 = M -1 - (-3) = -6M +3

-1 0 CX6 = [ O M M ] 0 1 0 CX7 = [ 0 M M ] 0 0 1 CNK = [ O M M ] 11 3 1 Sehingga table simpleks awal sbb : Var Z Dsr Z X4 X6 X7 1 0 0 0 -6M +3 1 -4 -2 M-1 -2 1 0 3M-1 1 2 1 0 1 0 0 -M 0 -1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 4M 11 3 1 X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 NK - 0 = 4M -M=0 -M=0

Minimisasi Dasar perhitungan untuk menyelesaikan masalah minimisasi sama dengan masalah maksimisasi, tetapi untuk pemilihan kolom kerja dipilih kolom nilai positif terbesar. Cara lain : kalikan fungsi obyektif dengan -1 Sehingga minimisasi menjadi masalah maksimisasi. Lat : Min Z = X1 + 2X2 Kendala 2X1 + 3X2 12 3X1 + 7X2 21 X1, X2 0 Max Z = 2X1 + 4X2

Kendala

X1 + 3X2 12 5X1 + 6X2 30 X1, X2 0

BAB IV DUALITAS
Dualitas Masalah dual menggunakan parameter yang sama dengan bentuk primal Property hub. Primal dual. weak duality property CX Yb strong duality property CX* = Y *b complementary solution property cX= Yb complementary optimal solution property CX* = Y*B Yi adalahshadow price bagi masalah primal Symmetry property Masalah primal dan bentuk dual, hubungannya harus simetris,karena bentuk dual dari masalah dual adalah masalah primalnya. Lat Maks Z = 2X1 + 7X2 + 4X3 Kendala X1 + 2X2 + X3 10 3X1 + 3X2 2X3 10 X1, X2 , X3 0 Maks Z = 3X1 + 5X2 + - 8X3 2X1 X3 1 Kendala X1 + X2 + 2X3 1 X1,X2,X3 0 Min Z = 3X1 + 5X2 8X3 Kendala X1 2X2 + 3X3 1 X2 + 3X2 X3 7

X1, X2 0, X3 tidak terbatas

BAB V MASALAH TRANSPORTASI


Masalah Taransportasi Merupakan masalah pemrograman linier khususnya yang dikatakan paling penting. Pendekatan ini pertama kali di cetus kan oleh Hitch Cock dan dijelaskan lebih menditail oleh Koopmans. Contoh soal Perusahaan P dan T adalah pengalengan buah pir dilakukan di 3 pabrik pengalengan, kemudian dikirimkan dengan menggunakan truk ke empat gudang distribusi. Disebabkan oleh membengkaknya biaya pengiriman pihak manajemen memulai sesuatu studi untuk menurunkan biaya pengiriman untuk musim yang akan datang. Suatu prakiraan tentang out put dari tiap pabrik telah dibuat, juga dengan perkiraan tentang jumlah yang akan dialokasikan ditiap gudang distribusi informasi tersebut, berikut dengan biaya pengiriman permuatan truk untuk tiap kombinasi pabrik gudang daapat dilihat pada table berikut. Sumber \ tujuan 1 Pabrik Alokasi 2 3 1 464 352 995 80 2 513 416 682 65 3 654 690 388 70 4 867 791 685 85 out put 75 125 100

Jadi totalnya ada 300 muatan truk yang akan dikirimkan masalahnya adalah menentukan penugasan pengiriman pada berbagai kombinasi pabrik gudang yang akan meminimunkan total biaya pengiriman Minimumkan Z = 464x11 + 513X12 + 654X13 +867X14 352X12 +416X22 + 690X23 + 791X24 995X31 + 682X32 +388X33 + 685X34

Dengan kendala X11 + X12 + X13 + X14 X21 + X22 +X23 +X24 X31 + X32 + X33 +X34 X11 + X21 + X31 X12+ X22 + X32 X13 + X23 + X33 X14 + X24 + X34 Xij 0 (Ci = 1,2,3 X1 464 1 0 0 1 0 0 0 X2 513 1 0 0 0 1 0 0 X3 654 1 0 0 0 0 1 0 X4 867 1 0 0 0 0 0 1 j = 1,2,3,4) X5 352 0 1 0 1 0 0 0 X6 416 0 1 0 0 1 0 0 X7 690 0 1 0 0 0 1 0 X8 791 0 1 0 0 0 1 1 X9 995 0 0 0 1 0 0 0 X10 682 0 0 1 0 1 0 0 X11 388 0 0 1 0 0 1 0 X12 685 0 0 1 0 0 0 1 = 75 = 125 = 100 = 80 = 65 = 70 = 85

FORMULASI TRANSPORTASI CONTOH : Andaikan inggris, prancis dan spanyol memproduksi kebutuhan akan gandum, barley dan oat. Untuk memproduksi barley dibutuhkan lahan seluas 60 juta hektar dan prod.oat 75 juta hekta. Luas lahan yang dapat digunakan untuk memproduksi 3 jenis tanaman pangan adalah 70 juta hektar, 110 juta hektar dan 80 juta hektar. Jumlah jam kerja 1 hektar lahan gandum berturut turut 18,13 dan 16, sedangkan parley 15,12,dan 12 jam kerja dan oat 12,10.dan 16 jam kerja.upah kerja per jam untuk setiap Negara $3,00, $2,40 dan $3,30, untuk lahan barley $2,70, $3,00 dan $2,80 per jam dan oat $2,30, $2,50 dan $2,10 per jam.bagaiman mengalokasikan penggunaan lahan ditiap Negara untuk

memenuhi kebutuhan dunia dan untuk meminimumkan upah kerja total yang dibayarkan. Jawab : Dari\ke Inggris Perancis Spanyol Dari \ ke Inggris Perancis Spanyol Demand gandum 18 x 3,00 13 x 2,40 16 x 3,30 125 gandum 54,0 31,2 52,8 125 barley oat 70 110 80 supply 70 110 80 15 x 2,70 12 x 2,30 12 x 3,00 10 x 2,50 12 x 2,80 16 x 2,10 60 barley 40,5 36,0 33,6 60 75 oat 27,6 25,0 33,6 75

Prosedur dalam metode transportasi Russel Tentukan biaya terbesar dalam tiap daris dan kolom. ij = Cij ui vj U1 = 54,0 U2 = 36,0 U3 = 52,8 v1 = 54,0 v2 = 40,5 v3 = 33,6

11 = 54,0 54,0 5,40 = -54,0 12 = 40,5 54,0 40,5 = -54,0 13 = 27,6 54,0 33,6 = -60,0 21 = 31,2 36,0 54,0 = -58,8 22 = 36,0 36,0 46,0 = -40,5 23 = 25,0 - 36,0 33,6 = - -44,6 31 = 52,8 52,8 54,0 = -54,0 32 = 33,6 52,8 40,5 = -59,7

33 = 33,6 52,8 33,6 = -52,8 U2 = 36,0 U3 = 52,8 v1 = 52,8 v2 = 36,0 V3 = 33,6 21 = 31,2 36,0 52,8 = -57,60 22 = 36,0 36,0 36,0 = -36,0 23 = 25,0 36,0 33,6 = -44,6 31 = 52,8 52,8 36,0 = -52,8 32 = 33,6 52,8 36,0 = -55,2 33 = 33,6 52,8 33,6 = -52,8 METODA Northwest corner 70 55 55 5 Vogel a. 15 110 5 b. 110 15 60 5 75 70 55 110 15 60 5 75 Least cost 70 35 20 russel 70 60 75

Solusi optimal

Dari\ke Inggris Perancis Spanyol Demand Metode modi

gandum 54.0 31,2 52,8 125

barley 40,5 36,0 33,6 60

oat 27,6 25,0 33,6 75

supply 70 110 80

menentukan nilai Uj untuk setiap baris Vj untuk setiap kolom Dengan rumus Cj = Ui + Vj Contoh: N. W. C Alokasi 70 55 V1 55 5 V2 V3 U2 = 0 V1 = C21 U2 = 31,2 0 = 31,2 V2 = C22 U2 = 36,0 0 =31,2 U3 = C32 V2 = 33,6 33,6 = -2,4 V3 = C33 U3 = 33,6 (-2,4) = 36,0 U1 = C11 V1 = 54,0 31,2 = 22,8 U1 U2 75 U3 54,0 31,2 52,8 BIAYA 40,5 36,0 33,6 27,6 25,0 33,6

Dibawah ini dengan memilih baris / kolom yang telah terisi terbanyak Mialnya baris 2 C31 = U2 +V1 C22 = U2 + V2 C32 = U3 +V2 C33 = U3 +V3 C11 = U1 +V1 Cij Ui Vj Jadi 70 55 24,0 18,3 55 5 -31,2 -11 75

MENENTUKAN KOTAK KOSONG DENGAN RUMUS

Belum optimal

BAB VI PENEMPATAN KARYAWAN


Contoh kasus Sebuah perusahaan restoran swalayan (fast food) ingin membangun empat buah took di daerah perkotaan bandung. Dimasa lalu, perusahaan ini telah menggunakan enam perusahaan bangunan yang berbeda dan merasa puas dengan hasil kerja masing masing perusahaan ini. Karena itu ia menawarkan mereka tiap tiap pekerjaan ini. Tawaran terakhir (dalam ribuan dolar ) tersaji dalam table berikut. 1 Toko 1 Toko 2 Toko 3 Toko 4 85,3 78,9 82 84,3 2 88 77,4 81,3 84,6 3 87,5 77,4 82,4 86,2 4 82,4 76,5 80,6 83,3 5 89,1 79,3 83,5 84,4 6 86,7 78,3 81,7 85,5

Karena peruahaan fast food ini ingin keempat buah toko ini siap secepat mungkin,maka ia akan menghadiahkan paling tinggi satu pekerjaan bagi satu perusahaan bangunan. Penetapan yang manakah yang akan menghasilkan biaya total minimum bagi fast food ini?

BAB VII GAME THEORY


Pendekatan matematis untuk merumuskan situasi persaingan dan konflik antara berbagai kepentingan. Melibatkan 2 / lebih pengambilan keputusan Kasus didentifikasi berdasarkan : Jumlah pemain Jumlah keuntungan dan kerugian Jenis strategi yang digunakan. Saddle point dan titik keseimbangan antara nilai pemain kedua pemain Contoh Matriks pa off Pemain II 1 Pemain I 1 2 3 -3 2 5 2 -2 0 -2 3 6 2 -4 strategi pemain II

Strategi pemain Nilai angka + menunjukkan untuk pemain bagian 1 dan pemain ke 2 pemain kolom Pemain menggunakan : Maximin (pemain I ) Baris 1 = -3 Baris 2 = 0 Baris 3 = -4 Maks = 0 strategy Jika tidak terdapat saddle point dengan menggunakan mixed strategy Minimaks (pemain II) kolom 1 = 5 kolom 2 = 0 kolom 3 = 6 min = 0

Jika max = min maka terdapat saddle poin, hasil optimal dengan pure

Metode yang dapat digunakan pada mixed strategy Metode analisis Metode grafik Metode aljabar matriks Metode pemrograman linier

Anda mungkin juga menyukai