Anda di halaman 1dari 5

a.

Pengertian makanan pendamping ASI Makanan pendamping adalah makanan yang diberikan kepada bayi setelah cukup bulan untuk melengkapi kebutuhan zat gizi yang diperlukan bagi bayi karena produksi ASI mulai berkurang dimana bayi secara perlahan-lahan dibiasakan dengan makanan orang dewasa (Depkes, 1993). Menurut Depkes RI 1997, bahwa makanan tambahan adalah makanan yang diberikan kepada bayi umur 4 bulan keatas untuk memenuhi kebutuhan gizinya. Sedangkan menurut Diah dan Rina (2000), makanan tambahan adalah makanan yang diberikan kepada bayi setelah berusia 4-6 bulan sampai dengan usia 24 bulan. Pemberian makanan padat harus diberikan secara bertahap dimulai pada bayi berusia 6 bulan. Karena pada usia ini, kebutuhan bayi akan zat gizi menjadi semakin bertambah dengan pertumbuhan dan perkembangan bayi, sedangkan produksi ASI mulai menurun. Oleh karena itu, bayi sangat memerlukan makanan tambahan sebagai pendamping ASI atau minuman pengganti ASI (PASI). Disamping itu juga bayi telah memiliki reflek mengunyah, sehingga harus mulai diperkenalkan dan diberi makanan lumat. Untuk menyesuaikan kemampuan bayi terhadap makanan tersebut maka pemberian makanan pendamping harus dilakukan secara bertahap baik bentuk, jumlah dan macamnya. b. Tujuan makanan pendamping ASI Dengan memperhatikan tujuan pemberian makanan tambahan terhadap anak, orang tua dapat memahami dari tujuan tersebut, diantaranya adalah: Sebagai komplemen terhadap ASI agar anak memperoleh cukup energi, protein dan zat-zat gizi lain (vitamin dan mineral), untuk tumbuh dan berkembang secara normal (Deddy, 2002:73) Sebagai pelengkap makanan tambahan untuk melatih dan membiasakan anak terhadap makanan yang akan dimakannya dikemudian hari, disamping sebagai tambahan atas kebutuhan yang meningkat sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak. Jadi makanan tambahan diharapkan dapat menambah energi, protein, vitamin, mineral serta menambah serat makanan (Riady, 1992:53) c. Manfaat makanan pendamping ASI 1. Melengkapi zat gizi ASI yang sudah berkurang 2. Mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima bermacam-macam makanan dengan berbagai macam rasa dan bentuk 3. Mengembangkan kemampuan bayi untuk mengunyah dan menelan 4. Mencoba adaptasi terhadap makanan yang mengandung kadar energi tinggi d. Syarat-syarat makanan pendamping ASI Menurut Diah dan Rina, 2000,18, makanan tambahan untuk anak sebaiknya memenuhi syarat sebagai berikut:

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Nilai energi dan kandungannya yang tinggi Proteinnya tinggi Memiliki nilai suplementasi yang balk, vitamin dan mineral Dapat diterima oleh-alat pencernaan anak dengan baik Harganya relatif murah Sebaiknya dapat diproduksi dari bahan-bahan yang tersedia secara lokal Bersifat padat gizi

e. Cara pemberian makanan pendamping ASI yaitu: 1. Berikan secara hati-hati sedikit demi sedikit dalam bentuk encer kemudian lebih kental secara berangsur-angsur 2. Makanan diperkenalkan secara satu persatu sampai bayi benar-benar dapat menerimanya 3. Makanan yang dapat menimbulkan alergi diberikan paling terakhir dan harus dicoba sedikit demi sedikit misalnya telur. Cara pemberiannya yaitu kuning telurnya terlebih dahulu setelah tidak ada reaksi alergi maka pada hari berikutnya dapat diberikutnya boleh diberikan putih telurnya. 4. Pada pemberian makanan jangan dipaksa sebaiknya diberikan pada saat bayi lapar f. Jadwal pemberian makanan untuk bayi Umur (bulan) 0-6 (0-3 minggu ASI diberikan sekehendak) 6-8 Macam Makanan Pemberian dalam Sehari 12 atau lebih 4 atau 5 1 1 1 3 atau 4 1 1 1 3 atau 4 1 1 2 atau 3 1 3 2 Jam Pemberian Diberikan maksimal setiap 2 jam 6,10,14,18,21 16 8 12 6,10,14,18,21 16 8 12,18 6,10,14,18,21 16 8,12,18 6,14,21 16 8,12,18 10

ASI ASI Buah Bubur Susu Nasi tim disaring ASI Buah Bubur Susu Nasi Tim Dilembutkan ASI Buah Nasi tim ASI Buah Nasi tim Makanan kecil (biscuit, bubur kacang hijau)

8-10

10-12

>12

g. Contoh menu dan cara pembuatan makanan pendamping ASI 1. Formula Susu Pisang a) Bahan Tempe 35 gram (1 kotak korek api) Tepung terigu 30 gram (4 sdm peres) Susu Skim 7 gram (1 sdm peres) Gula halus 15 gram (1 sdm peres) Minyak 2 gram (1 sdt) Pisang ambon 15 gram (2 sdm) Garam 1 gram sdt Air 500cc b) Cara membuat Tempe dipotong-potong kemudian direbus 15 menit lalu dihaluskan Pisang dikukus dan diambil dagingnya Semua bahan dicampur, tambahkan air 500 ml, kemudian dimasak sambil terus diaduk selama 10 menit. c) Nutrisi uitama: Sumber protein 2. Nasi tim ayam a) Bahan : 4 cangkir air 1cangkir beras (lebih baik beras merah) 1 potong dada ayam tanpa tulang dan kulit b) Cara Membuat: Beras dicuci bersih dan di tim hingga matang. Buang tulang, kulit dan lemak pada daging ayam, cuci bersih potong sedang. Rebus ayam selama 20 menit atau sampai ayam matang (daging berwarna putih). Angkat dan tiriskan. Simpan kaldunya. Masukkan ayam dan kaldu secukupnya ke dalam blender, haluskan. Tambahkan nasi tim, haluskan. Sajikan dengan puree/sup sayuran. c) Nutrisi Utama: Protein, Vitamin B & Zat Besi d) Kategori: Sumber Protein; Usia 7 bln+ 3. Nasi tim ayam dan apel a) Bahan: 1/3 cangkir daging ayam tanpa tulang dan kulit yang sudah matang (dikukus/rebus) dan dipotong dadu. 1/4 cangkir nasi tim (menggunakan beras putih atau merah) cangkir saus apel ASI/susu formula (susu sapi segar atau UHT untuk anak di atas 12 bulan) b) Cara Membuat:

Campur ayam, nasi tim dan saus apel. Haluskan dengan blender atau penghalus makanan bayi. Tambahkan ayam, susu (ASI/formula) untuk mengencerkan. Haluskan. Sajikan dengan puree/sup sayuran. c) Nutrisi Utama: Protein, Karbohidrat Kompleks, Zat besi, Kalsium d) Kategori: Sumber Protein; Buah; Anak usia 7 bln+

DAFTAR PUSTAKA
http://matakuliah semester III MPASi/Variasi-MPASI-Makanan-Pendamping-ASI-makanan-bayi-padatuntuk-Bayi-Anda.com// http://kuliahbidan.wordpress.com/kti/ Suliha, U. dkk.2001. Pendidikan Kesehatan dalam Keperawatan.Jakarat:Penerbit Buku Kedokteran (EGC) Wudjaja H.A.W.2000. Ilmu Komunikasi Pengantar Studi. Jakarta:Pt. Rineka Cipta

Anda mungkin juga menyukai