Anda di halaman 1dari 16

ISSN 0215-8250 MEDIA GAMBAR BERSERI DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI oleh I Ketut Adnyana Putra Jurusan

Pendiidkan Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan, IKIP Negeri Singaraja ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keefektipan penggunaan media gambar berseri dalam pembelajaran keterampilan menulis narasi yang meliputi (1) perencanaan, pelaksanaan yang terdiri atas pramenulis, pengedrafan, perbaikan, pengeditan, dan publikasi, serta evaluasi pembelajaran, (2) intensitas keterampilan menulis narasi siswa, dan (3) hasil pembelajaran keterampilan menulis narasi. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan menggunakan rancangan penelitian tindakan. Rancangan penelitian ini meliputi (1) kegiatan prapenelitian terdiri atas studi pendahuluan, serta penyusunan rancangan tindakan dan pelatihan guru, (2) kegiatan pelaksanaan penelitian yang terdiri atas tahap pelaksanaan, tahap pengamatan, dan tahap refleksi, dan (3) kegiatan pascapenelitian. Penelitian dilaksanakan dalam 3 siklus dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dan guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media gambar berseri dalam pembelajaran keterampilan menulis narasi terbukti efektif . Kata Kunci: media, gambar berseri, keterampilan, menulis narasi. ABSTRACT The research was aimed at describing effectiveness of using a serial pictures media in the learning of narrative writing skills includes (1) planning, implementing which consists of pre-writing, drafting, revising, editing, and publishing, as well learning evaluation, (2) students narrative writing skills intensity, and (3) the results oft he learning of narrative writing skills. The research approach used was qualitative approach with action research design. The design of research was (1) pre-research activities which were of preliminary studies, and action design and teachers training arrangement, (2) research implementation activities which included implementation, observation, and reflection steps, and (3) post-research activities. The research was conducted in 3 cycles, which were
___________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri No. 3 TH. XXXVI Juli 2003 Singaraja,

ISSN 0215-8250 conducted collaboratively between the researcher and the teacher. The result of the research indicated that of serial pictures media in the learning of narrative writing skills in the was found to be effective. Key words: media, serial pictures, skills, narrative writing

1.

Pendahuluan Kemampuan berbahasa mencakup empat keterampilan pokok, yakni keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan tersebut saling berhubungan (Farris, 1993). Berdasarkan aktivitas penggunaannya, keterampilan berbicara dan keterampilan menulis adalah kemampuan produktif, sedangkan keterampilan menyimak dan membaca merupakan kemampuan reseptif (Ellis, dkk. 1989). Pada hakikatnya, keempat keterampilan berbahasa itu samasama bersumber dari kemampuan kebahasaan (language competence) dan kemampuan komunikatif (communicative competence) (Syafiie, 1993). Kedua kemampuan tersebut merupakan target pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah, baik pada jenjang pendidikan dasar maupun pendidikan menengah. Pembelajaran bahasa Indonesia terdiri atas komponen kebahasaan, pemahaman, dan penggunaan. Komponen kebahasaan berisi materi lafal, ejaan, tanda baca, kosakata, struktur, paragraf, dan wacana. Komponen pemahaman berisi materi menyimak/mendengarkan dan membaca, sedangkan komponen penggunaan berisikan materi berbicara dan menulis (Depdikbud, 1993 ). Untuk dapat mengembangkan kemampuan dan menggunakan komponenkomponen tersebut, siswa dilatih melalui pembelajaran keterampilan-keterampilan berbahasa, termasuk pembelajaran keterampilan menulis. Sesuai dengan prinsip pembelajaran terpadu, pembelajaran setiap keterampilan itu dilaksanakan secara terpadu dengan pembelajaran keterampilan berbahasa yang lain. Pembelajaran keterampilan menulis di sekolah dasar (SD) merupakan bagian dari pembelajaran bahasa Indonesia, yaitu komponen penggunaan. Dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas, pembelajaran keterampilan menulis harus disajikan secara terpadu dengan keterampilan- keterampilan berbahasa yang lain, dan juga harus merupakan suatu proses, yaitu pramenulis (prewriting),
___________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri No. 3 TH. XXXVI Juli 2003 Singaraja,

ISSN 0215-8250 pengendrafan (drafting), perbaikan (revising), pengeditan (editing), dan publikasi (publishing) (Tompkins, 1994) Tujuan yang diharapkan dalam pembelajaran menulis adalah agar siswa mampu mengungkapkan gagasan, pendapat, dan pengetahuan secara tertulis, serta memiliki kegemaran menulis (Depdikbud, 1994). Dengan keterampilan tersebut, siswa akan dapat mengembangkan kreativitasnya dan juga dapat menggunakannya sebagai sarana yang berharga dalam berbagai cara untuk belajar. Selain itu, keterampilan menulis berguna juga bagi siswa untuk menggali informasi baru, yang mereka dapatkan dengan baik dan mengintegrasikan dengan pengetahuan yang telah dimiliki (skemata) siswa(Burns, dan Ross, 1996). Secara rinci, tujuan pembelajaran keterampilan menulis kelas IV SD adalah (1) siswa mampu menyusun kalimat sehingga menjadi cerita sederhana, (2) siswa diharapkan mampu menulis cerita tentang pengalaman sehari-hari, dan (3) siswa mampu menyerap isi cerita dan berita yang didengar atau dibaca dan dapat mengungkapkan kembali (Depdikbud, 1994). Untuk mencapai tujuan itu, penggunaan gambar berseri dipandang relevan. Sebagaimana yang dikatakan Tompkins (1994), jika guru ingin siswanya terampil menulis dengan lancar, atau hal itu merupakan pengalaman pertama bagi siswa, maka penggunaan media gambar berseri dalam pembelajaran keterampilan menulis narasi merupakan salah satu pilihan yang baik. Selain siswa terampil menulis dengan lancar, penggunaan media gambar berseri dalam pembelajaran keterampilan menulis narasi memungkinkan guru dapat memadukan aspek-aspek kebahasaan, menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Siswa membaca tulisan narasinya, guru dan siswa yang lain menyimak, berdiskusi untuk saling menanggapi isi tulisan (narasinya). Jika hal ini dapat dilaksanakan dengan baik oleh guru, maka salah satu butir rambu-rambu Kurikulum 1994 dapat dicapai, yaitu pembelajaran bahasa mencakup aspek mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis dilaksanakan secara terpadu (Depdikbud, 1994). Hasil observasi yang dilakukan peneliti di SD No. 8 Pedungan, Denpasar, ternyata cara-cara yang dilaksanakan guru dalam proses pembelajaran menulis narasi menunjukkan hasil yang belum optimal. Hal itu disebabkan pelaksanaan pembelajarannya kurang efektif, yakni, guru memberikan tugas mengarang kepada siswa dengan judul karangan yang sama. Judul karangan yang sama itu ditulis
___________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri No. 3 TH. XXXVI Juli 2003 Singaraja,

ISSN 0215-8250 pada papan tulis. Kemudian, siswa secara individu mengarang topik/judul karangan yang sama. Setelah jam pelajaran berakhir, guru menyuruh siswa mengumpulkan karangan. Selanjutnya, kegiatan guru pada pertemuan berikutnya mengembalikan karangan kepada siswa setelah dikoreksi dan dinilai. Kemudian, guru hanya membicarakan hasilnya secara klasikal (umum). Dari hasil observasi dan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran menulis di atas, diketahui bahwa pelaksanaan pembelajaran menulis yang dilakukan kurang efektif sehingga prestasi siswa rendah. Pada hal, kemampuan siswa SD dalam pembelajaran keterampilan menulis dapat dikembangkan secara optimal, apabila guru dalam proses pembelajarannya menggunakan pendekatan berdasarkan perkembangan kognitif siswa secara tepat. Salah satu pendekatan yang dapat diterapkan untuk meningkatkan perkembangan kognitif siswa adalah penggunaan media dalam setiap proses pembelajaran, karena media merupakan salah satu sumber belajar yang bermanfaat untuk mengatasi perbedaan (1) gaya belajar, (2) minat, (3) intelegensi, dan (4) keterbatasan daya indra (Sadiman, 1989). Manfaat lain penggunaan media dalam pembelajaran adalah memberikan rangsangan kepada peserta didik untuk mempelajari hal-hal baru, mengaktifkan respon belajar karena media dapat memberikan balikan hasil belajar dengan segera (Malapu, 1998) dan dapat mewujudkan situasi pembelajaran yang efektif (Sudjana, 1989). Penggunaan media, lebih-lebih media gambar berseri dalam pembelajaran keterampilan menulis narasi, akan dapat memotivasi siswa dalam proses pembelajaran. Sebagaimana yang dinyatakan Gagne (1988), gambar-gambar bisa memberikan motivasi belajar, walaupun bukan satu-satunya. Sejalan dengan pernyataan tersebut, Wright (1992) mengatakan bahwa gambar memiliki beberapa peran di dalam keterampilan seperti dapat memotivasi siswa, berkontribusi terhadap konteks bahasa yang digunakan, dapat digunakan untuk menjelaskan secara objektif atau menginterpretasikan, dan dapat memberikan informasi. Berdasarkan observasi awal pelaksanaan pembelajaran keterampilan menulis di kelas IV SD No. 8 Pedungan, Denpasar, ditemukan model pembelajaran keterampilan menulis yang masih terpusat pada guru. Guru belum memahami perkembangan kognitif siswa SD dan belum mampu menjalankan fungsinya sebagai motivator, fasilitator, dan cenderung hanya sebagai evaluator. Selain itu, siswa SD dalam pembelajaran keterampilan menulis belum mampu
___________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri No. 3 TH. XXXVI Juli 2003 Singaraja,

ISSN 0215-8250 mengembangkan kreasi dan ekspresinya secara optimal. Realitas itu mendorong penulis untuk mengembangkan pembelajaran keterampilan menulis narasi di kelas IV Sekolah Dasar No. 8 Pedungan, Denpasar dengan media gambar berseri melalui penelitian tindakan. 2. Metode Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model penelitian kualitatif dengan bentuk tindakan kelas. Kegiatan penelitian dimulai dengan kegiatan prapenelitian yang terdiri atas studi pendahuluan, menyusun perencanaan, dan pelatihan guru, pelaksanaan penelitian yang terdiri atas pelaksanaan tindakan, pengobservasian, dan perefleksian, serta kegiatan pascapenelitian, yaitu membuat laporan penelitian. Rancangan penelitian disusun dalam suatu siklus yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengobservasian, dan perefleksian (Kemmis & Mc Tanggart, 1988). Pelaksanaan tindakan dilakukan dalam 3 siklus, yaitu siklus I dilaksanakan 2 kali pertemuan, siklus II dilaksanakan 2 kali pertemuan, dan siklus III dilaksanakan 2 kali pertemuan dengan tema pembelajaran yang berbeda-beda. Pada setiap siklus dilaksanakan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, pengobservasian, wawancara, dan refleksi. Perefleksian dilakukan pada setiap akhir siklus dan hasilnya dijadikan dasar penyusunan perencanaan berikutnya. Data yang dikumpulkan berupa hasil aktivitas guru kelas IV yang menggunakan media gambar berseri dalam pembelajaran keterampilan menulis narasi, dan hasil aktivitas siswa kelas IV SD No. 8 Pedungan, Denpasar sebanyak 18 orang yang mendapat intervensi dalam pembelajaran keterampilan menulis narasi tersebut. Data tersebut diperoleh melalui observasi, catatan lapangan, rekaman pembelajaran, wawancara, dan dokumen. Untuk memperoleh keabsahan data dilakukan pengecekan data dengan triangulasi dan diskusi. Analisis data dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu dengan pengklasifikasian data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, perekaman, dan pencatatan lapangan, serta dokumentasi aktivitas guru dan aktivitas siswa; penyajian data dilakukan dengan penyusunan sekumpulan informasi yang diperoleh dari hasil klasifikasi secara naratif dan statistik. Penyajian data secara naratif berupa deskripsi data kualitatif hasil observasi dan wawancara, sedangkan
___________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri No. 3 TH. XXXVI Juli 2003 Singaraja,

ISSN 0215-8250 penyajian data statistik berupa angka-angka prestasi rerata karangan siswa; penyimpulan data dan triangulasi berupa kegiatan yang dikhususkan pada penafsiran data yang telah disajikan. Triangulasi dilakukan dengan cara berdiskusi dengan teman sejawat, guru, serta kepala sekolah bersangkutan. 3. Hasil Penelitian dan Pembahasan 3.1 Hasil Penelitian Setelah dilakukan proses pembelajaran sebanyak 3 siklus ditemukan halhal sebagai berikut. (1) Penggunaan media gambar berseri dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan gembira, bebas, aktif, dan produktif, sehingga kendala psikologis yang menghambat siswa dapat teratasi. (2) Intensitas keterampilan menulis siswa semakin meningkat, yaitu dari kurang lancar menulis menjadi lancar dan mudah menuangkan perasaan, pikiran, dan interpretasinya. (3) Hasil pembelajaran keterampilan menulis narasi siswa semakin meningkat, dari semula kurang mampu mengembangkan ide-ide pokok yang ada dalam gambar berseri menjadi lebih baik. (4) Siswa terlatih dalam berbagai hal atau pengalaman, seperti berani mengungkapkan pendapat dan mau menerima perbedaan pendapat. (5) Guru berubah fungsi dari seorang penyampai pengetahuan berubah menjadi fasilitator, dinamisator, dan motivator. Hasil penelitian juga mengungkapkan bahwa evaluasi pembelajaran terdiri atas evaluasi proses dan evaluasi hasil. Evaluasi proses dilakukan dengan mengamati prilaku guru (praktisi) dan prilaku siswa selama berlangsungnya pembelajaran. Hasil observasi menunjukan bahwa keberhasilan guru dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut. Pada siklus I, indikator yang terlaksana 20 (55,55%=cukup), siklus II terlaksana 29 (80,55%=baik), dan siklus III terlaksana 34 (94,44%=sangat baik) dari 36 indikator yang diamati. (36 indikator tersebut dapat dibaca pada lampiran 01). Sedangkan keberhasilan prilaku siswa dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut. Pada siklus I, indikator yang terlaksana 12 (42,85%=kurang), siklus II 18 (64,28%=sedang), dan siklus III 23 (82,14%=baik) dari 28 indikator yang diamati (28 indikator tersebut dapat dibaca pada lampiran 02). Evaluasi hasil yang dilaksanakan, yaitu menilai karangan siswa. Adapun indikator penilaian hasil yang digunakan dalam mengoreksi karangan siswa
___________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri No. 3 TH. XXXVI Juli 2003 Singaraja,

ISSN 0215-8250 berjumlah delapan butir. Kedelapan butir indikator tersebut, adalah (1) kesesuaian judul dengan tema gambar berseri, (2) kesesuaian alur atau rangkaian cerita dengan gambar berseri, (3) kesesuaian pelaku, (4) kesesuaian latar, (5) penulisan ejaan (tanda titik, tanda koma), (6) penulisan huruf kapital, (7) diksi/pilihan kata, dan (8) penulisan struktur kalimat. Dari delapan indikator evaluasi hasil tersebut, penelitian mengungkapkan bahwa rerata hasil keterampilan menulis siswa pada siklus I 52,50% (kurang), siklus II 60% (cukup), dan pada siklus III 80%(kategori baik). Jadi, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran keterampilan menulis narasi dengan menggunakan media gambar berseri cenderung menunjukkan hasil yang meningkat dari siklus I, siklus II, dan siklus III. Dikatakan demikian, oleh karena perolehan skor rata-rata karangan siswa dari siklus I, II, dan III mengalami kenaikan hasil. Kenaikan hasil tersebut mulai dari siklus I ke siklus II naik 7,50% dan siklus II ke siklus III naik 20%. 3.2 Pembahasan Media gambar berseri dalam pembelajaran keterampilan menulis narasi menjadi efektif karena pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Untuk memperjelas masing-masing aspek dipaparkan seperti berikut. Berdasarkan data hasil penelitian terungkap bahwa pembahasan perencanaan difokuskan pada TPK, KBM, sarana/media, dan evaluasi. Pertama, penyusunana TPK yang termuat dalam rencana pembelajaran baik pada siklus I, II, dan III berpedoman kepada tujuan kelas yang ada dalam GBPP, memperhatikan kebutuhan dan minat siswa. Seperti yang ditawarkan oleh Taba (dalam Dubin dan Olshtain, 1986) bahwa dalam proses perencanaan, identifikasi aspek kebutuhan siswa sangat penting. Kedua, dalam merumuskan KBM guru merencanakan beberapa variasi aktivitas yang dilakukan oleh siswa. Pada rumusan tersebut, guru tampak memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat mengamati, menyebutkan, menginterpretasikan, dan menentukan topik karangan melalui tampilan gambar berseri. Dengan kegitan ini, guru membantu siswa untuk dapat menyusun dan mengembangkan kerangka karangan, menjadi draf. Draf yang telah disusun siswa kemudian diperbaiki, diedit, dan terakhir dipublikasikan. Ketiga, pengadaan sarana atau media belajar sangat menunjang keberhasilan pembelajaran
___________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri No. 3 TH. XXXVI Juli 2003 Singaraja,

ISSN 0215-8250 yang direncanakan. Sehubungan dengan hal tersebut, pembelajaran keterampilan menulis narasi ini menggunakan sarana atau media gambar berseri. Penggunaan media gambar berseri memudahkan, memperjelas, mengatsi keterbatasan daya indra, dan mengatasi sikap pasif siswa (periksa Wright, 1992). Keempat, perencanaan evaluasi dalam pembelajaran keterampilan menulis adalah perencanaan evalusi proses dan evaluasi hasil pembelajaran. Perencanaan evaluasi proses pembelajaran, guru mencantumkan secara rinci aspek yang perlu diamati, seperti aktivitas dan kreativitas siswa pada saat berlangsungnya pembelajaran. Sedangkan perencanaan evaluasi hasil guru mencantumkan pula secara rinci aspek yang perlu dinilai berdasarkan hasil pembelajaran berupa karangan. Keempat rumusan perencanaan tersebut merupakan program yang sangat vital bagi guru (Rubin, 1995). Pembahasan pelaksanaan pembelajaran penggunaan media gambar berseri dalam pembelajaran keterampilan menulis narasi mengikuti proses menulis seperti yang ditawarkan oleh Tompkins (1994), yaitu pramenulis, pengedrafan, perbaikan, pengeditan, dan publikasi. Kelima proses pembelajaran keterampilan menulis terebut dilaksanakan pada setiap siklus, baik siklus I, II, dan III. Secara rinci proses pembelajarannya diuraikan sebagai berikut. Pada tahap pramenulis dilaksanakan dengan cara berikut ini. Pertama, mengemukakan topik bahasan terhadap tema pembelajaran yang akan diberikan sangat bermanfaat untuk mempersiapkan dan membangkitkan skemata siswa menerima materi pelajaran. Kedua, menyampaikan tujuan dan langkah-langkah pembelajaran untuk menyadarkan siswa dalam kegiatan pembelajaran selanjutnya. Ketiga, kegiatan apersepsi dilaksanakan dengan mengkaitkan pelajaran lalu dan pengalaman siswa. Kegiatan apersepsi ini dilakukan setelah siswa mengetahui tema pembelajaran, atau siswa disuruh mengamati, menyebutkan gambar berseri yang ditunjukkan oleh guru. Keempat, menginterpretasikan atau memprediksi gambar berseri yang ditunjukkan oleh guru melalui tanya jawab kepada siswa. Pada kegiatan tahap pengedrafan aktivitas siswa berikut ini. Pertama, menyusun kerangka karangan berdasarkan urutan gambar berseri. Kedua, menyusun kerangka karangan menjadi bentuk draf. Ketiga, memberikan kesempatan kepada siswa menumbuhkan keberanian mulai menulis tanpa memperhatikan ketepatan mekanik karena draf masih bersifat sementara.
___________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri No. 3 TH. XXXVI Juli 2003 Singaraja,

ISSN 0215-8250 Pada kegiatan tahap perbaikan aktivitas siswa berikut ini. Pertama, kegiatan menata ulang kerincian dan kejelasan penggambaran objek (gambar berseri) dalam draf dengan cara membaca dalam hati. Penataan ulang kerincian draf, seperti mencocokkan atau memperbaiki kesesuaian alur, latar, dan pelaku. Kedua, mencermati alur urutan karangan merupakan kerangka dasar yang sangat penting dalam sebuah cerita. Ketiga, mencermati latar atau tempat terjadinya cerita. Keempat, mencermati pelaku atau tokoh yang ada pada cerita atau gambar berseri. Pada tahap pengeditan, aktivitas yang dilakukan oleh siswa adalah sebagai berikut. Pertama, pengeditan draf merupakan tahap pembelajaran menulis sebagai proses yang perlu dilakukan siswa supaya karangannya lebih baik. Kedua, fokus pembelajaran pengeditaan menyangkut aspek mekanik draf, yaitu ejaan, penulisan tanda titik, tanda koma, penulisan kosakata, dan struktur kalimat. Ketiga, memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengedit atau menyunting draf. Keempat, memberikan bimbingan, tuntunan, dan arahan tentang cara mengedit atau menyunting baik oleh siswa maupun guru. Aktivitas yang dilakukan siswa pada kegiatan tahap publikasi sebagai berikut. Pertama, guru mengajukan pertanyaan berkaitan dengan isi karangan atau draf yang ditulis siswa. Kedua, memberikan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan karangan, baik kepada teman ataupun kepada guru. Ketiga, kegiatan membaca karangan yang dilakukan secara bergantian, membuat siswa aktif menyimak. Keempat, pemberian tindak lanjut sangat bermanfaat untuk memotivasi siswa meneruskan mengembangkan pengetahuan yang diperoleh di luar jam sekolah setelah dilakukan pemajangan karangan di papan tulis. Hal ini dilakukan siswa karena terbatasnya waktu belajar di kelas. Sama halnya dengan pembahasan perencanaan dan pelaksanakan, maka pembahasan evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui peningkatan pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan siswa dengan cara menilai karangannya. Guru memberikan penilain karangan siswa berdasarkan kesesuaian tema, judul, alur, latar, pelaku. Selain itu, guru juga menilai karangan siswa dari segi penulisan ejaan, huruf kapital, kosakata, dan struktur kalimatnya. 4. Penutup.
Singaraja,

___________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri No. 3 TH. XXXVI Juli 2003

ISSN 0215-8250 Berdasarkan analisis data dan pembahasan terhadap temuan-temuan dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan media gambar berseri dalam pembelajaran keterampilan menulis narasi terbukti efektif. Efektivitas tersebut tercermin dalam hal berikut ini. Pertama, penggunaan media gambar berseri meningkatkan kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran keterampilan menulis narasi seperti merumuskan TPK, KBM, menentukan sarana/media, dan merumuskan evaluasi. Kedua, penggunaan media gambar berseri meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran melalui tahap-tahap pembelajaran keterampilan menulis narasi melalui pramenulis, mengedrafan, perbaikan, pengeditan, dan publikasi. Ketiga, pengunaan media gambar berseri meningkatkan keterampilan guru dalam mengevaluasi, baik evaluasi proses maupun evaluasi hasil. Keempat, penggunaan media gambar berseri meningkatkan intensitas keterampian menulis siswa, yaitu dari kurang lancar menjadi lancar dan mudah menuangkan perasaan, serta interpretasinya ke dalam bentuk karangan Kelima, penggunaan media berseri meningkatkan prestasi hasil belajar siswa dalam keterampilan menulis narasi. Kepada guru disarankan untuk membiasakan siswa melaksanakan pembelajaran keterampilan menulis narasi dengan menggunakan media. Penggunaan media dalam pembelajaran dapat memotivasi dan mengoptimalkan proses pembelajaran siswa. Selain itu, kepada guru disarankan untuk menerapkan pembelajaran keterampilan berbahasa seperti keterampilan menulis dengan cara merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi hasil pembelajaran sesuai dengan GBPP, pengetahuan, dan kemampuan siswa. Selain itu, kepada guru disarankan agar hasil penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan/alternatif dalam proses pembelajaran keterampilan menulis di SD. Proses pembelajaran keterampilan menulis yang dimaksud adalah melalui tahaptahap menulis, seperti pramenulis, pengedrafan, perbaikan, pengeditan, dan publikasi. Melalui tahap-tahap proses pembelajaran keterampilan menulis tersebut, siswa dilatih berpikir kritis, sistematis untuk dapat menganalisis dan mensintesis hal-hal yang dituangkan dalam karangannya. Dengan cara seperti itu, aktivitas dan kreativitas siswa berkembang.

___________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri No. 3 TH. XXXVI Juli 2003

Singaraja,

ISSN 0215-8250

DAFTAR RUJUKAN Burns,P.C.,Roe.,Ross. 1996. Teaching Reading in Today s Elementary Schools . Boston: Houghton Mifflin. Depdikbud. 1993. Kurikulum Pendidikan Dasar: Landasan Program dan Pengembangan. Jakarta: Depdikbud. Depdikbud. 1994. Kurikulum Pendidikan Dasar: Garis-Gari Besar Program Pengajaran Kelas IV Sekolah Dasar: Jakarta: Dirjen Pendidikan Tinggi BP3SD. Dubin, Fraida dan Elite Olshtain. 1986. Course Design: Developing Programs and Material for Language Learning. Cambridge: Cambridge University Press. Ellis, Arthur., Joan Pennau., Timothy Standal., Mari Kay Rummel. 1989. Elementary Language Arts Intruction. Englewood Cliffs. New Jersey: Prentice Hall. Farris, Pamela J. 1993. Language Arts a Process Approach. England: WBC Brown and Bench Mark. Gagne, Robert M. 1988. Prinsip-Prinsip Belajar Untuk Pengajaran(terjemahan). Surabaya: Usaha Nasional. Kemmis, Stephen., Robin Mc Taggart. 1988. The Action Research Planner. Australia: Deakin University Press. Malapu, Syahrani. 1998. Profesional Guru dalam Upaya Meningkatkan Peserta Didik. Jakarta: Dirjen Dikdasmen. Rubin, Dorothy. 1995. Teaching Elementary Language Art an Integrated Approach Boston: Allyn and Bacon. Sadiman, Arief S. 1989. Media Pendidikan. Jakarta : Rajawali. Sujana, Nana. 1989. Dasar-Dasar Proses Mengajar. Bandung CV. Sinar Baru. Syafiie, Imam. 1993. Terampil Berbahasa Indonesia I. Jakarta : Depdikbud. Tompkins, G.E. 1994. Teaching Writing: Balancing Process and Product. New York: Macmillan College Publishing Company, Inc.

___________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri No. 3 TH. XXXVI Juli 2003

Singaraja,

ISSN 0215-8250 Wright, Andrew. 1992. Pictures for Language Learning. Glasgow: Cambridge University Press. Lampiran 01 Penerapan Media Gambar Berseri Dalam Pembelajaran Keterampilan Menulis Narasi (dari Aspek Guru) Tahap Indikator Pembelajaran

Pelaksanaan Ya Tidak

___________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri No. 3 TH. XXXVI Juli 2003

Singaraja,

ISSN 0215-8250 a. Membuka Pelajaran 1. Penyampaian tema pembelajaran 2. Penyampaian tujuan pembelajaran 3. Mengemukakan langkah-langkah proses pembelajaran 4. Tanya jawab untuk pengembangan materi pembelajaran b. Kegiatan skemata 5. Memusatkan perhatian siswa pada gambar berseri yang ditampilkan. 6. Menginterpretasikan setiap urutan gambar yang ada pada gambar berseri 7. Mengarahkan topik/judul karangan yang cocok dengan gambar berseri 8. Menentukan atau memilih salah satu topik/judul karangan yang cocok dengan gambar berseri. Pengedrafan a. Menugasi siswa menyusun kerangka karangan berdasarkan 9. Urutan gambar berseri No. 1 10. Urutan gambar berseri No. 2 11. Urutan gambar berseri No. 3 12. Urutan gambar berseri No. 4 b. Menugasi siswa mengembangkan kerangka karangan dalam bentuk draf sesuai dengan 13. Urutan gambar berseri No. 1 14. Urutan gambar berseri No. 2 15. Urutan gambar berseri No. 3 16. Urutan gambar berseri No. 4 Perbaikan Menugasi siswa untuk memperbaiki atau merevisi draf yang telah ditulisnya berdasarkan 17. Kesesuaian tema dengan gambar berseri 18. Kesesuaian urutan dengan gambar berseri 19. Kesesuaian latar dengan gambar berseri 20. Kesesuaian pelaku dengan gambar berseri. Pramenulis

___________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri No. 3 TH. XXXVI Juli 2003

Singaraja,

ISSN 0215-8250

Pengeditan

Menugasi siswa untuk mengedit karangan secara individu atau kelompok berdasarkan penulisan. 21. Ejaan (tanda baca titik, tanda baca koma) 22. Huruf kapital 23. Kosakata 24. Struktur kalimat a. Menugasi siswa untuk mempublikasikan karangannya berdasarkan : 25. Menunjukkan hasil karangan kepada guru. 26. Menunjukkan hasil karangan kepada temannya 27. Membacakan hasil karangan di depan kelas. 28. Memajangkan hasil karangannya di majalah dinding sekolah. b. Memberikan penilaian atas hasil karangan siswa berdasarkan : 29. Kesesuaian judul dengan tema 30. Kesesuaian urutan gambar berseri 31. Kesesuaian pelaku gambar berseri 32. Kesesuaian latar gambar berseri 33. Penulisan tentang ejaan 34. Penulisan huruf kapitak 35. Penulisan kosakata 36. Penulisan struktur kalimat

Publikasi

___________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri No. 3 TH. XXXVI Juli 2003

Singaraja,

ISSN 0215-8250 Lampiran 02 Penerapan Media Gambar Berseri Dalam Pembelajaran Keterampilan Menulis Narasi (dari Aspek Siswa) Tahap Indikator Pembelajaran Pramenulis a. Membuka Pelajaran 1. Keaktifan siswa merespon penjelasan guru tentang tema pembelajaran 2. Keaktifan siswa merespon penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran 3. Keaktifan siswa untuk merespon langkah-langkah pembelajaran yang disampaikan oleh guru 4. Menjawab pertanyaan guru dalam pengembangan materi pembelajaran b. Kegiatan skemata 5. Pemusatan perhatian siswa pada gambar berseri yang ditampilkan oleh guru. 6. Keaktifan siswa dalam mengamati gambar berseri. 7. Keterlibatan siswa dalam menginterpretasikan urutan gambar berseri. 8. Kemampuan siswa menentukan dan memilih topik/judul karangan yang cocok dengan gambar berseri. Pengedrafan a. Kemampuan siswa menyusun kerangka karangan berdasarkan 9. Urutan gambar berseri No. 1 10. Urutan gambar berseri No. 2 11. Urutan gambar berseri No. 3 12. Urutan gambar berseri No. 4 b. Kemampuan siswa mengembangkan kerangka karangan dalam bentuk draf sesuai dengan 13. Urutan gambar berseri No. 1 14. Urutan gambar berseri No. 2 15. Urutan gambar berseri No. 3 16. Urutan gambar berseri No. 4

Pelaksanaan Ya Tidak

___________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri No. 3 TH. XXXVI Juli 2003

Singaraja,

ISSN 0215-8250

Perbaikan

Pengeditan

Publikasi

Kemampuan siswa memperbaiki atau merevisi draf yang telah ditulisnya berdasarkan 17. Kesesuaian tema dengan gambar berseri 18. Kesesuaian urutan dengan gambar berseri 19. Kesesuaian latar dengan gambar berseri 20. Kesesuaian pelaku dengan gambar berseri. Keterlibatan siswa mengedit karangan secara individu atau kelompok berdasarkan : 21. Ejaan (tanda baca titik, tanda baca koma) 22. Huruf kapital 23. Kosakata 24. Struktur kalimat Keterlibatan siswa untuk mempublikasikan karangannya dengan 25. Menunjukkan hasil karangan kepada guru. 26. Menunjukkan hasil karangan kepada temannya 27. Membacakan hasil karangan di depan kelas. 28. Memajangkan hasil karangannya di majalah dinding sekolah.

___________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri No. 3 TH. XXXVI Juli 2003

Singaraja,

Anda mungkin juga menyukai