Anda di halaman 1dari 9

MENINGKATKAN KINERJA GURU MATEMATIKA SMK MELALUI PEMBELAJARAN KREATIF DAN INOVATIF

Rasiman, Intan Indiati, Kartinah, Achmad Buchori, Supandi IKIP PGRI Semarang
Abstrak Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan guru-guru SMK se-eks Karesidenan Semarang khususnya guru-guru SMK di bidang pertanian dan kesehatan sehingga diharapkan dapat meningkatkan kinerja guru tersebut. Adapun dalam kegiatan pengabdian ini, kami mengajak MGMP SMK bidang pertanian dan kesehatan se-eks Karesidenan Semarang. Kegiatan ini diikuti oleh 50 peserta yang berasal dari Salatiga, Kendal, Demak, dan Kota Semarang dan bertempat di kampus IKIP PGRI Semarang tepatnya di Gedung Utama lantai 2 Ruang Seminar. Adapun materi yang diberikan pada pelatihan ini antara lain: pembuatan RPP berkarakter, pembuatan proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dan pembuatan akun evaluasi dengan proprofs. Selama tiga hari pelaksanaan pelatihan dengan materi pelatihan antara lain: penyusunan proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK), penulisan hasil penelitian, penyusunan silabus dan rencana pembelajaran (RPP) yang berintegrasi denga nilai-nilai karakter, penghitungan kinerja guru (PKG), dan evaluasi online dengan propofs, menghasilkan produk luaran hasil karya para guru peserta pelatihan. Dengan pertimbangan pentingnya materi pelatihan ini, diharapkan pelatihan sejenis dapat dilaksanakan kembali di masa datang. Kata Kunci: Karakter, PTK, Proprofs.

A. PENDAHULUAN Salah satu masalah dalam bidang pendidikan adalah kemampuan siswa dalam mempelajari matematika, khususnya bagi siswa SMK. Hal ini dapat dilihat dari hasil UAN siswa SMK maupun kenyataan di lapangan bahwa para siswa masih banyak mengalami kesulitan dalam belajar matematika, dan juga orang tua banyak yang mengalami hambatan dalam membimbing anaknya apabila mengalami kesulitan berkaitan dengan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Kenyataan ini menunjukkan bahwa prestasi belajar matematika murid SMK di Kota Semarang masih perlu mendapatkan perhatian. Untuk itu diperlukan upaya-upaya yang lebih efektif untuk dapat meningkatkan prestasi belajar matematika murid SMK di eks Karesidenan Semarang. Dalam proses pembelajaran yang terjadi selama ini diantaranya: (1) siswa duduk di bangku sekolah dengan mendengarkan cerita dari guru tanpa memahami materi yang dipelajari sehingga keberhasilan mereka dalam memecahkan masalah sulit terwujud, (2) masih banyak guru yang langsung menanamkan rumus praktis tanpa memperhatikan asal

Rasiman, Intan Indiati, Kartinah, Achmad Buchori, Supandi

95

DIAN MAS, Volume 1, Nomor 2, September 2012

usul rumus tersebut, (3) siswa tidak terbiasa dalam mengerjakan soal-soal cerita dikarenakan banyak buku-buku paket yang hanya melatih kemampuan verbal saja, (4) guru tidak terbiasa mengaitkan materi yang diajarkan dengan pembelajaran penggunaan teknologi informatika, dan (5) guru sangat lemah dalam pembuatan rencana pembelajaran online. Guna mencapai hal hal yang disebutkan diatas, pembelajaran matematika harus mencerminkan pembelajaran aktif, sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan secara efektif. Dengan harapan, pada gilirannya nanti hasil yang dicapai oleh siswa dapat lebih maksimal. Di sisi lain, tujuan umum diberikannya mata pelajaran matematika pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah adalah untuk mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan keadaan didalam kehidupan yang selalu berkembang melalui latihan bertindak atas dasar pemikiran secara logis, rasional, kritis, cermat, jujur, efisien dan efektif. Dalam Standar Kompetensi Mata pelajaran Matematika yang diterbitkan oleh Depdiknas (2003), pembelajaran matematika bertujuan menyiapkan siswa untuk menyelesaikan masalah sehari-hari, melibatkan siswa dalam aktivitas pengumpulan data, eksplorasi, interpretasi, reasoning, pendesainan model, penganalisaan, memformulasi hipotesis, menggeneralisasi dan memeriksa outcome. Dengan demikian, dalam

pembelajaran matematika, disamping untuk pencapaian tujuan yang ada dalam setiap materi matematika, siswa perlu dibekali pula dengan kemampuan-kemampuan tertentu sehingga mampu mengembangkan dan mengevaluasi argumen dalam suatu pemecahan masalah tertentu. Dengan memperhatikan tujuan pembelajaran matematika di SMK dan melihat kenyataan yang ada di lapangan, maka perlu dilakukan langkah-langkah konkrit untuk membantu siswa dalam belajar matematika. Salah satu upaya yang perlu dilakukan adalah mengadakan inovasi dalam pembelajaran matematika yang kreatif dan inovatif. Hal ini sesuai dengan pendapat Soedjana (1996) yang menyatakan bahwa pembelajaran matematika dengan online adalah kerangka konseptual sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan pada proses penyelesaian masalah yang dihadapi

96

Rasiman, Intan Indiati, Kartinah, Achmad Buchori, Supandi

Meningkatkan Kinerja Guru Matemtika SMK Melalui Pembelajaran secara ilmiah. Model pembelajaran ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk bereksplorasi, mengumpulkan, dan menganalisis data secara lengkap untuk memecahkan masalah yang dihadapi, sehingga dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis, analitis, sistematis, dan logis guna menemukan alternatif pemecahan masalah melalui eksplorasi data secara empiris dalam rangka menumbuhkan sikap ilmiah. Agar para guru mempunyai kemampuan dan berani mencoba menggunakan pembelajaran berbasis online, maka perlu dilakukan pelatihan dan workshop. Dengan demikian mereka mempunyai bekal untuk mengadakan pembaharuan tentang model pembelajaran yang sangat penting bagi perkembangan siswa dan diharapkan siswa senang belajar matematika karena pembelajaran secara online ini selalu menarik dan tidak membosankan dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah ingin mengetahui tentang : 1. Langkah-langkah yang harus dikuasai guru Matematika SMK, agar mereka mampu melaksanakan penelitian tindakan kelas (PTK). 2. Langkah-langkah yang harus dikuasai guru Matematika SMK, agar mereka mampu menyusun RPP berkarakter. 3. Cara meningkatkan ketrampilan guru dalam membuat akun pembuat test online dengan ProProfs.

B. SUMBER INSPIRASI 1. Pembelajaran Yang Kreatif Dan Inovatif Guru berasal dari bahasa Sansekerta, Gu : gelap, Ru : menghilangkan , jadi artinya menghilangkan kegelapan. Guru adalah agen pembelajar. Pembelajaran akan berlangsung apabila ada guru dan siswa. Guru mempunyai peran yang cukup besar di dalam memotivasi, memberikan contoh ide-ide kreatif di dalam proses pembelajaran kepada peserta didik. Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang bisa membuka wawasan, kreatifitas dan pola berpikir mandiri kepada peserta didik. Konsep pembelajaran yang

Rasiman, Intan Indiati, Kartinah, Achmad Buchori, Supandi

97

DIAN MAS, Volume 1, Nomor 2, September 2012

mengacu pada teoritis dan hafalan saja akan membosankan. Siswa akan gampang lupa, terhadap apa yang baru dihafalkan. Konsep pembelajaran yang kreatif dan inovatif adalah gaya pembelajaran yang memadukan teoritis, penerapan dalam kehidupan sehari-hari dan peduli terhadap kebutuhan dan masalah yang dihadapi oleh masayarakat. Jadi selain berguna bagi pengembangan ilmu itu sendiri, juga paling tidak bias membantu memecahkan permasalahan yang ada di masyarakat. Dengan pembelajaran yang kreatif dan inovatif siswa mempunyai pengalaman belajar dan life skill yang akan dibawanya sebagai bekal hidup. Contoh pembelajaran kreatif adalah : sosio drama, praktikum, studi lapangan, studi kasus, kunjungan ilmiah ke perusahaan atau instansi pemerintah. Dengan pembelajaran seperti ini anak didik tidak muda lupa, sehingga kalau ada masalah , siswa akan mampu memecahkannya, karena dia sudah mengalaminya dengan praktek. Simak saja misalnya pada waktu terjadi Tsunami di Aceh tahun 2006 lalu. Pada saat terjadi menjelang Tsunami dimana terjadi gempa dan laut menjadi surut, tiba-tiba orang berdatangan sibuk mengambil ikan, karena lautnya surut, bukanya mempersiapkan diri karena akan terjadi gelombang pasang yang dasyat untuk menyelamatkan diri. Hal ini semata-mata karena ketidaktahuan mereka akan Tsunami, ini tidak terlepas dari system belajar mereka dulu, yang hanya menghafal.. Coba kalau pembelajaran Geografi tentang Tsunami dibuat dengan metode sosiodrama, mungkin kejadianya akan lain, ilmu akan tertanam lama dalam benak pikiran siswa, sehingga apabila ada gejala gempa yang berpotensi untuk Tsunami, maka mereka akan bisa menyelamatkan diri, bahakan menyelamatkan orang lain dengan cara memberitahukan kepada orang lain. Pendidikan yang berhasil apabila mengkaitkan ilmu(sains), lingkungan dan masyarakat. Ambil contoh saja saya sebagai guru Biologi SMA, saya berusaha terus agar pembelajaran tidak membosankan, tapi menantang dan meyenangkan peserta didik. Misalnya pelajaran biologi ada 4 jam per minggu, yang 2 jam per minggu untuk praktikum. Dari yang saya amati selama 7 tahun mengajar siswa lebih bersemangat dan berminat dalam pelajaran biologi, ditandai dengan nilai biologi yang cukup bagus.

98

Rasiman, Intan Indiati, Kartinah, Achmad Buchori, Supandi

Meningkatkan Kinerja Guru Matemtika SMK Melalui Pembelajaran

2. Penyusunan Silabus dan RPP Berkarakter Pendidikan karakter di sekolah adalah upaya yang terencana untuk memfasilitasi peserta didik mengenal, peduli, dan menginternalisasi nilai-nilai karakter secara terintegrasi dalam proses pembelajaran semua mata pelajaran, kegiatan pembinaan kepeserta didikan, dan pengelolaan sekolah pada semua bidang urusan. Pendidikan karakter di sekolah dimaksudkan untuk memfasilitasi peserta didik mengembangkan karakter terutama yang tercakup dalam butir-butir Standar Kompetensi Lulusan (Permen Diknas 23/2006) sehingga mereka menjadi insan yang berkepribadian mulia (cerdas dan kompetitif). Sasaran utama pendidikan karakter di sekolah adalah seluruh peserta didik. Namun demikian, warga sekolah lainnya, yaitu kepala sekolah, wakil kepala sekolah, pegawai tata usaha, laboran, pustakawan, teknisi, dan penjaga keamanan harus menjadi model dalam mengembangkan karakter masing-masing. Mereka adalah pendidik karakter yang harus beperan sebagai model insan berkarakter. Yang dimaksud dengan pendidikan karakter secara terintegrasi di dalam proses pembelajaran adalah pengenalan nilai-nilai, fasilitasi diperolehnya kesadaran akan pentingnya nilai-nilai, dan penginternalisasian nilai-nilai ke dalam tingkah laku peserta didik sehari-hari melalui proses pembelajaran baik yang berlangsung di dalam maupun di luar kelas pada semua mata pelajaran. Dengan demikian, kegiatan pembelajaran, selain untuk menjadikan peserta didik menguasai kompetensi (materi), juga dirancang dan dilakukan untuk menjadikan peserta didik mengenal, menyadari/peduli, dan menginternalisasi nilai-nilai dan menjadikannya perilaku. 3. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Penelitian Tindakan Kelas atau Classroom Action Research adalah penelitian tindakan yang dilaksanakan di dalam kelas ketika pembelajaran berlangsung dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas pembelajaran. Prinsip-prinsip PTK antara lain: 1. Tidak menganggu komitmen guru sebagai pengajar 2. Pengumpulan data tidak menuntut waktu berlebihan sehingga menganggu PBM. 3. Metodologi yang digunakan taat azas PTK.

Rasiman, Intan Indiati, Kartinah, Achmad Buchori, Supandi

99

DIAN MAS, Volume 1, Nomor 2, September 2012

4. Masalahnya muncul dari pengajar yang paling merisaukan. 5. Konsisten dan peduli terhadap prosedur dgn tugas 6. Tidak mengenal kelompok eksperimen dan kontrol Adapun karakteristik PTK adalah: Memecahkan masalah pembelajaran Upaya pengembangan profesi guru Dimulai dari permasalahan yang sederhana, nyata, jelas pada pembelajaran di kelas. Adanya kolaborasi antara praktisi dengan peneliti . Tidak untuk digeneralisasikan Tidak perlu populasi dan sampel

4. Membuat akun pembuat test online dengan ProProfs Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk membuat tes online. Salah satunya memanfaatkan layanan yang diberikan secara gratis oleh situs-situs pembuat tes. Pada tutorialnya ini kita akan memanfaatkan layanan dari http://www.proprofs.com/. ProProfs.com adalah situs pengetahuan yang menyediakan sumber daya dan alatalat online untuk pertukaran pengetahuan secara gratis. Didirikan dengan gagasan bahwa pengetahuan harus bebas tersedia untuk semua orang. ProProfs.com menyediakan perangkat lunak pembuat tes di Web (Blog) secara gratis. Dengan fitur seperti statistik, analisis hasil, identifikasi pengguna secara geografis, hasil yang fleksibel, pengaturan tampilan, dan kemudahan dalam penempatan di Web (Blog). ProProfs.com mendukung pembuatan beberapa bentuk tes yang biasanya di adakan di sekolah-sekolah.

C. METODE Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah ceramah, diskusi, mempraktikkan membuat RPP berkarakter, penyususnan proposal PTK dan pembelajaran matematika dengan online. Dalam pengabdian ini masalah yang dikemukakan dan perlu mendapatkan solusi adalah:

100

Rasiman, Intan Indiati, Kartinah, Achmad Buchori, Supandi

Meningkatkan Kinerja Guru Matemtika SMK Melalui Pembelajaran

a. Langkah-langkah apakah yang harus dikuasai guru Matematika SMK se-eks Karesidenan Semarang untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)? b. Bagaimana caranya meningkatkan ketrampilan guru Matematika SMK se-eks Karesidenan Semarang dalam pembuatan RPP berkarakter? c. Langkah-langkah apa yang harus dikuasai guru Matematika SMK se-eks Karesidenan Semarang untuk melakukan membuat akun pembuat test online dengan ProProfs. D. KARYA UTAMA Pemecahan masalah yang diajukan dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat ini meliputi : 1. Mengadakan kegiatan ceramah dan workshop antara lain : (a) penyusunan RPP Berkarakter, (b).Penelitian Tindakan Kelas (PTK) 2. Mempraktikkan pembuatan akun test online dengan ProProfs. Sasaran pengabdian ini adalah guru-guru matematika SMK bidang keahlian pertanian dan kesehatan se-eks karesidenan Semarang melalui MGMP guru matematika SMK eks karesidenan Semarang. Diharapkan ada guru yang mau dan mampu membuat RPP berkarakter, melaksanakan PTK dan pembuatan akun test online. E. ULASAN KARYA UTAMA Pelaksanaan kegiatan pelatihan untuk meningkatkan kinerja guru matematika SMK bidang keahlian pertanian dan kesehatan se-eks karesidenan Semarang dilaksanakan dalam empat hari, dimulai sejak tanggal 21 sampai dengan 24 September 2012 bertempat di Gedung Utama lantai 2 dan lantai 3 ( laboratorium komputer). Jumlah peserta yang mengikuti pelatihan adalah peserta yang merupakan guru-guru matematika SMK bidang keahlian pertanian dan kesehatan se-eks karesidenan Semarang. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan pengabdian ini, dilakukan evaluasi kepada guru yang mengikuti pelatihan. Evaluasi kepada guru dilakukan setelah materi ceramah dan diskusi selesai diberikan. Evaluasi ini untuk mengungkap apakah guru SMK telah mampu melaksanakan pembelajaran dengan diawali membuat RPP berkarakter, workshop Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan evaluasi online dengan propofs.

Rasiman, Intan Indiati, Kartinah, Achmad Buchori, Supandi

101

DIAN MAS, Volume 1, Nomor 2, September 2012

F. KESIMPULAN Selama tiga hari pelaksanaan pelatihan dengan materi pelatihan antara lain: penyusunan proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK), penulisan hasil penelitian, penyusunan silabus dan rencana pembelajaran (RPP) yang berintegrasi denga nilai-nilai karakter, penghitungan kinerja guru (PKG), dan evaluasi online dengan propofs, menghasilkan produk luaran hasil karya para guru peserta pelatihan. Dengan pertimbangan pentingnya materi pelatihan ini, diharapkan pelatihan sejenis dapat dilaksanakan kembali di masa datang.

G. DAMPAK DAN MANFAAT Manfaat yang diharapkan dalam pengabdian adalah : 1. Memberi informasi kepada guru Matematika SMK se-eks tentang cara penyusunan RPP berkarakter. 2. Meningkatkan pengetahuan guru tentang langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), khususnya bagi Guru Matematika SMK Se-eks Karesidenan Semarang. 3. Menambah ketrampilan guru Matematika SMK se-eks Karesidenan Semarang tentang cara pembuatan akun pembuat test online dengan ProProfs. Karesidenan Semarang

H. DAFTAR PUSTAKA (1) Dahlan .M, 1998, Ciri-ciri Kepribadian Guru SD Dikaitkan dengan Minatnya Terhadap Profesi Guru, Jurnal Pendidikan Dasar No. 3 Tahun II. (2) Departemen Pendidikan Nasional, (2003). Standar Kompetensi Matapelajaran Matematika, Puskur, Jakarta. (3) Departemen Pendidikan Nasional, (2004). Pedoman Pengembangan Instrumen dan Penilaian Ranah Afektif. http://www.depdiknas.go.id/jurnal/40 (19 Juli 2007) (4) Gravemeijer, 1994, Developing Realistics Mathematics Educatin. Utrecht:

Freudenthal 5Institute. (5) Lewis C, 2002, Lesson Study : A Handbook of Teacher-led Instruction Change. Philadelphia: Research for Better Schools.

102

Rasiman, Intan Indiati, Kartinah, Achmad Buchori, Supandi

Meningkatkan Kinerja Guru Matemtika SMK Melalui Pembelajaran

(6) (7) (8) (9)

Lobby Loekmono, 1994, Belajar Bagaimana Belajar, Jakarta : BPK Gunung Mulia Jujun, S.S, 1986, Pedoman Penulisan Ilmiah, Jakarta : IKIP Jakarta. Soedjadi ,2001, Pendidikan Matematika Realistik, Surabaya : Unesa ----------, 2006, Dasar-Dasar Pendidikan Matematika, Makalah, Surabaya: Disajikan pada kegiatan workshop di LPMP-Surabaya.

(10) Sukirman, 2010, Seminar Nasional Lesson Study. Semarang : IKIP PGRI (11) Sutari Imam Barnadib, 1986, Pengantar Ilmu Pendidikan Sistematis, Yogyakarta : Andi Offset. (12) Toeloes Soedarjo, 1995, Peranan Orang Tua terhadap Pendidikan Anaknya, Semarang : IKIP Semarang. (13) Undang-undang No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta : Depdiknas.

I. PENGHARGAAN Tim IBPE mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang berperan dalam membantu kelancaran kegiatan sebagai penyandang dana Dit. Litabmas Dirjen Dikti, Mitrakerja UKM Batik Nadia Royani, UKM Batik Nevil, Politeknik Negeri Semarang, Pimpinan Politeknik Negeri Semarang

Rasiman, Intan Indiati, Kartinah, Achmad Buchori, Supandi

103

Anda mungkin juga menyukai