Anda di halaman 1dari 15

UPAYA PENGOBATAN

Penyusun : Ayu Wulan Anggreni Wimba Candrikaningrum ( 030 05 046 ) (030 07 273)

BAB I PENDAHULUAN

Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan disatu atau sebagian wilayah kecamatan. Puskesmas berperan di dalam menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas kepada masyarakat dengan melakukan berbagai upaya untuk memenuhi segala harapan, keinginan, dan kebutuhan serta mampu memberikan kepuasan bagi masyarakat.1 Puskesmas sebagai upaya pelayanan kesehatan strata pertama meliputi pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat dan kegiatan yang dilakukan puskesmas, selain dari intern sendiri tetapi juga perlu peran serta masyarakat dalam pengembangan kesehatan terutama dilingkungan masyarakat yang sangat mendasar, sehingga pelayanan kesehatan dapat lebih berkembang.1 Upaya kesehatan wajib dalam puskesmas yang biasa dikenal dengan basic six yang terakhir yaitu tentang upaya pengobatan dasar yang ditujukan kepada semua penduduk, tidak membedakan jenis kelamin dan golongan umur.1 Upaya Kesehatan menurut Undang-Undang Kesehatan No. 23 Tahun 1992 adalah setiap kegiatan untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat. Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat, diselenggarakan upaya kesehatan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan pengobatan adalah pelayanan medik yang dilakukan oleh pelaksana pelayanan (dokter) baik secara sendiri ataupun atas koordinasi bersama dengan sesama profesi maupun pelaksana penunjang pelayanan kesehatan lain sesuai dengan wewenangnya, untuk menyelesaikan masalah kesehatan dan menyembuhkan penyakit yang ditemukan dari pengguna jasa pelayanan keshatan, dengan untuk memandang umur dan jenis kelamin yang dapat diselenggarakan pada ruang masalah.2

BAB II UPAYA PENGOBATAN

Pengertian Pengobatan merupakan suatu proses ilmiah yang dilakukan oleh dokter berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh selama anamnesis dan pemeriksaan. Dalam proses pengobatan terkandung keputusan ilmiah yang dilandasi oleh pengetahuan dan keterampilan untuk melakukan intervensi pengobatan yang memberi manfaat maksimal dan resiko sekecil mungkin bagi pasien. Hal tersebut dapat dicapai dengan melakukan pengobatan yang rasional.1 Banyak upaya telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pelayanan pengobatan, namun dari berbagai studi dan monitoring yang pernah dilakukan menunjukkan bahwa pengobatan belum dilakukan secara rasional. Faktor penyebab terjadinya ketidakrasionalan pengobatan antara lain kurang di gunakannya pedoman yang ada, kurang dimanfaatkannya sarana penunjang dioagnosa, kurangnya suplai obat serta belum adanya pedoman pembinaan yang terstruktur. Upaya pengobatan rasional di Puskesmas bertujuan untuk meningkatkan mutu dan efisiensi upaya pelayanan pengobatan yang rasional di Puskesmas melalui pembinaan secara fungsional dengan melibatkan unit-unit yang terkait di berbagai tingkat administrasi1 Pengobatan rasional menurut WHO 1987 yaitu pengobatan yang sesuai indikasi, diagnosis, tepat dosis obat, cara dan waktu pemberian, tersedia setiap saat dan harga terjangkau. Salah satu perangkat untuk tercapainya penggunaan obat rasional adalah tersedia suatu pedoman atau standar pengobatan yang dipergunakan secara seragam pada pelayanan kesehatan dasar atau puskesmas.1 Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas pertama kali diterbitkan pada tahun 1985 dan mendapat tanggapan yang sangat menggembirakan bagi pelaksana pelayanan kesehatan dasar. Telah pula dicetak ulang beberapa kali dan terakhir tahun 2002 tanpa merubah isinya. Oleh karena kemajuan yang pesat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran maupun farmasi menuntut tersedianya suatu pedoman yang mengikuti perkembangan, sehingga perlu merevisi pedoman tersebut.2

BAB III TUJUAN UPAYA PENGOBATAN

1. Tujuan Umum Meningkatkan derajat kesehatan perorangan dan masyarakat di Indonesia

2. Tujuan khusus a. Mengetahui pengertian pengobatan b. Mengetahui tujuan dan jenis-jenis pengobatan c. Mengetahui program kerja dan kegiatan pokok pengobatan d. Mengetahui sasaran dan target pengobatan e. Terhentinya proses perjalanan penyakit yang diderita oleh seseorang f. Berkurangnya penderitaan karena sakit g. Tercegahnya dan berkurangnya kecacatan h. Merujuk penderita ke fasilitas diagnosa dan pelayanan yang lebih canggih bila perlu

BAB IV KEGIATAN DAN SASARAN

4.1 Jenis-jenis Pengobatan 1. Pengobatan Dalam Gedung : Poli Umum Poli Gigi Apotek Unit Gawat Darurat (UGD) Perawatan Penyakit (Rawat Inap) Pertolongan Persalinan (Kebidanan)

2. Pengobatan Luar Gedung : Rujukan Kasus

3. Pelayanan Kesehatan di Puskesmas dan Jaringannya Kegiatan Rawat Jalan Tingkat Pertama (RJTP) yang dilaksanakan dalam gedung meliputi pelayanan: (Pendaftaran;Pemeriksaan dan konsultasi kesehatan; Pelayanan pengobatan dasar, umum dan gigi; Tindakan medis sederhana; Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak termasuk pemeriksaan Ibu Hamil dan Ibu Nifas; Imunisasi; Pelayanan KB; Pelayanan laboratorium sederhana dan penunjang lainya) Rawat Inap Tingkat Pertama (RITP), dilaksanakan pada Puskesmas Perawatan, meliputi pelayanan: (Pelayanan perawatan pasien; Persalinan normal dan perawatan Nifas; Tindakan medis yang dibutuhkan; Pemberian obat-obatan (generik); Pemeriksaan Laboratorium dan penunjang medis lainnya; Perawatan perbaikan gizi buruk) Pelayanan gawat darurat (emergency) merupakan bagian kegiatan puskesmas termasuk penangan Obstetri-Neonatal Pelayanan kesehatan Luar Gedung yang dilaksanakan oleh Puskesmas dan jaringanya, meliputi kegiatan: (Pelayanan kesehatan di Posyandu, Pelayanan kesehatan melalui knjungan rumah bagi pasien pasca rawat inap (home care), Penyuluh kesehatan; Imunisasi; Pelayanan ibu hamil melalui berbagai kegiatan/program; Pelayanan Nifas;

Surveilans penyakit dan surveilans gizi; Kegiatan sweeping; Fogging (pengasapan), Pemberantasan sarang nyamuk (PSN); Pelayanan kesehatan lainnya yang menjadi tugas dan fungsi Puskesmas)

4.2 Program kerja pengobatan 1. Melaksanakan diagnosa sedini mungkin melalui: Mendapatkan riwayat penyakit Mengadakan pemeriksaan fisik Mengadakan pemeriksaan laboratorium Membuat diagnosa

2. Melakssanakan tindakan pengobatan 3. Melakukan upaya rujukan bila dipandang perlu, rujukan tersebut dapat berupa: Rujukan diagnostik Rujukan pengobatan atau rehabilitasi Rujukan lain.

Kegiatan Pokok yang dilakukan antara lain: 1. Peningkatan ketersediaan dan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan diseluruh puskesmas dan jaringannya 2. Peningkatan mutu penggunaan obat dan perbekalan kesehatan 3. Peningkatan keterjangkauan harga obat dan perbekalan kesehatan terutama untuk penduduk miskin 4. Peninkatan mutu pelayanan farmasi, komunitas dan rumah sakit.

4.3 Sasaran Pengobatan Dasar Pengobatan merupakan suatu proses ilmiah yang dilakukan oleh dokter berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh selama anamnesis dan pemeriksaan. Dalam proses pengobatan terkandung keputusan ilmiah yang dilandasi oleh pengetahuan dan keterampilan untuk melakukan intervensi pengobatan yang memberi manfaat maksimal dan resiko sekecil mungkin bagi pasien. Hal tersebut dapat dicapai dengan melakukan pengobatan yang rasional. Sehingga sasaran dari pengobatan dasar adalah :

1. Individu Individu adalah bagian dari anggota keluarga. Apabila individu tersebut mempunyai masalah kesehatan atau keperawatan karena ketidakmampuan merawat dirinya sendiri oleh sesuatu hal dan sebab, maka akan dapat mempengaruih anggota keluarga lainnya baik secara fisik, mental maupun sosial. 2. Keluarga Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat. Terdiri atas kepala keluarga, anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam suatu rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi, satu dengan lainnya saling tergantung dan berinteraksi. Bila salah satu atau beberapa anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan atau keperawatan, maka akan berpengaruh terhadap anggota-anggota keluarga yang lain dan keluarga-keluarga yang ada di sekitarnya

4.4 Target Pengobatan Dasar Pelaksanaan perawatan kesehatan masyarakat dilakukan memlalui beberapa tahapan yang mencakup dalam proses keperawatan dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah (problem solving approach) yang dinamis dalam memperbaiki dan memelihara kesehatan individu, keluarga, kelompok, dan mesyarakat sampai ke tahap optimum melalui suatu pendekatan yang sistematis untuk mengenal masalah kesehatan dan keperawatan serta membantu memenuhi kebutuhan-kebutuhan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat. Target dari pengobatan dasar pada suatu puskesmas adalah memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat sesuai dengan program pemerintah dalam keputusan menteri kesehatan republik Indonesia nomor : 296/menkes/sk/iii/2008 tentang pedoman pengobatan dasar di puskesmas menteri kesehatan republik indonesia. Untuk melaksanakan praktek perawatan kesehatan masyarakat dengan berhasil guna dan berdaya guna, diperlukan berbagai strategi yang ditempuh, terutama yang menyangkut tenaga, pengelolaan dan partisipasi masyarakat secara aktif melalui pengetahuan dan keterampilan, kemampuan manajemen, kerja sama lintas program dan lintas sektoral, dan membantu masyarakat mulai dari tahap indikasi masalah perencanaan, pelaksanaan dan penilaian, serta pembinaan keluarga binaan atau masyarakat binaan dan mengadakan kordinasi.

BAB V PELAKSANAAN KEGIATAN DI PUSKESMAS MAMPANG

5.1 Alur Pelayanan Pengobatan Puskesmas Mampang yang bertempat di Jl. Kapten Tendean, Mampang, Jakarta Selatan ini Mempunyai alur pelayanan pengobatan sebagai berikut : 1. Pasien berkunjung ke puskesmas, ada beberapa Puskesmas yang menyediakan nomer antrian baik berupa kertas bertuliskan nomer urut atau yang sudah digital. 2. Pasien dipanggil sesuai nomor urutan untuk didaftar di loket pendaftaran. Pada proses ini, dicatat nomer Rekam Medis Pasien atau dibuatkan nomer rekam medis untuk Pasien yang baru pertama kali berkunjung. 3. Pasien menunggu sementara petugas akan mencari Rekam Medis Pasien yang bersangkutan di ruang catatan medis, untuk diberikan ke unit Pelayanan atau Poli dimana tempat Pasien ingin berobat. 4. Pasien dipanggil oleh petugas bisa juga oleh perawat. 5. Pasien diperiksa, dicatat Anamnesis, Terapi, Diagnosa dan lain-lain, termasuk obat yang diberikan dan tindakan medis kalau ada. 6. Pasien keluar, sementara dari unit pelayanan membuat resep untuk diberikan ke ruang obat. 7. Pasien dipanggil untuk membayar (di beberapa daerah sudah gratis), kemudian dipanggil lagi untuk menerima obat. 8. Pasien pulang.

Berkunjung ke pusat pelayanan kesehatan masyarakat (puskesmas) terdekat, tentu ada perbedaan alur pelayanan yang harus diikuti, khususnya antara puskesmas rawat jalan dan puskesmas rawat inap (perawatan). Perbedaan utama alur pelayanan tergantung pada kasus yang bersifat darurat (emergency) seperti: serangan penyakit akut, kecelakaan lalu lintas. Kondisi seperti ini kemungkinan tidak mengikuti alur baku, bisa langsung menuju ruang gawat darurat atau ruang tindakan yang terdapat di puskesmas.

5.2 KEGIATAN DI PUSKESMAS MAMPANG Rincian Kegiatan Kegiatan Anamnesa Uraian Kegiatan Sapa dengan baik PJPK yang datang Pahami keluhan dan gejala secara holistik Perhatikan tanda vital dan profil umum Biarkan PJPK bercerita sendiri Pelaksana

tentang riwayat penyakitnya dan pengobatannya Pemeriksaan secara holistik Pemeriksaan secara holistik dari aspek Dokter Puskesmas fisik, mental dan sosial Lokasi keluhan Faktor penentu yang ada : Risiko bila ada alergi, kehamilan, kelainan perilaku Berat ringannya secara klinis Pengaruh lain dari penyakit Bila sulit diketahui dapat dilakukan pemeriksaan laboratorium dan radiologik sesuai dengan indikasi dan kemampuan Diagnosa Tindakan : Berdasarkan keluhan, hasil pemeriksaan Pengobatan yang dapat diberikan adalah :

dari aspek fisik mental sosial penyakit dan dari

Penata laboran Penata radiologik

Dokter Puskesmas

Medikamentosa

Anti mikrobiota

Anti fungi Analgesik-antipiretik Anti inflamasi non steroid (AINS) Antiepilepsi, antikonvulsi Antidepresi, antipsikotik Anti parkinson Hipnotik sedatif Obat antihipertensi dan penyakit jantung

Obat antisyok Obat mengatasi keluhan

pernafasan

Obat mengatasi dispepsia dan nyeri abdomen

Antiseptik saluran kemih Kontraseptik Antiseptik desinfektans Obat haematopoitik Obat untuk kebidanan Obat topikal kulit Obat topikal mata Obat gigi Obat hemoroid Vitamin dan mineral, lain-lain

Komponen Pelayanan Kegiatan Pelayanan ambulans Petugas Pelaksana Supir, perawat kesehatan, Keterangan Milik puskesmas

perawat gigi Pelayanan administrasi Pelayanan obat-obatan Perawat Petugas farmasi Terapi cairan,

inhalasi, obat; oral suppositoria, oksigen, infus set, suntikan Perlengkapan medik Petugas/perawat perlengkapan Minor set jahit Mayorset tindakan sederhana Bidai Kedaruratan penyakit darurat akut, medik; kronis Tim medik untuk : kegawatan nafas, resusitasi jantung paruotak, penurunan kesadaran, Penanganan keadaan ABC akut (Airway,

status konvulsi

Breathing, Circulation)

Pemeriksaan laboratorium

Penata laboratorium, perawat

Darah, konsul; ginjal,

urin, faal elektrolit,

kimia darah Pemeriksaan ECG Perawat, dokter

Kegiatan Ruangan KEGIATAN Poli Umum PELAKSANAAN Pelayanan WAKTU TEMPAT Pagi Ruangan Poli lt.4

kesehatan Senin-jumat. hingga sore hari

secara umum Poli Anak Pelayanan

kesehatan Senin-jumat. hingga sore hari

Pagi Ruangan Poli lt.4

terhadap anak Poli Gigi Pelayanan terhadap mulut UGD Pelayanan Kegawatdaruratan ANC dan Pertolongan Perawatan persalinan

kesehatan Senin-jumat. gigi dan hingga sore hari

Pagi Ruangan Poli lt.4

Setiap hari. 24 jam

Lt. dasar

Antenatal ANC

setiap pagi

senin- Ruang kebidanan lt.2 hingga

Care pada ibu hamil jumat, dan persalinan normal

membantu sore hari. secara

Rawat Inap

Untuk merawat pasien Setiap hari. 24 jam dengan kasus yang

Ruang Inap laki-laki dan perempuan

tidak perlu merujuk ke RS Laboratorium & USG Pemeriksaan Laboratorium

dipisah, lt. 3

dari Laboratorium lt.3

Penunjang Lab dan pagi hingga sore hari. USG dilakukan pada USG USG dilakukan pada ruang ANC hari Rabu.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pengobatan dasar adalah suatu proses ilmiah yang dilakukan oleh dokter berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh selama anamnesis dan pemeriksaan. Tujuan dari pengobatan dasar dibagi menjadi tujuan umum dan tujuan khusus, tujuan umumnya meningkatkan derajat kesehatan perorangan dan masyarakat di Indonesia, sedangkan tujuan khususnya terhentinya proses perjalanan penyakit yang diderita oleh seseorang, berkurangnya penderitaan karena sakit, tercegahnya dan berkurangnya kececetan, merujuk penderita ke fsilitas diagnosa dan pelayanan yang lebih canggih bila perlu. Jenis-jenis pengobatan dasar antara lain pengobatan dalam gedung, pengobatan luar gedung, pelayanan kesehatan di Puskesmas dan jaringannya. Program kerja pengobatan antara lain melaksanakan diagnosa sedini mungkin melalui (1) mendapatkan riwayat penyakit, (2) mengadakan pemeriksaan fisik, (3) mengadakan pemeriksaan laboratorium, (4) menbuat diagnosa, melakssanakan tindakan pengobatan, melakukan upaya rujukan bila dipandang perlu, rujukan tersebut dapat berupa: (1) rujukan diagnostik, (2) rujukan pengobatan atau rehabilitasi, (3) rujukan lain. Kegiatan Pokok yang dilakukan antara lain: (1) Peningkatan ketersediaan dan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan diseluruh puskesmas dan jaringannya, (2) Peningkatan mutu penggunaan obat dan perbekalan kesehatan, (3) peningkatan keterjangkauan harga obat dan perbekalan kesehatan terutama untuk penduduk miskin, (4) peninkatan mutu pelayanan farmasi, komunitas dan rumah sakit. Sasaran Pengobatan Dasar adalah individu, keluarga. Target dari pengobatan dasar pada suatu puskesmas adalah memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat sesuai dengan program pemerintah.

6.2 Saran 1. Puskesmas sebagai upaya pelayanan kesehatann strata pertama yang salah satu Basic Sixnya yaitu pengobatan dasar, pelayanannya harus bisa mencangkup seluruh masyarakat di wilayah

kerjanya sehingga dapat memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan bermutu, merata dan terjangkau. 2. Puskesmas harus memberdayakan perorangan, keluarga dan masyarakat agar berperan aktif dlm menyelenggarakan setiap upaya Puskesmas.

DAFTAR PUSTAKA

1. Tambunan , Taralan , Daldiono, Sungkar Saleha,dkk.Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas 2007.Jakarta : Departemen Kesehatan RI, 2007.Hal.1-3.

2.Soegianto,Benny. Kebijakan Dasar Puskesmas.Jakarta.2007

Anda mungkin juga menyukai