oleh:
(cont.)
4. Ketentuan yang mengatur tentang fasilitas eliminasi atau keringanan pajak berganda (provisions for elimination of double taxation); 5. Ketentuan yang mengatur tentang pencegahan upaya penghindaran pajak (anti avoidance provisions 6. Ketentuan lainnya (special provisions) seperti ketentuan tentang non-diskriminasi, diplomat, territorial ekstensi, dan bantuan untuk melakukan pemungutan pajak; 7. Ketentuan tentang saat dimulai dan berakhirnya suatu perjanjian penghindaran pajak berganda (final provisions).
(cont.)
2. Tie Breaker Rule Konsep dasar tie breaker rule diatur dalam pasal 4 ayat (2) dan (3) bahwa dalam rangka pencegahan terjadinya pajak berganda,subjek pajak hanya boleh menjadi resident di satu negara saja.Pasal 4 ayat (2) dan (3) ini akan menghilangkan kemungkinan adanya pemajakan berganda.
(cont.)
Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda Indonesia - Amerika Berdasarkan perjanjian penghindaran pajak berganda IndonesiaAmerika jika seseorang tidak memiliki tempat tinggal tetap di indonesia dan amerika serikat,maka status subjek pajak dalam negeri ditentukan berdasarkan dengan negara mana hubungan pribadi dan ekonomi seseorang tersebut paling dekat (vital interest) Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda Indonesia Singapura Berdasarkan perjanjian penghindaran pajak berganda IndonesiaSingapura adalah apabila seseorang terdapat subjek pajak bdan yang menjadi subjek pajak dalam negeri indonesia dan singapura maka pemecahannya dengan konsultasi antara pihak-pihak yang berkompeten di masing-masing negara melalui Mutual agreement procedure (MAP)
Istilah-istilah yang diatur dalam pasal 3 ayat (1) adalah : Person, Company, Enteprise, Enterprise of a contracting state dan enterprise of the other contracting state, International traffic, Competent authority, National, Business
1 Active Income
2 Passive Income
3 Other Income
Terminologi ini untuk menyatakan bahwa hak pemajakan atas suatu penghasilan hanya diberikan kepada satu negara yang biasanya diberikan kepada negara di mana subjek pajak tersebut terdaftar sebagai subjek pajak dalam negeri (residence state).
2 May be taxed
Terminologi ini dipergunakan untuk menyatakan bahwa hak pemajakan atas suatu penghasilan dibagi antara negara domisili dan negara sumber. Makna terminologi tersebut adalah negara sumber juga dapat mengenakan pajak.
Interpretasi P3B
Pasal 3 ayat (2) OECD model dan UN model yang mengatur prinsip umum interpretasi terhadap istilah yang dipergunakan di dalam P3B tapi tidak diberikan definisinya oleh perjanjian tersebut Dalam melakukan interpretasi harus sesuai dengan hukum perjanjian internasional yaitu : 1. Interpretasi harus berdasarkan itikad baik 2. Interpretasi harus sesuai dengan arti yang diberikan dalam context perjanjian international 3. Interpretasi harus dikaitkan dengan maksud dan tujuan dibuatnya perjanjian internasional
(cont.)
Apabila suatu negara tidak setuju dengan interpretasi yang diberikan oleh commentaries dapat melakukan tindakan berikut : 1. Merubah ketentuan yang terdapat dalam pasal model perjanjian 2. Membuat pernyataan secara spesifik terhadap ketentuan yang diatur dalam suatu pasal tertentu 3. Membuat pernyataan tidak setuju dalam protokol perjanjian 4. Membuat pernyataan yang tidak setuju dalam MOU yang merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu perjanjian
Terima Kasih