1. Memahami prinsip kerja dan penggunaan wattmeter 1 2. Memahami cara kerja pengukuran daya listrik DC dan AC. III. Alat-alat yang digunakan 2. Lampu 100 Watt 3. Trafo Tegangan 4. Trafo Arus 5. Motor Tiga Fasa 6. Kabel-kabel penghubung IV. Teori Dasar : Alat ukur wattmeter tidak sering digunakan di laboratorium, tetapi banyak digunakan untuk pengukuran energi listrik komersil. : : 1 Buah : 1 Buah : 1 Buah : 1 Buah : 4 Buah
Jika arus mengalir melalui kumparan tetap. Akan menghasilkan medan magnet. Kumparan tetap, akan menghasilkan medan magnet. Kumparan putar diletakkan pada medan magnet. Sebuah torsi putar yang disebabkan dayya elektromagnetik akan menggerakkan kumparan putar. Torsi putar tergantung pada arus kuparan sesuai dengan persamaan :
= IM I f
dM d [ Nm]
Di mana : IM = Arus yang melalui kumparan putar (A) If M = Arus yang melalui kumparan tetap (A) = Induktansi bersama antara kedua kumparan (H) = Sudut defleksi kumparan putar
Torsi putar didefinisikan sebagai hasil kali arus kumparan dan induktansi antara kedua kumparan. Jika arus mengalir melalui beban yang dihubungkan secara seri dan kumparan tetap dan juka arus tersebut tak sebanding dengan tegangan pada kumparan putar maka torsi putar akan sebanding dengan perkalian arus dengan tegangan pada beban. Untuk arus AC, hubungan fasa pada kedua arus kumparan mempengaruhi torsi putar, sama seperti faktor daya pada daya beban. Untuk itu, baik daya AC maupun daya DC. Daya putar sebanding dengan konsumsi daya listrik pada rangkaian yang diukur.
V.
Prosedur Percobaan 1. Mengukur daya rangkaian DC. 1.a.Buat rangkaian seperti berikut.
Hidupkan suplai daya dan catat indikator pada wattmeter dan range pengendali.
2.b.
Hidupkan suplai daya dan catat indukator pada wattmeter dan range pengali.
3. Nilai yang dicari adalah rata-rata dari kedua percobaan di atas. 2. Mengukur daya untuk arus yang melebihi nilai dasar pada wattmeter. 1. Buat rangkaian seperti berikut.
2. Hidupkan suplai daya dan catat indikator pada wattmeter. 3. Catat range pengali dan rasio trafo arus (CT). 3. Mengukur daya untuk tegangan yang melebihi nilai dasar pada wattmeter. 1. Buar rangkaian seperti berikut.
2. Hidupkan suplai daya dan catat indikator pada wattmeter. 3. Catat range pengali dan rasio trafo tegangan. 4. Mengukur daya untuk tegangan dan arus yang melebihi nilai dasar pada wattmeter. 1. Buar rangkaian seperti berikut.
2. Hidupkan suplai daya dan catat indikator pada wattmeter. Laboratorium TTTPL Kampus UNSRI Inderalaya 5
3. Catat range pengali dan rasio trafo arus dan rasio trafo tegangan. 5. Mengukur daya dengan tiga fasa dengan wattmeter satu fasa. 1. Buar rangkaian seperti berikut.
2. Hidupkan suplai daya dan catat indikator pada wattmeter. 3. Catat range pengali dan rasio trafo tegangan. Catatan :
1A 5A
1 5
2 10
VI.
Tugas : 1. Hitung daya masing-masing percobaan. 2. Sebut kegunaan trafo tegangan dan trafo arus dan bagaimana prinsip kerjanya. 3. Adakah perbedaan pada beban jika diberi sumber AC dan jika diberi sumber DC? Jelaskan! 4. Berikan analisa dan kesimpulan saudara.
VII.
Lampu 1.2 1.3 1.4 1.5 1,2,3 1,2,3 1,2,5 1,2,3,4 1,2,3,5 1,2,3,4,5
Lampu 1.2 1.3 1.4 1.5 1,2,3 1,2,3 1,2,5 1,2,3,4 1,2,3,5 1,2,3,4,5
Range T (120) 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
Daya beban 200 80 200 250 220 350 380 360 400 530
Daya pengukuran 20 8 20 25 22 35 38 36 40 53