Anda di halaman 1dari 13

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
OPTIMALISASI SYIRKAH PERBANKAN SYARIAH DALAM MEWUJUDKAN KEMANDIRIAN PEREKONOMIAN BANGSA
BIDANG KEGIATAN : PKM-GT

Diusulkan oleh : Bimantara Adi W Chandra Mukti S M Yanuar Fendikanata (6511.040.013) (6510.040.029) (6612.040.053) Angkatan 2011 Angkatan 2010 Angkatan 2012

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA SURABAYA 2013

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena nikmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis ini dengan tepat waktu. Karya tulis ini disusun dalam rangka mengikuti PKM-GT. Karya tulis ini membahas tentang pentingnya sosialisasi produk perbankan syariah kepada masyarakat sebagai tempat pilihan yang baik (mitra) dalam memperoleh modal untuk menjalankan usaha.Oleh karena itu kami membuat sebuah karya tulis berjudul: Optimalisasi Syirkah Perbankan Syariah dalam Mewujudkan Kemandirian Perekonomian Bangsa. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian karya tulis ini yaitu: 1. Allah SWT yang memberikan kesehatan serta kesempatan untuk membuat karya tulis ini. 2. Orangtua yang sangat membantu memberi motivasidan doa kepada kami. 3. Bapak Arief Subekti, ST, MMT sebagai Ketua Program Studi D4 Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 4. Ibu Indri Santiasi, S.KM selaku dosen pembimbing yang selalu membimbing kami dalam menyusun karya tulis ini. 5. Teman-teman lain yang telah memberi motivasi bagi penulisan karya tulis ini. Demi kesempurnaan karya tulis ini, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Harapan kami, karya ini dapat memberikan masukan informasi serta dapat diaplikasikan untuk menciptakan kemandirian perekonomian bangsa agar Indonesia tidak kalah bersaing di era global ini.

Surabaya, 16 Maret 2013 Penulis

iii

DAFTAR ISI Halaman Judul Halaman Pengesahan Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Ringkasan PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Manfaat GAGASAN Prinsip bagi Hasil Bank Syariah Tujuan Pembiayaan Perbankan Syariah Kontribusi Pengusaha terhadap Kemajuan Bangsa Korelasi Perbankan Syariah, Pengusaha, dan Kemandirian Perekonomian Bangsa Solusi yang PernahDitawarkan Gagasan Baru yang Ditawarkan Pihak yang dapat Mengimplementasikan Gagasan Langkah-Langkah Strategis Implementasi Gagasan KESIMPULAN Inti Gagasan Teknik Implementasi Gagasan Prediksi Keberhasilan Gagasan DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP i ii iii iv iv v 1 1 1 1 2 2 2 3 3 3 4 5 5 5 5 5 7 8 9

DAFTAR TABEL Tabel 1. Perbedaan Syirkah (Bagi Hasil) Bank Syariah Dengan Bunga Bank Konvensional

iv

RINGKASAN Didalam perekonomian suatu negara salah satu lembaga keuangan yang mempunyai nilai strategis adalah lembaga keuangan bank. Namun pada perkembangannya, sebagian besar masyarakat belum mengetahui sistem pengelolaan keuangan perbankan syariah. Padahal banyak produk bank syariah sangat menguntungkan masyarakat karena prinsip yang digunakan, diantaranya adalah prinsip syirkah (bagi hasil). Jika para masyarakat, UKM, dan pemuda mengetahui informasi keunggulan bank syariah dalam mengelola keuangan, diharapkan akan muncul pengusaha-pengusaha muda baru yang akan menopang roda perekonomian bangsa ini, agar menjadi Indonesia yang lebih baik. Seorang Ilmuwan Amerika bernama David McClelland, pernah menjelaskan bahwa suatu Negara disebut makmur jika mempunyai jumlah wirausahawan minimal 2% dari jumlah penduduknya. Namun, saat ini jumlah pengusaha Indonesia hanya 0,24% dari jumlah penduduk. Jika jumlah penduduk Indonesia sekitar 240 juta, maka negeri ini membutuhkan setidaknya 4,2 juta pengusaha lagi untuk mencapai minimal 2% jumlah usahawan. Dan diharapkan disinilah peran perbankan syariah dalam menciptakan pengusaha-pengusaha baru yang nantinya dapat membantu pemerintah dalam mewujudkan kemandirian perekonomian negara. Tujuan dari karya tulis ini adalah untuk memberitahukan keunggulan perbankan syariah kepada masyarakat dalam pengelolaan keuangan, sehingga akan melahirkan pengusahapengusaha muda yang akan memperbaiki perekonomian bangsa Indonesia melalui jiwa entrepreneur. Produk perbankan syariah yang dapat membantu masyarakat dan pengusaha muda dalam menunmbuhkembangkan usahanya adalah: bagi hasil (meliputi Al-Musyarakah, AlMudharabah, dan Al-Muzaraah), jual beli (meliputi Bai Al-Murabahah, Bai As-Salam, dan Bai Al-Istishna). Semua produk tersebut akan berlaku apabila ada kesepakatan ke dua belah pihak (pihak bank dan pihak nasabah) dengan adanya perjanjian di awal yang akan digunakan sampai akhir masa perjanjian. Dalam sistem perbankan syariah tidak terdapat istilah bunga, namun adanya bagi hasil. Dan yang sangat menarik adalah adanya risiko yang ditanggung bersama apabila usaha seorang nasabah mengalami kerugian, bahkan sepenuhnya kerugian bisa ditanggung pihak bank apabila bukan diakibatkan kesalahan pengelolaan dan kesengajaan. Dengan prinsip tersebut diharapkan masyarakat dan pengusaha muda di Indonesia lebih berani dalam memperluas usahanya membentuk suatu sinergisitas antar pengusaha sehingga ketahanan dan kemandirian perekonomian bangsa ini dapat terwujud melalui peran pengusaha yang terus meningkat kuantitasnya berkat peran perbankan syariah di Indonesia.

1 PENDAHULUAN Latar Belakang Modal adalah salah satu parameter yang mutlak dibutuhkan oleh pengusaha dalam menjalankan usahanya. Modal dalam kasus ini bisa jadi adalah modal pribadi, maupun modal yang didapatkan dari orang lain atau melalui peminjaman kepada lembaga keuangan (bank). Dalam menggunakan uang pinjaman dari lembaga keuangan, perlu adanya menejemen yang baik agar modal yang dipinjam dapat membantu dalam proses usaha sehingga asset dapat bertambah. Jika pengelolaan modal pinjaman yang kurang baik, sebaliknya pembiayaan dapat mengakibatkan terpuruknya usaha dan reputasi pengusaha karena adanya beban-beban bunga bank yang harus ditanggung oleh pengusaha. Bunga bank adalah keuntungan yang diperoleh perusahaan bank, karena jasanya meminjamkan uang untuk melancarkan perusahaan orang yang meminjam. Bunga menurut fatwa MUI adalah tambahan yang dikenakan dalam transaksi pinjaman uang (al-qardh) yang diperhitungkan dari pokok pinjaman tanpa mempertimbangkan pemanfaatan/hasil pokok tersebut, berdasarkan tempo waktu, diperhitungkan secara pasti di muka, dan pada umumnya berdasarkan persentase. Dalam kasus ini, banyak sekali pengusaha-pengusaha baru yang terhalang dalam mendapatkan modal, dan takut untuk meminjam di bank konvensional karena mereka khawatir tidak bisa mengembalikan modal beserta bunga yang ia dapatkan. Hal tersebut dikarenakan perbankan konvensional menerapkan bunga yang relatif tinggi dan mencekik, serta akan semakin banyak apabila tidak segera dilakukan pelunasan. Seiring waktu berjalan, kemudian hadirlah perbankan Islam (syariah) dengan menerapkan prinsip yang berbeda dari perbankan konvensional, yang kemudian diharapkan dapat meningkatkan kuantitas pengusaha di negeri ini. Pengusaha merupakan elemen penting bagi suatu negara, yang kemudian mampu menopang perekonomian bangsa. Perekonomian yang stabil dan meningkat dapat membuktikan bahwa suatu negara telah mengalami keberhasilan. Pencapaian kemakmuran dalam perekonomian dapat dicapai melalui lahirnya pengusahapengusaha yang melakukan pengelolaan dengan benar, sehingga tenaga kerja pada suatu negara dapat terserap maksimal. Berpedoman pada fakta-fakta diatas, perlu adanya lembaga yang menjadi mitra baik bagi pengusaha dalam memberikan pembiayaan yang bersahabat dan tidak memberatkan. Oleh karena itu perbankan syariah diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut, yang kemudian dapat meningkatkan jumlah pengusaha-pengusaha muda yang sukses yang kemudian dapat memperbaiki perekonomian bangsa ini. Tujuan Tujuan dari karya tulis ini adalah untuk bahan sosialisasi dan referensi perbankan syariah bagi masyarakat, sehingga dapat melahirkan pengusaha-pengusaha muda yang akan mewujudkan kemandirian perekonomian bangsa Indonesia. Manfaat Manfaat dari karya tulis ini adalah untuk memberikan gagasan kepada pihak-pihak terkait agar memberikan perhatian yang lebih kepada perbankan syariah sehingga masyarakat, khususnya pengusaha-pengusaha muda, bisa memanfaatkan potensi dari perbankan syariah tersebut.

2 GAGASAN Prinsip Bagi Hasil Bank Syariah Bank syariah pada dasarnya merupakan suatu lembaga yang bertujuan untuk menghimpun dana dari masyarakat dan kemudian menyalurkannya kembali ke masyarakat dengan dasar hukum Islam dan tata cara pengoperasionalannya didasari dengan Islam yang mengacu kepada ketentuan Al-Quran dan Al-Hadist.Prinsip hukumnya melarang transaksi yang mengandung riba/ bunga transaksi produk haram, perjudian/spekulasi yang disengaja, dan ketidakjelasan dan manipulatif. Perbankan syariah memiliki berbagai pola pembiayaan maupun prinsip produk yang variatif, diantaranya: Bai (prinsip jual-beli), Ijarah (sewa), Syirkah (Bagi Hasil), dan Al Wadiah (Titipan). Namun pada kasus ini Kami akan membahas prinsip Syirkah (Bagi Hasil), sebagai berikut: a) Mudharabah Adalah perjanjian antara penyedia modal dengan pengusaha. Setiap keuntungan yang diraih akan dibagi menurut rasio tertentu yang disepakati. Resiko kerugian ditanggung penuh oleh pihak Bank kecuali kerugian yang diakibatkan oleh kesalahan pengelolaan, kelalaian dan penyimpangan pihak nasabah seperti penyelewengan, kecurangan dan penyalahgunaan. b) Musyarakah Konsep ini diterapkan pada model partnership atau joint venture. Keuntungan yang diraih akan dibagi dalam rasio yang disepakati sementara kerugian akan dibagi berdasarkan rasio ekuitas yang dimiliki masing-masing pihak. Perbedaan mendasar dengan mudharabah ialah dalam konsep ini ada campur tangan pengelolaan manajemennya sedangkan mudharabah tidak ada campur tangan. c) Muzaraah Bank memberikan pembiayaan bagi nasabah yang bergerak dalam bidang pertanian/perkebunan atas dasar bagi hasil dari hasil panen. d) Musaqah Bentuk lebih yang sederhana dari muzara'ah, di mana nasabah hanya bertanggung-jawab atas penyiramaan dan pemeliharaan, dan sebagai imbalannya nasabah berhak atas nisbah tertentu dari hasil panen. Tujuan Pembiayaan Perbankan Syariah Pembiayaan yang dilakukan bank syariah melalui produk dan prinsipnya, bertujuan untuk: 1. Peningkatan ekonomi umat, artinya masyarakat yang tidak dapat akses secara ekonomi, dengan adanya pembiayaan, mereka dapat melakukan akses ekonomi. Dengan demikian dapat meningkatkan taraf ekonominya. 2. Trsedianya dana bagi peningkatan usaha, artinya: untuk pengembangan usaha membutuhkan dana tambahan. Dana tambahan ini dapat diperoleh untuk melakukan aktivitas pembiayaan. Pihak yang surplus dana menyalurkan kepada pihak minus dana, sehingga dapat tergulirkan. 3. Meningkatkan produktivitas, artinya: adanya pembiayaan memberikan peluang bagi masyarakat usaha mampu meningkatkan daya produksinya. Sebab upaya produksi tidak akan dapat jalan tanpa adanya dana. 4. Membuka lapangan kerja baru, artinya: dengan dibukanya sektor-sektor usaha melalui penambahan dana pembiayaan, maka sektor usaha tersebut akan menyerap tenaga kerja. Hal ini berarti menambah atau membuka lapangan kerja baru. 5. Terjadi distribusi pendapatan, artinya: masyarakat usaha produktif mampu melakukan aktivitas kerja, berarti mereka akan memperoleh pendapatan dari peminjaman modal dari bank.

3 Kontribusi Pengusaha terhadap Kemajuan Bangsa Pengusaha berperan penting dalam pembangunan bangsa. Perintis perkembangan kota dan pertumbuhan ekonomi lebih banyak di gerakan oleh pengusaha. Sulit di bayangkan tanpa peran pengusaha, perkembangan perekonomian dan pembangunan perkotaan bisa tumbuh cepat. Pengusaha dan kewirusahaan adalah fenomena penting bagi kemajuan dan kesejahteraan dunia, bahkan telah menjadi pangkal dari pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat dibuktikan, misalnya, dari perekonomian Amerika Serikat yang pada tahun 1970-an mengalami stagflasi, dapat bangkit kembali dengan munculnya banyak usaha kecil baru yang mampu mengatasi masalah pengangguran. Untuk itu, tidak berlebihan bila pakar manajemen terkemuka Peter F Drucker, menyebut perekonomian Amerika sebagai entrepreneurial economy. Seorang Ilmuwan Amerika bernama David McClelland, pernah menjelaskan bahwa suatu negara disebut makmur jika mempunyai jumlah wirausahawan minimal 2% dari jumlah penduduknya. Namun, saat ini jumlah pengusaha Indonesia hanya 0,24% dari jumlah penduduk. Jika jumlah penduduk Indonesia sekitar 240 juta, maka negeri ini membutuhkan setidaknya 4,2 juta pengusaha lagi untuk mencapai minimal 2% jumlah usahawan. Hal ini sebenarnya masih minim dibandingkan persentase di negara-negara lain. Sebagai contoh, jumlah pengusaha di Singapura mencapai 7,2% dari jumlah penduduk, Malaysia 2,1%, Thailand 4,1%, Korea Selatan 4%, China dan Jepang 10%, sementara Amerika Serikat 11,5%. Pengusaha adalah pihak yang secara ekonomis menanggung elemen masyarakat lain yang bukan pengusaha. Pemerintah kita telah menargetkan jumlah pengusaha di tanah air mencapai 2% dari jumlah penduduk. Salah satu upaya pemerintah mewujudkan kekuatan perekonomian itu adalah melalui Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN). Program ini diusung Kementerian Koperasi dan UKM pada 2 Februari 2011, dengan harapan untuk makin menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran. Menteri Koperasi juga berharap banyak kepada generasi muda agar mengembangkan dunia wirausaha yang berskala nasional dan internasional. Entrepreneurship menjadi penting karena pengusaha pulalah yang menjadi ujung tombak perekonomian suatu negara. Merekalah yang memimpin dan menentukan jalan usahanya sesuai bidang industri masing-masing, yang sebetulnya ikut menentukan arah pergerakan ekonomi dan industry. Harapan terhadap munculnya entrepreneur ini merupakan sesuatu hal yang relevan untuk diwujudkan pada hari Kebangkitan Nasional untuk suatu kebangkitan perekonomian Indonesia. Korelasi Perbankan Syariah, Pengusaha, dan Kemandirian Perekonomian Bangsa Korelasi dari ketiga aspek tersebut adalah karena adanya kemudahan yang ditawarkan oleh perbankan syariah dalam pengelolaan keuangan melalui prinsip bagi hasilnya. Perbankan syariah sangat berhati-hati dalam memberikan pembiayaan, dan poin positifnya sangat memungkinkan bagi perbankan syariah mengcover kerugian usaha nasabahnya dengan proporsi yang sudah ditentukan diawal. Dengan begitu, diharapkan banyak pemuda dan masyarakat lebih berani untuk terjun menjadi pengusaha dan memenuhi target 2% dari jumlah penduduk Indonesia menjadi pengusaha, yang kemudian menciptakan lapangan kerja baru dan mewujudkan Kemandirian Perekonomian Nasional. Solusi yang Pernah Ditawarkan Untuk permasalahan terkait pembiayaan yang mudah dan bersahabat bagi pengusaha, saat ini kami rasa belum ada institusi resmi yang dapat memberikan pembiayaan selain perbankan syariah. Dan sepengetahuan kami, masyarakat masih menyamakan antara perbankan syariah dengan perbankan konvensional, sehingga perlu adanya sosialisasi yang kami tawarkan ini.

Gagasan yang Ditawarkan Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa jumlah pengusaha di Indonesia masih 0,24% dari jumlah penduduk. Ini sangatlah kurang dari standart yang ditetapkan secara Internasional yaitu 2%. Oleh karena itu untuk membantu program pemerintah yaitu Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) perlu adanya lembaga pembiayaan yang pro dengan pengusaha, yaitu Perbankan Syariah. Perbankan syariah dengan prinsip bagi hasil yang ditawarkan dapat menarik masyarakat untuk menjadi pengusaha dengan risiko yang lebih aman, karena adanya tawaran menarik yaitu apabila pengusaha mengalami kerugian, pihak bank ikut menanggung kerugiannya dengan proporsi yang telah disepakati diawal saat perjanjian, berbeda dengan perbankan konvensional yang harus mengembalikan modal sejumlah yang dipinjam dan ditambah biaya-biaya yang dibebankan (bunga). Berikut ini akan dijelaskan tentang perbedaan sistem bagi hasil perbankan syariah dan sistem bunga perbankan konvensional: Tabel 1. Perbedaan Syirkah (Bagi Hasil) Bank Syariah dengan Bunga Bank Konvensional No Bagi Hasil Bunga 1. Penentuan besarnya rasio bagi hasil dibuat pada waktu perjanjian awal dengan berpedoman pada kemungkinan untung rugi. Besarnya rasio bagi hasil berdasarkan pada jumlah keuntungan yang diperoleh. Bagi hasil tergantung pada keuntungan proyek yang dijalankan. Sekiranya itu tidak mendapatkan keuntungan, maka kerugian akan ditanggung bersama oleh kedua belah pihak. Jumlah pembagian laba meningkat sesuai dengan peningkatan jumlah pendapatan. Tidak ada yang meragukan keuntungan bagi hasil (halal). Tidak dapat memastikan sistem bagi hasil lebih besar/kecil dari bunga dan sebaliknya, tergantung besar indeks hasil investasi dari bank syariah yang bersangkutan. Penentuan tingkat suku bunga dibuat pada waktu perjanjian dengan pedoman pihak bank harus selalu untung. Besarnya prosentase berdasarkan jumlah uang (modal) yang dipinjamkan. Pembayaran bunga tetap seperti yang dijanjikan tanpa pertimbangan apakah proyek dijalankan pihak nasabah untung atau rugi. Jika proyek nasabah rugi, kerugian ditanggung sendiri oleh pihak nasabah. Jumlah pembayaran bunga tidak meningkat, sekalipun jumlah keuntungan berlipat atau keadaan ekonomi sedang membaik. Eksistensi bunga diragukan (diharamkan) oleh semua agama, termasuk Islam. Sistem bunga akan lebih ringkas tetapi tidak adil dan potensi yang memberatkan.

2.

3.

4. 5.

6.

Oleh sebab itu gagasan kami adalah agar lebih memberikan ruang kepada perbankan syariah untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar produk dan prinsip yang mereka gunakan lebih dipahami oleh masyarakat. Dengan itu sehingga banyak masyarakat dan institusi (UKM) menggunakan jasa perbankan syariah dalam membangun usaha (meningkatkan jumlah pengusaha) dan pada akhirnya dapat menciptakan kemandirian ekonomi Nasioonal.

5 Pihak yang dapat Mengimplementasikan Gagasan Gagasan ini dapat terwujud melalui partisipasi aktif pihak-pihak berikut: 1. Pemerintah Pemerintah sebagai lembaga eksekutif yang bertanggungjawab atas kemajuan perekonomian bangsa hendaknya memberikan peraturan yang lebih longgar kepada perbankan syariah, sehingga ada ruang yang lebar untuk lebih mengembangkan usahanya. Secara tidak langsung pemerintah juga melakukan Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN). 2. Perbankan Syariah di Indonesia Hal ini sangat penting bagi perbankan syariah untuk lebih aktif mensosialisasikan produknya kepada masyarakat agar dana yang mereka punya terserap maksimal, yang kemudian dapat menciptakan pengusaha-pengusaha baru dan secara langsung dapat meningkatkan asset bank terkait saat usaha yang dijalankan oleh mitra usahanya berjalan lancar (mendapat keuntungan bagi hasil). 3. Masyarakat Umum dan UKM (Usaha Kecil Menengah) Masyarakat umum dan UKM dapat berpartisipasi dalam upaya penyerapan dana perbankan syariah agar mereka dapat menjadi pengusaha-pengusaha yang membantu terserapnya tenaga kerja, dan mensejahterakan pekerjanya sehingga perekonomian nasional akan terbantu dengan naiknya pendapatan per kapita rata-rata di Indonesia. Langkah Strategis Implementasi Gagasan a) Langkah strategis 1 (diaplikasikan oleh Pemerintah): Sebaiknya pemerintah dengan bantuan media partner ikut memberikan sosialisasi (iklan) yang lebih mendorong optimalisasi peran perbankan syariah dalam memberikan pembiayaan kepada masyarakat, atau bisa juga dengan memberikan regulasi lunak agar perbankan syariah lebih berkembang di Indonesia. b) Langkah strategis 2 (diaplikasikan oleh Perbankan Syariah): Mengetahui potensi yang ada dalam perusahaannya, sebaiknya perbankan syariah lebih aktif lagi mensosialisasikan produknya kepada masyarakat. Membentuk sinergisitas antar perbankan syariah yang ada agar perannya di Indonesia ini lebih terlihat dalam upaya meningkatkan perekonomian bangsa. KESIMPULAN Inti Gagasan Dapat disimpulkan bahwa pengelolaan keuangan pada bank syariah memiliki keunggulan daripada bank konvensional yaitu besarnya rasio bagi hasil dibuat pada waktu perjanjian awal dengan berpedoman pada kemungkinan untung rugi. Sehingga dengan itu masyarakat lebih berani meminjam modal kepada perbankan syariah untuk menjalankan modalnya dan kemudian bermunculan pengusaha-pengusaha baru yang akan meningkatkan perekonomian bangsa. Teknik Implementasi Gagasan Teknik implementasi gagasan ini adalah: 1. Mensurvei seluruh potensi/produk perbankan syariah yang dimungkinkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat. 2. Memberikan rekomendasi kepada pemerintah untuk memberikan regulasi yang lunak agar membantu berkembangnya perbankan syariah. 3. Melakukan sosialisasi dan himbauan kepada masyarakat dan institusi terkait kemudahan peminjaman di perbankan syariah denga bantuan media massa dan juga secara langsung ke masyarakat.

Prediksi Keberhasilan Gagasan Gagasan ini akan sangat bermanfaat bagi kemandirian perekonomian bangsa Indonesia, karena adanya perbankan syariah yang dilengkapi dengan produk dan prinsip bagi hasilnya yang menarik akan menyebabkan masyarakat dan institusi lain tertarik untuk menjadi mitra dalam mengembangkan usaha mereka. Sehingga akan menciptakan pengusahapengusaha baru yang menopang dan mendorong perekonomian bangsa Indonesia. DAFTAR PUSTAKA

Antonio, M. Syafii. 1999. Bank Syariah Wacana Ulama dan Cendekiawan. Jakarta: Bank Indonesia & Tazkia Institute. An-Nabhani, Taqiyuddin. 1990. An-Nizhm al-Iqtishd f al-Islm. Cetakan IV. Siddiqi, M. Nejatullah. 1996. Kemitraan Usaha dan Bagi Hasil dalam Hukum Islam (Partnership and Profit Sharing in Islamic Law). Terjemahan oleh Fakhriyah Mumtihani. Yogyakarta: Dana Bhakti Prima Yasa.

Alie, Marzuki. 2011. Kewirausahaan Dalam Rangka Kebangkitan Nasional. (online http://anggota.dpr.go.id/ketua/2011/06/06/kewirausahaan-dalam-rangkakebangkitan-nasional/ diakses tanggal 16 Maret 2013). ____________. 2013. Perbankan Syariah. (online

http://id.wikipedia.org/wiki/Perbankan_syariah diakses tanggal 16 Maret 2013).

7 DAFTAR RIWAYAT HIDUP Ketua Kelompok Nama : Bimantara Adi W. NRP : 6511040013 Jurusan / Fakultas : Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja Tempat, tanggal lahir : Sidoarjo, 28 April 1993 Institut : Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Karya ilmiah yang pernah dibuat:
No. Judul Kategori Tahun

VCO sebagai Obat Herbal Berkhasiat Khas Indonesia

LKTI

2010

Prestasi yang diraih:


No. Judul Kategori Tahun Penyelenggara Tingkat

Juara 1 Olimpiade Matematika Director Cup Third Place of Debate Competition

Olimpiade English Debate

2012

2012

Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya

Kampus

Kampus

Anggota Nama NRP Jurusan / Fakultas Tempat, tanggal lahir Institut Prestasi yang diraih:
No. Judul

: Chanda Mukti S.M. : 6510040029 : Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja : Gresik, 8 Agustus 1992 : Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya

Kategori

Tahun

Penyelenggara

Tingkat

1 2 3

Harapan 1 Cak Yuk Gresik Juara 1 Paduan Suara Jambore UKS Juara 1 Basket Director Cup PPNS Kahima Teknik K3

Duta Pariwisata Seni Olahraga

2007 2008 2012

Organisasi

2012

Dinas Pemuda dan Pariwisata Dinas Pendidikan Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya

Kabupaten Propinsi Kampus

Jurusan

Anggota Nama NRP Jurusan / Fakultas Tempat, tanggal lahir Institut

: Yanuar Fendikanata : 6612040053 : Teknik Desain Manufaktur : Ponorogo, 8 Januari1994 : Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya

8 Karya ilmiah yang pernah dibuat :


No. Judul Kategori Tahun

TPQ Kilat Berbasis IT untuk Anak1 Anak di Kawasan Lokalisasi Dolly Surabaya 2 3 Penjajahan Era Modern Mencintai Indonesia Dengan Membangun Pemudanya Essay 2011 Essay 2011 PKMM 2012

Prestasi yang diraih :


No. Judul Kategori Tahun Penyelenggara Tingkat

Harapan I Olimpiade Ekonomi Nasional Semifinalis Olimpiade Ekonomi Pembangunan Semifinalis Olimpiade Farmasi

Ekonomi

2009

Ekonomi

2011

Farmasi

2011

Diknas Ponorogo HIMA EKONOMI PEMBANGUN AN UNAIR HIMA FARMASI UNAIR

Kabupaten

Nasional

Nasional

Anda mungkin juga menyukai