Anda di halaman 1dari 20

ANALISIS PENGARUH LOAN TO DEPOSITE RATIO ( LDR ) DAN CURRENT RATIO ( CR ) TERHADAP RETURN ON INVESTMENT ( RIO ) PT.

BANK MUAMALAT INDONESIA, Tbk

1.

Latar Belakang Suatu fenomena di dalam sejarah perkembangan peradaban manusia,

masyarakat sebagai makluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain, telah melakukan suatu kegiatan perekonomian yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Walaupun pada awalnya manusia yang sudah hidup bermasyarakat saat itu hanya menggantungkan hidupnya pada umbi-umbi dan buah-buah hutan. Namun sejarah perkembangannya merupakan sejarah percobaan manusia untuk mencari kepuasan dalam memenuhi keinginan-keinginan mereka yang selalu berkembang dan mendorong mereka untuk maju secara bertahap. Tahapan yang tadinya bercocok tanam diikuti dengan tahap memburu, selanjutnya manusia mengganti cara hidup mereka yang tidak menentu dengan hidup diatas pohon-pohon kayu dan mulai hidup bercocok tanam dan menetap disana. Hingga akhirnya sampai pada tahap kehidupan pertukangan. Kehidupan ini merupakan awal timbulnya harta kekyaan pribadi, maka untuk menjaga keselamatan hidup mereka dimasa mendatang, kehidupan

perekonomian membawa mereka pada system pinjam-meminjam. Oleh sebab itulah diperlukan suatu badan yang berfungsi untuk melayani keperluan tersebut, hingga akhirnya dengan kondisi perekonomian yang sedemikian menunjukkan kemajuan, mengantarkan mereka pada istilah perbankan.1 1

Sejalan dengan hal diatas, keberadaan sektor perbankan amat penting dalam perekonomian dengan tujuan untuk membangun ekonomi kokoh dan mandiri. Sebagaimana kita ketahui, sektor dalam menghimpun dana lalu mengalokasikan dana tersebut kedalam dunia usaha. Berkembangnya dunia usaha berarti menciptakan lapangan kerja mengurangi pengangguran, meningkatkan pendapatan masyarakat, memperbaiki tinggkat kesejahteraan, dan akhirnya berdampak pada peningkatan pendapatan perkapita bangsa. Masyarakat Islam dewasa ini terbagi kedalam dua golongan, yaitu :2 Masyarakat Isalam modern dan masyarakat Islam ortodoks. Masyarakat Isalam modern menghendaki adanya perubahan secara keseluruhan dalam sistem kehidupan masyarakat yang disesuaikan dengan pandangan modern termasuk perkara yang menitik beratkan pada pendapat yang menghalalkan bunga bank dalam bentuk apapun. Sedangkan golongan masyarakat Islam ortodoks mengagap syariah tidak berubah karena segala sistem kehidupan berasal dari tuhan termasuk sistem perbankan. Golongan masyarakat ini memegang prinsip bahwa pengambilan bunga bank tidak diperbolehkan bahkan dikecam oleh semua agama terutama agama Islam. Konsep bunga didalam dunia perbankan dikategorikan riba 3, yaitu pengambilan tambahan dari harta pokok atau modal secara batil.

Disamping itu juga riba banyak membawa dampak buruk didalam kehidupan masyarakat, diantaranya yaitu4 :

1. Dampak Ekonomi Diantara dampak ekonomi riba adalah dampak inflator yang diakibatkan oleh bunga sebagai biaya uang. Hal tersebut disebabkan karena salah satu elemen dari penentuan harga adalah suku bunga. Semakin tinggi suku bunga, semakin tinggi juga harga yang akan ditetapkan pada suatu barang. Dampak lainnya adalah hutang, dengan rendahnya tingkat penerimaan peminjam dan tingginya biaya bunga, akan menjadikan peminjam tidak akan pernah keluar dari ketergantungan.

2. Dampak Sosial Kemasyarakatan Riba merupakan pendapatan yang didapat dengan tidak adil. Para pengambil riba menggunakan uangnya untuk memerintahkan orang lain agar berusaha mengembalikan jumlah uang yang dipinjamkannya.

Oleh karena itulah, praktik-praktik riba dilarang keras oleh agama. Golongan masyarakat ini menghendaki adanya suatu sistem perbankan yang didalam operasionalnya murni menjalankan prinsip-prinsip syariat islam sebagaimana yang sudah digariskan didalam ajaran agama sesuai dengan tuntunan Al-Qur`an dan AlHadist. Agama mengatur segala aspek dari aspek terkecil sampai aspek terbesar sekalipun. Sehingga bagi golongan ini agama merupakan suatu system of life dan bukan hanya simbol atau ritualitas belaka. Menjawab tuntutan masyarakat muslim tersebut, dalam beberapa dekade terakhir ini muncullah suatu lembaga perbankan

yang menjalankan operasinya berdasarkan prinsip-prinsip islam. Hingga sistem perbankan ini dikenal dengan nama bank syariah. Munculnya bank syariah merupakan hala baru yang menjadi fenomena menarik untuk dikaji lebih jauh dalam sejarah perbankan Indonesia. Krisis moneter yang melanda perekonomian Indonesia yang diikuti pula dengan jatuhnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing telah membawa dampak buruk bagi dunia perbankan Indonesia terutama bank-bank konvensional yang dibekukan operasinya bahkan diambil alih kedudukkannya oleh pemerintah untuk disehatkan melalui Badan Penyehatan Perbankan Nasional ( BPPN ). Ditengah kondisi ekonomi yang mengalami goncangan krisis, bank syariah merupakan satu-satunya lembaga perbankan yang mapu bertahan. Menghadapi kegoncangan dibank-bank konvensional tersebut, maka untuk meredam jatuhnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing, maka pemerinatah melalui Bank Indonesia menaikkan tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) denga harapan para pemilik modal akan tetap memegang rupiah dan menyimpan dananya dalam Sertifikat Bank Indonesia (SBI) tinggginya tingkat bunga pinjaman telah mengakibatkan kredit macet, sehingga bank-bank konvensional terancam bangkrut5. Bank Muamalat Indonesia yang merupakan bank pertama murni syariah adalah salah satu bank yang beroperasi denga prinsip syariah. Bank Muamalat Indonesia yang mempunyai visi, yaitu menjadi bank syariah utama di Indonesia, dominan spiritual, dikagumi pasar nasional. Sedangkan misinya, yaitu menjadi role model perkembangan syariah dunia dengan penekanan pada semangat kewirausahaan,

keunggulan perbankan. Sebagai pelopor dalam penerapan konsep perbankan syariah di Indonesia, nama Bank Muamalat cukup dikenal dikalangan masyarakat terutama dikalangan emotional market6. Apabila dilihat dari sisi kinerja Bank Muamalat Indonesia menunjukkan suatu perkembangan yang mengembirakan seperti yang terlihat pada tabeldibawah ini : Tabel 1 Perkembangan Total Aktiva, Pembiayaan dan Dana Pihak Ketiga PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Milyar rupiah Keterangan Total aktiva Total pembiayaan Total dana pihak ketiga 2008 693.30 432.10 528.10 2009 1,127.00 914.85 825.30 2010 1,564,42 1,215.25 1,198.04 2011 2,123.51 1,747.87 1,696.71 2012 3,308.68 2,363.68 2,528.96

Sumber : Laopran Tahuan PT. Bank Muamalat Indonesia,Tbk

Adapun Loan To Deposite Ratio (LDR) yang merupakan perbandingan antara nilai pembiayaan yang dikucurkan dengan jumlah dana pihak ketiga dan modal perusahaan menggambarkan salah satu rasio keuangan yang dapat menggambarkan tingakt produktivitas pengguna pihak ketiga dan modal perusahaan dan tingkat

likuiditas perusahaan. Tingkat Loan To Deposite Ratio (LDR) memiliki dua konsekuensi yang bertolak belakang terhadap rentabilitas dan likuiditas perusahaan.

Semakin tinggi tingkat Loan To Deposite Ratio (LDR), maka akan semakin tinggi juga tingkat produktivitas dana pihak ketiga dan modal yang akan berdampak positif bagi perusahaan dalam rangka pencapaian rentabilitas perusahaan yang optimal. Namun disisi lain peningkatan LDR akan menurunkan tingkat likuiditas perusahaan sehingga mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Semakin tinggi LDR, berarti semakin besar juga ketergantungan perusahaan terhadap pembiayaan yang dikucurkan sebagai sumber dana untuk menutupi atau mengantisipasi penarikan dana masyarakat di bank tersebut. Hal ini tentu saja akan sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup perusahaan karena pembiayaan atau kredit yang dikucurkan tidak cukup likuid untuk mengantisipasi penarikan dana dan juga rentan akan kemacetan7. Demikian pula halnya dengan likuiditas suatu perusahaan, masalah likuiditas ini merupakan suatu permasalahan yang amat penting dan menjadi perhatian bagi pemimpin perusahaan itu sendiri. Adapun alat-alat likuid (alat-alat pembayaran) yang dimilki oleh suatu perusahaan pada suatu saat tertentu merupakan kekuatan membayar, dari perusahaan yang bersangkutan. Suatu perusahaan yang mempunyai kekuatan membayar, belum tentu dapat memenuhi segala kewajiban finansiilnya yang harus segera dipenuhi, atau dengan kata lain, perusahaan belum tentu mempunyai kemampuan membayar. kemampuan membayar pada suatu perusahaan apabila kekuatan membayarnya sedemikian besarnya sehingga dapat memenuhi segala kewajiban finansiilnya yang harus segera dapat dipenuhi. Dengan demikian

kemampuan membayar itu baru diketahui setelah kita membandingkan kekuatan membayarnya disatu pihak dengan kewajiban-kewajiban finansiilnya dilain pihak. Suatu perusahaan yang mempunyai kekuatan membayar sedemikian besarnya sehingga mampu memenuhi segala kewajiban-kewajiban finansiilnya yang harus segera dapat dipenuhi dikatakan perusahaan tersebut adalah likuid. Apabila kemampuan membayar tersebut dihubungkan dengan kewajiban kepada pihak luar (kreditur) dinamakan Likuiditas Badan Usaha. Dengan demikian Likuiditas Badan Usaha berarti kemampuan perusahaan untuk dapat memenuhi segala kewajiban finansiilnya pada saat ditagih. Apabila kemampuan perusahaan tersebut dihubungkan dengan kewajiaban finansiil untuk menyelenggarakan proses produksi dinamakan Likuiditas Perusahaan. Likuiditas suatu perusahaan diukur dengan menggunakan Current Ratio, maka Current Ratio dapat dilihat dari neraca pada suatu saat antara lain dengan melihat sisi aktivitas lancar dan sisi hutang lancar. Penjelasan diatas menunjukkan bahwa Loan To Deposite Ratio (LDR) dipengaruhi oleh tiga komponen, yaitu pembiayaaan, dana pihak ketiga dan modal perusahaan, sedangkan untuk likuiditas diwakili oleh Current Ratio (CR), yang dalam pembahasan merupakan rasio pengukur tingkat likuiditas suatu perusahaan. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk mengambil judul skripsi: ANALISIS PENGARUH LOAN TO DEPOSITE RATIO (LDR) DAN CURRENT RATIO (CR) TERHADAP RETURN ON INVESTMENT (RIO) PT. BANK MUAMALAT INDONESIA, Tbk

Proses analisis dalam pembahasan nanti, kinerja keungan perusahaan akan diwakili oleh Return On Investment (RIO), mengingat baik buruknya suatu kinerja perusahaan seringkali dilihat dari tingkat pengembalian investasi yang telah dilakukan oleh perusahaan atau sering disebut Return On Investment (RIO).

2.

Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah sebagai

berikut : 1. Bagaimana pengaruh tingkat Loan To Deposite Ratio (LDR) terhadap Return On Investment (RIO) PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. 2. Bagaimana pengaruh tingkat Current Ratio (CR) terhadap Return On Investment (RIO) PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. 3. Bagaimana pengaruh tingkat Loan To Deposite Ratio (LDR) dan tingkat Current Ratio (CR) secara simultan terhadap Return On Investment (RIO) PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk.

3.

Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui kinerja keungan PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk priode 2008-2012 dengan menggunakan rasio rentabilitas, yaitu Return On Investment (RIO), rasio likuiditas, yaitu Return On Investment (RIO) dan Current Ratio (CR) priode 2008-2012.

2. Mengetahui tingkat Loan To Deposite Ratio (LDR) terhadap Return On Investment (RIO) PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk priode 2008-2012. 3. Mengetahui pengaruh tingkat Current Ratio (CR) terhadap Return On Investment (RIO) PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk priode 2008-2012. 4. Mengetahui pengaruh tingkat Loan To Deposite Ratio (LDR) dan Current Ratio (CR) terhadap Return On Investment (RIO) PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk priode 2008-2012.

4.

Mamfaat Penelitian Adapun mamfaat penelitian sebagai berikut : 1. Memberikan masukkan bagi PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk khusunya dalam pengambilan kebijakan pembiayaan dan kelancaran Likuiditas bagi kelangsungan hidup PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. 2. Memberikan masukkan dan memperkaya wawasan penelitian mengenai perbankan syariah sehingga dapat digunakan untuk bahan penelitian selanjutnya.

5.

Ruang Lingkup Penelitian Agar pembahasan skripsi ini lebih terarah dan tidak menyimpang dari

permasalahan yang ada, maka penulis membatasi pembahasan hanya pada kinerja keungan dilihat dari rasio rentabilitas, yaitu Return On Investment (RIO) dan rasio likuiditas yaitu Loan To Deposite Ratio (LDR) dan Current Ratio (CR), selanjutnya

10

pengaruh tingkat Loan To Deposite Ratio (LDR) terhadap Return On Investment (RIO) . Bank Muamalat Indonesia, Tbk; pengaruh tingkat Current Ratio (CR) terhadap Return On Investment (RIO) PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk; serta pengaruh Loan To Deposite Ratio (LDR) dan Current Ratio (CR) secara simultan terhadap Return On Investment (RIO) PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk.

6.

Kerangka Pemekiran Berdasarkan tujuan penelitian, maka penulis menggambarkan kerangka

pemikiran guna memperjelas teknik pembahasan. kerangka pemikiran yang kan penulis gambarkan berikut ini bertolak pada Return On Investment (RIO) sebagai ukuran kinerja perusahaan. Return On Investment (RIO) diangkat sebagai parameter kinerja perusahaan adalah karena Return On Investment (RIO) merupakan rasio rentabilitas perusahaan yang menggambarkan bagaimana tingkat pengembalian investasi atau tingkat keuntungan yang diperoleh perusahaan.

11

Berikut ini penulis gambarkan bagan kerangka pemikiran :

Loan To Deposite Ratio (LDR) Kredit yang Diberikan Dana pihak ketiga + modal sendiri

Return On Investment (RIO) Net Income Total Assets

Current Ratio (CR) Currents Current Liabilities

12

7.

Metodelogi Penelitian A. Jenis-jenis Data a) Data Primer Data primer, yaitu data yang langsung dan segera diperoleh dari objek penelitian. Adapun data sekunder yang berhasil penulis kumpulkan antara lain : sejarah singkat perusahaan, jasa layanan perbankan dan halhal yang berhubungan langsung dari objek penelitian.

b) Data Sekunder Data sekunder, yaitu data yang telebih dahulu dikumpulkan dan dilaporkan oleh pihak lain atau data yang telah dipublikasikan. Adapun data sekunder yang diperoleh peneliti dari Bank Muamalat Indonesia, Tbk antara lain sebagai berikut : 1) Laporan Neraca Bank Muamalat Indonesia, Tbk tahun 20082012 2) Laporan Laba-Rugi Bank Muamalat Indonesia, Tbk tahun 20082012

B. Teknik Pembahasan a) Analisis Kinerja Keuangan b) Analisis Kuantatif

13

Untuk mengetahui kinerja keungan PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk dengan digunakan analisis sebagai berikut : 1) Analisis rasio rentabilitas Return On Investment (RIO). 2) Analisis rasio likuiditas bank, yaitu Loan To Deposite Ratio (LDR) dan Current Ratio (CR). 3) Analisis korelasi dan regresi linier sederhana serta regresi linier berganda. Supaya penganalisisan variable-variabel diatas menunjukkan hasil yang baik dan akurat, maka penulis menggunakan teknik analisis regresi dan korelasi dengan menggunakan program SPSS (Statistic Product and Service Solusion). Adapun persamaan regresi adalah sebagai berikut10, dimana regesi digunakan oleh penulis ada dua macam antara lain : 1. Regresi linier sederhana dengan menggunakan dua variable yaitu : 1.1 Y = a + b X, dimana : Y = Variabel dependent, yaitu Return On Investment (RIO). X = Variabel Independent, yaitu Loan TO Deposite Ratio (LDR). a = Konstanta b = Koefisien Regresi 1.2 Y = a + b X, dimana : Y = Variabel dependent, yaitu Return On Investment (RIO). X = Variabel Independent, yaitu Current Ratio (CR). a = Konstanta

14

b = Koefisien Regresi. 2. Regresi linier berganda dengan tiga variable yaitu : Y = a + b X1 + b X2, dimana : Y = Variabel dependent, yaitu Return On Investment (RIO). X1 = Variabel Independent, yaitu Loan TO Deposite Ratio (LDR). X2 = Variabel Independent, yaitu Current Ratio (CR). a = Konstanta. b = Koefisien Regresi.

Sedangkan persamaan korelasi adalah sebagai berikut11 :

r Pada hakikatnya nilai r dapat bervariasi dari + 1 melaui 0 hingga 1, dengan batasan sebagai berikut : 1. Bila r = 0 atau mendekati 0, maka hubungan antara kedua variable sangat lemah atau tidak ada hubungan sama sekali. 2. Bila r = + 1 atau mendekati + 1, maka hubungan antara kedua variable sangat kuat dan searah. 3. Bila r = - 1 atau mendekati 1, maka hubungan antara kedua variable sangat kuat tetapi berlawanan arah.

15

8.

Sistematika Penulisan

BAB I

PENDAHULUAN Pada bab ini dikemukakan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, mamfaat penelitian, kerangka pemikiran, metodelogi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II

LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dipaparkan tinjauan teoritis yang mendasari penelitian anatara lain mencakup teori perbankan secara umum, teori perbankan syariah, teori rasio keuangan untuk mengukur kenerja keuangan perusahaan, antara lain teori rentabilitas, yaitu Return On Investment (RIO), kemudian teori likuiditas bank yaitu Loan To Deposite Ratio (LDR) dan Current Ratio (CR), serta hal-hal lain yang diperlukan dalam pembahasan.

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Pada bab ini akan dipaparkan mengenai sejarah singkat berdirinya PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk, produk penghimpun dana, produk pembiayaan, serta perkembangan penghimpunan dana pembiayaan, perkembangan pendapatan total operasional, perkembangan total aktiva dan perkembangan biaya-biaya kisaran tahun 2008-2012.

16

BAB IV

PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan menghitung kinerja keunagan dengan menggunakan rasio rentabilitas, yaitu RIO dan rasio likuiditas, yaitu LDR dan CR dan selanjutnya penulis akan menganalisis : 1. 2. Korelasi antara LDR dan CR dengan RIO. Regresi Linier Sederhana 2.1 Regresi linier sederhana dimana RIO merupakan Varibel dependent dan LDR merupakan variable independent. 2.2 Regresi linier sederhana dimana RIO merupakan variable dependent dan CR merupakan variable independent. 3. Regresi Linier Berganda Regresi linier berganda ini mencakup antara lain RIO yang merupakan variable dependent sedangkan LDR dan CR

merupakan variabel independent.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini penulis mengambil kesimpulan yang dapat penulis dapatkan dari hasil analisis serta saran-saran yang diperlukan untuk kemajuan manajemen Bank Muamalat Indonesia, Tbk.

17

BAB II 5. TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori I. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan a. Pengertian manajemen keuangan Defenisi Pembelanjaan Perusahaan atau Manajemen Keuangan dalam arti sempit menurut Bambang Riyanto adalah12 : pembelajaran perusahaan atau manajemen keuangan adalah aktivitas yang hanya bersangkutan dengan usaha mendapatkan dana saja yang sering juga dinamakan pembelajaran pasif.

Sedangkan defenisi pembelanjaan Perusahaan atau Manajemen Keuangan dalam arti luas menurut Bambang Riyanto adalah13 : pembelajaran perusahaan atau manajemen keuangan adalah

keseluruhan aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha mendaptkan dana yang diperlukan dengan biaya yang minimal dan syarat-syarat yang paling menguntungkan serta usaha untuk menggunakan dana-dana tersebut seefesien mungkin.

Defenisi Manajemen Keuangan menurut Van Horne dan Wachowich adalah14 : manajemen keuangan adalah segala aktivitas yang berhubungan langsung dengan perolehan, pendapatan dan pengelolaan aktiva dengan beberapa tujuan menyeluruh.

18

b. Fungsi Manajemen Keuangan Adapun fungsi Pembelajaran Perusahaan atau Manajemen Keuangan adalah dapat meliputi hal-hal sebagai berikut : Fungsi menggunakan atau mengalokasikan dana (use/allocation of funds). Dalam pelaksanaannya manajemen keuangan harus mengambil keputusan pemilihan alternatif investasi atau keputusan investasi. Fungsi memperoleh dana (obtaining of funds) Dalam pelaksanaannya manajemen keuangan harus mengambil keputusan pemilihan alternatif pendanaan atau keputusan alternatif pendanaan (financing decision).

c. Fungsi Keputusan Manajemen Keuangan Adapun Fungsi Pembuatan Keputusan Manajemen Keuangan adalah sebagai berikut16 : Keputusan investasi Keputusan investasi merupakan terpenting yang dibuat didalam perusahaan. Langkah awalnya adalah menentukan jumlah

keseluruhan aktiva yang dibutuhkan oleh perusahaan.

19

Keputusan pendanaan Keputasan utama yang kedua adalah keputusan pendanaan. Disini manajer keuangan berhubungan dengan pembuatan sisi kanan neraca. Keputusan Manajemen Aktiva Kepentingan ketiga dalam perusahaan adalah keputusan manajemen aktiva. Jika aktiva telah diperoleh dan pendanaan yang tepat telah tersedia, aktiva-aktiva yang ada tetap memerlukan pengalokasian yang efesien.

II. Pengertian Bank Istilah bank bersal dari kata Italia, yaitu Banco yang berarti kepingan buku sejenis meja17. Sedangkan pengertian bank menurut Undang-Undang perbankan New York18 adalah segala tempat transaksi valuta setempat, juga merupakan tempat usaha yang berbentuk trust, pemberia diskonto, dan meperjual belikan surat kuasa, draft, rekening dan sistem peminjaman; meneriam deposito dan semua bentuk surat berharga; memberi pinjaman uang dengan memberikan pinjaman yang berbentuk

20

Anda mungkin juga menyukai