Anda di halaman 1dari 5

PENGUKURAN OUTPUT DAN PENDAPATAN NASIONAL

Pokok-pokok bahasan : Produk domestik bruto (GDP), Perhitungan GDP, Dari GDP ke pendapatan personal & Keterbatasan konsep GDP Laporan pendapatan nasional dan neraca produk berfungsi lebih dari sekadar menyampaikan data tentang kinerja ekonomi. Kedua hal itu juga menjadi kerangka konseptual yang digunakan oleh para ahli ekonomi makro untuk berpikir tentang bagaimana bagian-bagian perekonomian bisa mengalami keseimbangan. Bila seorang ahli ekonomi berpikir tentang ekonomi makro, kategori dan perbendaharaan kata yang digunakan, berasal dari laporan pendapatan nasional dan neraca produk. GDP : Nilai pasar seluruh barang dan jasa yang diproduksi pada periode tertentu dengan factor produksi yang berlokasi di suatu Negara. GNP : Nilai pasar seluruh barang dan jasa yang diproduksi pada periode tertentu dengan factor produksi milik penduduk suatu Negara. Konsep barang akhir (Final Goods), Barang antara ( Intermediate goods) dan Nilai tambah (Value Added) Barang dan jasa yang diproduksi merujuk ke barang jadi dan jasa akhir . Banyak barang merupakan barang intermediate (barang-barang diproduksi oleh perusahaan untuk diolah lebih lanjut oleh perusahaan lain). Nilai barang-barang intermediate tidak dihitung dalam GDP. Mengapa barang intermediate tidak dihitung dalam GDP? Andaikan bahwa dalam memproduksi sebuah mobil, perusahaan mobil membayar $100 kepada perusahaan ban untuk membeli ban. Perusahaan mobil menggunakan ban-ban itu (diantara komponen lain) untuk merakit sebuah mobil, yang dijual seharga $12.000. Nilai mobil itu (termasuk bannya) adalah $12.000, bukan $12.000 + $100. Harga akhir mobil sudah mencerminkan semua komponennya. Penghitungan ganda dapat juga dihindari dengan menghitung hanya nilai y ditambahkan pada sebuah produk oleh masing-masing perusahaan dalam proses produksinya. Nilai tambah selama beberapa tahap produksi itu adalah selisih antara nilai barang saat barang keluar dari tahap produksi dan biaya barang saat masa tahap tersebut. Nilai tambah diilustrasikan dalam Tabel 1. Empat tahap produksi satu galon bensin adalah (1) pemboran minyak, (2) penyulingan, (3) pengiriman, (4) penjualan eceran. Dalam tahap pertama, nilai tambah adalah nilai penjual. Dalam tahap kedua, penyuling membeli minyak dari pembor, menyulingnya menjadi bensin, dan menjualnya kepada pengirim. Penyuling membayar kepada pembor sebesar $0,50 per galon dan menagih kepada pengirim sebesar $0,65. Dengan demikian nilai tambah yang ditambahkan oleh penyuling adalah $0,15 per galon. Selanjutnya pengirim menjual bensin kepada pengecer seharga $0,80. Nilai yang ditambah pada tahap produksi ketiga adalah $0,15. Akhirnya, pengecer menjual bensin kepada konsumen seharga $1,00. Nilai yang ditambahkan pada tahap keempat adalah $0,20 dan nilai
1

Chapter 4

total yang ditambahkan pada proses produksi adalah $1,00, sama dengan nilai penjualan pada tingkat eceran. Dengan menambahkan nilai total penjualan masingmasing tahap produksi ($0,50 + $0,65 + $0,80 + $1,00 = $2,95) akan menambah nilai besar sekali pada galon bensin tersebut. Tabel 1
No 1 2 3 4 TAHAP PRODUKSI Pengeboran Minyak Penyulingan Pengiriman Penjualan Eceran Nilai Tambah Total NILAI PENJUALAN 0.50 0.65 0.80 1.00 NILAI TAMBAH 0.50 0.15 0.15 0.20 1.00

Dalam menghitung GDP, kita dapat menjumlahkan nilai tambah pada. Masing-masing tahap produksi atau mengambil nilai penjualan akhir. Kita tidak dapat menggunakan nilai penjualan total dalam suatu perekonomian untuk mengukur berapa banyak output yang sudah diproduksi. GDP VS GNP contoh : Yang tidak dimasukkan dalam penghitungan GDP 1. BARANG YANG SUDAH TERPAKAI DAN TRANSAKSI SURAT BERHARGA GDP hanya menyangkut produksi terbaru. Output yang sudah terpakai tidak digunakan untuk menghitung GDP sekarang karena sudah dihitung ke awal saat diproduksi. Itu akan menimbulkan perhitungan ganda bila penjualan barang yang sudah terpakai digunakan untuk menghitung GDP sekarang. Jika seseorang menjual mobil bekas kepada Anda, transaksi itu tidak dihitung dalam GDP, karena tidak ada produksi baru. Sama halnya, rumah dihitung dalam GDP hanya pada saat dibangun, bukan setiap kali rumah itu dijualnya. Singkatnya: GDP mengabaikan semua transaksi di mana uang atau barang berpindah tangan namun pada transaksi itu tidak ada barang dan jasa baru yang diproduksi. Penjualan saham dan obligasi tidak diperhitungkan dalam GDP. Penjualanpenjualan itu merupakan pertukaran aktiva kertas dan tidak berhubungan dengan produksi terbaru. Tapi bagaimana kalau saya menjual saham atau obligasi dengan harga yang lebih tinggi daripada harga pembelian? Laba dari pasar saham atau obligasi tidak ada kaitannya dengan produksi sekarang, sehingga keduanya tidak diperhitungkan dalam GDP. Akan tetapi, jika saya membayar biaya kepada seorang pialang untuk menjual selembar saham kepada orang lain, biaya itu diperhitungkan dalam GDP dimana pialang itu melakukan suatu jasa bagi saya. Jasa itu merupakan bagian dari produksi sekarang. Berhati-hatilah untuk membedakan antara pertukaran saham dan obligasi untuk mendapatkan uang (atau saham dan obligasi lain), yang bukan merupakan produksi sekarang, dan fee untuk melakukan pertukaran tersebut, yang termasuk produksi sekarang. 2. OUTPUT YANG DIPRODUKSI DI LUAR NEGERI OLEH FAKTOR PRODUKSI YANG DIMILIKI DALAM NEGERI

GDP adalah nilai output yang diproduksi oleh faktor-faktor produksi yang berlokasi dalam negeri . Tiga faktor produksi dasar adalah tanah, tenaga kerja, dan modal. Tenaga kerja warga negara diperhitungkan sebagai faktor produksi milik domestik. Output yang diproduksi oleh warga negara di luar negeri tidak diperhitungkan dalam GDP karena output itu tidak diproduksi di dalam negeri. Dengan cara yang sama, laba yang diperoleh di luar negeri oleh perusahaan tidak dihitung dalam GDP . Akan tetapi, output yang diproduksi oleh orang asing yang bekerja di dalam negeri dihitung dalam GDP karena output itu diproduksi di dalam negeri oleh perusahaan milik asing dihitung dalam GDP . Kadang-kadang bermanfaat untuk memiliki ukuran output yang diproduksi oleh faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh warga negara sebuah negara lepas di mana output itu diproduksi. Ukuran itu disebut produk nasional bruto atau GNP (gross national product). Bagi kebanyakan negara, perbedaan antara GDP dan GNP itu kecil. Perbedaan antara GDP dan GNP bisa rumit. Perhatikan pabrik Honda. Pabrik itu dimiliki Honda Corporation, sebuah perusahaan Jepang, tetapi kebanyakan karyawan yang dipekerjakan pada pabrik itu adalah tenaga kerja asing. Walaupun semua output pabrik termasuk dalam GDP dalam negeri, hanya sebagiannya yang masuk dalam GNP. Upah yang dibayar kepada pekerja merupakan bagian dari GNP, sementara laba dari output, tidak. Laba pabrik diperhitungkan dalam GNP Jepang karena itu merupakan output yang diproduksi oleh faktor produksi yang dimiliki oleh jepang (dalam hal itu modal Jepang). Akan tetapi, laba tidak diperhitungkan dalam GDP Jepang karena laba itu tidak diperoleh di jepang. Sangat pentingnya GDP sebagai konsep kerja tidak dapat dilebih-lebihkan. Sama seperti sebuah perusahaan individual yang perlu mengevaluasi keberhasilan atau kegagalan operasinya setiap tahun, begitu juga perekonomian secara keseluruhan perlu menilai diri sendiri. GDP, sebagai ukuran produksi total sebuah perekonomian, memberi kita kartu laporan perekonomian negara. Pengukuran GDP 1. Pendekatan pengeluaran (Expenditure approach) Metode pengukuran GDP dengan menghitung jumlah pengeluaran seluruh barang dan jasa selama periode tertentu. Komponen-komponennya, antara lain : C + I + G + (X-M) C (Consumption) / Konsumsi Konsumsi rumah tangga pada barang-barang konsumen, barang-barang tersebut dibedakan lagi menjadi 3 macam, antara lain : Durable goods (barang tahan lama), contoh : mobil Non Durable goods (barang tidak tahan lama), contoh : makanan Services (Jasa), contoh : pendidikan Konsumsi merupakan bagian terbesar dari GDP I (Investment) / Investasi Pengeluaran oleh rumah tangga maupun perusahaan dalam bentuk modal baru (Capital)

Berbeda dengan arti investasi sehari-hari, sehingga saham dan obligasi tidak masuk dalam komponen investasi (karena tidak mempengaruhi output secara langsung) Investasi dibedakan kedalam 3 kategori, antara lain : Investasi Non Residential, pengeluran oleh perusahaan. contoh : mesin, gedung, peralatan dll Investasi Residential, pengeluaran oleh rumah tangga. Contoh : apartemen, rumah dll Perubahan persediaan bisnis G (Government expenditure) / Pengeluaran pemerintah Pengeluaran pemerintah, seperti untuk pembangunan sekolah, militer dll X-M (Export-Import) / Net Ekspor 2. Pendekatan pendapatan (Income approach) GDP = National income + Depreciation + (Indirect taxes-subsidies) + Net Factor Payments to the rest of the world + others National Income Pendapatan yang dihasilkan dari factor produksi yang dimiliki penduduk Negara tersebut. 5 Kategori : Kompensasi pekerja : Upah, gaji Proprietors income : income of unicorporated business Pendapatan perusahaan Bunga bersih : bunga yang dibayar oleh entitas bisnis Pendapatan sewa : Sewa rumah dan apartemen Depreciation / Penyusutan Indirect taxes subsidies Net Factor Payments to the rest of the world Pendapatan orang Indonesia yang dihabiskan di luar negri pendapatan orang luar negri yang dihabiskan di dalam negri Others Keterbatasan konsep GDP 1. GDP dan kesejahteraan social (Social welfare) 2. Underground economy 3. Non market and domestic economy 4. GDP dan Distribusi pendapatan Perkembangan GDP dan GNP dapat menjelaskan, tentang : 1. Prestasi kegiatan ekonomi

2. 3. 4. 5.

tingkat pertumbuhan ekonomi yang dicapai informasi mengenai struktur kegiatan ekonomi taraf kemakmuran data untuk ramalan/perencanaan GDP >> Disposable Income = GDP (+) Receipt of factor income from the rest of the world (-) Payment of factor income from the rest of the world = GNP (-) Depresiasi = NNP (-) Indirect Taxes Subsidies + Others = National Income (-) Corporate profits (-) Social insurance payment (+) Personal interest diterima dari pemerintah dan konsumen (+) Transfer payment to perseons = Personal Income (-) Personal taxes = Disposable Personal Income Tabel 4.1 Contoh Pengukuran GDP

1982
(a) Physical output Apples Orange Prices Apples Orange Nominal expenditure (a x b) Apples Orange Price indexes (1982=1) Apples Orange Real expenditure (c/d) Apples Orange Nominal GDP (Total) Real GDP (Total) GDP Deflator 30 50 1.5 1 45 50 1 1 45 50 95 95 1.0

1991
36 80 2 1.4 72 112 1.33 (2/1.5) 1.40 (1.4/1) 54 80 184 134 1.37

(b) (d) (e) (f) (g) (h)

Anda mungkin juga menyukai