TABLET ORAL
Meliputi tablet hisap, tablet sublingual, tablet bukal. Tablet hisap digunakan untuk mencegah dan mengobati infeksi rongga mulut dan ruang rahang. Sebagai bahan obatnya didominasi oleh antiseptik, desinfektansia, anestetika lokal dan ekspektoransia.
TABLET BUKAL
Tablet yang disisipkan di pipi dan dibawah lidah biasanya berbentuk datar, tablet oral yang direncanakan larut dalam kantung pipi atau dibawah lidah untuk diabsorpsi melalui mukosa oral. Tempat aplikasi didalam kantung pipi atau diruang gusi dan bibir Dalam hal ini, hormon steroid, alkaloid, vitamin yg tdk dapat diberikan secara parenteral. Cara ini berguna untuk penyerapan obat yang dirusak oleh cairan lambung dan sedikit sekali diabsorpsi oleh saluran pencernaan.
TABLET SUBLINGUAL
Mengandung bahan obat yang akan rusak atau diinaktivasi dalam saluran pencernaan sehingga berhasil diresorpsi melalui selaput lendir dibawah lidah. Pelepasan bahan aktif yang lambat (20-70 menit) Dikhususkan hormon misalnya metiltestosteron, estradiol, progesteron. Dalam beberapa hal khusus tablet sublingual hrs dpt hancur secara cepat jika mengandung bahan obat (nitrogliserin, eritroltetranitrat) yang bereaksi dalam pengobatan angina pektoris atau asma.
TABLET SUBLINGUAL
Bentuknya sebaiknya kecil, tidak memiliki sisi-sisi tajam dan menunjukkan permukaan yang datar, sehingga iritasi selaput lendir dan rangsangan aliran air liur dapat dihindari. Tablet berbentuk lensa dengan luas permukaan yang lebih besar, memungkinkan kontak yang baik dengan selaput lendir mulut akan berpengaruh positif pada resorpsi.
TABLET PARANTERAL
Termasuk kedalam tablet parenteral adalah tablet injeksi dan tablet implantasi yang harus dijamin pembuatannya secara steril dan bebas pirogen. Tablet injeksi untuk membuat larutan injeksi yang jernih da steril. Hanya diperbolehkan mengandung bahan aktif dan bahan pembantu yang larut dalam air Sebagai bahan pembantu digunakan glukosa, laktosa, sakarosa, sorbitol dan natrium klorida.
TABLET IMPLANTASI
Digunakan melalui pembedahan dibawah kulit Merupakan preparat depo dengan cara dimasukkan kedalam organismus. Jika aplikasi peroral tdk mungkin dilakukan akibat perusakan atau kecilnya resorpsi bahan obat. Sebagai preparat depo, terutama untuk hormon (misalnya penghambat ovulasi), prostaglandin, antibiotika, kecepatan pelepasannya dapat dicapai melalui tekanan pencetakan yang tinggi atau melalui leburan bersama zat aktif dengan bahan pembantu. Contohnya lemak terhidrogenasi atau polietilenglikol 7000.
TABLET LARUT
Mengandung bahan obat untuk pemakaian luar dan melarutkannya menggunakan air sehingga menghasilkan larutan dengan konsentrasi tertentu. Contoh larutan antiseptik untuk obat kumur atau kompres atau desinfeksi. Contoh lain : tablet yg mengandung perak klorida atau p-diklorsulfamiloasambenzoat (Halazone) yg didaerah tropik digunakan untuk membebaskan air minum dari cemaran kuman. Jadi tablet ini dituntut kelarutannya harus sempurna. Yang sering digunakan adalah natrium klorida, laktosa, sebagai bahan pelincir asam borat dan polietilenglikol 4000-7000. Sebagai cairan penggranul adalah alkohol atau campuran alkohol-air.
TABLET VAGINAL
Mengandung bahan obat yang dapat mempengaruhi selaput lendir vaginal secara lokal. Dikehendaki pelarutan yang lambat, oleh karena itu formulasi obatnya sama tablet hisap. Digunakan bahan pembantu yang larut baik seperti glukosa, laktosa dan asam borat Harga pH harus berada pada pH asam untuk mencegah terjadinya gangguan pada flora vaginal Talk sbg bahan pelincir tidak disarankan karena bahaya pembentukan granuloma talkum. Tablet vaginal dengan kehancuran mendadak (tablet efervesent) digunakan untuk zat yg mengandung anti kontrasepsi.
TABLET EFFERVESCENT
Yaitu tablet berbuih dibuat dengan cara kompresi granul yang mengandung garam effervescent atau bahan lain yang mampu melepaskan gas ketika bercampur dengan air. Dalam perdagangan tablet analgetik yang dibuat alkalis sering dibuat berbuih untuk mendorong lebih cepat hancur dan melarutnya tablet ketika ditambahkan kedalam air atau minuman yang berair.
TABLET HIPODERMIK
Yaitu tablet untuk dimasukkan dibawah kulit, merupakan tablet triturat yang digunakan para dokter untuk membuat larutan parenteral secara mendadak. Dokter melarutkan sejumlah tablet dalam pelarut sesuai, dijaga sediaan ini dalam keadaan steril semampu dia lakukan dan membentuk larutan injeksi. Tetapi kesukarannya adalah mengusahakan sterilitas dan tersedianya obat dalam jumlah besar, dalam bentuk yang dapat disuntikkan.
EVALUASI TABLET
Ketebalan tablet Untuk mendapatkan tablet yang seragam tebalnya selama produksi dan diantara produksi untuk formula yang sama harus dilakukan pengawasan supaya volume bahan yang diisikan dan tekanan yang diberikan tetap sama. Tablet diukur dengan memakai jangka lengkung selama proses produksi supaya ketebalannya sudah sam. Harus ditekankan disini karena tekanan yang diberikan mempengaruhi bukan saja ketebalan tetapi kekerasan tablet. Penyesuaian tekanan terutama diberikan untuk menjaga kelembekan atau kekerasan dari tablet.
UJI KEAUSAN
Percobaan Guncangan : Sebuah tabung tablet dengan garis tengah yang sesuai dengan garis tengah tablet yang diuji, diisi separuhnya dengan tablet (dihilangkan debunya, ditimbang tepat) dan dipasang stabil kearah panjang mesin pengguncang untuk gerak guncangannya. Mesin kemudian mengguncangkan tabung tersebut selama waktu tertentu dan tablet setelah dihilangkan debunya dengan cermat ditimbang. Perbedaan massanya menyatakan besarnya keausan.
Supaya tablet mudah diabsorpsi pada saluran pencernaan maka tablet harus hancur dan melepaskan obatnya kedalam cairan tubuh untuk dilarutkan Daya hancur penting untuk tablet yang mengandung bahan obat spt antidiare dan antasida. Semua tablet dlm USP harus melalui pengujian daya hancur secara resmi yang dilaksanakan in vitro dengan alat uji khusus. Secara singkat alat ini terdiri dari rak keranjang yang dipasang berisi 6 pipa gelas yang ujungnya terbuka, diikat secara vertikal diatas latar belakang dari kawat stainless yang berupa ayakan dengan ukuran mesh No.10. Selama waktu pengujian, tablet diletakkan pada pipa terbuka dalam keranjang tadi, dengan memakai alat mesin, keranjang ini diturunkan dalam cairan pencelup dengan frekuensi 29-32 kali turun naik per menit.
Layar kawat dipertahankan selalu berada dibawah permukaan cairan. Untuk tablet yang tidak bersalut, tablet bukal, sublingual menggunakan air yang dijaga pada suhu 37oC berfungsi sebagai cairan pencelup. Menurut monogram, tablet bukal harus melebur dalam waktu 4 jam dan tablet sublingual dan tablet yg tidak disalut ditetapkan biasanya 30 menit tetapi dapat berbeda dari kurang lebih 2 menit untuk tablet nitrogliserin. Untuk tablet bersalut yang datar, mula2 merendam dalam air pada suhu kamar selama 5 menit, memungkinkan terlepasnya lapisan luar penyalut yang larut dalam air. Kemudian tablet tersebut, dicelupkan kedalam cairan lambung buatan pada 37oC selama 30 menit dan apabila tidak hancur, tablet ini harus diuji dengan menggunakan cairan usus buatan juga pada suhu 37oC selama waktu yang ditetapkan dalam monogram. Dalam tiap kasus diatas, jika 1 atau 2 dari tablet tdk hancur secara sempurna, maka pengjian diulang dengan 12 tablet dan sekurangnya 16 dari 18 tablet yang diuji harus hancur sepenuhnya supaya memenuhi standar.
DISOLUSI TABLET
1. 2.
3.
4.
Dalam USP cara pengujian disolusi tablet dan kapsul dinyatakan dalam masing2 monografi obat. Alat untuk menguji karakteristik disolusi dan sediaan padat kapsul atau tablet terdiri dari : Motor pengaduk dengan kecepatan yang dapat diubah Keranjang baja stainless berbentuk silinder atau dayung untuk ditempelkan ke ujung batang pengaduk. Bejana dari gelas atau bahan lain inert dan transparan dengan volume 1000 ml, bertutup sesuai dengan ditengah2nya ada tempat untuk menemplkan pengaduk dan ada lubang tempat masuk pada 3 tempat, dua untuk memindahkan contoh dan satu untuk menempatkan termometer Penangas air yang sesuai untuk menjaga suhu pada media disolusi dalam bejana.
LANJUTAN
Pada tiap pengujian, volume dr media disolusi ditempatkan dalam bejana dan dibiarkan mencapai suhu 37oC 0,5oC 1 tablet atau 1 kapsul yang diuji dicelupkan kedalam bejana atau ditempatkan dalam keranjang dan pengaduk diputar dengan kecepatan tertentu sesuai monografi. Pada waktu2 tertentu contoh dari media diambil untuk analisis kimia dari bagian obat yang terlarut. Tablet dan kapsul harus memenuhi persyaratan spt yang terdapat dalam monografi untuk kecepatan disolusi.
TABLET SALUT
Sebuah tablet salut terdiri dari sebuah inti granulat yang diselimuti lapisan homogen dan umumnya berwarna. Pada hakekatnya sgb inti digunakan tablet dan butir granulat. Hanya inti semacam ini yang cocok untuk penyalutan yang memiliki stabilitas fisika yang baik. Dilain pihak tetap menjamin kehancuran tablet yang baik. Ukuran akan meningkat akibat lapisan penyalut gula. Ukuran harus dipertahankan dalam batas tertentu agar tdk mempersulit penggunaannya (massa inti < 0,5 g)
LANJUTAN
Yang paling diutamakan inti mampu bergulir dengan baik dalam panci, oleh karena itu tdk boleh mempunyai bidang datar Yang sangat cocok sbg inti tablet bersalut adalah bentuk bundar telur atau bundar bikonveks atau oval bikonveks dengan tinggi sisi yang rendah Jenis tablet yang berbentk cembung atau dasar kelengkungannya tidak memiliki sisi yang tajam sehingga mudah bergulir didalam panci penyalut dan sedikit yang mengalami keausan.
TABLET SALUT
Tablet bersalut gula dan tablet bersalut selaput Keuntungan tablet salut : 1. Menutupi rasa atau bau yang tidak enak 2. Melindungi obat terhadap pengaruh luar 3. Menguatkan daya tahan terhadap pengaruh beban mekanis 4. Melindungi obat terhadap inaktivasi atau perusakan asam lambung 5. Melindungi pasien dari pengaruh obat yang mengiritasi
LANJUTAN
1. 2. 3. 4. 5.
Dapat dibedakan antara penyalutan dingin dimana sirup penyalut diberikan dlm keadaan dingin (suhu kamar) Sebaliknya dengan cara lain adalah penyalutan panas atau penyalutan hangat dimana sirup yang digunakan, dihangatkan pada suhu 60oC Penyalutan tablet dengan gula dapat dibagi dalam beberapa tahap sbb : Dibuat tahan air dan diberi lak (bila perlu) Diberi dasar penyalut Penghalusan atau pembundaran Finishing dan pemberian warna (bila perlu) Pemolesan
PANCI PENYALUT
Penyelimutan inti dengan lapsian gula berlangsung didalam panci penyalut yang berbeda-beda dimensinya Jika panci kecil yg digunakan untuk bagian pengembangan dan produksi kecil hanya mempunyai garis tengah sekitar 30-50 cm, maka dalam industri pada umumnya digunakan panci bergaris tengah 100-120 cm. Umumnya terbuat dari tembaga dan berlapis timah putih Panci umumnya berputar berlawanan arah jarum jam pada sebuah sumbu miring dimana sudut kemiringan dapat diatur.
LANJUTAN
Kecepatan putaran panci dapat diatur Panci penyalut sebaiknya dapat ditutup dan dapat dihangatkan Panci yang lebih besar umumnya memiliki alat penghisap debu Sebelum panci penyalut dimuati dengan inti dimana jumlah inti setara dengan ukuran panci (panci diisikan 2/3-nya) Bidang dalam panci terlebih dahulu dilapisi dengan lapisan gula, untuk mengurangi licinnya dinding panci dan menjamin inti berguliran.
PROSES PENYALUTAN
Dikelompokkan menjadi 5 bagian yaitu penutupan, pelapisan, pewarnaan, pelicinan, pengkilapan. 1. Penutupan Inti memperoleh lapisan pelindung yg meninggikan kekompakan mekanisnya, mencegah infiltrasi lembab kedalam dan mengisolasi lapisan berikutnya terhadap infiltrasi warna dan rasa yang jelek dari inti serta membundarkan sisinya. Inti yang diletakkan dalam panci penyalut dihangatkan kemudian sirup penutup dituangkan kepadanya sehingga inti yang berguliran mulai berlekatan. Akhirnya kedalam sistem tersebut ditaburi bubuk penutup sedemikian lama sampai dapat bergulir bebas kembali.
LANJUTAN
Pengeringannya dilakukan dengan udara hangat setelah inti bersalut dikeluarkan dari panci Kemudian bubuk yang berlebihan diayak dan bongkah patahan serta kembar dua (inti yang melekat bersamaan) dihilangkan. Lapisan penutup berikutnya dibuat dengan cara yang sama. Lapisan baru boleh diletakkan jika bagian dalam dan luar inti telah kering Sirup penutup : digunakan sirup gula (50-60%) dengan sedikit tambahan kandungan seperti gom arab, silisium oksida terdispersi tinggi, NaCMC, dan gelatin Bubuk penutup : campuran dari talk, bubuk gula, kalsium karbonat, silisiumdioksida terdispersi tinggi
2. PELAPISAN
Ini merupakan proses sebenarnya dari penyalutan Dalam tahap ini dilakukan cara yang sama spt pada tahap penutupan, dimana sirup pelapis ditambahkan secara bergantian dengan bubuk pelapis pada inti yang bergulir dan akhirnya dikeringkan. Proses ini dilakukan sedemikian lama sampai masa lapisan tablet bersalut mencapai 30-50% berat inti. Jumlah lapisan yang dibuat berbeda seringkali 40 lapis shg harus diperhatikan bhw sirup pelapis tidak boleh terlalu banyak digunakan tetapi disiramkan tipis pada inti Pengeringan yang menyeluruh dari inti melalui udara hangat atau sinar IR sebelum membuat lapisan baru merupakan langkah yang sangat penting
LANJUTAN
Sirup pelapis : umumnya digunakan sirup sakarosa yang dicampur dgn beberapa persen silisiumdioksida terdispersi tinggi, NaCMC, pati dan lain2. 3. Pewarnaan Pada umumnya pewarnaan dilakukan bersamaan dengan pelapisan 1-3% bahan pewarna dilarutkan kedalam sirup pelapisan Untuk memperoleh nada warna yang homogen sering kali menyulitkan Syaratnya adalah proses pelapisan dengan warna baru dimulai jika permukaan tablet telah licin sempurna. Jika hal ini tdk tjd maka tidak akan diperoleh homogenitas nada warna melainkan keburaman.
PEWARNAAN Untuk mencegahnya, tablet bersalut selama fase pelapisan dituangi sirup pelicin. Diperhatikan partikel debu yg dpt mengakibatkan bercak pada permukaan. Selama pewarnaan tablet bersalut seringkali diharuskan penambahan bubuk, untuk menjamin terbentuknya nada warna yang homogen Pewarna umunya digunakan bahan pewarna larut air Dimulai dengan konsentrasi bahan pewarna yang paling rendah dan meningkat lapisan demi lapisan.
PEWARNAAN
Daya pewarna yang homogen kini diperoleh dengan menggunakan pewarna pigmen yang memiliki gaya pelindung yang lbh besar. Pigmen adalah bahan pewarna anorganik yaitu titanium dioksida, kalsium karbonat, oker merah dan oker kuning, umbra) atau organik yang umumnya adalah senyawa sintesis tak larut air. Termasuk kedalam pigmen organik sintesis adalah lak pewarna yang dibuat melalui pengendapan bhn pewarna sintetis larut air dengan bahan pengendap (garam logam atau senyawa organik)sehingga sifatnya berubah menjadi tak larut air.
LANJUTAN
Sbg bahan pensuspensi sirup pelapis disarankan penggunaan polivinilpirolidon dan turuna selulosa dan karotinoida sbg bahan pewarna tablet bersalut. 4. Pelicinan Jika selama fase pelapisan dan fase pewarnaan terjadi pelicinan permukaan tablet salut secara baik maka melalui tahap pelicinan tablet bersalut dapat disiapkan untuk tahap pengkilapan. Dinding sebelah dalam panci pada tahap ini tdk boleh kasar. Proses pencucian kadang2 diperlukan.
PELICINAN
Tablet bersalut dilicinkan (3-5 lapisan) dengan menambahkan sirup yang cocok tanpa menggunakan panas dan pembentukan inti berdebu dalam setiap saat dicegah. Prinsip pelicinan terletak pada penguapan air scara lambat setelah pelapisan dari lapisan sirup dilakukan dan gula yang menghamblur kemudian pada permukaan tablet salut menghasilkan lapisan yang mengkilap Inti-inti dibiarkan bergulir sampai permukaan rata dan sambil berputar ditambah sejumlah kecil sirup kedalamnya. Akhirnya tablet bersalut dibiarkan digosok rata pada panci tertutup selama 10-30 menit. Pada 10 menit selanjutnya dilakukan pelicinan dalam panci terbuka sehingga akhirnya diperoleh penampilan yang mengkilap.
LANJUTAN
Sirup pelicin : komposisinya sama dengan sirup penutup dengan penambahan gluksoa (10-15%) 5. Pengkilapan Setelah diperoleh pelicinan sempurna tablet bersalut melalui proses akhir akan tampak cemerlang Diindustri digunakan tong pengkilap khusus (dari kain kanvas atau wadah dengan kain laken) Untuk fase pengkilapan tanpa penggunaan panas, tablet bersalut harus mempunyai sisa lembab Proses pengkilapan dilakukan dengan cara menuangkan larutan atau emulsi pengkilap dalam jumlah kecil kepermukaan tablet bersalut Kadang2 dinding sebelah dalam panci dilumuri dengan larutan pengkilap.
LANJUTAN
Malam pengkilap : malam karnauba atau campuran dari malam lebah, lemak coklat, seresin dan parafin Larutan pengkilap : malam karnauba, malam lebah dilarutkan dalam pelarut organik Emulsi pengkilap : emulsi lemak dengan talk Talk pengkilap : campuran lemak pengkilap yang mengandung talk dalam bentuk serbuk PENGENDAPAN Bahan obat yg terkandung didalam inti, mempunyai sifat yang bertentangan dengan proses penyalutan tablet memakai gula
LANJUTAN
Oleh karena itu, bahan yang peka terhadap cahaya, lembab, dan oksidasi misalnya dapat membengkak, mengalami perusakan kimia. Bahan pahit atau pewarna larut air kadang mampu bergerak keluar dan menyebabkan tablet bersalut menjadi berbintik2, buruk rupa dan berasa pahit. Sebagai selimut pelindung dpt digunakan larutan sirlak alkohol yang mengandung pelunak misalnya minyak jarak, monooleat, propilenglikol
Retak karena adanya infiltrasi lembab kedalam inti yg menyebabkan pembengkakan bahan penghancur sehingga mengakibatkan hancurnya tablet bersalut Kegagalan pewarnaan (perbedaan warna, buramnya pewarnaan) Jika terjadi kegagalan dpt dilakukan pencucian seluruh atau sebagian. Sebagai cairan pencuci dapat digunakan etanol mutlak, isopropanol atau metanol yang dicampur dengan air, sampai lapisan yang gagal terlarut. Pada akhirnya inti diguncang pada sebuah ayakan kemudian dikeringkan dengan udara hangat.
PENYALUTAN CEPAT
Penyalutan gula secara konvensional menghabiskan waktu Untuk penyalutan cepat digunakan emulsi penyalut yang terdiri dari sakarosa, pati gandum, NaCMC dan air yang umumnya mengandung penambahan bahan pewarna Dalam 1 prosedur kerja pembuatan tablet bersalut diperlukan waktu kira2 4-5 jam Penyingkatan waktu penyalutan tablet dapat dihasilkan melalui penggunaan cairan pelapis yang cepat mengering melalui penambahan pigmen berwarna tak larut air yang disuspensikan dalam sirup pelapis
Perbedaan salut gula dan salut tipis : Menghabiskan banyak waktu Material inti mengalami peningkatan masa dan volume yang banyak (tingginya biaya pengemasan dan pengangkutan) Banyak tenaga yang dibutuhkan untuk menyelimuti inti tablet Membuthkan teknik keterampilan yg tinggi Kriteria penting dalam lapis tipis adalah waktu pembuatannya singkat.
Pembentukan selaput yang mampu menghasilkan lapisan tipis yang halus, dpt diproduksi kembali dibawah kondisi penyalutan biasa. Contoh selulosa asetat ftalat Bahan logam campuran memungkinkan kelarutan dalam air atau permeabilitas air kedalam selaput dpt ditembus oleh cairan tubuh Plasticizer untuk mendapatkan fleksibilitas dan elastisitas dari penyalutan yang berarti memperpanjang umur tablet. Contoh minyak jarak Surfaktan untuk meningkatkan daya penyebaran film selama penggunaannya. Contohnya derivat polioksietilen sorbitan.
LANJUTAN
Opaquant dan pewarna, membuat penampilan tablet menjadi manis dan khas. Contoh opaquant dan titan dioksida serta pewarna FDC. Pemanis, perasa, dan pengharum untuk meningkatkan diterimanya tablet oleh pasien. Contoh sakarin dan vanili Pengkilap, memungkinkan berkilaunya tablet tanpa memisahkan dari pekerjaan pengkilapan contoh lilin tawon Pelarut yang mudah menguap memungkinkan penyebaran komponen lain disekitar tablet sambil mempercepat penguapan. Agar pekerjaan lebih efektif dan lebih cepat. Contoh campuran alkohol aseton
LANJUTAN
Tablet disalut film dengan menyemprotkan larutan penyalut film pada tablet dalam bejana penyalutan biasa. Pelarut yang menguap membantu film melekat secepatnya pada permukaan tablet Menggunakan pelarut dengan dasar berair. Masalahnya penguapannya yang lambat dari pelarut berair dibandingkan pelarut film organik yg mudah menguap. Yang dijual pertama kali adalah bahan dasar air, dispersi penyalut koloid disebut AQUA COAT dan mengandung 30% pseudolateks etil selulosa.
SALUT ENTERIK
Tablet salut yg tahan cairan lambung tetapi larut didalam usus halus (enteric coated tablet) memiliki salutan yg tdk dirusak oleh cairan lambung yang bersifat asam tetapi didlm usus halus yg lingkungan asam lemah, netral relatif cepat hancur atau larut. Atas dasar prinsip ini maka tablet salut enterik dibuat jika : Terjadi inaktivasi didalam lambung (antibiotik, enzim, preparat organ) Bahan obat dpt merangsang selaput lendir lambung shg tjd mual atau muntah (turunan asam salisilat senyawa arsen, perak raksa, besi, bismuth, fosfor, sulfonamida)
SALUT ENTERIK
Diharapkan konsentrasi obat yang tinggi didalam usus misalnya untuk pengobatan lokal (obat cacing, antiseptik) Diharapkan kerja yang diperlambat Diharapkan konsentrasi yg optimal didalam duodenum dan jejenum melalui pelepasan jumlah obat total. Sediaan obat salut enterik sebaiknya digunakan 30 menit ac. MATERIAL PENYALUT 1. SIRLAK : damar alami yg berasal dari hewan dan tidak merupakan bahan yang homogen melainkan bhn poliester dari alkohol yg berlainan dengan asam hidroksikarboksilat misalnya asam aleuritat (asam trihidroksipalmitat)
LANJUTAN
2. Selulosaftalat (SAF) Syarat SAF sbg material penyalut tahan cairan lambung dan larut diusus halus adalah kira2 separuh dari tiga gugus hidroksil bebas pada setiap satuan glukosa dari mol selulosa terasetilasi 3. Polimer asam metakrilat dan ester asam matakrilat Sebagai bahan pelarut digunakan aseton dan isopropanol dan sbg pembuat lunak turunan asam ftalat.
Pencegahan kabut semburan dan penggunaan udara pengering secara rasional Waktu penyalutan lebih singkat. Dapat digunakan panci penyalut biasa tanpa perlengkapan teknis yang lain Ditengah2 masa inti yang berputar didalam sebuah panci penyalut, dibenamkan sebuah pipa yg bgn bawahnya dilengkungkan dgn bgn lubangnya berlawanan dengan arah putaran panci. Pipa tsb sbg suplier udara pengering yg menyebabkan terbentuknya ruang rongga bebas inti yg disalut Suspensi atau larutan pelapis disemprotkan secara kontinyu dgn menggunkan lubang penyembur yg terdapat dalam mulut pipa Inti yg berbatasan dgn ruang rongga akan tersembur dan pancaran udara hangat dibgn dlam daerah semburan secara cepat dikeringkan
C. CARA ACCELA-COTA
Suatu produksi memerlukan waktu pengeringan hanya 50% dibandingkan waktu yg dibutuhkan sistem panci konvensional Pada alat ini, udara melintasi bidang bergerak yg berlubang-lubang dari sebuah panci silindris yg berputar vertikal dan dilengkapi dgn peralatan sembur. Dengan alat semacam itu dan melalui sudut pencampur yg bergerak kontinyu, bet tablet yg diperoleh dpt diambil Dengan menggunakan ventilator udara keluar dpt diperoleh pembebasan debu yg optimal
Dikenal sbg proses Wurster spt nama pengembangannya Digunakna untuk menyalut granul,serbuk, atau tablet Benda yg akan disalut dimasukkan dalam silinder yg vertikal dan didukung oleh kolom udara masuk dari bgn bawah silinder Dalam arus udara benda yang akan disalut bergelindingan secara vertikal dan horisontal. Begitu larutan bahan penyalut masuk dalam sistem ini, dgn cepat larutan tersebut ikut bergerak menyalut benda2 tadi dalam waktu kurang dari 1 jam dgn bantuan hembusan udara hangat yg dilepaskan kedalam ruangan.
KAPSUL
Kapsul adalah bentukan, yang memiliki bodi berongga elastis dan ukuran yg berbeda serta mengandung sejumlah bahan obat padat Kapsul pati masih tercantum dalam farmakope namun peranannya saat ini hampir tidak ada Kapsul pati merupakan silinder tertutup satu muka atau mangkuk kecil (gt 15-25 mm, tinggi kira2 10 mm) Pada umumnya terdiri dari pati dan tepung gandum dan digunakan untuk mewadahi bahan obat berbetuk serbuk Kapsul gelatin yang plg byk digunakan Mempunyai banyak keunggulan dibanding dengan obat lain spt tablet dan tablet bersalut
LANJUTAN
Kapsul gelatin tidak berbau dan tidak berasa dan mudah digunakan Oleh karena pada saat terbasahi air liur segera diikuti daya bengkak dan daya larut airnya. Bahan obat yg peka terhadap oksidasi dan cahaya, termolabil dan higroskopis tidak diracik menjadi sediaan obat lain, melainkan dikapsulkan tanpa menggunakan panas. Pengisian kedlm kapsul khusus disarankan jika bahan obat memiliki rasa tidak enak (misalnya kloramfenikol) atau bau tidak enak Kapsul yang disimpan dalam lingkungan kering menunjukkan daya tahan dan kemantapan penyimpanan yg baik dan dgn teknologi modern, pembuatannya lebih mudah dan lebih cepat serta ketepatan dosis yg lebih tinggi dibandingkan dengan tablet dan tablet bersalut.
KAPSUL
Gelatin secara fisiologi netral, larut dalam air dan larutannya dalam air pd konsentrasi tinggi dpt berubah bentuk jika dipanaskan Sbg material awal untuk kapsul digunakan gelatin tulang atau gelatin kulit sapi muda Kapsul tanpa bhn pembuat lunak menghasilkan konsistensi yg lebih keras disebut kapsul keras gelatin Jika masa gelatin mengandung pembuat lunak (gliserol, sorbitol, polietilenglikol) disebut kapsul lunak gelatin (misalnya gelatin 35% gliserol 65%)
Pembuatan kapsul kosong Kapsul tongkat bulat panjang adalah bodi berongga terdiri dari 2 buah paro bodi yg mempunyai bentuk bundar menyerupai bola, yg merupakan bagian atas dan bagian bawah serta dapat disisipkan satu kedalam lainnya Pembuatan kapsul kosong berlangsung dalam skala industri Cara pencelupan : Menggunakan mesin otomatis penuh, yg dilengkapi seratus ribu tongkat logam dari baja bebas karat yg disebut sbg pembentuk, galangan, dan secara paralel menghasilkan bagian atas dan bagian bawah kapsul Pada galangan terdpt sederet susunan tongkat yg diatur dengan ketelitian tinggi.
LANJUTAN
Beberapa deret galangan dicelupkan bersama kedalam penangas gelatin yang suhunya diatur dgn kecepatan tertentu kembali ditarik keluar. Suplai udara hangat memungkinkan perolehan sisa lembab kira2 10% Kapsul kasar akhirnya ditarik dari galangan dan dipotong dengan pisau berputar sepanjang yg dibutuhkan Bagian atas dan bagian bawah kapsul akhirnya didekatkan kemudian disisipkan bersama dan dilemparkan sbg kapsul kosong Selanjutnya dilakukan pengujian terhadap kelunakan, nada warna dsb. Kapasitas produksi mesin kira2 40.000 potong kapsul/jam (1 juta dalam 24 Jam)
LANJUTAN
Dipasaran banyak ditemukan mesin pengisi kapsul dan mesin penutup. Tahapan kerja seperti pengisian, penutupan, dan pengeluaran sering berlangsung berdasarkan prinsip jalan berputar. Kapasitas maksimal per jam tergantung dari jenis mesin dan ukuran kapsul diantara 2000 dan 180.000 kapsul Pengendapan kapsul dilakukan dengan melembabkan sisi tutup dengan air setelah penyatuan bagian kapsul atau membuat pita tipis dengan jalan menyemprotkan larutan kolodium atau pelekat pada lokasi penyatuan. Stabilitas kapsul gelatin terletak pada kelembaban udara relatif 40-50% dan disimpan dalam wadah tertutup baik pada suhu yg tidak melebihi 25oC Kelembaban udara yang tinggi dapat menyebabkan kapsul meleleh dan sebaliknya suhu rendah menjadi keras
LANJUTAN
Zat yg tidak larut dalam cairan penyangga berminyak dapat dkapsulkan dalam bentuk tersuspensi atau teremulsi. Yang dpat diisikan secara langsung adalah minyak yang mengandung vit A seperti levertran, larutan dari vit A,D,E,K dalam minyak netral dan larutan dari hormon Bahan obat padat harus dilarutkan atau disuspensikan dalam suatu cairan penyangga yang cocok, umumnya minyak lemak atau bantuan bahan pengental diracik menjadi pasta sehingga partikel2 padat tidak lagi mengendap. Campuran yg masih dapat mengalir baik, sebelum diisikan secara masinel, dihomogenkan dulu, biasanya ditambahkan bahan pelarut hidrofil spt polietilenglikol
PEMBUATAN
1.
Cara tetesan / cara Globex Bekerja secara otomatis penuh. Bahan lipofil yg diisikan didesak keluar, menetes dari sebuah penetes Secara bersamaan, mengalir larutan gelatin hangat dari sebuah penetes pipa bulat bermantel kedalam cairan pendingin (parafin cair suhu 4oC) Dimana saat membeku bahan yang diisikan membentuk cangkang kapsul tanpa sambungan Sehingga dihasilkan kapsul bundar yang tdk mengandung udara didalamnya Kapsul ini masih mengalami pengolahan spt proses pencucian dan pengeringan
2. CARA CETAKAN
Cara Accogel dilakukan dengan menggunakan kondisi hampa udara melalui kanal yang terdapat dalam dasar silinder pejal pencetak yang menyebabkan pembentukan palung didalam pita gelatin dan digunakan untuk menyimpan bahan yang diisikan Setelah pengepresan pita gelatin kedua dengan menggunakan silinder pejal pencetak kedua, kapsul ditutup. Setelah kondisi hampa udara ditiadakan, separo kapsul bagian bawahnya akan terangkat, sedangkan bagian atas yang dipres akan memuai sehingga kedua bagian kapsul mempunyai bentuk yang serupa. Yang menonjol dari cara ini adalah tidak hanya cairan dan bahan pasta saja yg dpt diisikan melainkan juga bahan yg berbentuk serbuk yang sebelumnya dipadatkan dulu melalui alat tambahan.
3. CARA SCHERER
Menggunakan mesin modern yang memungkinkan proses pembuatan kapsul dan pengisiannya berada dalam 1 jalur kerja. Dapat menghasilkan 100.000 kapsul / jam Kapsul menunjukkan sambungan sentral kearah panjang dan diisi dalam kondisi bebas udara. Kapasitas ruangnya sebesar 0,08-30 ml Mesin ini bekerja menurut prinsip berikut : Diantara 2 silinder pejal pencetak yang berputar berlawanan, pita-pita gelatin bergerak melewatinya tanpa henti (40% gelatin, 30% gliserol, 30% air) Silinder pejal mencetak bentuk kapsul dari pita gelatin
LANJUTAN
Secara bersamaan bahan yang diisikan disemprotkan diantara kedua lembaran pencetak dan sisi2nya direkatkan satu sama lain dengan menggunakan kerja panas Kapsul yang selesai, didesak keluar, didinginkan dan setelah dicuci dengan pelarut organik lalu dikeringkan dalam udara hangat dengan 30% kelembaban udara relatif pada suhu 20oC Kapsul dapat dibuat dengan satu atau dua warna Oleh karena itu, serbuk kering dalam hal ini tidak dpt dikapsulkan. Maka sebelum pengisiannya kedalam kapsul harus diracik dulu dalam cairan medium penyangga netral menjadi suspensi atau pasta. Larutan yang akan diisikan sebaiknya diproses lebih dahulu menjadi emulsi A/M.
PENYELIMUTAN KAPSUL
Kapsul gelatin (keras dan lunak) dapat bersifat tahan cairan lambung Diperoleh dengan uap formaldehid atau melalui penyemburan larutan formaldehid alkoholik Disarankan untuk melakukan penyalutan dengan lapisan tahan cairan lambung menggunkaan material dan teknik penyalutan. Lebih sederhana, Jika bahan kandungan kapsul yang disalut daripada menyalut kapsulnya sendiri Kapsul dibuat dengan pelepasan bahan aktif termodifikasi, dimana bahan yang diisikan atau cangkang kapsul dibentuk sedemikian rupa melalui tambahan atau cara pembuatan khusus, sehingga kecepatan atau tempat pelepasannya berubah Kadang2 kapsul melalui silikonisasi mempnyai daya pelindung terhadap kelembaban udara contohnya bawang putih yang dimasukkan kedalam kapsul dapat berpenetrasi melalui dinding kapsul.
PENGUJIAN
Dilakukan terhadap penyimpangan masa (keseragaman dari berat) dan kehancuran. Pengujian daya hancur dpat dibandingkan dengan daya hancur tablet Pada umumnya berlangsung dalam air atau larutan pepsin asam HCl suhu 37oC (pada kapsul yang digunakan untuk rektal atau vaginal, dalam air) Waktu hancur yang dituntut dalam farmakope berbeda-beda, umumnya 15 atau 30 menit Kapsul tahan cairan lambung didalam waktu 120 menit pada cairan penguji asam tidak boleh melepaskan zat aktifnya. Tetapi hancur dalam cairan penguji alkali (netral) yang digunakan misalnya disyaratkan dalam waktu 90 menit (dalam farmakope ditemuo waktu hancur lebih rendah atau tinggi misalnya 60 menit atau 3 jam)
KAPSUL MIKRO
Pengkapsulan mikro diartikan penyalutan tetesan cairan terdistribusi halus atau partikel padat dengan gelatin, polimer alam atau sintetis menjadi kapsul mikro bergaris tengah 1-5000 mikrometer. Ukuran butir dari kapsul mikro tergantung dari cara pembuatannya tetapi seragam. Ketebalan dinding kapsul dikendalikan dan beratnya 2-30% dari massa kapsul. Kapsul mikro biasanya dibuat melalui koaservasi Koaservasi : pemisahan koloid tersolvatasi kuat menjadi dua fase cair, yang satu mengandung banyak koloid dan yang lainnya sedikit
LANJUTAN
Koaservasi merupakan proses pelepasan muatan, dimana partikel tidak mengalami dehidrasi sempurna Selama dalam bentuk sol, partikel terhidratasi memiliki muatan elektrik yang akan hilang pada saat koaservasi akan tetapi tetap terhidratasi Dimana partikel akan saling merapat secara lebih kuat dan dalam kondisi tertentu sebagian partikel akan kehilangan pembungkus solvatnya. Dgn demikian dihasilkan koloid kaya koservat denga partikel yang berdesakan rapat, dimana pembungkus solvat menjamin keadaan agregat cair tetap terjaga. Melalui pengendapan makromolekul koloid terlarut dengan bantuan makromolekul dari senyawa lain yang ada dalam larutan (sol gelatin muatan +, sol gom arab muatan -) akan terbentuk tetesan, yang membungkus partikel serbuk tersuspensi.
LANJUTAN
Melalui penurunan suhu, pembungkus tadi akan mengeras sehingga kapsul mikro yang terbentuk dapat dipisahkan dari cairannya. Adapun yang perlu diperhatikan pada proses koaservasi yaitu konsentrasi, suhu, harga pH, penambahan elektrolit, viskositas dan tegangan permukaan CARA PENGKAPSULAN MIKRO Pelepasan bahan obat dari kapsul mikro melalui beberapa cara : 1. Melalui tekanan yang akan merobek dinding kapsul dan kandungannya dibebaskan 2. Melalui panas yang meleburkan dinding kapsul atau pembentukan tekanan berlebih dibagian dalam kapsul 3. Melalui difusi melewati dinding kapsul 4. Melalui melarutnya dinding dalam lingkungan air 5. Melalui perusakan secara enzimatis
LANJUTAN
Kapsul mikro dpt dibuat melalui proses penyalutan secara fisika mekanis menurut cara Wurster. Partikel bhn padat yg berada dalam bet berpusing dilapisi material penyalut dalam bentuk terlarut dengan menggunakan penyemprot dan aliran udara hangat membantu mempercepat proses penguapan bahan pelarut Partikel cair atau padat didesak dengan menggunakan gaya sentrifugal melalui lubang kecil sebuah silinder disebut lapisan tipis material penyalutan dan secara kontinyu diperbarui melalui larutan yang mengalir berikutnya Dengan demikian partikel morebek zt dari material dinding dan dari sobekan tersebut partikel akan tersalut Bahan obat cair (misalnya minyak atsiri, minyak jarak, minyak ikan, metil salisilat) daapt dikapsulkan dengan cara ini.
SUPOSITORIA
Menurut Voigt, supositoria adalah sediaan berbentuk silindris, kerucut, berdosis dan berbentuk mantap yang ditetapkan untuk dimasukkan kedalam rektum. Sediaan ini melebur pada suhu rendah atau larut dalam lingkungan berair. Untuk orang dewasa supositoria memiliki masa 2 g atau untuk anak2 1 g. PERSYARATAN :