Anda di halaman 1dari 5

BAB I PENDAHULUAN 1.

1 Latar Belakang Masalah utama yang dihadapi oleh Indonesia di bidang kependudukan adalah pertumbuhan penduduk yang masih tinggi. Semakin tingginya pertumbuhan penduduk maka semakin besar usaha yang dilakukan untuk mempertahankan kesejahteraan rakyat. Ancaman terjadinya ledakan penduduk di Indonesia semakin nyata. Hal ini terlihat dalam kurun waktu 10 tahun, jumlah penduduk di Indonesia meningkat sebesar 32,5 juta dari 205,1 juta pada tahun 2000 menjadi 237,6 juta di tahun 2010 (BKKBN, 2010). Diperkirakan penduduk Indonesia pada tahun 2015 mencapai 255,5 juta (Yashinta, 2009). (Depkes RI, 2006). Apabila didukung dengan kualitas fisik maupun nonfisik yang memadai, jumlah penduduk yang cukup besar itu menjadi modal dasar yang menguntungkan dalam pembangunan. Akan tetapi sampai saat ini, secara umum dengan jumlah penduduk besar dan dengan angka pertumbuhan yang relatif masih tinggi mengalami ketertinggalan di bidang pendidikan dan kesehatan, serta terbatas mengakses pemenuhan kebutuhan dasar. Semuanya itu membuat penduduk Indonesia semakin terpuruk dan tertinggal dibandingkan dengan negara-negara lain. (Joko Agus Pitoyo dkk, 2010) Oleh karena itu pemerintah terus berupaya untuk menekan laju pertumbuhan dengan program Keluarga Berencana (KB). Program KB adalah bagian yang terpadu (integral) dalam program pembangunan nasional dan bertujuan untuk ikut serta menciptakan kesejahtraan penduduk Indonesia, untuk mencapai keseimbangan yang baik Pendapat Malthus-yang mengemukakan bahwa pertumbuhan dan kemampuan mengembangkan sumber daya alam laksana deret hitung, sedangkan pertumbuhan dan perkembangan manusia laksana deret ukur, sehingga pada satu titik sumber daya alam tidak mampu menampung pertumbuhan manusia-telah menjadi kenyataan. Berdasarkan pendapat demikian diharapkan setiap keluarga, memperhatikan dan merencanakan jumlah keluarga yang diinginkan. (Manuaba, 1998) Di sisi lain KB termasuk masalah yang kontroversional karena tidak ditemukan bahasannya oleh imam-imam madzhab. Secara umum, hingga kini di kalangan umat islam masih ada dua kubu antara yang membolehkan KB dan yang menolak KB.

Ada beberapa alasan dari para ulama yang memperbolehkan KB, diantaranya dari segi kesehatan ibu dan ekonomi keluarga. Selain itu, program KB juga didukung oleh pemerintah. Sebagaimana diketahui, sejak 1970, program Keluarga Berencana (KB) Nasional telah meletakkan dasar-dasar mengenai pentingnya perencanaan dalam keluarga. Intinya, tentu saja untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang berkaitan dengan masalah dan beban keluarga jika kelak memiliki anak. Di lain pihak, beberapa ulama berpendapat bahwa KB itu haram. Hal ini didasarkan pada firman Allah Qs. Al-Isra: 31 yang berbunyi: Dan janganlah kalian membunuh anakanak kalian karena takut miskin. Kamilah yang memberi rezeki kepaad mereka dan kepada kalian. Oleh karena itu, mereka tidak memperbolehkan KB. Maka dari itu untuk menyikapi perbedaan dalam pandangan KB ini saya tertarik untuk mengambil judul Pengaruh Agama Islam terhadap Penggunaan Alat Kontrasepsi.

1.2 Rumusan Masalah Pengaruh agama (keyakinan) seperti apa yang dapat mempengaruhi sebagian orang menolak untuk menggunakan alat kontrasepsi?

1.3 Tujuan Umum Untuk mengetahui seberapa besar agama (keyakinan) dapat mempengaruhi seorang wanita untuk menggunakan alat kontrasepsi

1.4 Tujuan Khusus 1. Untuk mengetahui pengertian, metode, efek samping, tujuan, manfaat dll dari KB 2. Untuk mengetahui pandangan agama Islam terhadap penggunaan alat kontrasepsi 3. Untuk mengetahui adanya pengaruh agama (Islam) dengan penggunaan alat kontrasepsi

1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Bagi Responden Untuk menambah pengetahuan agama bagi responden 1.5.2 Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai bahan referensi bagi perpustakaan Kebidanan Sutomo dan penelitian yang sejenis berikutnya

1.5.3 Bagi Peneliti Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan dalam penulisan karya tulis ilmiah khususnya dalam penelitian pengaruh agama terhadap penggunaan alat kontrasepsi

BAB 2 TINJAUAN TEORI

2.1 BATASAN PENGETAHUAN 2.1.1 Pengertian Pengetahuan 2.1.2 Tingkat Pengetahuan 2.1.3 Proses Penyerapan Pengetahuan 2.1.4 Faktor yang mempengaruhi pengetahuan PUS tentang Alat Kontrasepsi dalam Pandangan Agama Islam 2.1.5 Pendidikan 2.1.6 Umur 2.1.7 Lingkungan 2.1.8 Persepsi

2.2 BATASAN ALAT KONTRASEPSI 2.2.1 Pengertian Alat Kontrasepsi 2.2.2 Metode Alat Kontrasepsi 2.2.2.1 Metode Kontrasepsi Sederhana Tanpa Alat Atau Obat 2.2.2.2 Metode Kontrasepsi Sederhana Dengan Alat Atau Obat 2.2.2.3 Metode Kontrasepsi Modern 2.2.3 Efek Samping Alat Kontrasepsi

2.3 BATASAN PANDANGAN AGAMA TERHADAP ALAT KONTRASEPSI 2.3.1 Pandangan Agama Hindu terhadap Alat Kontrasepsi 2.3.2 Pandangan Agama Budha terhadap Alat Kontrasepsi 2.3.3 Pandangan Agama Kristen Protestan terhadap Alat Kontrasepsi 2.3.4 Pandangan Agama Kristen Katolik terhadap Alat Kontrasepsi 2.3.5 Pandangan Agama Kristen Islam terhadap Alat Kontrasepsi

Kerangka Konseptual

Faktor Instrinsik -sosial -pendidikan -usia

Factor ektrinsik -Lingkungan

Pengaruh agama dalam penggunaan alat kontrasepsi

Anda mungkin juga menyukai