BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1 Perhitungan Area Pengecatan Berdasarkan Teori Lapangan

Perhitungan area pengecatan ini dilakukan atupun dibahas untuk dapat mengetahui luasan yang akan di cat. Dalam pengecatan ini dibagi menjadi 3 (tiga) area yaitu : a. Bottom Area b. Bootop Area c. Top Side Area Untuk membantu menghitung ke 3 (tiga) area diatas maka dibutuhkan formula perhitungan luasan tersebut. Adapun luasan tersebut berdasarkan Jotun Smart Paint School Calculation and International Paint Calculation adalah sebagai berikut : Jotun Smart Paint School Calculation : a. Bottom Area A = ( 2 x Tmin + B ) x LBP x 0.8 b. Bootop Area A = ( 0.5 x B + LBP ) x ( Tmax Tmin ) x 2 c. Top Side A = {( 0.5 x B ) + LOA } x ( H Tmax ) x 2 ( m2 ) ( m2 ) ( m2 )

International Paint Calculation : a. Bottom Area A = ( 2T + B ) x LBP x CB b. Boottop Area A = ( B + LBP ) x HBoottop x 2 c. Top Side Area A = (1/2 B + LOA ) x HTopside x 2 ( m2 ) ( m2 ) ( m2 )

Perhitungan area pengecatan pada kapal yang sedang atau telah naik dok di PT.Dok Pantai Lamongan adalaha sebagai berikut : 1. Nama Kapal LOA LBP H B T min T max Cb : KM. PULAU WETAR : 120.98 m : 114.00 m : 8.00 m

: 20.80 m : : : 3.20 m 6.15 m 0.80

Cat yang digunakan pada KM.PULAU WETAR yaitu International Paint, sehingga area pengecatannya sebagai berikut : a. Bottom Area A = ( 2Tmin + B ) x LBP x CB = ( 2 x 3.20 + 20.8 ) x 114 x 0.8 = 2480,64 m2 b. Boottop Area A = ( B + LBP ) x Hboottop x 2 = ( 20.8 + 114 ) x 2.9 x 2 = 721.52 m2 c. Top Side Area A = (1/2 B + LOA ) x Htopside x 2 = ( x 20.8 + 120.98 ) x 1.9 x 2 = 498.94 m2 2. Nama Kapal LOA LBP H B T min : KM. FATIMA : 105.35m : 97.40 m : 7.00 m

: 16.80 m : 3.25 m

T max Cb

: :

6.25 m 0.80

Cat yang digunakan pada KM. FATIMA yaitu International Paint, sehingga area pengecatannya sebagai berikut : a. Bottom Area A = ( 2Tmin + B ) x LBP x CB = ( 2 x 3.25 + 16.8 ) x 97.4 x 0.8 = 1815.536 m2 b. Boottop Area A = ( B + LBP ) x Hboottop x 2 = ( 16.8 + 97.4 ) x 3 x 2 = 634.8 m2 c. Top Side Area A = (1/2 B + LOA ) x Htopside x 2 = ( x 16.8 + 97.4 ) x 2 x 2 = 398 m2 3. Nama Kapal LOA LBP H B T min T max Cb : KM. BALI GIANYAR : 96.50 m : 90.80 m : 7.40 m 2.20 m ( fwd ) 4.20 m ( aft ) 5.95 m 0.80

: 15.80 m : : :

Cat yang digunakan pada KM. BALI GIANYAR yaitu International Paint, sehingga area pengecatannya sebagai berikut : a. Bottom Area A = ( 2Tmin + B ) x LBP x CB = ( 2 x 3.20 + 15.8 ) x 90.8 x 0.8

= 1612 m2 b. Boottop Area A = ( B + LBP ) x Hboottop x 2 = ( 15.8 + 90.8 ) x 2.75 x 2 = 543 m2 c. Top Side Area A = (1/2 B + LOA ) x Htopside x 2 = ( x 15.8 + 96.4 ) x 1.45 x 2 = 302.76 m2 4. Nama Kapal LOA LBP H B T min T max Cb : KM. BALI SANUR : 97.50 m : 90.80 m : 7.40 m 2.20 m ( fwd ) 4.20 m ( aft ) 6.00 m 0.80

: 16.80 m : : :

Cat yang digunakan pada KM. BALI SANUR yaitu Jotun Paint, sehingga area pengecatannya sebagai berikut : a. Bottom Area A = ( 2 x Tmin + B ) x LBP x 0.8 = ( 2 x 3.8 + 16.8 ) x 90.8 x 0.8 = 1772.416 m2 b. Bootop Area A = ( 0.5 x B + LBP ) x ( Tmax Tmin ) x 2 = ( 0.5 x 16.8 + 90.8 ) x ( 6 3.8 ) x 2 = 436.48 m2 c. Top Side A = {( 0.5 x B ) + LOA } x ( H Tmax ) x 2 = { ( 0.5 x 16.8 ) + 97.50 } x ( 7.4 6 ) x 2 = 296.52 m2

5. Nama Kapal LOA LBP H B T min T max Cb

: SV. SAMUDERA 02 : 56.40 m : 54.20 m : 4.7 m

: 12.20 m : : : 3.63 m 4.27 m 0.6

Cat yang digunakan pada SV. SAMUDERA 02 yaitu Jotun Paint, sehingga area pengecatannya sebagai berikut : a. Bottom Area A = ( 2 x Tmin + B ) x LBP x 0.6 = ( 2 x 3.63 + 12.2 ) x 54.2 x 0.6 = 632.8392 m2 b. Bootop Area A = ( 0.5 x B + LBP ) x ( Tmax Tmin ) x 2 = ( 0.5 x 12.2 + 54.2 ) x ( 4.27 3.63 ) x 2 = 77.184 m2 c. Top Side A = {( 0.5 x B ) + LOA } x ( H Tmax ) x 2 = { ( 0.5 x 12.2 ) + 56.40 } x ( 4.7 4.27 ) x 2 = 53.75 m2

4.2 Perhitungan Luasan Area Berdasarkan Teori Kuliah

Perhitungan area pengecatan ini dilakukan atupun dibahas untuk dapat mengetahui luasan yang akan di cat. Dalam pengecatan ini dibagi menjadi 3 (tiga) area yaitu : a. Bottom Area b. Bootop Area c. Top Side Area Untuk membantu menghitung ke 3 (tiga) area diatas maka dibutuhkan formula perhitungan luasan tersebut. Adapun luasan tersebut berdasarkan mata kuliah Reparasi Kapal adalah sebagai berikut :

a. Bottom area A = {( 2 x d) + B } x Lpp x p Dimana : d B LPP p = sarat maximum ( m ) = Lebar maximum ( m ) = Length Between Perpendicular ( m ) = 0.90 untuk big tanker = 0.85 untuk bulk carrier = 0.75 s.d 075 untuk general cargo lines b. Bootop area A = 2 x h x ( Lpp + 0.5 x B ) Dimana : h = lebar dari bootop ( m ) ( m2 ) ( m2 ) ( m2 )

c. Top Side area A = 2 x Htopside x ( LOA + 0.5 x B ) Dimana : Htopside = Tinggi dari Top Side ( m )

Perhitungan area pengecatan pada kapal yang sedang atau telah naik dok di PT.Dok Pantai Lamongan adalaha sebagai berikut : 1. Nama Kapal LOA LBP H B T min T max Cb : KM. PULAU WETAR : 120.98 m : 114.00 m : 8.00 m

: 20.80 m : : : 3.20 m 6.15 m 0.80

Area pengecatan dari KM. PULAU WETAR adalah sebgai berikut sebagai berikut : a. Bottom area A = {( 2 x d) + B } x Lpp x p = { ( 2 x 6.15 ) + 20.8 } x 114 x 0.75 = 2830.85 m2 b. Bootop area

A = 2 x h x ( Lpp + 0.5 x B ) = 2 x 3 x ( 114 + 0.5 x 20.8 ) = 746.4 m2 c. Top Side area A = 2 x Htopside x ( LOA + 0.5 x B ) = 2 x 2 x ( 120.98 + 0.5 x 20.8 ) = 525.52 m2

2. Nama Kapal LOA LBP H B T min T max Cb

: KM. FATIMA : 105.35m : 97.40 m : 7.00 m

: 16.80 m : : : 3.25 m 6.25 m 0.80

Area pengecatan dari KM. FATIMA adalah sebgai berikut sebagai berikut : a. Bottom area A = {( 2 x d) + B } x Lpp x p = { ( 2 x 6.25 ) + 16.8 } x 97.4 x 0.75 = 2140.365 m2 b. Bootop area A = 2 x h x ( Lpp + 0.5 x B ) = 2 x 3.3 x ( 97.4 + 0.5 x 16.8 ) = 698.28 m2 c. Top Side area A = 2 x Htopside x ( LOA + 0.5 x B ) = 2 x 2 x ( 105.35 + 0.5 x 16.8 ) = 455 m2

3. Nama Kapal LOA LBP H

: KM. BALI GIANYAR : 96.50 m : 90.80 m : 7.40 m

B T min T max Cb

: 15.80 m : : : 2.20 m ( fwd ) 4.20 m ( aft ) 5.95 m 0.80

Area pengecatan dari KM. BALI GIANYAR adalah sebgai berikut sebagai berikut : a. Bottom area A = {( 2 x d) + B } x Lpp x p = { ( 2 x 5.95 ) + 15.8 } x 90.8 x 0.75 = 1886.37 m2 b. Bootop area A = 2 x h x ( Lpp + 0.5 x B ) = 2 x 3 x ( 90.8 + 0.5 x 15.8 ) = 592.2 m2 c. Top Side area A = 2 x Htopside x ( LOA + 0.5 x B ) = 2 x 2 x ( 96.5 + 0.5 x 15.8 ) = 417.6 m2

4. Nama Kapal LOA LBP H B T min T max Cb

: KM. BALI SANUR : 97.50 m : 90.80 m : 7.40 m 2.20 m ( fwd ) 4.20 m ( aft ) 6.00 m 0.80

: 16.80 m : : :

Area pengecatan dari KM. BALI SANUR adalah sebgai berikut sebagai berikut : a. Bottom area A = {( 2 x d) + B } x Lpp x p = { ( 2 x 6 ) + 16.8 } x 90.8 x 0.75 = 1961.28 m2 b. Bootop area A = 2 x h x ( Lpp + 0.5 x B ) = 2 x 2.5 x ( 90.8 + 0.5 x 16.8 )

= 496 m2 c. Top Side area A = 2 x Htopside x ( LOA + 0.5 x B ) = 2 x 1.5 x ( 97.5 + 0.5 x 16.8 ) = 317.7 m2

5. Nama Kapal LOA LBP H B T min T max Cb

: SV. SAMUDERA 02 : 56.40 m : 54.20 m : 4.7 m

: 12.20 m : : : 3.63 m 4.27 m 0.6

Area pengecatan dari SV.SAMUDERA 02 adalah sebgai berikut sebagai berikut : a. Bottom area A = {( 2 x d) + B } x Lpp x p = { ( 2 x 4.27 ) + 12.2 } x 54.2 x 0.75 = 843.081 m2 b. Bootop area A = 2 x h x ( Lpp + 0.5 x B ) = 2 x 1.2 x ( 54.2 + 0.5 x 4.27 ) = 133.044 m2 c. Top Side area A = 2 x Htopside x ( LOA + 0.5 x B ) = 2 x 1 x ( 56.4 + 0.5 x 4.27 ) = 117.07 m2

4.3 Perhitungan Kebutuhan Cat Berdasarkan Data Di Lapangan

Perhitungan kebutuhan pengecatan ini dilakukan atupun dibahas untuk dapat mengetahui berapa banyak cat yang dibutuhkan pada kapal yang sedang naik dock atau yang telah naik dock . Dalam menghitung kebutuhan cat ini harus diketahui nilai dari ke 3 (tiga) area pengecatan yaitu :

a. Bottom Area b. Bootop Area c. Top Side Area Selain dari ke 3 nilai tersebut perhitungan kebutuhan cat dapat diketahui berdasarkan Spesifikasi dari cat yang digunakan, standart pengecetan, besarnya Loss Factor , banyaknya pelapisan cat, dan ketebalan cat ( Tebal basah dan kering ) . Untuk kebutuhan cat dapat di hitung dengan formula sebagai berikut : Wet film Thickness (WFT) = DFT x 100
%VS

( microns )

Dry film Thickness (DFT)

WFT x % VS 100

( microns )

Consumption with loss factor =

DFT x area (m2) 10 x %VS x loss factor

( Litre )

Need

Consumption Packaging

( Pack )

Perhitungan kebutuhan cat pada kapal yang sedang atau telah naik dok di PT.Dok Pantai Lamongan adalaha sebagai berikut : 1. Nama Kapal a. Bottom Area Layer 1 Cat yang digunakan DFT Loss Factor Volume Solid Kemasan : Intertuf 262 Red : 125 micron : 30 % : 75 %VS : 20 Liter DFT x area (m2) 10 x %VS x loss factor : KM. PULAU WETAR : 2480.64 m2

Consumption with loss factor =

125 x 2480.64 10 x 75 x 30%

1378.133333 Liter

Need

Consumption Packaging

1378.133333 20

= Layer 2 Cat yang digunakan DFT Loss Factor Volume Solid Kemasan : Intergard 262 Grey : 100 micron : 30 % : 57 %VS : 20 Liter

68,9 Kemasan ~ 69 Kemasan

Consumption with loss factor =

DFT x area (m2) 10 x %VS x loss factor

100 x 2480.64 10 x 57 x 30%

= Need =

1451 Liter Consumption Packaging

1450 20

= Layer 3 Cat yang digunakan DFT Loss Factor Volume Solid Kemasan : Interspeed 6400 : 150 micron : 30 % : 60 %VS : 20 Liter

72.53 Kemasan ~ 73 Kemasan

Consumption with loss factor =

DFT x area (m2)

10 x %VS x loss factor

150 x 2480.64 10 x 60 x 30%

= Need =

2067.2 Liter Consumption Packaging

2067.2 20

103.36 Kemasan ~ 104 Kemasan

b. Bootop Area Layer 1 Cat yang digunakan DFT Loss Factor Volume Solid Kemasan

721.52 m2

: Intertuf 262 Red : 125 micron : 15 % : 75 %VS : 20 Liter = DFT x area (m2) 10 x %VS x loss factor 125 x 721.52 10 x 75 x 15% 802 Liter Consumption Packaging 802 20 40.08 Kemasan ~ 41 Kemasan

Consumption with loss factor

= = Need =

= = Layer 2 Cat yang digunakan DFT Loss Factor : Interbond 201 signal green : 125 micron : 15 %

Volume Solid Kemasan

: 74 %VS : 20 Liter = DFT x area (m2) 10 x %VS x loss factor 125 x 721.52 10 x 74 x 15% 812.52 Liter Consumption Packaging 812.52 20 40.62 Kemasan ~ 41 Kemasan

Consumption with loss factor

= = Need =

= =

c. Top Side Area Layer 1 Cat yang digunakan DFT Loss Factor Volume Solid Kemasan

498.94 m2

: Intertuf 262 Red : 125 micron : 15 % : 75 %VS : 20 Liter DFT x area (m2) 10 x %VS x loss factor = = = 125 x 498.94 10 x 75 x 15% 554.37 Liter Consumption Packaging 554.37 20 27.71 Kemasan ~ 28 Kemasan

Consumption with loss factor =

Need

= = Layer 2 Cat yang digunakan DFT Loss Factor Volume Solid : Interbond 201 Black : 125 micron : 15 % : 74 %VS

Kemasan

: 20 Liter = DFT x area (m2) 10 x %VS x loss factor 100 x 498.94 10 x 7 4 x 15% 561.89 Liter Consumption Packaging 561.89 20 28.09 Kemasan ~ 28 Kemasan

Consumption with loss factor

= = =

Need

= =

2. Nama Kapal a. Bottom Area WFT DFT %VS Kemasan Loss Factor

: KM. FATIMA : : : : : : m2 microns microns % Liter % DFT x area (m2) 10 x %VS x loss factor = Liter Consumption Packaging = Kemasan m2 microns microns % Liter % DFT x area (m2) 10 x %VS x loss factor

Consumption with loss factor =

Need

b. Bootop Area WFT DFT %VS Kemasan Loss Factor

: : : : : :

Consumption with loss factor =

= Need =

Liter Consumption Packaging

= c. Top Side Area : WFT DFT %VS Kemasan Loss Factor : : : : :

Kemasan m2 microns microns % Liter % DFT x area (m2) 10 x %VS x loss factor

Consumption with loss factor =

= Need =

Liter Consumption Packaging

Kemasan

3. Nama Kapal a. Bottom Area WFT DFT %VS Kemasan Loss Factor

: KM. BALI GIANYAR : : : : : : m2 microns microns % Liter % DFT x area (m2) 10 x %VS x loss factor = Liter Consumption Packaging = Kemasan m2

Consumption with loss factor =

Need

b. Bootop Area

WFT DFT %VS Kemasan Loss Factor

: : : : :

microns microns % Liter % DFT x area (m2) 10 x %VS x loss factor = Liter Consumption Packaging = Kemasan m2 microns microns % Liter % DFT x area (m2) 10 x %VS x loss factor = Liter Consumption Packaging = Kemasan

Consumption with loss factor =

Need

c. Top Side Area : WFT DFT %VS Kemasan Loss Factor : : : : :

Consumption with loss factor =

Need

4. Nama Kapal a. Bottom Area WFT DFT %VS Kemasan Loss Factor

: KM. BALI SANUR : : : : : : m2 microns microns % Liter % DFT x area (m2)

Consumption with loss factor =

10 x %VS x loss factor = Need = Liter Consumption Packaging = Kemasan

b. Bootop Area WFT DFT %VS Kemasan Loss Factor

: : : : : :

m2 microns microns % Liter % DFT x area (m2) 10 x %VS x loss factor = Liter Consumption Packaging = Kemasan m2 microns microns % Liter % DFT x area (m2) 10 x %VS x loss factor = Liter Consumption Packaging = Kemasan

Consumption with loss factor =

Need

c. Top Side Area : WFT DFT %VS Kemasan Loss Factor : : : : :

Consumption with loss factor =

Need

5. Nama Kapal

: SV. SAMUDERA 02

a. Bottom Area WFT DFT %VS Kemasan Loss Factor

: : : : : :

m2 microns microns % Liter % DFT x area (m2) 10 x %VS x loss factor = Liter Consumption Packaging = Kemasan

Consumption with loss factor =

Need

b. Bootop Area WFT DFT %VS Kemasan Loss Factor

: : : : : :

m2 microns microns % Liter % DFT x area (m2) 10 x %VS x loss factor = Liter Consumption Packaging = Kemasan m2 microns microns % Liter\ %

Consumption with loss factor =

Need

c. Top Side Area : WFT DFT %VS Kemasan Loss Factor : : : : :

Consumption with loss factor =

DFT x area (m2) 10 x %VS x loss factor

= Need =

Liter Consumption Packaging

Kemasan

4.4 Perhitungan Kebuthan Cat Berdasarkan Teori

Perhitungan kebutuhan pengecatan ini dilakukan atupun dibahas untuk dapat mengetahui berapa banyak cat yang dibutuhkan pada kapal yang sedang naik dock atau yang telah naik dock . Dalam menghitung kebutuhan cat ini harus diketahui nilai dari ke 3 (tiga) area pengecatan yaitu : a. Bottom Area b. Bootop Area c. Top Side Area Selain dari ke 3 nilai tersebut perhitungan kebutuhan cat dapat diketahui berdasarkan Spesifikasi dari cat yang digunakan, standart pengecetan banyaknya pelapisan cat, dan ketebalan cat ( Tebal basah dan kering ) . Untuk kebutuhan cat dapat di hitung dengan formula sebagai berikut : Wet film Thickness (WFT) = DFT x 100
%VS

( microns )

Dry film Thickness (DFT)

WFT x % VS 100

( microns )

Consumption

DFT x area (m2) 10 x %VS

( Litre )

Need

Consumption Packaging

( Pack )

Perhitungan kebutuhan cat pada kapal yang sedang atau telah naik dok di PT.Dok Pantai Lamongan adalaha sebagai berikut : 1. Nama Kapal a. Bottom Area : KM. PULAU WETAR : m2

WFT DFT %VS Kemasan Consumption

: : : : =

microns microns % Liter DFT x area (m2) 10 x %VS = Liter Consumption Packaging = Kemasan

Need

b. Bootop Area WFT DFT %VS Kemasan Consumption

: : : : : =

m2 microns microns % Liter DFT x area (m2) 10 x %VS = Liter Consumption Packaging = Kemasan m2 microns microns % Liter = DFT x area (m2) 10 x %VS = Liter Consumption

Need

c. Top Side Area : WFT DFT %VS Kemasan Consumption : : : :

Need

Packaging = Kemasan

2. Nama Kapal a. Bottom Area WFT DFT %VS Kemasan Consumption

: KM. FATIMA : : : : : = m2 microns microns % Liter DFT x area (m2) 10 x %VS = Liter Consumption Packaging = Kemasan m2 microns microns % Liter = DFT x area (m2) 10 x %VS = Liter Consumption Packaging = Kemasan m2 microns microns % Liter

Need

b. Bootop Area WFT DFT %VS Kemasan Consumption

: : : : :

Need

c. Top Side Area : WFT DFT %VS Kemasan : : : :

Consumption

DFT x area (m2) 10 x %VS

= Need =

Liter Consumption Packaging

Kemasan

3. Nama Kapal a. Bottom Area WFT DFT %VS Kemasan

: KM. BALI GIANYAR : : : : : m2 microns microns % Liter

Consumption

DFT x area (m2) 10 x %VS

= Need =

Liter Consumption Packaging

= b. Bootop Area WFT DFT %VS Kemasan Consumption : : : : : =

Kemasan m2 microns microns % Liter DFT x area (m2) 10 x %VS

= Need =

Liter Consumption Packaging

Kemasan

c. Top Side Area : WFT DFT %VS Kemasan Consumption : : : : =

m2 microns microns % Liter DFT x area (m2) 10 x %VS = Liter Consumption Packaging = Kemasan

Need

4. Nama Kapal a. Bottom Area WFT DFT %VS Kemasan Consumption

: KM. BALI SANUR : : : : : = m2 microns microns % Liter DFT x area (m2) 10 x %VS = Liter Consumption Packaging = Kemasan m2 microns microns % Liter = DFT x area (m2) 10 x %VS = Liter

Need

b. Bootop Area WFT DFT %VS Kemasan Consumption

: : : : :

Need

Consumption Packaging

= c. Top Side Area : WFT DFT %VS Kemasan Consumption : : : : =

Kemasan m2 microns microns % Liter DFT x area (m2) 10 x %VS

= Need =

Liter Consumption Packaging

= 5. Nama Kapal a. Bottom Area WFT DFT %VS Kemasan Consumption : SV. SAMUDERA 02 : : : : : =

Kemasan

m2 microns microns % Liter DFT x area (m2) 10 x %VS = Liter Consumption Packaging = Kemasan

Need

b. Bootop Area WFT DFT %VS

: : : :

m2 microns microns %

Kemasan Consumption

: =

Liter DFT x area (m2) 10 x %VS = Liter Consumption Packaging = Kemasan m2 microns microns % Liter = DFT x area (m2) 10 x %VS = Liter Consumption Packaging = Kemasan

Need

c. Top Side Area : WFT DFT %VS Kemasan Consumption : : : :

Need