Anda di halaman 1dari 3

PERPISAHAN

Ribuan jalan telah kita lewati Berbagai rintangan telah kita lalui Penuh wewangian bunga maupun bertabur duri Penuh suka maupun duka di hati Semua bukanlah sekedar kenangn Semua bukanlah sekedar renungan Saat kita dalam kebersamaan Dalam suka maupun pengorbanan Namun, kita tlah tahu Kita tak selamanya bersatu Menempuh jalan hidup yang bertabur debu Bertabur dedaunan yang tak pernah tersapu Saat berpisah harus menyapa Ku tak ingin kau teteskan air mata Ku tak ingin kau berduka Karena hati kita kan tetap bersama Sahabatku tercinta!! Inilah hidup Kadang kita membuka Suatu saat kita kan menutup Sahabatku tercinta!! Ku ingin kita kembali bersama Di saat harta tak lagi berguna Di saat cinta menjadi satu-satunya pembela. Dari dulu kita selalu bersama, selalu mengerti keadaan satu sama lain,, Selalu memahami, selalu memiliki, selalu memberi, selalu mengisi satu sama lain,, Hanya engkau dari dirikulah yang mengerti aku,, hanya aku dan dirimulah yang engerti kamu,, Persahabatan ini tak akan pernah putus walah badai menghadang,, Persahabatan ini tak pernah pecah walau terbentur batu,, Persahabatan ini tak pernah pisah karena waktu,, Ingatlah wahai sahabat, saat kita tersenyum dan tertawa bersama,, Ingatlah saat kita pernah kesusahan dan sakit bersama,, Sesuatu yang pernah kita lalui terlalu berharga untuk dilupakan,, Tetaplah Menjadi Sahabat Terbaikmu,, karena aku janji untuk menjadi Sahabat Terbaikmu selalu,,

SUJUD Bagaimana kau hendak bersujud pasrah, sedang Wajahmu yang bersih sumringah, Keningmu yang mulia dan indah begitu pongah Minta sajadah agar tak menyentuh tanah Apakah kau melihatnya seperti iblis saat menolak Menyembah bapamu dengan congkak Tanah hanya patut diinjak, tempat kencing dan berak, membuang ludah dan dahak atau paling jauh hanya lahan pemanjaan nafsu serakah dan tamak Apakah kau lupa bahwa tanah adalah bapa dari mana ibumu dilahirkan Tanah adalah ibu yang menyusuimu dan memberi makan Tanah adalah kawan yang memelukmu dalam kesendirian dalam perjalanan panjang menuju keabadian Singkirkan saja sajadah mahalmu Ratakan keningmu Ratakan heningmuTanahkan wajahmu Pasrahkan jiwamu Biarlah rahmat agungAllah membelaimu dan Terbanglah kekasih CINTAMU bukankah aku sudah mengatakan kepadamu kemarilah rengkuh aku dengan sepenuh jiwamu datanglah aku akan berlari menyambutmu tapi kau terus sibuk dengan dirimu kalaupun datang kau hanya menciumi pintu rumahku tanpa meski sekedar melongokku kau hanya membayangkan dan menggambarkan diriku lalu kau rayu aku dari kejauhan kau merayu dan memujaku bukan untuk mendapatkan cintaku tapi sekedar memuaskan egomu kau memarahi mereka yang berusaha mendekatiku seolah olah aku sudah menjadi kekasihmu apakah karena kau cemburu buta atau takut mereka lebih tulus mencintaiku Pulanglah ke dirimu aku tak kemana mana

PUISI ISLAM Islam agamaku, nomor satu di dunia Islam benderaku, berkibar dimana-mana Islam tempat ibadahku, mewah bagai istana Islam tempat sekolahku, tak kalah dengan lainnya Islam sorbanku Islam sajadahku Islam kitabku Islam podiumku, kelas eksklusif yang mengubah cara dunia memandangku Tempat aku menusuk kanan-kiri Islam media-massaku, gaya komunikasi islami masa kini Tempat aku menikam sana-sini Islam organisasiku Islam perusahaanku Islam yayasanku Islam instansiku, menara dengan seribu pengeras suara Islam muktamarku, forum hiruk-pikuk tiada tara Islam bursaku Islam warungku, hanya menjual makanan sorgawi Islam supermarketku, melayani segala keperluan manusiawi Islam makananku Islam teaterku, menampilkan karakter-karakter suci Islam festivalku, memeriahkan hari-hari mati Islam kausku Islam pentasku Islam seminarku, membahas semua Islam upacaraku, menyambut segala Islam puisiku, menyanyikan apa Tuhan, Islamkah aku?

Anda mungkin juga menyukai