Anda di halaman 1dari 1

FOTOSINTESIS Kebanyakan tumbuhan berakar di tanah, dan akan mati jika dicabut.

Ini berarti tumbuhan memperoleh makanan dari tanah, dan selama berabad-abad orang percaya akan hal ini. Ketika para ilmuwan mulai menyelidiki tentang tumbuhan, mereka memperoleh temuan penting. Seorang doctor Belgia Jan Baptista van Helmont (1577-1644) mulai dengan menanam setangkai pohon willow kecil di pot tanah setelah menimbang keduanya. Lima tahun kemudian, ia menimbangnya kembali. Ternyata, sementara pohon willow bertambah beratnya menjadi 75 kg, tanahnya hanya menjadi lebih ringan 57 gr. Jelas sekali tanaman ini tumbuh dengan menggunakan sesuatu yang lain. Helmont berpendapat bahwa tanaman itu mengambil air yang diberikan padanya. Pendapatnya hamper benar, tetapi Helmont melupakan sumber bahan baku lain yang penting. Pada tahun 1705 seorang ahli kimia Inggris Stephen Hales memperlihatkan bahwa tanaman juga memerlukan air untuk tumbuh. Kini para ilmuwan tahu tanaman menyerap air dari tanah dan karbon dioksida dari udara. Dengan tenaga Matahari, bahan baku sederhana ini digunakan untuk memproduksi glukosa, dan dari glukosa dibuat serangkaian bahan yang mengandung karbon. Proses ini dinamakan fotosintesis, yang merupakan dasar kehidupan di bumi. Fotosintesis yakni pengubahan molekul organik oleh tumbuhan menjadi molekul organik, adalah sebuah proses yang rumit dan berbagai ilmuwan telah berupaya menemukan bagaimana sebenarnya hal ini terjadi . Seorang doktor dari Belanda Jan Ingenhousz (1730 1799) mengetahui dari hasil pekerjaan Stephen Hales bahwa tumbuhan mengambil karbon dioksida. Dari percobaan-percobaan yang dilakukannya diketahui bahwa tumbuhan menyerap karbon dioksida hanya jika ada cahaya. Temuan ini menunjukkan bahwa cahaya mempunyai peran kunci dalam fotosintesis. Dalam kegelapan tumbuhan mengeluarkan karbon dioksida dan mengambil oksigen ketika bernafas untuk memperoleh energi.

Anda mungkin juga menyukai