Anda di halaman 1dari 47

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

HASIL PEMERIKSAAN
ATAS LAPORAN KEUANGAN (PERHITUNGAN APBD) KABUPATEN KEDIRI TAHUN ANGGARAN 2004
DI

KEDIRI

PERWAKILAN IV BPK-RI DI YOGYAKARTA

Nomor Tanggal

: :

51/R/XIV.4/03/2005 28 Maret 2005

DAFTAR ISI

Halaman Bagian Pertama Laporan Auditor Independen. Ringkasan Perhitungan APBD Tahun Anggaran 2004................. 1 3

Bagian Kedua BAB I Gambaran Umum Pemeriksaan.. A. Gambaran Umum Pemeriksaan.. 1. 2. 3. 4. 5. B. BAB II Dasar Hukum Pemeriksaan. Tujuan Pemeriksaan Lingkup Pemeriksaan.. Standar Pemeriksaan....... Batasan dan Kendala Pemeriksaan. 5 5 5 5 5 6 6 7 9 9 11 11 15 20 20 20

Laporan Keuangan yang Diperiksa BPK...

Laporan Pemeriksaan A. Penelaahan atas sistem pengendalian intern pengelolaan keuangan daerah Kabupaten Kediri Tahun Anggaran 2004.. B. Koreksi pembukuan atas Laporan Keuangan Kabupaten Kediri Tahun Anggaran 2004............... 1. 2. C. 1. Pendapatan.. Belanja Rutin.. Catatan Pemeriksaan yang Mempengaruhi Kewajaran Laporan Keuangan a. Pengeluaran Sejumlah Rp3.822.000.000,00 Belum Dipertanggungjawabkan..

Catatan Pemeriksaan..

b.

Realisasi Tiga Pasal Belanja Rutin Melampaui Anggaran Yang Ditetapkan Sebesar Rp2.688.551.792,57... 23 Halaman

c.

Pemberian Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP) Ketua dan Anggota DPRD Sebesar Rp596.100.000,00 Tidak Sesuai Ketentuan..... 25 27 31

d. 2.

Pengeluaran Bantuan Umum Sebesar Rp1.748.372.000,00 Digunakan Tidak Sesuai Peruntukkannya...

Catatan Pemeriksaan yang Tidak Mempengaruhi Kewajaran Laporan Keuangan...... a. Pola Pembiayaan Proyek Senilai Rp35.000.000.000,00 melalui Voorfinanciering dan Pelaksanaannya dengan penunjukkan Langsung b. Pemerintah Kabupaten Kediri Menanggung Beban Pajak Penggunaan c. Penganggaran Tenaga dan Listrik Proyek Illegal sebesar 36 40 Rp2.066.495.000,00. Realisasi Penanggulangan Bencana Alam sebesar Rp1.000.000.000,00 Tidak Tepat... 31

D. Lampiran

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


Jl. HOS. Cokroaminoto No.52 Telp. (0274) 563635 Fax. (0274) 588736

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Kepada Para Pengguna Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Kediri Tahun Anggaran 2004

Berdasarkan ketentuan Pasal 23E Perubahan Ketiga Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Pasal 2 Undang-undang No. 5 Tahun 1973, dan Pasal 31 UU No. 17 Tahun 2003, Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI) telah memeriksa Laporan Keuangan Kabupaten Kediri Tahun Anggaran 2004 yang telah disusun oleh Pemerintah Kabupaten Kediri. Laporan Keuangan tersebut adalah tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Kediri. Tanggung jawab BPK-RI terletak pada pernyataan pendapat atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2004 berdasarkan Pemeriksaan BPK-RI. Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Daerah tersebut dilakukan dengan berpedoman pada Standar Audit Pemerintahan (SAP) yang ditetapkan oleh BPK-RI. Standar tersebut mengharuskan BPK-RI untuk merencanakan, mengumpulkan bukti yang cukup dan melaksanakan pemeriksaan agar memperoleh keyakinan yang memadai bahwa Laporan Keuangan bebas dari salah saji yang material sebagai dasar untuk memberikan pendapat. Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2004 bertujuan untuk memberikan keyakinan apakah Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2004 telah disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang ditetapkan di dalam peraturan perundangan yang berlaku. Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Kabupaten Kediri Tahun Anggaran 2004 meliputi pengujian atas Laporan Realisasi Anggaran Tahun Anggaran 2004.

Sampai dengan Tahun 2004 Pemerintah Kabupaten Kediri belum menyusun Peraturan Daerah tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah dan belum menetapkan Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah. Pemerintah Kabupaten Kediri dalam Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2004 mencatat hal-hal sebagai berikut: a. Pengeluaran Proyek Penunjang Dana Pembangunan Desa/Kelurahan sejumlah Rp3.822.000.000,00 yang tidak didukung dengan bukti memadai, telah dicatat sebagai pengeluaran definitif. Menurut pendapat kami hal seperti itu mengakibatkan pengeluaran sejumlah tersebut belum dapat diyakini kebenarannya. b. Pengeluaran atas beban Pos Pengeluaran Yang Tidak Termasuk Bagian Lain sejumlah Rp1.748.372.000,00 digunakan antara lain untuk pemberian tali asih dan biaya persiapan Pemilu untuk Pimpinan DPRD serta pembangunan fisik, bantuan Parpol, dan bantuan instansi vertikal, sementara untuk Parpol dan instansi vertikal telah disediakan anggaran dalam masing-masing pasal bersangkutan. c. Pemberian Tunjangan Perbaikan Penghasilan kepada Ketua dan Anggota DPRD sebesar Rp596.100.000,00 tidak sesuai dengan ketentuan sehingga merugikan keuangan daerah. Berdasarkan Pemeriksaan terhadap Laporan Keuangan Kabupaten Kediri Tahun Anggaran 2004, BPK-RI berpendapat bahwa Laporan Keuangan Kabupaten Kediri Tahun Anggaran 2004 kecuali atas akibat paragraf atas hal-hal yang dimuat dalam paragraf sebelumnya telah disajikan secara wajar untuk semua hal yang material sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang ditetapkan di dalam berbagai peraturan perundangan yang berlaku. Di dalam semua hasil pemeriksaan atas Laporan Keuangan Kabupaten Kediri Tahun Anggaran 2004, BPK-RI menyampaikan beberapa hal yang perlu mendapat perhatian Pemerintah Daerah dan DPRD Kabupaten Kediri dalam upaya penyempurnaan Laporan Keuangan Daerah sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban keuangan daerah.

Yogyakarta, 28 Maret 2005 BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Perwakilan IV di Yogyakarta Ketua Tim

Masmudi, SE.MSi.Ak Akuntan REG-NEG D-18.275

Ringkasan Perhitungan APBD Tahun 2004 Laporan Keuangan (Perhitungan APBD setelah koreksi) Kabupaten Kediri Tahun Anggaran 2004 sebagai dasar opini tersebut diatas adalah sebagai berikut: PERHITUNGAN APBD TAHUN ANGGARAN 2004 KABUPATEN KEDIRI
I Pendapatan 1. SISA LEBIH PERHITUNGAN 2. PENDAPATAN ASLI DAERAH a. Pajak Daerah b. Retribusi Daerah c. Laba Prshn Milik Daerah & Hsl Pengel. Kekay. Daerah Yg Sah d. Lain-lain PAD Yang Sah 3. BAGIAN DANA PERIMBANGAN a. Bagi Hasil Pajak b. bagi hasil Bukan Pajak Sumber Daya Alam c. Dana Alokasi Umum d. Dana Alokasi Khusus 4. BAGIAN LAIN-LAIN PENERIMAAN YANG SAH a. Penerimaan Dari Pemerintah b. Penerimaan dari Propinsi c. Penerimaan Lain-lain Jumlah Pendapatan II Pengeluaran 1. Belanja Rutin a. Belanja Pegawai b. Belanja Barang c. Belanja Pemeliharaan d. Biaya Perjalanan Dinas e. Belanja Lain-lain f. Angs. Pinjaman/Hutang & Bunga g. Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan h. Pengel. yg Tdk Tmsk Bag. Lain Jumlah Belanja Rutin 2. Belanja Pembangunan Jumlah Belanja Sisa Perhitungan III UKP UKP Penerimaan UKP Pengeluaran Sisa kurang/lebih UKP

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 13.231.678.014,71 16.908.908.374,45 816.000.192,84 3.399.447.211,54 29.383.432.086,00 813.503.338,00 358.233.000.000,00 5.000.000.000,00 + Rp + Rp

18.155.583.249,10

34.356.033.793,54

393.429.935.424,00

Rp Rp Rp

24.810.676.705,00 21.714.639.227,00 59.134.056,00

+ Rp

46.584.449.988,00

+ Rp

492.526.002.454,64

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

279.767.527.331,00 33.581.799.224,24 4.452.030.949,00 847.413.760,00 22.653.090.160,43 2.095.096.770,80 3.571.262.001,00 9.179.180.000,00 Rp Rp 356.147.400.196,47 116.983.589.351,74 + Rp Rp 473.130.989.548,21 19.395.012.906,43

Rp Rp Rp

30.822.981.287,00 30.822.981.287,00 0,00

IV Sisa Perhitungan per 31 Desember 2004 terdiri dari: Sisa Perhitungan per 31 Desember 2004 terdiri dari: a. Sisa Kas per 31 Desember 2004 di Bank Rp 16.433.737.083,12 b. Sisa UUDP per 31 Desember Rp 1.702.381.700,00 c. Sisa Kas RSUD Pare Rp 1.258.894.123,31 c. Sisa kurang/lebih UKP Sisa Perhitungan

+ Rp Rp

19.395.012.906,43 0,00

Rp

19.395.012.906,43

BAB I GAMBARAN UMUM PEMERIKSAAN

A. Gambaran Umum Pemeriksaan 1. Dasar Hukum Pemeriksaan a. Pasal 23E Perubahan Ketiga Undang Undang Dasar Tahun 1945; b. c. d. e. Undang Undang Nomor 5 Tahun 1973 tentang Badan Pemeriksa Keuangan; Undang Undang Nomor. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; Undang Undang No 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; Undang Undang No 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung jawab Keuangan Negara.

2. Tujuan Pemeriksaan Pemeriksaan atas Pembukuan dan Perhitungan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten Kediri Tahun Anggaran 2004 bertujuan untuk memberikan keyakinan apakah Perhitungan APBD Kabupaten Kediri sebagai laporan pertanggungjawaban atas realisasi APBD Tahun Anggaran 2004 telah disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang ditetapkan dalam berbagai peraturan perundangan mengenai Pengelolaan Keuangan Daerah.

3. Lingkup Pemeriksaan Untuk mencapai tujuan pemeriksaan tersebut, maka pemeriksaan atas Pembukuan dan Perhitungan APBD Pemerintah Kabupaten Kediri Tahun Anggaran 2004, meliputi: a. Pemeriksaan atas Pembukuan dan Pelaporan realisasi Bagian Sisa Perhitungan Anggaran Tahun lalu, Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, Pinjaman Daerah, Lain-lain Penerimaan Yang Sah, Belanja Rutin, Belanja Pembangunan, Bagian Urusan Kas dan Perhitungan (UKP). Pemeriksaan

tersebut dilakukan pada Bagian Keuangan, Dinas Pendapatan Daerah dan Kantor Kas Daerah b. Pemeriksaan atas penyusunan Perhitungnan APBD pada Bagian Keuangan dan Daftar Hasil Pengadaan Barang Tahun Anggaran 2004 pada Bagian Perlengkapan.

4. Standar Pemeriksaan Pemeriksaan atas Perhitungan APBD Kabupaten Kediri Tahun Anggaran 2004 yang dilakukan oleh BPK Perwakilan IV berpedoman pada Standar Audit Pemerintahan (SAP) yang diterbitkan oleh BPK-RI Tahun 1995, Panduan Manajemen Pemeriksaan, dan Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) yang diterbitkan oleh IAI.

5. Batasan dan Kendala Pemeriksaan Dalam pemeriksaan atas Pembukukan dan Perhitungan APBD Tahun Anggaran 2004 pada Kabupaten Kediri tidak dijumpai batasan dan kendala pemeriksaan yang berarti.

B.

Laporan Keuangan Yang Diperiksa BPK Ringkasan Perhitungan APBD Kabupaten Kediri Tahun Anggaran 2004 sebelum koreksi yang diperiksa BPK dapat digambarkan sebagai berikut:

Pendapatan 1. SISA LEBIH PERHITUNGAN 2. PENDAPATAN ASLI DAERAH e. Pajak Daerah f. Retribusi Daerah g. Laba Prshn Milik Daerah & Hsl Pengel. Kekay. Daerah Yg Sah h. Lain-lain PAD Yang Sah 3. BAGIAN DANA PERIMBANGAN e. Bagi Hasil Pajak f. bagi hasil Bukan Pajak Sumber Daya Alam g. Dana Alokasi Umum h. Dana Alokasi Khusus BAGIAN LAIN-LAIN PENERIMAAN YANG SAH d. Penerimaan Dari Pemerintah e. Penerimaan dari Propinsi f. Penerimaan dari Kabupaten/Kota Lainnya g. Penerimaan Lain-lain

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 13.194.178.014,71 16.889.025.995,50 816.000.192,84 3.436.929.309,54 29.383.432.086,00 813.503.338,00 358.233.000.000,00 5.000.000.000,00 + Rp + Rp

18.155.583.249,10

34.336.133.512,59

393.429.935.424,00

4.

Rp Rp Rp Rp

24.810.676.705,00 21.714.639.227,00 0,00 59.134.056,00 + Rp 46.584.449.988,00 + Rp

Jumlah Pendapatan Pengeluaran 1. Belanja Rutin i. Belanja Pegawai j. Belanja Barang k. Biaya Operasi dan Pemeliharaan l. Biaya Perjalanan Dinas m. Belanja Lain-lain n. Angsuran Pinjaman/Hutang dan Bunga o. Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan p. Pengeluaran yang Tidak Termasuk Bagian Lain Jumlah Belanja Rutin 2. Belanja Pembangunan Jumlah Belanja Sisa Perhitungan UKP UKP Penerimaan UKP Pengeluaran Sisa kurang/lebih UKP Rp Rp Rp 30.822.999.189,00 30.822.981.287,00 17.902,00

492.506.102.173,69

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

279.767.527.331,00 33.617.659.224,24 4.452.030.949,00 847.413.760,00 22.599.440.160,43 2.095.096.770,80 3.571.262.001,00 9.196.970.000,00 + Rp Rp 356.147.400.196,47 116.983.589.351,74 + Rp Rp 473.130.989.548,21 19.375.112.625,48

10

Sisa Perhitungan per 31 Desember 2004 terdiri dari: Sisa Perhitungan per 31 Desember 2004 terdiri dari: a. Sisa Kas per 31 Desember 2004 di Bank Rp b. Sisa UUDP sampai dengan 31 Desember Rp c. Sisa Kas RSUD Pare Rp d. Sisa kurang/lebih UKP Sisa Perhitungan

16.433.737.083,12 1.702.381.700,00 1.239.011.744,36 Rp Rp 19.375.130.527,48 17.902,00 Rp 19.375.112.625,48

11

BAB II LAPORAN PEMERIKSAAN A. Penelaahan Atas Sistem Pengendalian Intern Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Kediri Tahun Anggaran 2004. Pembukuan dan Penyusunan Laporan Perhitungan APBD Pemerintah Kabupaten Kediri dilakukan oleh Bagian Keuangan. Pembukuan dan Penyusunan Laporan Keuangan Laporan Perhitungan APBD Pemerintah Kabupaten Kediri Tahun Anggaran 2004 diselenggarakan masih menggunakan sistem pembukuan tunggal dengan dasar kas sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 tahun 1999 tentang Bentuk dan Susunan Perhitungan APBD. Pemerintah Kabupaten Kediri belum menyusun Peraturan Daerah tentang Pokok-pokok Pengeloaan Keuangan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah. Hasil penelaahan atas sistem pembukuan dan penyusunan Laporan Perhitungan APBD serta pelaksanaannya yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Kediri yang kami uji ternyata belum sepenuhnya mengikuti ketentuan-ketentuan yang berlaku, sehingga masih terdapat kelemahan-kelemahan minimal sebanyak 6 (enam) kelemahan terhadap sistem pembukuan dan penyusunan laporan keuangan. Kami tidak menemukan bahwa Pemda menyimpang dari sistem tersebut. Kelemahan tersebut adalah sebagai berikut : 1. Sub Bagian verifikasi pada Bagian Keuangan belum sepenuhnya menjalankan fungsinya dalam melakukan verifikasi atas Surat Pertanggungjawaban (SPJ) yang menjadi dokumen sumber dalam menyusun laporan perhitungan APBD. Hal ini antara lain terlihat pada SPJ Proyek Penunjang Dana Pembangunan Desa/Kelurahan yang tidak didukung dengan bukti yang lengkap. Hal tersebut mengakibatkan pengeluaran uang daerah menjadi kurang dapat diyakini kebenarannya. 2. Persyaratan untuk pengamanan aktiva belum memadai. Hal tersebut antara lain terjadi pada pelaporan inventaris hasil dari pengadaan proyek belum dimasukkan dalam Laporan Peng. 1 yang merupakan daftar pengadaan barang dalam tahun 12

anggaran bersangkutan. Bagian Perlengkapan dalam membuat Peng. 1 belum memasukkan inventaris hasil pengadaan dari proyek yang sudah selesai dan sudah diserahkan. Hal tersebut disebabkan pimpro belum melaporkan kepada Bagian Perlengkapan tentang inventaris hasil pengadaan dari proyek. Permasalahan tersebut mengakibatkan Laporan Perhitungan APBD Kabupaten Kediri Tahun Anggaran 2004 belum menggambarkan posisi aset yang sebenarnya. 3. Sisa Kas pada RSUD Pare per 31 Desember 2004 belum dimasukkan kedalam C-II yaitu perhitungan Kas dan Pencocokan antara Sisa Kas dan Sisa Perhitungan APBD Tahun Anggaran 2004. Hal tersebut disebabkan kelalaian Bagian Pembukuan RSUD Pare yang tidak melaporkan secara keseluruhan saldo kas per 31 Desember 2004 ke Bagian Keuangan. Permasalahan tersebut mengakibatkan Laporan Perhitungan APBD Kabupaten Kediri Tahun Anggaran 2004 belum menggambarkan posisi kas yang sebenarnya. 4. Penyusunan anggaran belum sepenuhnya berpedoman pada peraturan yang berlaku. Hal tersebut antara lain terjadi pada penganggaran Proyek Penanggulangan Bencana Alam pada Belanja Pembangunan yang seharusnya merupakan Belanja Rutin yaitu pada pasal Pengeluaran Tidak Tersangka. Sementara Pengeluaran tidak tersangka pada Belanja Rutin dalam Tahun Anggaran 2004 tidak dianggarkan. Hal tersebut disebabkan oleh kelalaian tim anggaran yang tidak menganggarkan pengeluaran untuk Penanggulangan Bencana Alam dalam belanja rutin. 5. Penganggaran Bantuan Umum dan Bantuan lainnya pada Pos Belanja Tidak Termasuk Bagian Lain belum dilengkapi dengan petunjuk atau acuan penggunaan anggaran tersebut. Hal tersebut bisa membuka peluang terjadinya penyimpangan dalam penggunaan Anggaran Bantuan Umum. 6. Bagian Keuangan belum memasukkan hutang/kewajiban Pemerintah Kediri Tahun Anggaran 2004 pada Pihak Ketiga yang sampai dengan Tanggal 31 Desember 2004 belum dibayar ke dalam Lampiran C-III yaitu daftar hutang-hutang/kewajiban yang belum dibayar pada akhir tahun anggaran yang belum kedaluarsa. Hal tersebut disebabkan oleh kelalaian Sub Bagian Pembukuan dalam membuat Lampiran C-III yang tidak memasukkan kewajiban kepada pihak ketiga. Permasalahan tersebut

13

mengakibatkan Laporan Perhitungan APBD Kabupaten Kediri Tahun Anggaran 2004 belum menggambarkan kondisi yang sebenarnya. Atas Kelemahan Pengendalian Intern tersebut, BPK-RI menyarankan agar Pemerintah Kabupaten Kediri melakukan review atas sistem pembukuan dan penyusunan Laporan keuangannya.

B. Koreksi Pembukuan Atas Laporan Keuangan Kabupaten Kediri Tahun Anggaran 2004 Hasil pemeriksaan atas Perhitungan APBD Tahun Anggaran 2004 dan pemeriksaan secara uji petik terhadap dokumen pembukuan anggaran di Bagian Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Kediri dijumpai adanya pertanggungjawaban dan pembukuan pembebanan anggaran yang kurang benar, sehingga Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2004 perlu dilakukan koreksi sebagai berikut: 1. Pendapatan Bagian 1.2 Pendapatan Asli Daerah Realisasi menurut Lampiran C.1 Koreksi tambah Koreksi kurang Jumlah setelah koreksi Selisih anggaran dan realisasi menurut Lampiran C.1 Koreksi tambah Koreksi kurang Jumlah setelah koreksi : Rp : (Rp : Rp 438.400.280,95 418.500.000,00) 4.381.436.032,54 : Rp : Rp : (Rp : Rp : Rp 34.336.133.512,59 438.400.280,95 418.500.000,00) 34.356.033.793,54 4.361.535.751,59

14

Pos 1.2.1 Pajak Daerah Realisasi menurut Lampiran C.1 Koreksi tambah Jumlah setelah koreksi : : : Rp Rp Rp Rp Rp Rp 13.194.178.014,71 37.500.000,00 13.231.678.014,71 2.533.178.014,71 37.500.000,00 2.570.678.014,71

Selisih anggaran dan realisasi menurut Lampiran C.1 : Koreksi tambah Jumlah setelah koreksi Ayat 1.2.1.009 Pajak Reklame Realisasi menurut Lampiran C.1 Koreksi tambah Jumlah setelah koreksi Selisih anggaran dan realisasi menurut Lampiran C.1 Koreksi tambah Jumlah setelah koreksi Penjelasan koreksi: : : : : : : : :

Rp Rp Rp Rp Rp Rp

348.955.855,71 37.500.000,00 386,455,855.71 40.955.855,71 37.500.000,00 78,455,855.71

Koreksi tersebut dilakukan karena pada Tahun Anggaran 2004 Pemerintah Kabupaten Kediri menerima sumbangan dari PT Gudang Garam Rp418.500.000,00 atas pemasangan reklame. Dari jumlah tersebut termasuk pembayaran pajak reklame atas reklame yang dipasang oleh PT. Gudang Garam selama 5 tahun sebesar Rp37.500.000,00. Atas penerimaan tersebut Bagian Keuangan membukukan pada ayat 1.2.4.010 (Lain lain Pendapatan). Seharusnya sebesar dibukukan pada ayat 1.2.1.009 (Pajak Reklame) dan Rp37.500.000,00 sisanya sebesar

Rp381.000.000,00 merupakan sumbangan untuk Pemerintah Kabupaten Kediri dan dibukukan pada ayat 1.2.4.003 (Sumbangan Pihak Ketiga). Atas koreksi tersebut telah ditindaklanjuti oleh Bagian Keuangan Pemerintah Kabupaten Kediri.

15

Pos 1.2.2 Retribusi Daerah Realisasi menurut Lampiran C.1 Koreksi tambah Jumlah setelah koreksi : Rp : Rp : Rp 16.889.025.995,50 19.882.378,95 16.908.908.374,45 1.021.835.985,50 19.882.378,95 1.041.718.364,45

Selisih anggaran dan realisasi menurut Lampiran C.1 : Rp Koreksi tambah Jumlah setelah koreksi : Rp : Rp

Ayat 1.2.2.041 Penerimaan Unit Swadana RSUD Pare Realisasi menurut Lampiran C.1 Koreksi tambah Jumlah setelah koreksi : Rp : Rp : Rp 10.985.025.903,00 19.882.378,95 11.004.908.281,95 645.325.903,00 19.882.378,95 665.208.281,95

Selisih anggaran dan realisasi menurut Lampiran C.1 : Rp Koreksi tambah Jumlah setelah koreksi Penjelasan koreksi: : Rp : Rp

Koreksi tersebut dilakukan karena pada RSUD Pare masih terdapat sisa kas per 31 Desember 2004 sebesar Rp19.882.378,95 yang belum dilaporkan dalam Perhitungan APBD Tahun Anggaran 2004 yaitu dalam Lampiran C II (Perhitungan Kas dan Pencocokan antara Sisa Kas dan Sisa Perhitungan). Sehingga atas sisa kas tersebut perlu dibukukan dengan menambah ayat 1.2.2.041 (Penerimaan RSUD Unit Swadana). Atas koreksi tersebut telah ditindaklanjuti oleh Bagian Keuangan Pemerintah Kabupaten Kediri. Pos 1.2.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah Realisasi menurut Lampiran C.1 Koreksi tambah Koreksi kurang Jumlah setelah koreksi : : : : Rp Rp (Rp Rp 3.436.929.309,54 381.017.902,00 418.500.000,00) 3.399.447.211,54 16

Selisih anggaran dan realisasi menurut Lampiran C.1 Koreksi tambah Koreksi kurang Jumlah setelah koreksi Ayat 1.2.4. 003 Sumbangan Pihak Ketiga Realisasi menurut Lampiran C.1 Koreksi tambah Jumlah setelah koreksi Selisih anggaran dan realisasi menurut Lampiran C.1 Koreksi tambah Jumlah setelah koreksi Penjelasan koreksi:

: : : :

Rp Rp (Rp Rp

804.674.809,54 381.017.902,00 418.500.000,00) 767.192.711,54

: : : : : :

Rp Rp Rp Rp Rp Rp

0,00 381.017.902,00 381.017.902,00 0,00 381.017.902,00 381.017.902,00

Koreksi tersebut terdiri atas sumbangan dari PT. Gudang Garam sebesar Rp381.000.000,00 ( lihat penjelasan Pos 1.2.1 Pajak Daerah) dan pada Tahun anggaran 2003 Pemerintah Kabupaten Kediri menerima setoran sisa langganan listrik SMPN 3 Kota Kediri sebesar Rp17.902,00 yang salah masuk ke rekening Pemerintah Kabupaten Kediri. Setoran tersebut seharusnya dibayarkan kepada Pemerintah Kota Kediri. Atas kesalahan tersebut Pemerintah Kabupaten Kediri membukukan pada UKP Penerimaan karena Pemerintah Kota Kediri tidak menagih kembali uang tersebut, maka penerimaan tersebut perlu untuk dicatat dalam ayat 1.2.4.003 (Sumbangan Pihak Ketiga). Atas koreksi tersebut telah ditindaklanjuti oleh Bagian Keuangan Pemerintah Kabupaten Kediri. Ayat 1.2.4.010 Lain-lain Pendapatan Realisasi menurut Lampiran C.1 Koreksi kurang Jumlah setelah koreksi

: : :

Rp (Rp Rp

1.004.480.000,00 418.500.000,00) 585.980.000,00 17

Selisih anggaran dan realisasi menurut Lampiran C.1 Koreksi kurang Jumlah setelah koreksi

: : :

Rp (Rp Rp

979.480.000,00 418.500.000,00) 560.980.000,00

Penjelasan koreksi: Lihat Penjelasan Pos 1.2.1 Pajak Daerah Atas koreksi tersebut telah ditindaklanjuti oleh Bagian Keuangan Pemerintah Kabupaten kediri. 2. Belanja Rutin Bagian 2.2 Urusan Umum Pemerintahan Realisasi menurut Lampiran C.1 Koreksi tambah Koreksi kurang Jumlah setelah koreksi Selisih anggaran dan realisasi menurut Lampiran C.1 Koreksi tambah Koreksi kurang Jumlah setelah koreksi : : : : : : : : Rp Rp (Rp Rp (Rp Rp (Rp (Rp 75.593.741.645,67 68.190.000,00 50.400.000,00) 75.611.531.645,67 750.073.459,22) 68.190.000,00 50.400.000,00) 732.283.459,22)

Pos 2.2.1 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Sekretariat DPRD Realisasi menurut Lampiran C.1 Koreksi tambah Jumlah setelah koreksi Selisih anggaran dan realisasi menurut Lampiran C.1 Koreksi tambah Jumlah setelah koreksi : Rp : Rp : Rp : (Rp : Rp : (Rp 5.531.294.627,00 65.690.000,00 5.596.984.627,00 2.946.428.079,00) 65.690.000,00 2.880.738.079,00)

18

Pasal 2.2.1.1011 Ongkos Kantor Realisasi menurut Lampiran C.1 Koreksi tambah Jumlah setelah koreksi Selisih anggaran dan realisasi menurut Lampiran C.1 Koreksi tambah Jumlah setelah koreksi Penjelasan koreksi: Koreksi dilakukan karena adanya pengeluaran untuk pembayaran rekening telepon anggota DPRD sebesar Rp540.000,00 dan pembahasan produk hukum daerah oleh DPRD sebesar Rp11.500.000,00 dibabankan pada pasal 2.14.1.1136 (Bantuan Umum). Seharusnya pengeluaran pengeluaran tersebut dibebankan pada Pos DPRD yaitu pada pasal 2.2.1.1011 (Ongkos Kantor). Atas koreksi tersebut telah ditindaklanjuti oleh Bagian Keuangan Pemerintah Kabupaten Kediri. Pasal 2.2.1.1094 Biaya Penunjang Kegiatan Realisasi menurut Lampiran C.1 Koreksi tambah Jumlah setelah koreksi Selisih anggaran dan realisasi menurut Lampiran C.1 Koreksi tambah Jumlah setelah koreksi Penjelasan koreksi: Koreksi di atas dilakukan karena adanya pengeluaran untuk bantuan Ketua dan Wakil Ketua DPRD sebesar Rp3.250.000,00 yang dibebankan pada pasal 2.14.1.1136 (Bantuan Umum) dan pengeluaran untuk biaya pembahasan, penyusunan perubahan APBD dan perhitungan APBD yang dibayarkan kepada Anggota DPRD sebesar 19 : : : : : : Rp Rp Rp (Rp Rp (Rp 439.950.000,00 53.650.000,00 493.600.000,00 60.050.000,00) 53.650.000,00 6.400.000,00) : Rp : Rp : Rp : (Rp : Rp : (Rp 1.186.446.724,00 12.040.000,00 1.198.486.724,00 49.265.276,00) 12.040.000,00 37.225.276,00)

Rp50.400.000,00 yang dibebankan pada pasal 2.2.3.1049 (Biaya Administrasi keuangan). Seharusnya atas pengeluaran pengeluaran tersebut dibebankan pada pasal 2.2.1.1094 (Biaya Penunjang Kegiatan DPRD). Atas koreksi tersebut telah ditindaklanjuti oleh Bagian Keuangan Pemerintah Kabupaten Kediri. Pos 2.2.3 Sekretariat Realisasi menurut Lampiran C.1 Koreksi tambah Koreksi kurang Jumlah setelah koreksi Selisih anggaran dan realisasi menurut Lampiran C.1 Koreksi tambah Koreksi kurang Jumlah setelah koreksi Pasal 2.2.3.1049 Biaya Administrasi Keuangan Realisasi menurut Lampiran C.1 Koreksi tambah Koreksi kurang Jumlah setelah koreksi : Rp : Rp : (Rp : Rp 1.564.481.178,24 2.500.000,00 50.400.000,00) 1.516.581.178,24 : Rp : Rp : (Rp : Rp : Rp : Rp : (Rp : Rp 40.768.326.472,24 2.500.000,00 50.400.000,00) 40.720.426.472,24 2.330.897.857,75 2.500.000,00 50.400.000,00) 2.282.997.857,75

Selisih anggaran dan realisasi menurut Lampiran C.1 Koreksi tambah Koreksi kurang Jumlah setelah koreksi

: (Rp : Rp : (Rp : (Rp

169.868.821,76) 2.500.000,00 50.400.000,00) 217.768.821,76)

Penjelasan koreksi: Koreksi tambah dilakukan karena adanya pengeluaran untuk Biaya Sosialisasi Perda yang dibebankan pada pasal 2.14.1.136 (Bantuan Umum) yang seharusnya dibebankan pada pasal 2.2.3.1049 (Biaya Administrasi Keuangan). Sedangkan 20

koreksi kurang sebesar Rp50.400.000,00 lihat penjelasan pasal 2.2.1.1094 (Biaya Penunjang Kegiatan). Atas koreksi tersebut telah ditindaklanjuti oleh Bagian Keuangan Pemerintah Kabupaten Kediri. Bagian 2.14 Pengeluaran-Pengeluaran Yang Tidak Termasuk Bagian Lain Realisasi menurut Lampiran C.1 Koreksi kurang Jumlah setelah koreksi Selisih anggaran dan realisasi menurut Lampiran C.1 Koreksi Kurang Jumlah setelah koreksi : Rp : (Rp : Rp : Rp : (Rp : (Rp 9.196.970.000,00 17.790.000,00) 9.179.180.000,00 0,00 17.790.000,00) 17.790.000,00)

Pos 2.14.1 Pengeluaran-Pengeluaran Yang Tidak Termasuk Bagian Lain Realisasi menurut Lampiran C.1 Koreksi kurang Jumlah setelah koreksi Selisih anggaran dan realisasi menurut Lampiran C.1 Koreksi kurang Jumlah setelah koreksi Pasal 2.14.1.1136 Bantuan Umum Realisasi menurut Lampiran C.1 Koreksi kurang Jumlah setelah koreksi Selisih anggaran dan realisasi menurut Lampiran C.1 Koreksi kurang Jumlah setelah koreksi : Rp : (Rp : Rp : Rp : (Rp : (Rp 4.000.000.000,00 17.790.000,00) 3.982.210.000,00 0,00 17.790.000,00) 17.790.000,00) : Rp : (Rp : Rp : Rp : (Rp : (Rp 9.196.970.000,00 17.790.000,00) 9.179.180.000,00 0,00 17.790.000,00) 17.790.000,00)

21

Penjelasan koreksi: Lihat penjelasan pasal 2.2.1.1011, pasal 2.2.1.1044 dan pasal 2.2.3.1049. Atas koreksi tersebut telah ditindaklanjuti oleh Bagian Keuangan Pemerintah Kabupaten Kediri. Bagian Urusan Kas Dan Perhitungan Realisasi menurut Lampiran C.1 Koreksi kurang Jumlah setelah koreksi : Rp : (Rp : Rp 30.822.999.189,00 17.902,00) 30.822.981.287,00

Selisih anggaran dan realisasi menurut Lampiran C.1 Koreksi kurang Jumlah setelah koreksi Pos 1.6.1 Urusan Kas Dan Perhitungan Realisasi menurut Lampiran C.1 Koreksi kurang Jumlah setelah koreksi Selisih anggaran dan realisasi menurut Lampiran C.1 Koreksi kurang Jumlah setelah koreksi Ayat 1.6.1.006 Penerimaan Untuk Pihak Ketiga Realisasi menurut Lampiran C.1 Koreksi kurang Jumlah setelah koreksi Selisih anggaran dan realisasi menurut Lampiran C.1 Koreksi kurang

: Rp : (Rp : Rp

1.003.319.189,00 17.902,00) 1.003.301.287,00

: Rp : (Rp : Rp : Rp : (Rp : Rp

30.822.999.189,00 17.902,00) 30.822.981.287,00 1.003.319.189,00 17.902,00) 1.003.301.287,00

: Rp : (Rp : Rp : Rp : (Rp

1.684.507.243,00 17.902,00) 1.684.489.341,00 1.684.507.243,00 17.902,00) 22

Jumlah setelah koreksi Penjelasan koreksi: Lihat Penjelasan Ayat 1.2.4.003

: Rp

1.684.489.341,00

Atas koreksi tersebut telah ditindaklanjuti oleh Bagian Keuangan Pemerintah Kabupaten Kediri.

23

C. CATATAN PEMERIKSAAN 1. Catatan Pemeriksaan Yang Mempengaruhi Kewajaran Laporan Keuangan


a. Pengeluaran Sejumlah Rp3.822.000.000,00 Belum Dipertanggungjawabkan

Dalam upaya mendukung penyelenggaraan pemerintah desa dan pemberdayaan masyarakat desa/kelurahan Tahun Anggaran 2004, Pemerintah Kabupaten Kediri telah mengalokasikan dana untuk Proyek Penunjang Dana Pembangunan proyek sesuai Desa/Kelurahan draft Perhitungan (Pasal APBD 2P.0.18.2.01.020) (C.I P) adalah sebesar sebesar Rp5.162.620.000,00 yang dibiayai dari Dana Alokasi Umum (DAU). Realisasi Rp5.162.620.000,00 atau 100% dari anggaran. Dari realisasi tersebut sebesar Rp4.814.000.000,00 diberikan langsung kepada 343 desa masing-masing sebesar Rp14.000.000,00 dan Kelurahan Pare sebesar Rp12.000.000,00, yang dikelola dan dipertanggungjawabkan oleh Bendahara Proyek tingkat desa/kelurahan dan pada akhir tahun anggaran dihimpun oleh Bendahara Proyek pada Satuan Kerja BPMD untuk disampaikan ke Bagian Keuangan sebagai kelengkapan SPJ. Hasil pemeriksaan SPJ yang telah dikirim ke Bagian Keuangan, diketahui bahwa SPJ dana proyek yang diberikan langsung kepada setiap desa/kelurahan hanya didukung dengan bukti transfer dan kwitansi pencairan SPMU desa/kelurahan. Pemeriksaan lebih lanjut menunjukkan bahwa dari 344 Bendahara Proyek Tingkat Desa/Kelurahan, 70 Bendaharawan Desa dan Satu Kelurahan telah menyampaikan SPJ dilengkapi bukti-bukti pendukungnya sebesar Rp992.000.000,00, sedangkan 273 Bendahara belum menyampaikan SPJ ke Bendahara Proyek Tingkat Kabupaten (BPMD) dan Bagian Keuangan dengan nilai sebesar Rp3.822.000.000,00 (273 x Rp14.000.000,00). Berkaitan dengan hal ini Kepala BPMD selaku penanggungjawab Proyek telah melakukan upaya 24 yang ditandatangani oleh Bendahara dan Pemimpin Proyek dari masing-masing

peringatan

kepada

desa

desa

melalui

camat

dengan

surat

No.412.6/865/418.59/2004 tanggal 23 Desember 2004 agar desa segera melengkapi SPJ Proyek selambat lambatnya tanggal 30 Desember 2004, namun sampai saat pemeriksaan SPJ dimaksud belum juga disampaikan. Sementara itu pihak Bagian Keuangan dhi Sub Bagian Verifikasi telah mengesahkan pengeluaran tersebut. Kondisi tersebut tidak sesuai dengan: 1) Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tanggal 10 Nopember 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah Pasal 27 ayat (1) yang menyebutkan bahwa setiap pembebanan APBD harus didukung oleh bukti-bukti yang lengkap dan sah mengenai hak yang diperoleh oleh pihak yang menagih; 2) Surat Bupati Kediri Nomor 412.6/563/418.59/2004 Tanggal 3 April 2004 tentang Pedoman Teknis Operasional Bantuan Penunjang Pembangunan Desa/Kelurahan Tahun Anggaran 2004 angka IV huruf A.1. poin 1 d dan f menyebutkan bahwa Pemimpin Proyek dalam hal ini Kepala Desa bertanggungjawab atas keberhasilan pelaksanaan bantuan penunjang dana pembangunan desa, menunjuk Bendahara Proyek dan membuat laporan perkembangan pelaksanaan kegiatan proyek; angka IV huruf A.1. poin 4.c dan d antara lain menyebutkan bahwa tugas bendahara pelaksana proyek tingkat desa/kelurahan diantaranya melakukan pencairan dana pada bank yang ditunjuk dan mengelola dana teresebut dengan tertib administrasi yang teratur sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan membuat SPJ. Hal tersebut mengakibatkan pengeluaran uang sebesar

Rp3.822.000.000,00 daerah belum dapat diyakini kebenarannya.

25

Kondisi tersebut disebabkan kelalaian Pemimpin Proyek dan Bendahara Proyek tingkat desa yang tidak melaporkan SPJ ke Bendahara Proyek Tingkat Kabupaten pada BPMD dan kelalaian Bagian Keuangan dalam hal ini Bagian Verifikasi yang mengesahkan SPJ dari BPMD. Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) menerima temuan tersebut dan ke depan akan berupaya untuk menertibkan dministrasi keuangan daerah (pembuatan SPJ secara lengkap). Saran BPK-RI Disarankan kepada Bupati agar : 1) Menegur dan memerintahkan Pemimpin dan Bendaharawan Proyek yang bersangkutan untuk segera menyampaikan pertanggungjawaban atas pengeluaran uang sejumlah Rp3.822.000.000,00. 2) Menegur Kepala Bagian Keuangan atas kelalaiannya mengesahkan SPJ yang tidak didukung dengan bukti memadai. Sub

26

b. Realisasi Tiga Pasal Belanja Rutin Melampaui Anggaran Yang Ditetapkan Sebesar Rp2.688.551.792,57 Pemerintah Kabupaten Kediri telah menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2004 pada tanggal 30 Januari 2004 dengan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2004. APBD tersebut telah mengalami perubahan pada tanggal 15 Juli 2004 dengan Peraturan Daerah Nomor 20 Tahun 2004. Dalam perubahan APBD tersebut ditetapkan Anggaran Belanja Rutin sebesar Rp367.782.291.896,05 Realisasi (96,84%) atau dan Belanja atas kurang Pembangunan Rutin anggaran dari sebesar sebesar sebesar Rp120.220.845.550,00. Rp356.147.400.196,47 Belanja

Rp11.634.891.699,58 dan Belanja Pembangunan sebesar Rp116.983.589.251,74 (97,31%) atau kurang dari anggaran sebesar Rp3.237.256.298,26. Berdasarkan pemeriksaan terhadap Rancangan Perhitungan APBD (C/I) Kabupaten Kediri Tahun 2004, pada belanja rutin terdapat tiga pasal yang melampaui anggaran sebesar Rp2.688.551.792,57 dengan rincian sebagai berikut: (dalam rupiah)
No. 1 2 3 Pasal 2.2.3.1028 2.2.4.1084.10 2.5.1.1084 Uraian Biaya penerangan jalan umum Biaya opr pajak & Retribs Biaya operasional Jumlah Anggaran 6.009.776.683,49 4.792.080.765,00 288.600.000,00 11.090.457.448,49 Realiasi 8.076.270.799,00 5.399.025.437,06 303.713.005,00 13.779.009.241,06 Pelampauan 2.066.494.115,51 606.944.672,06 15.113.005,00 2.688.551.792,57 % 34 13 5 24

Pemeriksaan lebih lanjut menunjukkan bahwa biaya penerangan jalan umum melampaui anggaran karena adanya pemotongan penerimaan Pajak Pemakaian Tenaga Listrik (PPTL) oleh PT PLN (Persero) Area Pelayanan dan Jaringan Kediri atas pelanggaran pemakaian listrik untuk penerangan jalan umum yang dipasang secara swadaya oleh masyarakat. Sedangkan pelampauan anggaran Biaya operasional pajak dan retribusi sebesar 13 % terjadi karena belum dianggarkannya biaya operasional atas Pajak Pemakaian Tenaga Listrik sebesar 4% yang dipotong langsung oleh PT PLN serta Bagi Hasil Bendung Gerak Waru Turi yang dipotong langsung oleh PT Jasa Tirta. Disamping itu adanya 27

pelampauan target atas penerimaan Pajak Penerangan Jalan Umum menyebabkan ongkos ganti cetak rekening sebesar 1,8 % yang dipotong langsung oleh PT PLN menjadi lebih besar dari yang dianggarkan. Realisasi ketiga pasal pada Belanja Rutin yang melampaui anggaran tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 Tanggal 10 Nopember 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah, pasal 10 ayat (2) yang menyebutkan bahwa jumlah belanja yang dianggarkan dalam APBD merupakan batas tertinggi untuk setiap jenis belanja. Kondisi tersebut mengakibatkan berkurangnya fungsi APBD sebagai rencana kerja keuangan yang menetapkan batas tertinggi bagi suatu pengeluaran. Hal tersebut terjadi karena di satu sisi kelalaian tim anggaran yang tidak cermat dalam menganggarkan pengeluaran, dan disisi lain Pengguna Anggaran tidak sepenuhnya mengacu pada pagu anggaran yang tersedia dalam APBD. Kepala Bagian Keuangan Pemerintah Kabupaten Kediri menjelaskan bahwa pelampauan anggaran terjadi karena adanya pengeluaran-pengeluaran yang sulit diprediksi. Disamping itu juga ada keterkaitan dengan pihak ketiga.

Saran BPK-RI : Disarankan kepada Bupati Kediri agar : 1) Menegur tim anggaran supaya dalam menganggarkan pengeluaran senantiasa memperhatikan ketentuan yang berlaku ; 2) Menegur Pengguna Anggaran yang bersangkutan supaya dalam merealisasikan anggaran senantiasa memperhatikan dan mempedomani pagu anggaran yang tersedia dalam APBD.

28

c. Pemberian Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP) Ketua dan Anggota DPRD Sebesar Rp596.100.000,00 Tidak Sesuai Ketentuan Untuk menunjang kegiatan DPRD Kabupaten Kediri, dalam Tahun Anggaran 2004 pada Pos DPRD dialokasikan anggaran Tunjangan Kesejahteraan (2.2.1.1002a) sebesar Rp997.286.000,00. Realisasi sampai dengan tanggal 31 Desember 2004 sebesar Rp840.264.998,00 atau 84,26% dari anggaran. Tunjangan Kesejahteraan tersebut terdiri dari Tunjangan Perbaikan Penghasilan sebesar Rp596.100.000,00, Tunjangan Keluarga dan Beras sebesar Rp137.964.920,00 dan Tunjangan PPh sebesar Rp.106.200.078,00. Pemeriksaan terhadap Buku Besar Pengeluaran (B V), Buku Kas Umum (BKU) dan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) Bendaharawan menunjukkan bahwa Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP) dibayarkan secara rutin sebagai penghasilan tetap Ketua dan Anggota DPRD. Besarnya TPP yang dibayarkan Tahun Anggaran 2004 sebesar Rp596.100.000,00 dengan rincian sebagai berikut :

No 1 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

Bulan 2 Januari Febuari Maret April Mei Juni Juli Agustus September

TPP (Rp) 3 58.500.000,00 58.500.000,00 58.500.000,00 61.200.000,00 59.850.000,00 59.850.000,00 59.850.000,00 58.350.000,00 60.750.000,00 60.750.000,00 0,00 0,00 596.100.000,00

Oktober 11. November 12. Desember Jumlah

Pemberian TPP untuk Ketua dan Anggota DPRD didasarkan atas Perda Nomor 4 Tahun 2003 Tentang Kedudukan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat 29

Daerah yang mengacu pada ketentuan yang berlaku bagi Pegawai Negeri Sipil, sementara TPP bagi Pengawai Negeri Sipil sudah dihapuskan Tahun 2001 sejak diterbitkan PP Nomor 37 Tahun 2001. Pembayaran Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP) tersebut tidak sesuai dengan: 1) Peraturan Pemerintah RI Nomor 37 Tahun 2001 Tanggal 18 Mei 2001 Tentang Penghentian Pemberian Tunjangan Perbaikan Penghasilan Bagi Pegawai Negeri, Hakim dan Pejabat Negara dalam pasal 1 huruf b menyatakan bahwa pemberian tunjangan perbaikan penghasilan bagi Pegawai Negeri Sipil, Anggota TNI, Anggota Kepolisian, Hakim dan Pejabat Negara dihentikan sejak bulan Januari 2001. 2) Surat Edaran Dirjen Anggaran No. SE-66 /A/2001 Tanggal 5 Juni 2001 Tentang Pembayaran gaji pokok baru bagi PNS, Hakim, TNI dan Polri terhitung mulai bulan Januari 2001 antara lain menyebutkan bahwa dengan diberlakukannya gaji pokok baru, maka pemberian Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP) dihentikan. Permasalahan tersebut mengakibatkan kerugian keuangan daerah sebesar Rp596.100.000,00. Hal tersebut disebabkan adanya keinginan dari para Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten Kediri untuk menambah penghasilan, tanpa memperhatikan ketentuan yang berlaku. Sekretaris DPRD dapat memahami dan menerima temuan dan untuk tahun berikutnya tidak ada penganggaran lagi pada belanja yang sama. Saran BPK-RI : Disarankan kepada Bupati Kediri agar menarik kembali Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP) yang sudah dibayarkan kepada Ketua dan Anggota 30

DPRD dan menyetorkan hasilnya ke Kas Daerah. d. Pengeluaran Bantuan Umum Sebesar Rp1.748.372.000,00 Digunakan Tidak Sesuai Peruntukkannya Pada Tidak Tahun Anggaran Lain 2004 Pemerintah Kabupaten Kediri Dengan

menganggarkan Bantuan Umum (Pasal 2.14.1.1135) pada Pos Pengeluaran Yang Termasuk Bagian sebesar Rp3.000.000.000,00. dikeluarkannya Peraturan Daerah Nomor 20 Tahun 2004 Tanggal 15 Juli 2004 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2004, besarnya alokasi anggaran Bantuan Umum mengalami penambahan sebesar Rp1.000.000.000,00 menjadi sebesar Rp4.000.000.000,00. Realisasi pengeluaran Bantuan Umum berdasarkan Draft Perhitungan APBD Tahun 2004 adalah sebesar Rp4.000.000.000,00 atau 100% dari anggaran. Pemeriksaan terhadap Buku Kas Umum (BKU) Bendaharawan dan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) atas pengeluaran Bantuan Umum diketahui adanya pengeluaran sebesar Rp1.748.372.000,00 untuk Biaya Tali Asih dan Persiapan Pemilu Untuk Pimpinan DPRD, membiayai pembangunan fisik, bantuan kepada Partai Politik (Parpol) dan bantuan kepada Instansi Vertikal dengan rincian sebagai berikut:

No 1

No. & Tgl Bukti 2

Uraian 3

Nilai (Rp) 4 30.000.000,00 30.000.000,00 30.000.000,00 30.000.000,00 35.000.000,00 30.000.000,00 30.000.000,00 6.000.000,00

Tali Asih dan Persiapan Pemilu 1. 27/VI 21 Juni Tali Asih Purna Tugas Ketua DPRD 2. 10/VII 8 Juli Tali Asih Purna Tugas Wakil Ketua DPRD 3. 11/VII 8 Juli Tali Asih Purna Tugas Wakil Ketua DPRD 4. 12/VII 8 Juli Tali Asih Purna Tugas Wakil Ketua DPRD 24 s/d 28/V 19 Persiapan dan evaluasi pelaksanaan Pemilu 5. Mei DPRD 29 s/d 33/V 19 Persiapan dan evaluasi pelaksanaan Pemilu 6. Mei Ketua DPRD 7. 34 s/d 38/V 19 Persiapan dan evaluasi pelaksanaan Pemilu Mei Ketua DPRD 8. 39/V 19 Mei Persiapan dan evaluasi pelaksanaan Pemilu Ketua DPRD Jumlah Partai Politik

Ketua Wakil Wakil Wakil

221.000.000,00 31

1. 2. 3. 4. 5. 6. 1 7. 8. 9.

15/III 4 Mart 16/III 4 Mart 17/III 4 Mart 32/III 23 Mart 37/III 26 Mart 10/IV 14 Aprl 2 11/IV 14 Aprl 39/IV 29 Aprl 48/vii 23 Juli

DPC PKPB DPC PPDI DPC Partai Demokrat DPC Partai Demokrat DPC Partai Demokrat DPC Partai Golkar 3 DPC PDIP Ketua 11 Parpol DPC PKB Jumlah Pembuatan Tembok Jl Besuki, Kec. Mojo Pembangunan Jalan makadam kec. Kandat Pekerjaan saluran Desa Kras Pembangunan Pagar pengaman kantor Diperta Rehab Ex Kantor perindustrian Makadam jalan Ds.Bajaranyar Kec.Kras Perbaikan aula Ex kantor DIKBUD Perbaikan saluran tersier pong pongan Kec.Gurah Perbaikan Saluran air 15 m pada objek wisata Umbalan Biaya ganti rugi Proyek pelebaran jalan MojoBesuki Normalisasi saluran Tersier Siman II Kec.kepung Termin I s.d III Proyek Pembangunan Saluran,Talud jalan dan rabat pada Ruas jalan Margomulyo Kelud Angsuran ke III Proyek Perbaikan Dam kec. Papar Termin I s.d III Proyek Pembangunan Saluran,Talud jalan dan rabat pada Ruas jalan Margomulyo Kelud Jumlah Bantuan kepada Wakapolres Bantuan kepada Wakapolres Bantuan KODIM 0809 Pengadaan seragam dan ongkos jahit pos polisi katang Bantuan kepada Wakapolres Jumlah Total

7.500.000,00 7.500.000,00 7.500.000,00 75.000.000,00 83.000.000,00 83.000.000,00 4 83.000.000,00 5.500.000,00 10.000.000,00 362.000.000,00 151.300.000,00 25.000.000,00 25.600.000,00 95.000.000,00 94.050.000,00 15.000.000,00 31.000.000,00 18.576.000,00 15.000.000,00 271.808.000,00 76.840.000,00 44.613.100,00 19.119.900,00 241.990.000,00 1.124.897.000,00 10.000.000,00 10.000.000,00 10.000.000,00 5.475.000,00 5.000.000,00 40.475.000,00 1.748.372.000,00

Pekerjaan Fisik 1. 51/II 27 Feb 2. 22/V 19 Mei 3. 45/V 31 Mei 4. 13/VII 8 Juli 5. 46/VII 20 Juli 6. 4/VIII 3 Agst 7. 20/VIII 10 Agst 8. 28/VIII 18Agst 9. 25/IX 20 Sept 10. 11. 12. 13. 14. 15/X 19 Okt 17/X 19 Okt 23/XII 16 Des 24/XII 17 Des 31/XII 22 Des

Instansi Vertikal 1. 28/II 10 Feb 2. 40/II 27 Feb 3. 25/III 19 Mart 4. 17/IV - 14 Aprl 5. 19/VIII - 6 Agst

Pemeriksaan lebih lanjut menunjukkan bahwa dalam Pos 2.14.1 (Pengeluaran-pengeluaran Tidak Termasuk Bagian Lain) sebenarnya sudah dianggarkan pengeluaran untuk bantuan instansi vertikal pada Pasal 2.14.1.1132 32

sebesar Rp1.000.000.000,00 dan pengeluaran untuk parpol pada pasal 2.14.1.1133 sebesar Rp1.832.500.000,00. Kedua pasal tersebut sampai dengan tanggal 31 Desember 2004 telah direalisasikan 100%. Sedangkan pengeluaran-pengeluaran untuk membiayai pekerjaan fisik telah disediakan dalam Bagian Belanja Pembangunan.

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan : 1) Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tanggal 10 November 2000 tentang pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah Pasal 4 yang menyatakan bahwa Pengelolaan Keuangan Daerah dilakukan secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, efisien, efektif, transparan dan bertanggung jawab dengan memperhatikan asas keadilan dan kepatutan. 2) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 1994 tanggal 5 Oktober 1994 tentang Pelaksanaan APBD sebagaiman telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No.2 Tahun 1996 tanggal 8 Maret 1996 dalam Pasal 14 ayat (1) disebutkan bahwa Dinas/Lembaga/Satuan Kerja Daerah lainnya dilarang melakukan pengeluaran pengeluaran untuk keperluan pemberian ucapan selamat, hadiah, tanda mata, karangan bunga dan sebagainya untuk berbagai peristiwa 3) Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 903/2477/SJ tanggal 5 Desember 2001 perihal Pedoman Umum Penyusunan dan Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2002 pada Romawi V angka 2 huruf a butir 1b, disebutkan bahwa Belanja DPRD dan Sekretariat DPRD dianggarkan dalam 1 pos tersendiri yaitu Pos DPRD dan Sekretariat DPRD serta butir 1f disebutkan bahw Penyediaan Belanja DPRD tidak dibenarkan dianggarkan pada Bagian/Pos pos belanja lainnya Permasalahan tersebut mengakibatkan pemborosan Keuangan Daerah sebesar Rp1.527.372.000,00 dan kerugian Keuangan Daerah sebesar 33

Rp221.000.000,00. Hal tersebut disebabkan oleh kebijakan Bupati yang tidak memperhatikan ketentuan yang berlaku. Menurut Kepala Bagian Keuangan Pemerintah Kabupaten Kediri, pengeluaran-pengeluaran tersebut sifatnya mendesak dan perlu segera dilaksanakan. Di lain pihak dalam APBD tidak tersedia dana untuk itu sehingga dibebankan pada Pos pasal Bantuan Umum.

Saran BPK-RI : Disarankan kepada Bupati Kediri agar : 1) Dalam melakukan pengeluaran untuk Bantuan Umum senantiasa berpedoman pada ketentuan yang berlaku. 2) Menarik Kembali Biaya Tali Asih dan Persiapan Pemilu yang sudah dibayarkan kepada Ketua dan Wakil Ketua DPRD dan menyetorkan hasilnya ke Kas Daerah.

34

2. Catatan Pemeriksaan Yang Tidak Mempengaruhi Kewajaran Laporan Keuangan a. Pola Pembiayaan Proyek Senilai Rp35.000.000.000,00 melalui

Voorfinanciering dan Pelaksanaannya dengan penunjukkan Langsung.

Dalam rangka perbaikan dan peningkatan jalan Tahun Anggaran 2004 Pemerintah Kabupaten Kediri telah mengalokasikan anggaran belanja pembangunan untuk kegiatan proyek perbaikan dan peningkatan jalan (pasal 2P.0.6.1.01.002) sebesar Rp30.500.000.000,00 dan telah direalisasikan sebesar Rp30.415.422.000,00 atau 99,72 % dari anggaran. Hasil pemeriksaan atas SPJ pada Bagian Keuangan dan dokumen pendukung pelaksanaan proyek perbaikan dan peningkatan jalan pada Dinas Kimpraswil Kabupaten Kediri diketahui adanya beban pembayaran belanja Tahun Anggaran 2004 sebesar Rp30.415.422.000,00 yang terdiri atas biaya umum dan konsultan pengawas lapangan sebesar Rp1.999.670.000,00 dan biaya fisik proyek sebesar Rp28.415.752.000,00 yang digunakan untuk pembayaran proyek Tahun Anggaran 2003 yang dilaksanakan secara voorfinanceiring. Proyek tersebut telah mendapat persetujuan Pimpinan DPRD berdasarkan surat nomor 170/441/418.02/2003 tanggal 2 September 2003. Pelaksanaan pekerjaan dilakukan oleh dua rekanan berdasarkan penunjukan langsung tanpa melalui pelelangan, kepada: 1) PT. Triples Kediri Penunjukan PT Triples Kediri dilakukan berdasarkan surat perjanjian pelaksanaan pekerjaan Nomor 602.1/2117/418.40/2003 tanggal 20 September 2003 untuk melaksanakan pekerjaan peningkatan Jalan Selodono II Cs. Sumber dana pelaksanaan fisik proyek diperoleh dari rekanan pelaksana yang diperhitungkan sebagai pinjaman berdasarkan surat perjanjian pinjaman pelaksanaan pekerjaan perbaikan/peningkatan jalan antara PT Triples dengan Pemerintah Kabupaten Kediri Nomor 602.1/2118/418.40/2003 tanggal 20 September 2003. Dalam surat perjanjian pinjaman tersebut antara lain 35

disebutkan bahwa PT Triples memberi pinjaman kepada Pemerintah Kabupaten Kediri berupa pekerjaan perbaikan/peningkatan jalan Kabupaten Kediri senilai Rp19.053.639.000,00. Jumlah tersebut termasuk bunga sebesar 7,5% dan PPN 10%, yang dikenakan oleh PT. Triples kepada Pemerintah kabupaten Kediri dengan jangka waktu pinjaman paling lama satu tahun. 2) PT Ayem Mulyo Indah Tulungagung Penunjukan PT. Ayem Mulyo Indah Tulungagung berdasarkan surat perjanjian pelaksanaan pekerjaan Nomor 602.1/2117/418.40/2003 tanggal 20 September 2003 untuk melaksanakan pekerjaan peningkatan Jalan Kaliboto Cerme II Cs. Sumber dana pelaksanaan fisik proyek diperoleh dari rekanan pelaksana yang diperhitungkan sebagai pinjaman berdasarkan surat perjanjian pinjaman pelaksanaan perbaikan/peningkatan jalan antara PT Ayem Mulyo Indah Tulungagung dengan Pemerintah Kabupaten Kediri berdasarkan surat perjanjian Nomor 602.1/1935/418.40/2003, tanggal 10 Oktober 2003. Dalam surat perjanjian pinjaman tersebut antara lain disebutkan bahwa PT Ayem Mulyo Indah Tulungagung memberi pinjaman kepada Pemerintah Kabupaten Kediri senilai Rp9.362.113.000,00, termasuk bunga 7,5% dan PPN 10% dengan jangka waktu pinjaman paling lama satu tahun. Rincian biaya fisik proyek yang dibayarkan kepada pelaksana sebagai berikut :
No

Rekanan 2 PT. Triples Kediri

Pokok Pinjaman (Rp) 3 16.113.013.953,77

Bunga dibayar7,5% (Rp) 4=(3x7,5%)

PPN 10% (Rp 5=(3+4x10%)

Jumlah (Rp) 6=(3+4+5)

1.208.476.046,53 1.732.149.000,03 19.053.639.000,33

PT. Ayem Mulyo Indah Jumlah

7.917.220.295,99

593.791.522,20

851.101.181,82

9.362.113.000,01

24.030.234.249,76

1.802.267.568,73 2.583.250.181,85 28.415.752.000.34

Pemeriksaan lebih lanjut atas dokumen perjanjian pelaksanaan pekerjaan peningkatan jalan diketahui adanya pelaksanaan fisik proyek Tahun Anggaran 2004 yang belum tersedia anggarannya dalam APBD dan dilaksanakan secara 36

voorfinanceiring. Proyek telah mendapat persetujuan Pimpinan DPRD dengan surat persetujuan Nomor 900/248/418.02/2004 Tanggal 2 Juli 2004. Pekerjaan proyek tersebut merupakan peningkatan jalan dilaksanakan oleh PT Triples Kediri senilai sebanyak 64 ruas jalan yang Rp30.000.000.000,00 dengan

penunjukan langsung tanpa pelelangan berdasarkan surat perjanjian pelaksanaan pekerjaan, Nomor : 662.1/1474/417.40/1004 Tanggal 1 Oktober 2004 dan surat perjanjian pinjaman Nomor : 604.2/1375/418.40/2004 Tanggal 15 September 2004. Dalam surat perjanjian pinjaman tersebut antara lain disebutkan bahwa PT Triples memberi pinjaman kepada Pemerintah Kabupaten Kediri melaksanakan pekerjaan perbaikan dan peningkatan jalan Kabupaten Kediri senilai Rp30.000.000.000,00. Selain pinjaman tersebut berdasarkan persetujuan Pimpinan DPRD Nomor 170/381/418.02/2004 Tanggal 21 Oktober 2004, Pemerintah Kabupaten Kediri juga melakukan penunjukan langsung kepada PT Triples untuk melaksanakan pekerjaan peningkatan jalan sebanyak 7 ruas secara voorfinanceiring berdasarkan surat perjanjian pinjaman Nomor 602.1/2254/418.41/2004 Tanggal 28 Oktober 2004 dan surat perjanjian pelaksanaan pekerjaan Nomor 602.1/2255/418.41/2004 Tanggal 29 Oktober 2004 sebesar Rp5.000.000.000,00 sehingga nilai fisik proyek Tahun 2004 yang belum dibayar menjadi sebesar Rp35.000.000.000,00. Jumlah tersebut termasuk bunga dan pajak yang timbul dari perjanjian dimaksud, sedangkan jangka waktu pinjaman paling lama satu tahun dengan bunga 7%. Laporan perkembangan pekerjaan dilaporkan oleh PT Triple,s Kediri kepada Pemerintah Kabupaten Kediri secara berkala setiap tujuh hari sekali. Sampai dengan saat pemeriksaan proyek tersebut berdasarkan laporan kemajuan fisik PT Triples Kediri telah selesai 100%, namun belum dilakukan pemeriksaan pekerjaan oleh Tim Pengadaan Barang dan Jasa, belum ada penyerahan pekerjaan dan belum dilakukan pembayaran oleh Pemerintah Kabupaten Kediri. Penyelesaian pekerjaan perbaikan dan peningkatan jalan senilai Rp35.000.000.000,00 yang merupakan pinjaman Pemerintah Kabupaten Kediri kepada PT Triples tersebut tidak dilaporkan dalam Lampiran C.III Perhitungan APBD yaitu daftar hutang-hutang/kewajiban yang belum dibayar pada akhir 37

tahun anggaran yang belum daluwarsa. Kondisi tersebut tidak sesuai dengan : 1) Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tanggal 10 Nopember 2000 tentang Pengelolaan dan pertanggungjawaban Keuangan Daerah : a) Pasal 10 ayat (3) setiap pejabat dilarang melakukan tindakan yang berakibat pengeluaran atas beban APBD apabila tidak tersedia atau tidak cukup tersedia anggaran untuk membiayai pengeluaran tersebut; b) Pasal 25 Tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban APBD tidak dapat dilakukan sebelum ditetapkan dalam Peraturan Daerah tentang APBD dan ditempatkan dalam Lembaran Daerah; 2) Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 Tanggal 3 Nopember 2003 tentang Pedoman Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Pasal 17 ayat ( 1) dalam pemilihan penyedia barang/jasa pemborongan/jasa lainnya, pada prinsipnya dilakukan pelelangan umum. Lebih lanjut dalam lampiran I Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 Bab I huruf C poin 1.a disebutkan bahwa: a) Semua pemilihan penyedia barang dan jasa pemborongan/jasa lainnya pada prinsipnya dengan pelelangan umum; b) Pemilihan langsung dapat dilaksanakan untuk pengadaan yang bernilai sampai dengan Rp100.000.000,00; c) Penunjukan langsung dapat dilaksanakan dengan nilai maksimal pengadaan Rp50.000.000,00. 3) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 900-099 Tanggal 2 April 1980 tentang Manual Administrasi Keuangan Daerah Bab V angka 2 huruf f poin c) i disebutkan bahwa untuk keperluan pemeriksaan perhitungan anggaran, Bagian Keuangan melampirkan daftar hutang-hutang kewajiban pemerintah daerah yang belum dibayar sampai penutupan tahun anggaran dan belum daluwarsa (C.III).

38

Hal tersebut mengakibatkan : 1) Pemerintah Kabupaten Kediri dalam Tahun Anggaran 2004 menanggung bunga pinjaman sebesar Rp1.802.267.568,73 (Rp1.208.476.046,53 + Rp593.791.522,20); 2) Atas pelaksanaan proyek yang dilakukan tanpa pelelangan tidak dapat diyakini harga pekerjaan yang paling menguntungkan daerah. Kondisi tersebut disebabkan kebijakan Bupati dan Pimpinan DPRD dalam melaksanakan proyek dengan penunjukan langsung dan belum dianggarkan dalam APBD (voorfinanceiring). Plt Kepala Dinas Kimpraswil menjelaskan bahwa pelaksanaan perbaikan/ peningkatan jalan di Kabupaten Kediri dilatarbelakangi oleh banyaknya pengaduan dari masyarakat tentang kerusakan jalan, sementara dana APBD tidak mampu untuk membiayai proyek tersebut sehingga kekurangannya diambil dari sumber lain/pinjaman. Walaupun Pemerintah Kabupaten Kediri menanggung biaya pinjaman 7,5% per tahun namun masih lebih hemat bila dibandingkan dengan biaya pemeliharaan/peningkatan jalan terhadap kerusakan. Saran BPK-RI Disarankan kepada : 1) Bupati dan Pimpinan DPRD agar tidak melaksanakan kegiatan yang belum dianggarkan dalam APBD; 2) Bupati agar untuk selanjutnya dalam setiap pelaksanaan pekerjaan dilakukan sesuai ketentuan (dengan pelelangan); 3) Bupati agar memerintahkan Kepala Bagian Keuangan untuk melaporkan kewajiban kepada pihak ketiga ke dalam C III (Lampiran Perhitungan APBD).

39

b. Pemerintah Kabupaten Kediri Menanggung Beban Pajak Penggunaan Tenaga Listrik Illegal sebesar Rp2.066.495.000,00 Pemerintah Kabupaten Kediri pada Tahun Anggaran 2004 telah menetapkan target penerimaan dari pendapatan Pajak Penggunaan Tenaga Listrik (PPTL) dalam APBD 2004 (Ayat 1.2.1.010) sebesar Rp10.000.000.000,00. Sampai dengan akhir tahun anggaran pendapatan PPTL dapat direalisasikan sebesar Rp12.488.346.343,00 atau 122,88% dari target. Dari hasil pemeriksaan terhadap Surat Tanda Setoran, Buku Besar Penerimaan (B-IV), dan Buku Besar Pengeluaran (B-V) diketahui bahwa pendapatan PPTL tersebut ternyata dipotong oleh PT PLN (Persero) Area Pelayanan dan Jaringan Kediri sebesar Rp2.066.494.130,00 sebagai kompensasi atas biaya pemakaian listrik illegal, atau pemakaian penerangan jalan umum (PJU) yang dilakukan oleh masyarakat secara swadaya. Pemotongan tersebut oleh Bagian Keuangan dalam hal ini Sub Bagian Pembukuan dicatat dalam Pasal 2.2.3.1027 (Biaya Penerangan Jalan Umum) dengan rincian seperti disajikan dalam tabel berikut:

40

No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. Pemerintah

Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember

Potongan Rekening Ilegal (Rp) 90.508.345,00 90.508.345,00 90.509.725,00 90.509.725,00 90.509.725,00 217.464.325,00 221.333.170,00 221.333.170,00 221.549.170,00 221.549.170,00 221.549.170,00 289.170.960,00 pada 2.066.495.000,00 Tahun 2001 pernah melakukan

Jumlah Kabupaten Kediri

pendataan/inventarisasi PJU bersama dengan PT PLN (Persero) Area Pelayanan dan Jaringan Kediri. Hasil pendataan tersebut menunjukkan bahwa dari 30.398 titik dengan daya 3.322.439 VA PJU, 20.947 titik (68,91%) dengan daya 2.076.255 VA adalah PJU ilegal. Namun pada Bulan Novermber 2001 Pemda Kediri meresmikan 5.858 titik dengan daya 521.055 VA. Sehingga PJU yang masih illegal menjadi tersisa 15.089 titik dengan daya 1.555.200 VA. Pemeriksaan lebih lanjut menunjukkan bahwa pada tanggal 14 Mei 2003 Pemerintah Kabupaten Kediri membuat kesepakatan dengan PT PLN (Persero) Area Pelayanan dan
671/928/418.49/2003 086.PJ/060/AP-KDR/2003

Jaringan

Kediri

yang

tertuang dalam Surat

Perjanjian Nomor:

Tentang Pemungutan Pajak Penggunaan Tenaga Listrik, Pelunasan Rekening Listrik, Meterisasi PJU dan Penertiban PJU Swadaya Masyarakat Di Kabupaten Kediri. Dalam perjanjian tersebut antara lain disebutkan bahwa PT PLN (Persero) 41

Area Pelayanan dan Jaringan Kediri menyediakan tenaga listrik kepada Pemerintah Kabupaten Kediri yang digunakan untuk keperluan penerangan jalan umum di wilayah Kabupaten Kediri dengan daya listrik tersambung sebesar 1.774.774 VA dengan tegangan 220 Volt dan Pemerintah Kabupaten Kediri berhak menolak tagihan rekening listrik diluar daya yang disepakati. Sedangkan untuk menertibkan PJU yang dipasang secara swadaya oleh masyarakat menjadi tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Kediri dengan dibantu oleh PT PLN (Persero) Area Pelayanan dan Jaringan Kediri. Pada tanggal 8 Maret 2004 dilaksanakan Rapat Kerja Teknis Meterisasi PJU yang dihadiri oleh Pejabat dari Ditjen Otonomi Daerah Depdagri, PT PLN (Persero) Kantor Pusat, Pemerintah Kabupaten/Kota se Jawa Timur, PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur antara lain menyepakati bahwa sebagai leading sektor Penertiban Lampu PJU adalah Pemda/Pemkot dengan PLN sebagai supporting. Sampai dengan saat pemeriksaan Pemerintah Kabupaten Kediri belum melakukan tindakan penertiban terhadap PJU dengan membentuk tim khsusus penertiban PJU dan melakukan koordinasi dengan PT PLN (Persero) Area Pelayanan dan Jaringan Kediri dalam rangka menertibkan PJU illegal sesuai dengan Surat Perjanjian dan hasil rapat kerja tersebut di atas. Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Surat perjanjian antara Pemerintah Kabupaten Kediri dengan PT PLN Nomor : Tanggal 14 Mei 2003 tentang Kerjasama
671/928/418.49/2003 086.PJ/060/AP-KDR/2003

Pemungutan Pajak Penggunaan Tenaga Listrik, Pelunasan Rekening Listrik, Meterisasi PPJU dan Penertiban PJU Swadaya Masyarakat di Kabupaten Kediri dalam : 1) Pasal 3 ayat (3) huruf e menyatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Kediri berkewajiban membentuk tim penertiban penerangan jalan umum yang dipasang secara swadaya oleh masyarakat di wilayah Kabupaten Kediri;

42

2) Pasal 3 ayat (3) huruf f menyatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Kediri berkewajiban menertibkan penerangan jalan umum yang dipasang secara swadaya oleh masyarakat di wilayah Kabupaten Kediri bersama PT PLN (Persero) Area Pelayanan dan Jaringan Kediri. 3) Pasal 3 ayat (4) huruf d menyatakan bahwa PT PLN (Persero) Area Pelayanan dan Jaringan Kediri berkewajiban membantu Pemerintah Kabupaten Kediri dalam menertibkan penerangan jalan umum yang dipasang secara swadaya oleh masyarakat di wilayah Kabupaten Kediri. Permasalahan tersebut mengakibatkan pendapatan daerah yang berasal dari penerimaan Pajak Penggunaan Tenaga Listrik berkurang sebesar Rp2.066.495.000,00. Hal tersebut disebabkan Pemerintah Kabupaten Kediri tidak segera membentuk tim Penertiban PJU illegal seperti yang disepakati dalam Rapat Kerja Teknis Meterisasi PJU Tanggal 8 Maret 2004. Kepala Sub Dinas Kebersihan Kimpraswil menerima atas temuan tersebut, dan sudah mengupayakan perbaikan dengan melakukan penertiban, melakukan meterisasi dan menaikkan plafon anggaran rutin untuk pembayaran Penerangan Jalan Umum Saran BPK-RI : Disarankan kepada Bupati Kediri agar segera membentuk Tim Penertiban PJU illegal dan melakukan koordinasi dengan PT PLN (Persero) Area Pelayanan dan Jaringan Kediri untuk menertibkan PJU illegal.

43

c. Penganggaran dan Realisasi Proyek Penanggulangan Bencana Alam sebesar Rp1.000.000.000,00 Tidak Tepat Tahun Anggaran 2004 Pemerintah Kabupaten Kediri menganggarkan dana Proyek Penanggulangan Bencana Alam (Pasal 2P.0.13.2.04.001) sebesar Rp1.000.000.000,00. Besarnya dana tersebut tertuang dalam Daftar Isian Proyek Daerah (DIPDA) yang telah disahkan oleh Bupati Kediri berdasarkan Keputusan Bupati Nomor 10 Tahun 2004 tanggal 3 Pebruari 2004. Proyek dikelola oleh Badan Kesbang Linmas. Dalam proyek tersebut telah direalisasikan sesuai Draft Perhitungan APBD (Lampiran C.I P) sebesar Rp1.000.000.000,00 atau 100% dari anggaran. Hasil pemeriksaan atas SPP dan SPMU serta bukti pendukungnya pada Bagian Keuangan dan Bendahara Proyek diketahui bahwa dari realisasi pengeluaran proyek sebesar Rp1.000.000.000,00, sebanyak Rp223.000.000,00 digunakan untuk membiayai penanggulangan bencana alam yang terjadi pada tahun 2003 yaitu untuk Pemeliharaan jalan dan jembatan. Sedangkan sisanya sebesar Rp777.000.000,00 digunakan untuk membiayai penanggulangan bencana alam yang terjadi pada tahun 2004 dengan rincian sebagai berikut:

No 1 1 2 3 4 5 6 7

Tanggal/ Nomor SPMU 2 23-03-2004 70/P/DAU BS 24-03-2004 76/P/DAU/ S 24-03-2004 77/P/DAU/BS 24-03-2004 78/P/DAU/BS 24-03-2004 78/P/DAU/BS 263-03-2004 87/P/DAU/BS 26-03-2004

Realisasi 3 Bantuan musibah bencana alam angin puyuh dan kebakaran. Bantuan darurat jebolnya tanggul kali Mlinjo. Perbaikan pipa air. Perbaikan darurat jebolnya tanggul darurat. Bantuan musibah bencana alam kebakaran. Rehabilitasi tiga local SD desa Sumberejo. Bantuan kepada PDAM akibat

Jumlah (Rp) 4 24.000.000,00 5.000.000,00 57.400.000,00 13.500.000,00 12.200.000,00 150.000.000,00 22.487.000,00 44

87/P/DAU/BS 1 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 2 7-06-2004 333/P/DAU/BS 7-06-2004 334/P/DAU/BS 7-06-2004 335/P/DAU/BS 7-06-2004 336/P/DAU/BS 7-06-2004 351/P/DAU/BS 7-09-2004 628/P/DAU/BS 7-09-2004 629/P/DAU/BS 7-09-2004 630/P/DAU/BS 7-09-2004 639/P/DAU/BS 7-09-2004 639/P/DAU/BS 13-10-2004 755/P/DAU/BS 13-10-2004 759/P/DAU/BS 13-10-2004 759/P/DAU BS 29-10-2004 84/P/DAU/BS

tanah longsor. 3 Bantuan bencana banjir dan angin puyuh. Penanganan tanggul kali Konto Perbaikan talud jalan Rehabilitasi Gedung SD Desa Pagu Pengadaan alat komunikasi. Dana pendamping proyek padat karya. Biaya umum proyek bencana alam. Bantuan petani yang mengalami kekeringan. Bantuan untuk bencana kebakaran. Santunan anggota Linmas yang meninggal dalam tugas pemilu. Pengadaan pakaian dinas khusus Gallak PBP. Bantuan Bencana alam Bantuan perpipaan masyarakat desa Keniten. Bantuan air bersih. Jumlah untuk 4 26.000.000,00 20.000.000,00 29.500.000,00 86.900.000,00 232.500.000,00 12.500.000,00 10.000.000,00 24.000.000,00 9.000.000,00 1.500.000,00 12.500.000,00 6.000.000,00 7.500.000,00 14.513.000,00 777.000.000,00

Kegiatan tersebut di atas telah dilaksanakan dan dipertanggungjawabkan seluruhnya. SPJ Bulan Desember 2004 telah disampaikan ke Bagian Keuangan dengan Surat Pengantar Nomor 092/864/418.58/2004 Tanggal 24 Desember 2004 dan diterima oleh Bagian Keuangan Tanggal 24 Desember 2004. Dari data di atas, terlihat bahwa penganggaran proyek penanggulanan bencana alam tidak tepat. Untuk Pemeliharaan jalan dan jembatan pada Tahun Anggaran 2003 seharusnya dianggarkan dalam proyek fisik pada Dinas 45

Kimpraswil , sedangkan untuk bencana alam yang terjadi pada Tahun Anggaran 2004 seharusnya dianggarkan dalam Belanja Rutin pada Pos Pengeluaran Tidak tersangka (2.15.1) yang ada pada Bagian Keuangan. Pemeriksaan lebih lanjut diketahui bahwa Pemerintah Kabupaten Kediri dalam Tahun Anggaran 2004 tidak pengeluaran tidak tersangka. Kondisi tersebut tidak sesuai dengan : 1) Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tanggal 10 Nopember 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah pada: a) Pasal 12 ayat (1) dan ayat (2) yang menyebutkan bahwa anggaran yang membiayai pengeluaran yang sifatnya tidak tersangka disediakan dalam bagian anggaran tersendiri. Pengeluaran yang dibebankan pada pengeluaran tidak tersangka adalah untuk penanganan bencana alam, bencana sosial, dan pengeluaran tidak tersangka lainnya yang sangat diperlukan dalam rangka penyelenggaraan kewenangan pemerintah daerah; b) Pasal 17 yang menyebutkan bahwa anggaran untuk membiayai pengeluaran yang sifatnya tidak tersangka disediakan dalam bagian anggaran pengeluaran tidak tersangka; 2) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 1994 Jo. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 1996 Tanggal 8 Maret 1996 tentang Prubahan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 1994 tentang Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah pasal 6 ayat (4) dilarang melakukan pengeluaran atas beban anggaran daerah untuk tujuan lain yang ditetapkan dalam Anggaran Belanja Daerah. Hal tersebut mengakibatkan berkurangnya fungsi APBD sebagai rencana kerja keuangan, dan dapat mendorong terjadinya penyalahgunaan Keuangan Daerah. 46 mengalokasikan pada Belanja Rutin pos

Kondisi tersebut disebabkan oleh kelalaian Tim Anggaran yang kurang cermat dalam menyusun anggaran dan kurang memperhatikan ketentuan yang berlaku. Kepala Badan Kesbang Linmas menyatakan memahami temuan BPK dan dalam rangka disiplin anggaran akan ditindaklanjuti dalam anggaran mendatang tentang penempatan Dana Penanggulangan Bencana Alam pada Pos Pengeluaran Tidak tersangka. Saran BPK-RI Disarankan Kepada Bupati agar memerintahkan Tim Anggaran supaya dalam Tahun Anggaran berikutnya menganggarkan penanggulangan bencana alam pada pos (rekening) Pengeluaran Tidak Tersangka.

47

Anda mungkin juga menyukai