Anda di halaman 1dari 2

JENIS-JENIS DATA STATISTIK A. BERDASARKAN SUMBERNYA 1.

Data Primer : data yang didapatkan atau dikumpulkan sendiri Misalnya : dengan melakukan wawancara, observasi atau penelitian di lapangan atau laboratorium. Pemerintah melelui Biro Pusat Statistik melkukan sensus penduduk tahun 1980 untuk memperoleh data penduduk Negara Indonesia. 2. Data Sekunder: data yang di dapat dari pihak lain Misalnya dari data providers( BPS, LIPI, SRI, dll ) suatu perusahaan memperoleh data dari laporan yang ada dari Biro Pusat Statistik. B. BERDASARKAN JENISNYA 1. Data Numerik (kuantitatif) Bambang (2006) data yang dinyatakan dalam besaran numerik(angka) Misalnya : Data pendapatan per kapita, pengeluaran, harga, jarak, dll. Data hasil ulangan mata pelajaran matematika siswa kelas enam di SD Terban adalah 8,9,6,7,8,9, .. Setiawan dan Permana,P.(2008) data kuantitatif dibagi menjadi 2: a. Data diskrit Data yang dikumpulkan merupakan pembilang (hasil menghitung) Misalnya: jumlah mobil,jumlah staf,jumlahTV, dan lain lain keluarga pak Amir mempunyai 3 anak laki-laki b. Data kontinu Data yang diperoleh dari hasil pengukuran Misalnya: berat badan, luas rumah, jarak kota, dan lain lain berat badan siswa kelas enam 40,5kg, 45kg, 37kg, 35kg, 39kg. 2. Data Kategorik (Kualitatif) Data yang berbentuk kategorisasi, karakteristik berwujud pertanyaan atau berupa kata-kata (Setiawan dan Permana,P:2008) Misalnya : Kategori Mahasiswa Berprestasi dan Tidak Berprestasi,Kategori kota kecil, sedang dan besar,Kategori pendukung partai politik XXX, YYY, ZZZ,dll. C. BERDASARKAN LEVEL ATAU SKALA Setiawan dan Permana,P (2008)Data Kualitatif terbagi atas: a) Nominal: angka hanya berupa label/kategori. angka tidak mengandung arti kuantitatif, tidak bisa diurutkan, tidak bisa dilakukan operasi aritmatik (M. Nisfiannoor) data yang diperoleh dengan cara kategorisasi atau klasifikasi. CIRI : posisi data setara,tidak bisa dilakukan operasi matematika (+, -, x, :), CONTOH : jenis kelamin, jenis pekerjaan pria= 1, wanita= 2 dan waria= 3. b) Ordinal: menggolongkan subjek berdasarkan golongannya, tanpa memperhatikan jarak antar data, tidak memiliki nol mutlak, tidak dapat dilakukan operasi aritmatik, dapat diurutkan (M. Nisfiannoor). data yang dipeoleh dengan cara kategorisasi atau klasifikasi, tetapi di antara data tersebut terdapat hubungan; CIRI : posisi data tidak setara, tidak bisa dilakukan operasi matematika (+, -, x, :).\

CONTOH : kepuasan kerja, motivasi ranking 1, 2, dan3. Ranking 1 menunjukkan lebih tinggi dari ranking 2 dan3. Setiawan dan Permana,P (2008)Data Kuantitatif terbagi atas: c) Interval Mempunyai Ciri Ordinal, Tetapi : Jarak Antar Data Sama, Dapat Dijumlahkan, Tidak Memiliki Nol Mutlak (M. Nisfiannoor). data yang diperoleh dengan cara pengukuran, di mana jarak antara dua titik skala sudah diketahui; CIRI : Tidak ada kategorisasi, bisa dilakukan operasi matematika; CONTOH : temperatur yang diukur berdasarkan 0C dan 0F, sistem kalender 1. Saham sangat prospektif dengan harga saham Rp736-878, 2. sahamprospektifRp592-735. d) Rasio memiliki ciri interval, etapi: memiliki nol mutlak, dapat dilakukan segala operasi aritmatik (M. Nisfiannoor). data yang diperoleh dengan cara pengukuran, di mana jarak antara dua titik skala sudah diketahui dan mempunyai titik 0 absolut; CIRI : tidak ada kategorisasi, bisa dilakukan operasi matematika. CONTOH : gaji, skor ujian, jumlah buku (semua data yang diperoleh menggunakan alat ukur: timbangan, meteran, stopwatch dll) bungaBCA 7% dan bunga Mandiri14%, maka bunga Mandiri 2 kali bungaBCA.

Anda mungkin juga menyukai