Anda di halaman 1dari 2

Strip Penyangga Riparian BebasBanjir2015

http://bebasbanjir2025.wordpress.com/teknologi-pengendalian-banjir/st...

BebasBanjir2015

Strip Penyangga Riparian

Strip Penyangga Riparian


Tumbuhan berupa pohonan, rumputan dan semak-semak atau campuran berbagai bentuk dan jenis vegetasi yang ditanam sepanjang tepi kiri dan kanan sungai disebut riparian buers strips atau lter strips yang dalam Bahasa Indonesianya adalah strip penyangga riparian atau penyangga riparian atau Penyangga riparian strip lter. Secara umum digunakan jalur hau sungai. Penyangga riparian berfungsi untuk menjaga kelestarian fungsi sungai dengan cara menahan atau menangkap tanah (lumpur) yang tererosi serta unsur-unsur hara dan bahan kimia termasuk pestisida yang terbawa., dari lahan di bagian kiri dan kanan sungai agar tidak sampai masuk ke sungai. Penyangga riparian juga menstabilkan tebing sungai. Pohonan yang ditanam di sepanjang sungai juga lebih mendinginkan air sungai yang menciptakan lingkungan yang baik bagi pertumbuhan berbagai jenis binatang air. Di berbagai negara bagian Amerika Serikat lebar strip riparian untuk Sungai Kelas I (sungai yang digunakan untuk air minum dan banyak ikan) lebar penyangga riparian adalah sekitar 75 kaki (24,6 m dibulatkan 25 meter) dengan kisaran antara 66 100 kaki, sedangkan untuk Sungai Kelas II (tidak untuk air minum dan tidak cukup banyak ikan) lebarnya adalah 5 kaki (1,6 m). Secara ideal, untuk sungai kelas I, strip riparian terdiri atas 4 sampai 5 baris pohonan ditanam berdekatan dan sejajar dengan sungai, kemudian satu atau dua baris semak-semak, dan selebar 20 24 kaki (6,5 8 m) rumput asli. Di Indonesia, Kementerian Pekerjaan Umum menetapkan adanya garis sempadan sungai yang tujuannya adalah: (1) agar fungsi sungai termasuk danau dan waduk tidak terganggu oleh aktivitas yang berkembang di sekitarnya, (2) agar kegiatan pemanfaatan dan upaya peningkatan nilai manfaat sumber daya yang ada di sungai dapat memberikan hasil secara optimal sekaligus menjaga fungsi sungai, dan (3) agar daya rusak air terhadap sungai dan lingkungannya dapat dibatasi (Kepmen Pekerjaan Umum Nomor 63/PRT/1993, Pasal 3). Pada prinsipnya tujuan garis sempadan sungai sama dengan tujuan riparian. Adalah sangat sejalan jika garis sempadan sungai tersebut ditanami berbagai jenis vegetasi sehingga benar-benar menjadi jalur hau. Di dalam Kepmen Pekerjaan Umum Nomor: 63/PRT/1993 tersebut lebar garis sempadan sungai untuk tidak bertanggul di luar kawasan perkotaan ditetapkan sekurang-kurangnya 100 m bagi sungai besar (luas DAS >= 500 km2, sedangkan bagi sungai kecil (luas DAS < 500 km2 sekurang-kurangnya 50 m dari tepi sungai (Pasal 7). Untuk sungai-sungai di kawasan perkotaan, lebar garis sempadan sungai ditetapkan sekurang-kurangnya 10 m bagi sungai yang kedalamannya tidak lebih dri 3 m, dan 15 meter bagi sungai yang kedalamnnya lebih dari 3 m (Pasal 8), sedangkan bagi sungai yang kedalaman maksimumnya lebih dari 20 m, maka lebar garis sempadan sungai sekurang-kuranya 30 meter dari tepi sungai. Sumber: Sitanala Arsyad (2006). Konservasi Tanah dan Air. Bogor: IPB Press. Halaman 153 154

5 Komentar
1. sampai sekarang saya belum tahu kenapa lebar riparian buer zone bisa 50, 100 ataupun 3 m. apakah ada yg tahu? dan di Amrik memang mereka buat 3 tipe vegtasi dl riparian zone. yg tentunya tidak harus seperti itu di indonesia Komentar oleh ratna Januari 29, 2009 @ 3:37 am

1 of 2

1/30/2013 4:06 PM

Strip Penyangga Riparian BebasBanjir2015

http://bebasbanjir2025.wordpress.com/teknologi-pengendalian-banjir/st...

2. saya juga mau menangapi itu judul foto. yg dimaksud penyangga riparian yg mana? karena riparian itu adalah ekoton, peralihan antara teresterial dan akuatik. byk defenisi lain tp secara umum riparia (sebagai kata benda dan riparian sebagai kata sifat) adalah area dekat sungai dan kena luapan air sungai Komentar oleh ratna Januari 29, 2009 @ 3:41 am 3. Terima kasih Bu Ratna. Soal judul foto, itu hanyalah sekadar ilustrasi. Riparian dalam konteks ekologi adalah ekoton, yaitu daerah peralihan antara terestrial dan akuatik. Sedangkan dalam konteks konservasi tanah dan air, strip penyangga riparian lebih bermakna sebagai strip tanaman pohonan, rumputan dan semak-semak atau campuran berbagai bentuk dan jenis vegetasi yang ditanam atau tumbuh sepanjang tepi kiri dan kanan sungai dan berfungsi sebagai lter terhadap tanah yang tererosi sehingga sedimen dan zat hara hasil erosi tidak masuk ke badan air (sungai). Masing-masing komposisi tanaman / tumbuhan memiliki efektitas yang berbeda untuk menlter tanah yang tererosi. Strip penyangga yang terdiri dari sawah tentu saja berbeda dengan strip penyangga riparian yang terdiri dari hutan lebat. Idealnya, strip penyangga riparian dapat menlter 100% tanah yang tererosi dari wilayah catchment area. Komentar oleh Sahroel Polontalo Februari 2, 2009 @ 11:02 am 4. undang2 lingkungan hidup yang menyangkut sempadan sungai ada ngga,ya? Komentar oleh ghaisan Maret 16, 2011 @ 10:04 pm 5. maaf lho.baru balas lagi. riparian jelas wilayah ekoton. zona riparia di Indonesia keadaannya sangat menyedihkan. banyak dirusak. saya belum lihat zona riparia di wilayah jawa barat yg bagus shg fungsi ekologisnya bisa berjalan Komentar oleh ratna Juni 13, 2011 @ 8:28 pm Umpan RSS (Really Simple Syndication) untuk komentar-komentar pada tulisan ini. URI (Uniform Resource Identier) Lacak Balik Tema: Shocking Blue Green. Blog pada WordPress.com.

2 of 2

1/30/2013 4:06 PM

Anda mungkin juga menyukai