Anda di halaman 1dari 18

Minggu 4 Kedaruratan Neurologi

Kelompok IV 1. 2. 3. 4. Rico Afriyanto Mutiara Sekar N Tessa Fafia Utami Imelda Sari Melany (10-115) (10-116) (10-117) (10-118)

Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang 2013

Trigger :cerebrovascular accident (CVA)


Seorang laki-laki dewasa umur 55 tahun masuk UGD Siti Rahmah dengan gejala utama hilangnya penglihatan tiba-tiba, nyeri kepala, dan perubahan status mental. Pasien punya riwayat hipertensi, merokok dan diabetes melitus.

Pendahuluan
Stroke merupakan salah satu sumber penyebab gangguan otak pada usia masa puncak produktif dan menempati urutan kedua penyebab kematian sesudah penyakit jantung pada sebagian besar dinegara di dunia.

CVA
Definisi : CVA merupakan suatu kematian mendadak beberapa sel otak akibat kekurangan oksigen ketika aliran darah ke otak terganggu oleh penyumbatan atau pecahnya arteri otak. CVA disebut juga stroke.

Klasifikasi : Berdasarkan patologi anatomi dan penyebabnya: a. Stroke iskemik - transient ischemic attack (TIA) - trombosis cerebri - emboli serebri b. Stroke hemoragik - perdarahan intra cerebral - perdarahan subarachnoid

Etiologi : 1. Trombosis . Aterosklerosis . Vaskulitis . Robeknya arteri : carotis, vertebralis . Gangguan darah : polisitemia 2. Embolisme . Sumber dijantung : fibrilasi atrium, infark miokardium, penyakit jantung rematik

- sumber tromboemboli aterosklerosis di arteri : bifurkasio carotis comunis, arteri vertebralis distal

Gambaran klinis : Proses penyumbatan pembuluh darah otak mempunyai beberapa sifat klinis yang spesifik : 1. Timbul mendadak. Timbulnya gejala mendadak dan jarang didahului oleh gejala pendahuluan (warning signs) seperti sakit kepala, mual muntah dsb 2. Menunjukan gejala neurologis kontralateral terhadap pembuluh darah yang tersumbat.

tampak sangat jelas pada penyakit pembuluh darah otak sistem karotis dan perlu lebih teliti pada observasi sist vertebra basilar meskipun prinsipnya sama. 3. Kesadaran dapat menurun sampai koma terutama pada perdarahan otak sedangkan pada stroke iskemik lebih jarang terjadi penuruna kesadaran.

Diagnosa a. Anamnesa proses anamnesa akan ditemukan kelumpuhan anggota gerak sebelah badan, mulut mencong atau bicara telo, dan tidak dapat berkomunikasi dengan baik. b. Pemeriksaan fisik penentuan keadaan kardiovascular penderita serta fungsi vital seperti tekanan darah, nadi, pernafasan, tgentukan juga tingkat kesadaran penderita.jika kesadaran menurun tentukan skor dengan GCS agar pemantauan selanjutnya lebih mudah.

jika kesadaran menurun dan nilai GCS telah ditentukan, setelah itu lakukan pemeriksaan refleks-refleks batang otak yaitu : 1. Refleks pupil terhadap cahaya 2. Refleks kornea 3. Refleks okulocefalik

Pemeriksaan penunjang - Laboratorium . Pemeriksaan darah rutin . Pemeriksaan kimia darah lengkap - Pemeriksaan neurokardiologi - Pemeriksaan radiologi . CT-Scan . Foto thoraks

Penatalaksanaan Penatalaksanaan secara umum pasien stroke : 1. Memberikan life support ( bantuan hidup ) secara umum penanganan ini harus segera dilakukan dalam pemberian bantuan hidup diantaranya : . Stabilkan status kardiorespirasi . Lakukan penilaian fisik awal termasuk ABC dan pemeriksaan neurologis yang singkat . Pertimbangan intubasi bila kesadaran stupor/koma/gagal nafas

. Berikan oksigen 2-4 L/ mnt via canul nasal . Jangan berikan makanan dan minuman melalui mulut karena dikhawatirkan akan muntah akibat peningkatan TIK . Asupan nutrisi oral boleh dilakukan jika fungsi menelan membaik, jika ada gangguan fungsi menelan nutrisi diberikan dengan NGT . Koreksi keadaan hipoglikemi atau hiperglikemi . Buat rekaman EKG untuk menilai adanya iskemik jantung

2. Melakukan rehabilitasi tindakan rehabilitasi yang dilakukan adalah fisioterapi, tujuannya untuk mencegah kontaktur, memberikan harapan pengobatan yang berhubungan dengan medis dan memberikan dukungan pada penderita dan keluarga penderita 3. Mencegah serangan ulang stroke Managemen faktor resiko sangat penting untuk pasien yang pernah terserang TIA. Resiko terkena stroke setelah TIA 8% lebih besar.

Berbagai terapi yang diberikan untuk menccegah serangan ulang pada stroke iskemik : - Aspirin dosis harian 75-100mg merupakan dosis yang baik - Ticlopidin dosis 75mg/ hari sebagai antiplatelet untuk prevensi sekunder.

KESIMPULAN
CVA atau stroke adalah gangguan fungsi otak akut akibat gangguan suplai darah ke otak . Stroke terbagi atas iskemik dan hemoragik . Dalam menegakkan diagnosa tidak hanya gejala saja tetapi juga penting melakukan pencitraan untuk membedakan jenis stroke tersebut. Penatalaksanan dan prognosa tergantung pada jenis dan luas gangguan.

Anda mungkin juga menyukai