SISTEMATIKA ETIKA
1. Etika umum : bahas prinsip2 moral dasar 2. Etika khusus : bahas terapan pd bidang khdpn manusia
a. Etika individual : perorangan&hub. antar individu b. Etika institusional : etika dlm ikatan institusi c. Etika sosial :
1. 2. 3. 4. Etika thd makhluk hidup (bioetik) Etika profesi Etika hukum (legal ethics) Etika bisnis, dsb
TEORI ETIKA
DEFINISI
Perumusan umum yg jelas&sistematis dari kajian falsafah ttg perilaku moral. Kerangka utk berfikir apakah suatu perbuatan dpt diterima, dinilai dr pendekatan moral.
ETIKA MEDIS
Kepedulian & tanggung jawab moral ttg hidup & kehidupan mns, dan gangguan padanya sejak sblm lahir sampai akhir hidup itu, serta bbrp waktu sesudahnya. Kepedulian & tanggung jawab moral dokter thd hidup & kesehatan pasiennya.
Asas Beneficence
Kewajiban utk melakukan yg baik thd mns. Yankes (Beauchamp & childress) : 1. kewajiban cegah hal yg buruk (evil), cedera (harm) 2. kewajiban hilangkan hal buruk / cedera 3. kewajiban lakukan / tingkatkan hal baik pd pasien.
Etika klinis Alat utk memecahkan mslh etika dlm klinik. Dilema etik mrpkn situasi yg memerlukan keputusan dr 2 alternatif yg sama2 tdk menyenangkan&berselisihan. Byk keputusan2 di bid yankes yg mengandung dilema etik. Teori etika dan azas2 etika mengandung keyakinan dsr ttg benar tdknya scr moral serta mmberikan alsn guna mendukung keyakinan tsb.
INDIKASI MEDIS
1. 2. 3. 4. 5. Meningkatkan drjt kes & cegah peny. Meringankan gejala, nyeri, sakit, & derita. Menyembuhkan peny. Mencegah kematian yg blm saatnya. Meningkatkan/mempertahankan/ mengganti fungsi organ/sistem2 agar tdk mundur. 6. Mempertahankan/meningkatkan mutu hidup. 7. Mencegah mudarat pd pasien. (Samsi Jacobalis) Setiap intervensi medik hrs didasar indikasi medik (EBM)
PREFERENSI PASIEN
Pasien menolak intervensi medis krn :
Kepercayaan / agama Tdk mampu membayar biaya Alsn yg tdk rasional (takut) Tdk percaya pd kemampuan dokter Keluarga tdk setuju Tdk mampu menerima / memahami penjelasan dokter Sdh membuat advance directives misal DNR (Samsi Jacobalis)
(Samsi Jacobalis)
Mutu hidup yg sdh sgt rendah dpt dijadikan dsr menghentikan pengobatan.
FAKTOR KONTEKSTUAL
1. 2. 3. Peran klrg, teman, majikan, dsb Biaya pengobatan Alokasi&distribusi sumber daya kshtn oleh pemerintah 4. Peran&perkembangan askes/JPKM 5. Perkembangan teknologi kedokteran 6. Peraturan hukum 7. Pendidikan&penelitian 8. Tingkat kesejahteraan masy. 9. Keamanan&ketertiban dlm masy. (Samsi Jacobsalis)
7.
Masalah etika dlm kasus klinis a.l tjd krn ada mslh dlm 1 / > dari 4 topik di atas yaitu mslh dgn indikasi medis, preferensi pasien, mutu hidup pasien, atau mslh dgn faktor-faktor kontekstual. Masalah etika muncul ke permukaan jika ada dilema yaitu : satu asas etika jika diterapkan dlm klinik akan bertentangan dgn asas etika yg lain / jika satu topik dari etika klinis bertentangan dgn topik yg lain.
LANGKAH-LANGKAH UMUM YANG HARUS DIAMBIL DOKTER DLM TERAPKAN ETIKA KLINIS
1. Identifikasi apa mslh etika yg menyertai suatu kasus klinis. 2. Analisis mslh etika yg ditemukan itu (mencari penjelasan mengapa terjadi). 3. Memecahkan mslh etika. mengidentifikasi & menganalisis mslh etika dilakukan dlm kerangka 4 topik etika klinis.
3. Mutu hidup mutu hidup pasien akan mundur suatu hr tdk akan dpt terus bekerja lagi di perusahaannya & akan diberhentikan 4. Faktor kontekstual jika pasien dioperasi atau pasang stent kemungkinan besar ia dpt terus bekerja kembali & dpt terus membiayai keluarga dan pendidikan kedua anaknya paling tidak sampai lulus SMA. Jika tdk dioperasi keluarga akan menderita & kedua anaknya tdk pny masa depan.
Kasus lainnya:
Pasien datang dgn keluhan nyeri waktu BAK. Bbrp hr sblmnya ia telah berhub kelamin dgn PSK. Dokter melakukan pemeriksaan sistematis & teliti, ia membuat diagnosis uretritis GO, mengusulkan intervensi medis berupa pengobatan dgn Ab sampai sembuh benar ttp pasien menolak pengobatan dgn Ab (preferensi pasien berbeda dgn anjuran dokter). Pada kasus ini krn pasien menolak diberi Ab, pengambilan keputusan utk intervensi medis mjd dilema dokter. Asas etika Beneficence mewajibkan dokter berbuat kebajikan pd pasien, hal ini mengusulkan intervensi medis berupa satusatunya terbaik yaitu Ab.
Krn dokter tdk setuju dgn preferensi pasien & pasien tdk dpt dibujuk utk menyetujui indikasi medis dokter, ada kemungkinan pasien akan lari & mencari pengobatan alternatif yg tdk akan efektif dan akhirnya akan merugikan dirinya sendiri. Ini akan mjd beban moral bagi dokter. Mslh etika berikutnya dilema yg terjadi krn pertentangan antr kewajiban dokter utk merahasiakan peny pasien (asas kerahasiaan) & beban moral baginya jika tdk berbuat apa-apa utk mencegah pasien menularkan peny kpd istrinya sendiri. Ini contoh faktor kontekstual yg scr tdk langsung terkait dgn mslh klinis sendiri bagi pasien tetapi dpt besar dampaknya pd pihak ketiga. Semua ini dpt tjd sbg akibat preferensi pasien tdk sama dgn indikasi medis yg diusulkan oleh dokter.
Kasus ketiga:
Seorg pasien sakit terminal krn kanker yg sudah bermetast luas. Pd pasien ini yg dirawat di RS tjd infeksi sekunder dgn akibat sepsis. Jika diberikan Ab kepadanya (penerapan asas Beneficence) sepsis kemungkinan besar dpt diatasi. Namun dari segi lain akan berarti penundaan proses kematian krn kanker terminal & memperpanjang masa penderitaan pasien krn nyeri. Dgn kata lain, dgn menerapkan asas Beneficence (memberi Ab utk atasi sepsis), dokter sbnrnya membuat pasien lbh menderita (ini bertentangan dgn asas NonMaleficence).
Pemberian Ab pd pasien ini sbnrnya adlh tindakan medis yg tdk ada manfaatnya lagi (medical futility). Disamping itu mungkin pasien sendiri sudah tdk ingin diperpanjang deritanya (preferensi pasien adlh kematian secepatnya) & keluarga pun sudah cukup lama ikut menderita sbg akibat sakitnya pasien (faktor kontekstual).
PEMBAHASAN
Indikasi Mredik : - Intervensi medik OK, sebab sdh sesuai indikasi medik. - Tujuannya ? To restore, to maintain or to improve quality of life ? Preferensi Pasien : - OK ? Sebab dlm kondisi emosional trauma spt itu, kompetenkah ia membuat decision dan preferensi ? Quality of life : - So Poor that no reasenable person would choose to life. - Siapa yg hrs memutuskan dan panduannya apa ?
Faktor Kontekstual : - Biaya pengobatan sangat besar - Ibu kandung pasien tidak setuju thd terminasi krn alasan agama. - UU Euthanasia blm ada
KESIMPULAN
Diskusi ttg hal-hal yg tdpt dlm kerangka2 topik Etika Klinik, diharapkan akan menghslkan keputusan etis bagi dokter yg dpt disetujui pasien dan kelg. Membentuk lembaga Bioethics round tdk hny selesaikan mslh etis saja juga forum diskusi terbuka utk melihat kemungkinan lbh lanjut mslh etis.