Anda di halaman 1dari 2

Alat Bantu Pendengaran

Pendahuluan

Tidak hanya di Indonesia melainkan di negara-negara seperti Amerika lebih dari 10% orang telah kehilangan pendengaran. Hal ini banyak disebabkan karena peningkatan usia. Oleh karena itu melalui penelitian yang telah dilakukan, telah ditemukan alat bantu dengar yang lebih dikenal dengan implant alat bantu dengar (Implanteble Hearing Devices).

Jenis-jenis Alat Bantu Dengar


1. Alat Bantu Dengar Hantaran Udara

Alat bantu dengar ini paling banyak digunakan, dan biasanya dipasang di dalam saluran telinga dengan sebuah penutup kedap udara atau sebuah selang kecil yang terbuka. Dengan alat bantu ini membuat suara terdengar lebih keras dan menguatkan. Serta menyalurkannya ke saluran telinga atau kanal auditori eksternal di dalam telinga. Prinsip kerja dari alat bantu dengar hantaran udara ini adalah dengan memanfaatkan hantaran udara yang masuk ke dalam telinga. Ketika seseorang mendengarkan suara, suara melewati saluran telinga menuju gendang telinga dan membuatnya bergetar. Inilah yang dimaksud dengan hantaran udara. Getaran ini kemudaian diteruskan ke tiga tulang kecil (ossicles) di telinga tengah. Kemudian telinga kecil tersebut mengirimkan getaran di jendela oval menuju koklea dan cairan didalamnya. Gerakan dalam cairan sel-sel rambut kecil di sepanjang tikungan panjang koklea, menghasilkan sinyal pada saraf pendengaran. Sinyal saraf lolos ke otak, yang kemudian ditafsirkan sebagai suara. Bagian-bagian dari alat ini adalah : Sebuah mikrofon untuk menangkap suara Sebuah amplifier untuk meningkatkan volume suara Sebuah speaker utnuk menghantarkan suara yang volumenya telah dinaikkan

Alat bantu dengar ini masuk kedalam alat bantu dengar konvesional.

2. Alat Bantu Dengar Yang Dipasang Di Badan

Alat bantu ini merupakan alat bantu dengar yang paling kuat. Alat bantu ini menggunakan prinsip kerja alat bantu dengar hantaran udara, tetapi alat ini menggunakan tekhnologi yang lebih modern. Alat ini biasa disimpan dalam saku kemeja atau celana dan dihubungkan dengan sebuah kabel ke alat yang dipasang di saluran telinga. Alat ini juga sering dipakai oleh bayi dan anak-anak karena pemakaiannya lebih muda dan tidak mudah rusak.

3. Alat Bantu Dengar Yang Dipasang Di Belakang Telinga

Sama seperti alat bantu dengar yang dipasang di badan, alat bantu ini juga menggunakan prinsip kerja hantaran udara. Alat ini digunakan untuk penderita gangguan fungsi pendengaran sedang sampai berat. Alat bantu dengar ini juga relatif tidak terlihat oleh orang lain.

4. Alat Bantu Dengar Hantaran Tulang

Prinsip kerja alat bantu kerja konduksi tulang ini adalah dengan membawa suara melalui tulang di tengkorak. Pendengaran ini dapat terjadai apabila getaran suara ditransmisikan langsung dari getaran dari konduksi tulang pendengaran melalui tengkorak menuju koklea. Yang perlu diketahui, pendengaran melalui konduksi tulang tidak seefisien dibandingkan pendengaran melalui hantaran udara.

Anda mungkin juga menyukai