Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS MASALAH 1. a. Apa penyebab Nyonya Mona mengalami kelesuan dan palpitasi? b.

Apa hubungan antara lesu dan berdebar?

2. Apa penyebab nauseos yang dialami Nyonya Mona? 3. a. Apa penyebab menstruasi yang memanjang dan berlebihan? b. Adakah hubungan menstruasi yang memanjang dengan anemia? 4. Bagaimana hubungan tidak menggunakan sarung tangan dengan keluhan yang dialami? 5. Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormal dari pemeriksaan fisik? 6. a. Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormal dari pemeriksaan laboratorium?

Hb wanita normal : 12 16 gr/dl ( Hb: 6.2 g/dl) Ht wanita normal : 37 43 % ( Ht 18 %) RBC wanita normal : 3.9 jt 4.8 jt/ml ( 2.480 jt /mm3) Wbc normal : 5000 10000 mm3 ( 7400 mm3) Trombosit normal : 150 450 ribu / mm3 ( 386 ribu/mm3) Diff. Count normal : Basofil Eosinofil Batang Segment Limfosit Monosit Mcv normal : 80 95 fl ( 72 fl) Mchc normal : 30 34 g hb / 100 ml ( 30 %) :01% : 1- 3 % :26% : 50 -70 % : 20 40 % :28% (0) (2) (5) (63) (26) (4)

Mch normal : 25.4 34.6 pg ( 25 pg )

a) Hb Pada anemia defisiensi besi, besi yang dibutuhkan untuk sintesis heme tidak tersedia sehingga heme yang terbentuk hanya sedikit dan pada akhirnya jumlah hemoglobin yang dibentuk juga berkurang b) Ht hematokrit menurun akibat RBC yang menurun c) RBC perdarahan kronis akibat infeksi telur cacing tambah ditambah menstruasi yang berlebihan sehingga terjadi penurunan kadar RBC d) MCV enzim penentu kecepatan yaitu enzim ferokelatase memerlukan besi untuk menghentikan sintesis heme. Padahal besi pada anemia defisiensi besi tidak tersedia sehingga pembelahan sel tetap berlanjut selama beberapa siklus tambahan namun menghasilkan sel yang lebih kecil (mikrositik). Hal ini ditandai dengan menurunnya MCV (mean corpuscular volume) < 80 fl. e) MCH dan MCHC Dengan berkurangnya Hb yang terbentuk, eritrosit pun mengalami hipokromia (pucat). Hal ini ditandai dengan menurunnya MCV dan MCHC (mean corpuscular Hemoglobin Concentration) < 32% f) Hookworms egg Cacing tambang hidup dalam rongga usus halus tapi melekat dengan giginya pada dinding usus dan menghisap darah. Infeksi cacing tambang menyebabkan kehilangan darah secara perlahan-lahan sehingga penderita mengalami kekurangan darah (anemia)

b. Bagaimana morfologi cacing tambang? . Daur Hidup Telur dapat tetap hidup dan larva akan berkembang secara maksimum pada keadaan lembab, teduh dan tanah yang hangat, telur akan menetas 1-2 hari kemudian. Dalam 5-8 hari akan tumbuh larva infektif filariform dan dapat tetap hidup dalam tanah untuk beberapa minggu.

Infeksi pada manusia didapat melalui penetrasi larva filariform yang terdapat di tanah ke dalam kulit. Setelah masuk ke dalam kulit, pertama-tama larva di bawa aliran darah vena ke jantung bagian kanan dan kemudian ke paru-paru. Larva menembus alveoli, bermigrasi melalui bronki ke trakea dan faring, kemudian tertelan sampai ke usus kecil dan hidup di sana. Mereka melekat di mukosa, mempergunakan struktur mulut sementara, sebelum struktur mulut permanen yang khas terbentuk. Bentuk betina mulai mengeluarkan telur kira-kira 5 (lima) bulan setelah permulaan infeksi, meskipun periode prepaten dapat berlangsung dari 6-10 bulan. Apabila larva filariform Ancylostoma duodenale tertelan, mereka dapat berkembang menjadi cacing dewasa dalam usus tanpa melalui siklus paru-paru.

c. Jelaskan gambaran eritrosit pada apusan darah tepi! 7. Pemeriksaan apa saja yang perlu dilakukan dalam menegakkan diagnosis?
DIAGNOSIS Penegakkan diagnosis anemia defisiensi besi dilakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang diteliti disertai pemeriksaan laboratorium yang tepat. Secara laboratorik untuk menegakkan diagnosis anemia defisiensi besi dapat dipakai kriteria diagnosis anemia defisiensi besi sebagai berikut : 1. Adanya riwayat perdarahan kronis atau terbukti adanya sumber perdarahan. 2. Laboratorium : Anemia hipokrom mikrosister, Fe serum rendah, TIBC tinggi. 3. Tidak terdapat Fe dalam sumsum tulang (sideroblast-)

4.

Adanya respons yang baik terhadap pemberian Fe.1,2

8. Apa Differential Diagnosis untuk kasus ini?


DIAGNOSIS BANDING Anemia defisiensi besi perlu dibedakan dengan anemia hipokromik lainnya, seperti : 1. Thalasemia (khususnya thallasemia minor) : Hb A2 meningkat

Feritin serum dan timbunan Fe tidak turun.

2. Anemia kaena infeksi menahun : Biasanya anemia normokromik normositik. Kadang-kadang terjadi anemia hipokromik mikrositik. Feritin serum dan timbunan Fe tidak turun.

3. Keracunan timah hitam (Pb) : Terdapat gejala lain keracunan P.

Terdapat ring sideroblastik pada pemeriksaan sumsum tulang. 1 Anemia sideroblastik :

9. Bagaimana prognosis penyakit yang diderita?

10.Bagaimana penatalaksaannya?
PENATALAKSANAAN 1. Mengatasi penyebab perdarahan kronik, misalnya pada ankilostomiasis diberikan antelmintik yang sesuai. 2. Pemberian preparat Fe : Pemberian preparat besi (ferosulfat/ferofumarat/feroglukonat) dosis 4-6 mg besi elemental/kg BB/hari dibagi dalam 3 dosis, diberikan di antara waktu makan. Preparat besi ini diberikan sampai 2-3 bulan setelah kadar hemoglobin normal. 3. Bedah Untuk penyebab yang memerlukan intervensi bedah seperti perdarahan karena diverticulum Meckel. 4. Suportif Makanan gizi seimbang terutama yang megandung kadar besi tinggi yang bersumber dari hewani (limfa, hati, daging) dan nabati (bayam, kacang-kacangan). 2,4 TERAPI Setelah diagnosis ditegakan maka dibuat rencana pemberian terapi, terapi terhadap anemia difesiensi besi dapat berupa : Terapi kausal: tergantung penyebabnya,misalnya : pengobatan cacing tambang, pengobatan hemoroid, pengubatan menoragia. Terapi kausal harus dilakukan, kalau tidak maka anemia akan kambuh kembali.

Learning Issue No Soal 1a 1b 2 3a 3b 4 5 Anemia (1,4,7,10) Menstruasi (2,5,8,11) Ancylostomiasis (3,6,9)

1 2 3 4 5 6 7

6 5 4 3

7 8 9 1 0 2 1 1 1 1 1 1 1

6a 6b 6c 7 8 9 10

8 9 1 0 1 1 1 1 1 0 9

0 2 9 3 8 4 7 5 6 6 5 7 4 8 3

Anda mungkin juga menyukai