Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KOMUNITAS

Tentang
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA PADA NY. S. DENGAN ARTRITIS REMATOID

Oleh :
KELOMPOK.4 NOVIKI LASVITASARI SRI INDAH PURNAMA DAIMUL IKHWAN HADIA PUTRA

DOSEN PEMBIMBING Ns. AKLIMA, S.Kep

PROGRAM STUDI S.1 KEPERAWATAN STIKES PIALA SAKTI PARIAMAN 2013

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ........................................................................... DAFTAR ISI .......................................................................................... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ...................................................................... BAB II PEMBAHASAN 2.1 Defenisi 2.2 Mitos-Mitos Lanjutan Usia dan Kenyataanya. 2.3 Teori-Teori Proses Menua 2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketuaan 2.5 Perubahan-Perubahan Yang Terjadi Pada Lanjut Usia BAB III ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA 3.1 Tujuan 3.2 Fokus Asuhan Keperawatan 3.3 Pengkajian Dasar 3.4 Diagnosa Keperawatan 3.5 Rencana Keperawatan BAB III PENUTUP DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tolak ukur kemajuan suatu Bangsa seringkali dilihat dari harapan hidup penduduknya. Demikian juga Indonesia sebagai Negara bekembang dengan perkembangannya yang cukup baik, makin tinggi harapan hidupnya di proyeksikan dapat mencapai lebih dari 70 tahun pada tahun 2000 yang akan datang. Saat ini, disluruh dunia jumlah orang lanjut usia diperkirakan ada 500 juta dengan usia rata-rata 60 tahun dan diperkirakan pada tahun 2025 akan mencapai 1,2 miliar. Dari data USA, bahkan Indonesia diperkirakan akan mengalami pertambahan warga Lansia terbesar diseluruh dunia, diantara tahun 1990-2025, yaitu sebesar 414% (Kinsella dan Taeuber, 1993) Hal ini merupakan gambaran pada seluruh Negara-negara di dunia, berkat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dan kemajuan dalam kondisi sosio, ekonominya masing-masing Namun ilmu pengetahuan dan teknologi masih di tantang dengan menerangkan sebab-sebab orang menjadi tua. Proses menua merupakan suatu misteri kehidupan yang masih belum dapat diungkapkan. Secara individu, pada usia diatas 55 tahun menjadi proses penuaan secara ilmiah. Hal ini menimbulkan maslah fisik, mental, sosial, ekonomi dan psikologis.

BAB II TINJAUAN TEORITIS

3.6 Defenisi Menua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/mengganti diri dan

mempertahankan struktur dan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap kerusakan yang diderita. Menua bukanlah suatu penyakit tetapi merupakan proses

berkurangnya daya tahan tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam maupun dari luar tubuh. Proses menua sudah berlangsung sejak seseorang mencapai usia dewasa, mislanya dengan terjadinya kehilangan jaringan pada otot, susunan syaraf, jaringan lain, sehingga tubuh mati sedikit demi sedikit.

3.7 Mitos-Mitos Lanjutan Usia dan Kenyataanya. Menurut Sheiera Saul 1. Mitos kedamaian dan ketenangan Lanjut usia dapat santai menikmati hasil kerja dan jerih payahnya di masa muda dan dewasanya, berbagai goncangan kehidupan seakan-akan sudah berhasil dilewati. Kenyataan : o Sering ditemui stress o Depresi o Kekhawatiran o Paranoid 2. Mitos konservatisme dan kemunduran Pandangan bahwa lanjut usia pada umumnya : o Konservatif o Tidak kreatif o Menolak Inovasi

o Berorientasi ke masa silam o Merindukan masa lalu o Kembali ke masa anak-anak o Susah berubah o Keras kepala o Cerewet Kenyataan : Tidak semua lanjut usia bersikap dan berpikiran demikian. 3. Mitos berpenyakitan o Lanjut usia dipandang sebagai masa degenerasi biologis yang disertai oleh berbagai penderitaan akibat bermacam-macam penyakit yang menyertai proses menua. Kenyataan : o o Memang proses penuaan disertai dengan menurunya daya tahan tubuh dan metabolisme sehingga rawan terhadap penyakit. Tetapi banyak penyakit yang masa sekarang dapat dikontrol dan diobati. 4. Mitos Senilitas Lanjut usia dipandang sebagai masa pikun yang disebabkan oleh kerusakan bagian otak.

5. Mitos Tidak Jatuh Cinta Lanjut usia tidak lagi jatuh cinta dan gairah kepada lawan jenis tidak ada. Kenyataan : o o Perasaan dan emosi setiap orang berubah sepanjang masa

Perasaan cinta tidak berhenti hanya karena menjadi lanjut usia Mitos Aseksualitas ada pandangan bahwa pada lanjut usia, hubungan seks itu menurun, minat, dorongan, gairah, kebutuhan dan daya seks berkurang. Kenyataan : o Menunjukkan bahwa kehidupan seks pada lanjut usia normal saja.

6. Mitos Ketidakproduktifan

o o

Lanjut

usia

dipandang

sebagai

usia

tidka

produktif.

Kenyataan : Banyak lanjut usia yang mencapai kematangan, kemantapan dan produktifitas mental dan material.

3.8 Teori-Teori Proses Menua 1. Teori-teori Biologi o Teori Genetik dan Mutasi Menua terjadi sebagai akibat dari perubahan biokimia yang diprogramkan oleh molekul / DNA dan setiap sel pada saatnya akan mengalami mutasi. o Pemakaian dan rusak Kelebihan usaha dan stress menyebabkan sesl-sel tubuh lelah. o Teori akumulasi dari produk sisa Pengumpulan dari pigmen atau lemak dalam tubuh. o Peningkatan jumlah kalogen dalam jaringan o Tidak ada perlindungan terhadap; radiasi, penyakit dan kekurangan gizi o Reaksi dari kekebalan sendiri Didalam proses metabolisme tubuh, suatu saat diproduksi suat zat khusus. Ada jaringan tubuh tertentu yang tidak tahan terhadap zat tersebut. Sehinga jaringan tubuh menjadi lemah. o Teori Imunologi Slow virus Sisitem imun menjadi efektif dengan bertambahnya usia dan masuknya virus kedalam tubuh dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh. o Teori Stres Menua terjadi akibat hilangnya sel-sel yang biasa digunakan tubuh. Regenerasi jaringan tidak dapat mempertahankan kestabilan lingkungan internal. Kelebihan usaha dan stres menyebabakan sel-sel tubuh telah dipakai. o Teori Radikal Bebas Radikal dapat menyebabkan sel-sel tidak dapat regenerasi. o Teori Rantai Silang

Reaksi kimia sel-sel yang tua dan usang menyebabkan ikatan yang kuat. Ikatan ini menyebabkan kurang elastis fungsi. o Teori Program Kemampuan organisme untuk menetapkan jumlah sel-sel yang membelah setelah sel-sel mati.

2. Teori kejiwaan Sosial


o o o

Aktivitas atau kegiatan Kepribadian berlanjut (Continuity Theory) Teori pembebasan (Disengagement Theory) Mengakibatkan interkasi sosial lansia menurun, baik secara kualitas maupun kuantitasi sehingga sering terjadi kehilangan ganda : Kehilangan peran Hambatan kontak social Berkurangnya komitmen

3.9 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketuaan


1.

Hereditas Nutrisi

: keturunan/genetic : makanan

2. 3. 4. 5. 6.

Status kesehatan Pengalaman hidup Lingkunga Stres

3.10Perubahan-Perubahan Yang Terjadi Pada Lanjut Usia 1. Perubahan-perubahan fisik a. Sel


o o o o o o

Lebih sedikit jumlahnya Lebih besar ukurannya Berkurang jumlah cairan tubuh dan intraseluler Menurun proporsi protein di otak, otot, ginjal, darah dan hati Jumlah sel otak menurun Terganggunya mekanisme perbaikan sel

Otak menjadi atrofis bertany kurang 5-10%

b. Sistem Persarafan
o o o o o

Berat otak menurun 10-20% Cepatnya menurun hubungan persarafan Lambat dalam respond an waktu untuk bereaksi Mengecilnya saraf panca indra Kurang se nsitif terhadap sentuhan

c. Sistem Pendengaran
o o o o

Presbiakusis (Gangguan pada pendengaran) Membran timpani menjadi atrofi Terjadinya pengumpulan cerumen dan mengeras Pendengaran bertambah menurun

d. Sistem Pengelihatan o o o o o o o o o o o o o Sfingter pupil timbul sklerosis dan hilang respon terhadap sinar Kornea berbentuk sferis (bola) Lensa lebih suram Meningktanya ambang, susah melihat Hilangnya daya akomodasi Menurunya daya membedakan warna biru atau hijau

e. Sistem Kardiovaskuler Elastisitas dingin aorta menurun Katup jantung menebal dan menjadi kaku Kemampuan jantung memompa darah menurun Kehilangan elastisitas pembuluh darah Tekanan darah meningkat

f. Sistem Pengaturan Termperatur Tubuh Temperatur tubuh menurun Keterbatasan refleks menggigil

g. Sistem Respirasi

o o o o o o o o o

Otot-otot pernafasan kehilangan kekuatan Menurunnya aktivitas dan silia Paru-paru kehilangan elastisitas

h. Sistem Gastrointestinal Kehilangan gigi Indra pengecap menurun Esofagus menurun Peristaltik lemah dan timbul konstipasi Fungsi absorbsi melemah Liver makin mengecil

i. Sistem Genitourinaria o o Ginjal : mengalami pengecilan Vesika Urinaria : otot menjadi lemah, kapasitas menurun

mengakibatkan frekuensi BAK meningkat j. Sistem Endokrin o Produksi Hormon menurun

k. Sistem Integumen o o o o o o o o o o o Mengerut/keriput Permukaan kulit kasar dan bersisik Menurunya respon terhadap trauma Kulit kepala dan rambut menipis Rambut dalam hidung dan telinga menebal Pertumbuhan kuku lambat

l. Sistem Muskuloskletal Tulang kehilangan cairan Kefosis Discus Invertebralis menipis dan menjadi pendik Persendian membesar dan kaku Tendon mengerut dan mengalami sclerosis

m. Perubahan-Perubahan Mental

o o o o o o o o o o o o o o

Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental Perubahan Fisik Kesehatan umum Tingkat pendidikan Keturunan Lingkungan

2. Perubahan-Perubahan Psikososial Pensiun Mengalami kehilangan : - Kehilangan Finansial Kehilangan Status Kehilangan teman Kehilangan pekerjaan Merasakan / sadar akan kematian Perubahan dalam cara hidup Penyakit kronis dan ketidakmampuan

3.11Masalah dan Penyakit yang sering kali dihadapi LANSIA 1. o o o o o o o o o o o o o o Masalah Fisik Sehari-Hari Mudah jatuh Mudah lelah Disebabkan oleh : - Faktor psikologis Ganguan organis Pengaruh obat-obat Kekacauan mental Disebabkan oleh : - Keracunan Penyakit infeksi Penyakit metabolism Dehidrasi Nyeri dada Disebabkan oleh : - Penyakit jantung Radang selaput jantung Sesak nafas pada waktu melakukan kerja fisik

o o o o o o o o o 2. o o o o

Palpifasi Pembengkakan kaki bagian bawah Nyeri pinggang atau punggung Nyeri pada sendi pinggul Berat badan menurun Suka menahan buang air seni Gangguan pada ketajaman penglihatan Gangguan pendengaran Gangguan tidur Pusing-pusing Penyakit yang sering dijumpai pada LANSIA Penyakit sistem Paru dan Kardiovaskuler Paru-paru Jantung dan pembuluh darah Penykit jantung koroner Hipertensi Penyakit pencernaan makanan Gastritis Ulcus Peptikum Penyakit sistem Urogenital Peradangan kandung kemih

Peradangan ginjal Penyakit pada persendian dan Tulang Osteoporosis Gout

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA

3.1 Tujuan 1. Lansia dapat melakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri 2. Mempertahankan kesehatan 3. Membantu mempertahankan serta membesarkan semangat hidup klien 4. Merawat dan menolong klien Lansia 5. Merangsang petugas kesehatan menegakkan diagnosa yang tepat

3.2 Fokus Asuhan Keperawatan 1. Meningkatkan Kesehatan (Health Promotion) 2. Pencegahan Penyakit (Preventive) 3. mengoptimalkan fungsi mental 4. mengatasi gangguan kesehatan

3.3 Pengkajian 1. Fisik : - Head to toe 2. Psikologis 3. Sosio ekonomi 4. Spritual : Sistem tubuh : Mengenal masalah-masalah utama : Mengenai finansial Lansia : Keyakinan

3.4 Pengkajian Dasar 1. Temperatur 2. Pulse 3. Respiras 4. Tekanan Darah 5. 6. Berat Badan Tingkat Orientasi

7. 8. 9.

Memory Pola Tidur Pemeriksaan per sistem

3.5 Diagnosa Keperawatan 1. Fisik/Biologis


o Gangguan Nutrisi o Gangguan persepsi sensori

o Kurang perawatan diri o Potensial Cedera fisik o Gangguan pola tidur o Perubahan pola eliminasi o Gangguan mobilitas fisik 2. Psikososial o Isolasi social o Menarik diri dari lingkungan o Depresi Harga diri rendah o Koping tidak adekuat 3. Spiritual o Reaksi berkabung atau berduka o Penolakan terhadap proses penuaan o Marah o Perasaan tidak tenang 3.6 Rencana Keperawatan 1. Melibatkan klien dan keluarganya dalam perencanaan 2. Bekerjasama dengan profesi kesehatan lain 3. Cegah timbulnya masalah

Anda mungkin juga menyukai