Anda di halaman 1dari 15

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Perkembangan ekonomi syariah cukup pesat beberapa tahun belakangan terutama pada sektor perbankan.

Gagasan adanya lembaga perbankan yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah Islam berkaitan erat dengan gagasan terbentuknya ekonomi Islam yang bersumber dari Al-Quran dan Al-hadits. Larangan terutama berkaitan dengan kegiatan-kegiatan bank yang dapat diklasifikasikan sebagai riba. Perbedaan utama antara kegiatan bank berdasarkan prinsip syariah dengan bank konvensional pada dasarnya terletak pada sistem pemberian imbalan atau jasa dari dana (Sri, 2005). Bank perkreditan Rakyat merupakan salah satu bidang perbankan yang mulai menerapkan sistem ekonomi syariah. Bank perkreditan rakyat Syariah (BPRS) adalah salah satu lembaga keuangan perbankan syariah, yang pola operasionalnya mengikuti prinsip-prinsip syariah ataupun muamalah Islam. BPR Syariah didirikan sebagai langkah aktif dalam restrukturisasi perekonomian Indonesia yang dituangkan dalam berbagai paket kebijaksanaan keuangan, moneter, dan perbankan secara umum, dan secara khusus mengisi peluang terhadap kebijaksanaan Bank Konvensional dalam penetapan tingkat suku bunga ( rate of interest). Selanjutnya BPR Syariah secara luas dikenal sebagai sistem perbankan bagi hasil atau sistem perbankan Islam. B. TUJUAN 1. Tujuan umum
Untuk melihat sejauh mana perkembangan BPR Syariah di Indonesia

sehingga dapat memberikan pandangan baru dalam pengembangan konsepnya.


2. Tujuan khusus Untuk melihat perkembangan struktur dan kinerja BPR Syariah di Indonesia saat ini. Untuk mengetahui penyebaran BPR Syariah di Indonesia saat ini. Untuk melihat pertumbuhan dan perkembangan BPR Syariah di Indonesia dari tahun ke tahun.

C. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan data-data yang diambil dari Internet.

BAB II PEMBAHASAN

A. Perkembangan jumlah BPRS di Indonesia tahun 2011 B. Kegiatan Usaha BPRS Berdasarkan UU Perbankan No. 10 tahun 1998, kegiatan usaha BPRS melingkupi:1 1. 2. 3. 4. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu. Memberikan kredit. Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan prinsip syariah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam peraturan pemerintah. Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito berjangka, sertifikat deposito, dan atau tabungan pada bank lain. Pembatasan usaha BPRS syariah secara tegas dijelaskan dalam pasal 27 SK Direktur BI No. 32/36.KEP/DIR/1999. Menurut surat keputusan ini, kegiatan operasional BPR syariah adalah: 1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan yang meliputi: a) Tabungan berdasarkan prinsip wadiah atau mudharabah. b) Deposito berjangka berdasarkan prinsip mudharabah. c) Bentuk lain yang menggunakan prinsip wadiah atau mudharabah. 2. Melakukan penyaluran dana melalui: a) Transaksi jual-beli berdasarkan prinsip:
1

Mudharabah Istishna Ijarah

Burhanuddin Susanto, Hukum Perbankan Syariah di Indonesia, UII Press, Yogyakarta, h.197-198

Salam Jual beli lainnya.

b) Pembiayaan bagi hasil berdasarkan prinsip: Mudharabah Musyarakah Bagi hasil lainnya

c) Pembiayaan lain berdasarkan prinsip: Rahn Qardh

3. Melakukkan kegiatan lain yang lazim dilakukan BPR Syariah sepanjang disetujui oleh Dewan Syariah Nasional. Keterangan lebih lanjut tentang kegiatan usaha BPRS diatur dalam Peraturan Bank Indonesia No. 6/17/PBI/2004. Namun pada dasarnya, kegiatan operasional BPRS lebih terbatas jika dibanding dengan bank umum syariah. Hal ini dapat dilihat dalam SK Direktur BI No. 32/36/KEP/DIR/1999. Sedangkan kegiatan yang dilarang, berdasarkan pasal 14 UU No.17 tahun 1992, yaitu: 1. Menerima simpanan dalam bentuk giro dan ikut serta dalam lalu lintas pembayaran 2. Melakukan kegiatan usaha dalam bentuk valuta asing 3. Melakukan penyertaan modal 4. Melakukan usaha perasuransian 5. Melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha sebagaimana disebutkan pada kegiatan usaha yang boleh dilakukan oleh BPRS

G. PRODUK-PRODUK BPR SYARIAH Pada dasarnya, konsep dasar operasional BPR Islam, sama dengan konsep dasar operasional pada Bank Muamalat Indonesia, yaitu: 1) Sistem Simpanan murni (al-wadiah), 2)

Sistem bagi hasil, 3) sistem jual beli dan marjin keuntungan, 4) sistem sewa, dan 5) sistem upah (fee).2 Untuk produk-produk3 yang ditawarkan BPR Syariah secara garis besar, yaitu: 1. Mobilisasi Dana Masyarakat Bank akan mengerahkan dana masyarakat dalam berbagai bentuk seperti menerima simpanan wadiah, adanya fasilitas tabungan dan deposito berjangka. Fasilitas ini dapat digunakan untuk menitip shadaqah, infaq, zakat, persiapan ongkos naik haji (ONH), dll. Simpanan amanah Bank menerima titipan amanah berupa dana infaq, shadaqah dan zakat. Akan penerimaan titipan ini adalah wadiah yakni titipan yang tidak menanggung resiko. Bank akan memberikan kadar profit dari bagi hasil yang didapat melalui pembiayaan kepada nasabah. Tabungan wadiah Bank menerima tabungan pribadi maupun badan usaha dalam bentuk tabungan bebas. Akad penerimaan yang digunakan sama yakni wadiah. Bank akan memberikan kadar profit kepada nasabah yang dihitung harian dan dibayar setiap bulan. Deposito wadiah / deposito mudharabah Bank menerima deposito berjangka pribadi maupun badan usaha. Akad penerimaannya wadiah atau mudharabah, dimana bank menerima dana yang digunakan sebagai penyertaan sementara dalam jangka 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, dst. Deposan yang menggunakan akad wadiah mendapat nisbah bagi hasil keuntungan lebih kecil dari mudharabah bagi hasil yang diterima dalam pembiayaan nasabah setiap bulan. 2. Penyaluran Dana Pembiayaan mudharabah Perjanjian antara pemilik dana (pengusaha) dengan pengelola dana (bank) yang keuntungannya dibagi menurut rasio sesuai dengan kesepakatan. Jika mengalami kerugian maka pengusaha menanggung kerugian dana, sedangkan bank menanggung pelayanan materiil dan kehilangan imbalan kerja.
2

Warkum Sumitro, (2004), Asas-Asas Perbankan Islam dan Lembaga-Lembaga Terkait, Raja Grafindo Persada, Jakarta, h.129-130 3 Ada perbedaan pendapat dalam memberikan definisi. Bagi Warkum Sumitro, produk-produk BPR Syariah adalah Kegiatan-kegitan, sedangkan menurut Heri Sunandar adalah Usaha-Usaha BPR Syariah.

Pembiayaan musyarakah Perjanjian antara pengusaha dengan bank, dimana modal kedua pihak digabungkan untuk

sebuah usaha yang dikelola bersama-sama. Keuntungan dan kerugian ditanggung bersama sesuai kesepakatan awal. Pembiayaan bai bitsaman ajil Proses jual beli antara bank dan nasabah, dimana bank menalangi lebih dulu pembelian suatu barang oleh nasabah, kemudian nasabah akan membayar harga dasar barang dan keuntungan yang disepakati bersama. Pembiayaan murabahah Perjanjian antara bank dan nasabah, dimana bank menyediakan pembiayaan untuk pembelian bahan baku atau modal kerja yang dibutuhkan nasabah, yang akan dibayar kembali oleh nasabah sebesar harga jual bank (harga beli bank plus margin keuntungan saat jatuh tempo). Pembiayaan qardhul hasan Perjanjian antara bank dan nasabah yang layak menerima pembiayaan kebajikan, dimana nasabah yang menerima hanya membayar pokoknya dan dianjurkan untuk memberikan ZIS. Pembiayaan Istishna Pembiayaan dengan prinsip jual beli, dimana BPRS akan membelikan barang kebutuhan nasabah sesuai kriteria yang telah ditetapkan nasabah dan menjualnya kepada nasabah dengan harga jual sesuai kesepakatan kedua belah pihak dengan jangka waktu serta mekanisme pembayaran/pengembalian disesuaikan dengan kemampuan/keuangan nasabah. Pembiayaan Al-Hiwalah Penggambil alihan hutang nasabah kepada pihak ketiga yang telah jatuh tempo oleh BPRS, dikarenakan nasabah belum mampu untuk membayar tagihan yang seharusnya digunakan untuk melunasi hutangnya. Pembiayaan ini menggunakan prinsip pengambil alihan hutang, dimana BPRS dalam hal ini akan mendapatkan ujroh/ fee dari nasabah yang besar dan cara pembayarannya berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak. 3. Jasa Perbankan Lainnya Secara bertahap bank akan menyediakan jasa untuk memperlancar pembayaran berupa proses transfer dan inkaso, pembayaran rekening air, listrik, telepon, angsuran KPR, dll.

Bank juga mempersiapkan bentuk pelayanan berupa dana talang berdasarkan pembiayaan bai salam.
C. Perkembangan kinerja bank perkreditan rakyat

Perkembangan BPRS selama tahun 2011 menunjukkan kondisi yang cukup baik. Indikatorindikator keuangan menunjukan pertumbuhan positif, dimana pertumbuhan di tahun 2011 relatif lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan tahun 2010. Total aset BPRS meningkat sebesar 28,21% dari Rp2,73 Triliun (2010) menjadi Rp3,50 Triliun (2011). Sementara pembiayaan yang disalurkan dan dana pihak ketiga masing-masing tumbuh sebesar 29,61% dan 30,63%. Pertumbuhan tersebut antara lain karena BPRS melakukan ekspansi usaha baik pada sisi penghimpunan dana (funding) maupun penyaluran dana/pembiayaan (financing). Di sisi penyaluran dana, selama tahun 2011 BPRS masih dapat mempertahankan tingkat bagi hasil yang kompetitif sehingga dapat mempertahankan loyalitas nasabah lama dan menarik nasabah baru. Selain itu, relatif bersaingnya besaran margin pembiayaan murabahah membuat pembiayaan BPRS dapat tumbuh dengan cukup baik.
TIndikator Utama 2009 2010 2011

Indicator utama
Total Aset (T Rp) DPK (T Rp) Pembiayaan iB (T Rp) CAR (%) NPFs Gross (%) NPFs Net (%) ROA (%) BOPO (%) FDR (%)

2009
2,12 1,25 1,58 30,00 8,12 6,65 3,50 77,00 126,47

2010
2,73 1,60 2,06 27,50 6,50 5,36 3,50 78,10 128,4 7

2011
3,50 2,09 2,67 23,50 6,11 5,14 2,70 76,30 127,7 1

Tabel indiktor utama BPRS

Salah satu alasan kenaikan pembiayaan BPRS adalah ekspansi pembiayaan BPRS yang ditunjukkan oleh FDR tahun 2011 sebesar 127,71%. Pencapaian FDR yang cukup tinggi pada tahun 2011 disebabkan BPRS melakukan ekspansi usaha kepada segmen pembiayaan baru dan ekspansi pembiayaan yang didanai oleh dana pinjaman dari BUS (kewajiban pada bank lain/executing). Pembiayaan berbasis jual beli dan bagi hasil masih menjadi pilihan utama transaksi BPRS. Komposisi pembiayaan dengan akad murabahah masih mendominasi dengan porsi sebesar 80,51%. Sementara pembiayaan bagi hasil masih didominasi oleh akad musyarakah dengan pangsa 9,22% dan akad mudharabah dengan pangsa 2,83%. Selain itu terdapat perkembangan pembiayaan multijasa yang cukup baik yaitu sebesar Rp89,23 Miliar. Hal ini menunjukkan bahwa BPRS telah mendapat kepercayaan masyarakat untuk mendanai kebutuhan yang bersifat penggunaan jasa seperti kesehatan, pendidikan dan keagamaan.

Grafik komposisi pembiayaan BPRS tahun 2011 Apabila dilihat dari jenis pembiayaan, 54,93% pembiayaan BPRS disalurkan untuk modal kerja kepada pelaku usaha kecil dan menengah. Sedangkan berdasarkan sektor ekonomi, 37,61% pembiayaan BPRS disalurkan kepada sektor perdagangan, sektor restoran dan hotel, diikuti pembiayaan kepada sektor lain-lain sebesar 34,76%.

Grafik pembiayaan berdasarkan jenis penggunaan tahun 2011

Grafik pembiayaan berdasarkan sector ekonomi tahun 2011 Pertumbuhan pembiayaan yang relatif tinggi tersebut diiringi oleh penurunan rasio NPF BPRS dari 5,36% (2010) menjadi 5,14% (2011). Rasio NPF BPRS tersebut lebih rendah dibandingkan rasio NPL industri BPR secara nasional pada periode yang sama (5,22%). Salah satu faktor yang mempengaruhi peningkatan nominal pembiayaan bermasalah adalah meningkatnya iklim persaingan usaha nasabah. Pertumbuhan pembiayaan yang tinggi serta rasio NPF yang rendah memungkinkan BPRS membukukan laba yang lebih baik disbanding tahun sebelumnya. Pendapatan operasional BPRS meningkat sebesar 20,97% menjadi Rp0,59 Triliun di tahun 2011. Sementara itu, biaya operasional BPRS meningkat sebesar 22,12% menjadi Rp299,247 Miliar di tahun 2011. Sehingga pertumbuhan laba tercatat sebesar 21,17% dari Rp83,9 Miliar (2010) menjadi Rp101,66 Miliar (2011).

ANALISIS SWOT

STRENGTH 1. Proses pengajuan pembiayaan sampai pencairan dana relative cepat (1-7 hari). 2. Fleksibilitas jaminan. 3. Fleksibilitas waktu pengembalian dana. 4. Sudah memiliki (fokus) pasar yang jelas.

WEAKNESS 1. Keterbatasan pengetahuan dan jumlah karyawan di bagian pembiayaan. 2. Proporsi pembiayaan UMKM produktif belum optimal. 3. Terbatasnya produk pembiayaan.

OPPORTUNITY 1. UU Perbankan Syariah Menstimulasi pertumbuhan pembiayaan dan pengembangan BPRS. 2. Masyarakat Indonesia mayoritas muslim sebagai potensi pasar. 3. Kerjasama/ kemitraan dengan Pemerintah Daerah/ perusahaan. 4. Motivasi keyakinan nasabah debitur. THREAT 1. Kurangnya tingkat pemahaman masyarakat mengenai system pembiayaan dan perbankan syariah. 2. Kebijakan

Strategi S-O 1. Mengoptimalkan pembiayaan termasuk bagi usaha produktif pada segmen pegawai BUMN yang bekerja sama dengan BPRS. 2. Mempertahankan dan meningkatkan hubungan serta layanan yang baik bagi loyal market. 3. Meningkatkan kerja sama dengan Pemda/ perusahaan lain dengan aplikasi fleksibilitas pembiayaan terutama bagi sektor dengan porsi yang masih kecil. Strategi S-T 1. Penyebaran informasi akses pembiayaan kepada masyarakat umum yang menjadi pelaku UMKM melalui pegawai BUMN yang bekerja sama dengan BPRS ini.

Strategi W-O 1. Peningkatan kuantitas dan kualitas pelatihan bagi SDI pada tiap level manajemen khususnya pembiayaan secara berkala dengan kerja sama Pemda/organisasi Islam terkait. 2. Melakukan kajian untuk mengembangkan produk pembiayaan.

Strategi W-T 1. Merekomendasikan pada Pemkot agar memudahkan dan mempercepat proses legalisasi (KTP dsb) bagi masyarakat. 2. Meningkatkan reward secara berkala dan bertahap

pemerintah yang belum mendukung penguatan sector UMKM. 3. (Calon) nasabah yang tidak dapat memenuhi persyaratan (legalitas).

2. Meningkatkan program edukasi dan menyebarluaskan informasi mengenai fleksibilitas pembiayaan yang diunggulkan kepada warga local setempat dengan kerja sama Pemda/organisasi terkait.

sesuai kinerja karyawan dan optimalisasi teamwork serta menjaga kenyamanan bersosialisasi sesama karyawan dengan prinsip syariah. 3. Merekomendasikan perbaikan kebijakan kepada BI tentang penempatan DPS bagi BPRS karena kondisi yang berbeda dengan BUS dan UUS sehingga perlu perlakuan khusus.

No

Nama BPRS LAMBARO

Kota

Daerah Tingkat-II Kab. Aceh Besar Kab. Aceh Besar Kab. Pidie Kab. Aceh Besar Kota Lhokseumawe Kab. Aceh Tengah Kota Langsa NULL Kota Pematang Siantar Kab. Deli Serdang Kota Medan Kota Medan Kota Medan Kab. Simalungun Kab/Kota Lainnya

Daerah Tingkat-I NAD NAD NAD NAD NAD NAD NAD NAD SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA

1 Hareukat 2 Baiturrahman Tengku Chiek 3 Dipante 4 Hikmah Wakilah Rahman Hijrah 5 Agung 6 Renggali 7 Adeco 8 Kota Juang 9 Amanah Bangsa 10 Kafalatuh Ummah 11 Al Washliyah 12 Gebu Prima 13 Puduarta Insani 14 Al-Yaqin Sindanglaya 15 Katonapan

ACEH BESAR SIGLI BANDA ACEH LHOKSEUMAWE TAKENGON LANGSA, NAD LHOKSEUMAWE PEMATANGSIANTAR MEDAN MEDAN MEDAN PERCUT SEI TUAN PERDAGANGAN KOTANOPAN

16 Amanah Insan Cita Mentari Pasaman 17 Saiyo 18 Carana Kiat Andalas Ampek Angkek 19 Candung 20 Haji Miskin Barakah Nawaitul 21 Ikhlas 22 Al Makmur 23 Hasanah 24 Berkah Dana Fadhilah 25 Syarikat Madani 26 Dana Mulia 27 Al Falah 28 Muamalat Harkat 29 Safir Bengkulu 30 Bandar Lampung 31 Tanggamus 32 Metro Madani 33 Rajasa 34 Kotabumi 35 Lampung Timur 36 Vitka Central 37 Bangka 38 Hidayah 39 Cempaka Al Amin 40 Berkah Amal Salman 41 Amanah Rabbaniah 42 Amanah Ummah Artha Karimah 43 Irsyadi Bina Amwalul 44 Hasanah 45 Mentari

MEDAN SIMPANG EMPAT BUKITTINGGI BUKITTINGGI TANAH DATAR KOTA SOLOK PAYAKUMBUH PEKANBARU AIRTIRIS BATAM SURAKARTA PANGKALAN BALAI PROPINSI BENGKULU BENGKULU BANDAR LAMPUNG KOTA AGUNG KOTA METRO BANDAR JAYA KOTABUMI LAMPUNG TIMUR BATAM SUNGAILIAT JAKARTA BARAT JAKARTA SELATAN CIMAHI KAB.BANDUNG BOGOR BEKASI DEPOK GARUT Kab. Pasaman Kota Bukittinggi Kota Bukittinggi Kab. Tanah Datar Kab. Solok Kab. Limapuluh Koto Kab. Bengkalis Kab./Kota Lainnya Kab. Kampar Kota Surakarta/Solo Kab. Musi Banyuasin Kab. Bengkulu Selatan Kota Bengkulu Kab. Lampung Selatan Kab. Tanggamus Kota Metro Kab. Lampung Tengah Kab. Lampung Utara Kab. Lampung Timur Kota Batam Kab. Bangka Wil. Kota Jakarta Barat Wil. Kota Jakarta Selatan Kota Cimahi Kab. Bandung Kab. Bogor Kab. Purwakarta Kota Depok Kab. Garut

SUMATERA UTARA SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT RIAU RIAU RIAU RIAU SUMATERA SELATAN BENGKULU BENGKULU LAMPUNG LAMPUNG LAMPUNG LAMPUNG LAMPUNG LAMPUNG KEP. RIAU KEP.BANGKA BELITUNG DKI JAKARTA DKI JAKARTA JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT

46 Baitur Ridha Harta Insan Karimah 47 Bekasi Cipaganti (dhl) Dana 48 Tijarah 49 Saleh Artha 50 Syarif Hidayatullah 51 Al Ma'soem Syari'ah Harum Hikmah 52 Nugraha 53 Ishlalul Ummah 54 Al Wadi'ah 55 Artha Fisabilillah 56 Al Ihsan 57 Al Barokah Harta Insan Karimah 58 Parahyangan 59 Bina Rahmah 60 Ariyah Jaya Al Salaam Amal 61 Salman 62 Rifatul Ummah 63 Insan Cita Artha Jaya 64 Amanah Insani 65 Artha Madani 66 Kota Bekasi 67 Ikhsanul Amal 68 Ben Salamah Abadi 69 Asad Alif 70 Buana Mitra Perwira 71 Artha Surya Barokah 72 Suriyah 73 Bina Amanah Satria 74 Khasanah Ummat 75 Artha Mas Abadi 76 PNM Binama 77 Arta Leksana

BANDUNG BEKASI CIMAHI BEKASI CIREBON BANDUNG GARUT CIMAHI TASIKMALAYA CIANJUR BANDUNG DEPOK BANDUNG BOGOR DEPOK DEPOK BOGOR BOGOR BEKASI BEKASI BEKASI GOMBONG PURWODADI KENDAL PURBALINGGA SEMARANG CILACAP PURWOKERTO KEMBARANA BANYUMAS PATI SEMARANG BANYUMAS

Kota Cimahi Kab. Bekasi Kota Cimahi Kab. Bekasi Kota Cirebon Kab. Bandung Kab. Garut Kota Cimahi Kota Tasikmalaya Kab. Cianjur Kab. Bandung Kota Depok Kab. Bandung Kab. Bogor Kota Depok Kota Depok Kab. Bogor Kab. Bogor Kab. Bekasi Kab. Bekasi Kab. Bekasi Kab. Kebumen Kab. Grobogan Kab. Kendal Kab. Purbalingga Kota Semarang Kab. Cilacap Kab. Banyumas Kab. Banyumas Kab. Pati Kota Semarang Kab. Banyumas

JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA BARAT JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH

Sukowati Sragen (dh 78 PD.Sragen) 79 Dana Amanah 80 Bumi Artha Sampang Artha Amanah 81 Ummat Central Syariah 82 Utama 83 Al Mabrur 84 Meru Sonkara 85 Gunung Slamet 86 Dana Mulia 87 Margirizki Bahagia 88 Bangun Drajat Warga 89 Dana Hidayatullah Barokah Dana 90 Sejahtera 91 Mitra Amal Mulia Madina Mandiri 92 Sejahtera 93 Danagung Syariah Mitra Cahaya 94 Indonesia 95 FORMES 96 Baktimakmur Indah 97 Artha Sinar Mentari 98 Bhakti Haji 99 Amanah Sejahtera 100 Daya Artha Mentari 101 Al Hidayah 102 Al Mabrur Babadan 103 Untung Surapati 104 Bumi Rinjani Malang 105 Bumi Rinjani Batu 106 Situbondo 107 Bhakti Sumekar 108 Lantabur 109 Jabal Tsur

SRAGEN SURAKARTA CILACAP UNGARAN SURAKARTA KLATEN MAGELANG CILACAP SURAKARTA BANTUL YOGYAKARTA YOGYAKARTA YOGYAKARTA YOGYAKARTA BANTUL YOGYAKARTA YOGYAKARTA SLEMAN KRIAN JEMBER MALANG GRESIK PASURUAN PASURUAN PONOROGO PASURUAN MALANG BATU SITUBONDO KEC.KOTA SUMENEP JOMBANG PASURUAN

Kab. Sragen Kota Surakarta/Solo Kab. Banyumas Kab. Semarang Kota Surakarta/Solo Kab. Klaten Kota Magelang Kab. Cilacap Kota Surakarta/Solo Kab. Bantul Kab. Bantul Kota Yogyakarta Kota Yogyakarta Kab. Sleman Kab. Bantul Kab. Sleman Kab. Sleman Kab. Sleman Kab. Sidoarjo Kab. Jember Kota Malang Kab. Gresik Kab. Pasuruan Kab. Pasuruan Kab. Ponorogo Kota Pasuruan Kab. Malang Kota Batu Kab. Situbondo Kab. Sumenep Kab. Jombang Kab. Pasuruan

JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH JAWA TENGAH D.I. Yogyakarta D.I. Yogyakarta D.I. Yogyakarta D.I. Yogyakarta D.I. Yogyakarta D.I. Yogyakarta D.I. Yogyakarta D.I. Yogyakarta D.I. Yogyakarta JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR

Bumi Rinjani 110 Probolinggo Bumi Rinjani 111 Kepanjen 112 Bumi Rinjani 113 Karya Mugi Sentosa 114 Jabal Nur 115 Mandiri Mitra 116 Sarana Pamekasan 117 Tanmiya Artha 118 Annisa Mukti 119 Madinah Masyarakah Ummat 120 Indonesia 121 Harta Insan Karimah 122 Baitul Muawanah Attaqwa Garuda 123 Utama 124 Wakalumi 125 Risalah Ummat 126 Berkah Ramadhan 127 Cilegon Mandiri Syariat Fajar 128 Sejahtera Bali 129 Tulen Amanah 130 Patuh Beramal 131 Dinar Ashri 132 Berkah Gemadana 133 Ibadurrahman 134 Indo Timur 135 Dana Moneter 136 Surya Sejati

PROBOLINGGO KEPANJEN BATU SURABAYA SURABAYA GRESIK PAMEKASAN KEDIRI SIDOARJO LAMONGAN TANGERANG TANGERANG CILEGON KARAWACI-TANGERANG CIPUTAT KAB. TANGERANG TANGERANG CILEGON BADUNG SELONG MATARAM MATARAM KABUPATEN BANJAR PENAJAM PASER UTARA MAKASSAR MAKASSAR KABUPATEN TAKALAR

Kab. Probolinggo Kota Malang Kota Batu Kota Surabaya Kota Surabaya Kab. Gresik Kab. Pamekasan Kab. Kediri Kab. Sidoarjo Kab. Lamongan Kab. Tangerang Kab. Tangerang Kota Cilegon Kab. Tangerang Kab. Tangerang Kab. Tangerang Kab. Tangerang Kota Cilegon Kab. Badung Kab. Lombok Timur Kota Mataram Kota Mataram Kota Banjarmasin Kab. Penajam Paser Utara Kota Makassar Kab. Gowa Kab. Takalar

JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR JAWA TIMUR BANTEN BANTEN BANTEN BANTEN BANTEN BANTEN BANTEN BANTEN BALI NUSA TENGGARA BARAT NUSA TENGGARA BARAT NUSA TENGGARA BARAT KALIMANTAN SELATAN KALIMANTAN TIMUR SULAWESI SELATAN SULAWESI SELATAN SULAWESI SELATAN

137 Niaga Madani 138 Nurul Ikhwan 139 Gowata Investama Mega 140 Bakti 141 Muamalat Yofeta YANG HARUS DIEDIT :

MAKASSAR WONOMULYO GOWA SENGKANG JAYAPURA

Kab. Pinrang Kab. Enrekang Kab. Gowa Kab. Wajo Kota Jayapura

SULAWESI SELATAN SULAWESI SELATAN SULAWESI SELATAN SULAWESI SELATAN PAPUA

TABEL JUMLAH BPRS BUAT PERPROVINSI FONT TIMES NEW ROWMAN 12 SPASI 1,5 MARGIN CARI TOTAL ASSET BPRS COVER, DAFTAR ISI, DAFTAR PUSTAKA, KESIMPULAN SYAHLIAH 1111046100125 SITI NURHOTIMAH 141 INA LISTYA WIDIANTI 136 NUR AISYAH AZIZAH NIM GATAU ALBI GILANG AULI NIM GATAU ACHMAD SYAHRUL M. FAEQI HADI (KALO MSUK KLMPK 4 TANYAIN DULU) ILHAM ZULHELMI 108046100172 Lo smsan sama ina rul, soalnya dia ngedit juga, lo bagi tugas sama dia nih nomornya 081808877247. Kalo udah email lagi ke gue yaaaa syarullaminulloh@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai