Anda di halaman 1dari 7

Pembahasan nomer 1 Study Kelayakan Pengertian Studi kelayakan usaha adalah penelitian tentang layak atau tidak layaknya

a suatu bisnis dilaksanakan dengan menguntungkan secara terus menerus. Studi in pada dasarnya membahas berbagai konsep dasar yang berkaitan dengan keputusan dan proses pemilihan proyek bisnis agar mampu memberikan manfaat ekonomis dan social sepanjang waktu. Dalam studi ini pertimbangan ekonomis dan teknis sangat penting karena akan dijadikan dasar implementasi kegiatan usaha.(Adizal.2012) Studi kelayakan usaha, yaitu suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu kegiatan, usaha atau bisnis yang akan dijalankan dalam rangka menentukan layak atau tidak suatu usaha tersebut dijalankan.(Anonymous.2012) Studi Kelayakan usaha adalah suatu penelitian tentang layak tidaknya suatu usaha dilakukan dengan menguntungkan secara terus menerus.(Erlangga.2007) Aspek studi kelayakan 1. Kelayakan secara teknis dan produksi Hal penting selanjutnya yang perlu dicermati setelah memahami aspek pemasaran adalah, menentukan hal teknis yang dipakai untuk menjalankan usaha. Hal ini berkaitan dengan rencana atau program kerja jangka pendek dan jangka panjang. Sistem produksi yang dipilih pun perlu mempertimbangkan efisiensi dan efektifitasnya. Ada baiknya dibuat diagram alir mulai dari dari proses awal yaitu penyiapan bahan baku sampai menjadi produk baru. Dalam hal ini perlu adanya pengawasan mutu untuk menjamin produk atau jasa yang dihasilkan. Hal penting lainnya adalah menentukan lokasi usaha tersebut perlu dipertimbangkan dari segala aspek untuk menyusun perkiraan biaya investasi awal. Seperti Lokasi usaha, Bangunan dan layout, Bahan baku/saprotan dan bahan pembantu, Tenaga penggerak, Tenaga kerja, Mesin dan peralatan, Alat pengangkutan, Alat komunikasi, Fasilitas umum, Lingkungan 2. Kelayakan dari aspek pasar dan pemasaran Pada saat Anda berencana mendirikan usaha/bisnis, faktor pemasaran merupakan hal terpenting /urutan pertama dalam menyusun studi kelayakan. Jika tidak ada gambaran yang jelas tentang pemasaran ini akan sulit diharapkan usaha akan berjalan dengan lancar. Oleh karena itu, Anda perlu menggali informasi tentang

pasar, mulai dari siapa, di mana, dan jumlah konsumennya. Lebih baik lagi apabila kita mengetahui peta kekuatan persaingan dari perusahaan sejenis, baik kelemahan maupun kekuatannya. Apabila Anda berencana mengembangkan usaha, informasi penting lainnya adalah rencana pesaing juga perlu diketahui termasuk pula kekuatan modal yang dimiliki pesaing. Amati pula harga dan mutu yang Anda inginkan dan sistem distribusinya. Seperti Permintaan pasar, Harga, Calon pembeli, Persaingan, Perkiraan Market share, Rantai pemasaran, Perkiraan penjualan. 3. Kelayakan secara hukum Aspek selanjutnya bukan merupakan hal yang wajib diikutsertakan dalam pembuatan studi kelayakan. Namun demikian, ada baiknya bila aspek hukum dimasukkan dalam pembahasan studi kelayakan agar diperoleh jaminan keamanan pelaksanaan usaha. Ketentuan hukum yang mengatur, Ketentuan yang harus dipenuhi, yaitu akta perusahaan dan izin-izin, Pelanggaran hokum.Masalahmasalah yang perlu dipelajari meliputi legal badan usaha, izin usaha, legal tenaga kerja, legal kredit, dan kewajiban membayar pajak. 4. Kelayakan dari aspek sosial dan ekonomis, Ditinjau dari aspek ekonomi, perlu dilakukan perhitungan besarnya biaya untuk menjalankan usaha. Termasuk pula investasi awal, modal kerja, peralatan, dan lainlain. Anda perlu mempelajari kemungkinan mendapat sumber biaya tersebut, dari dana sendiri atau mencari investor. Anda hitung analisis usahanya, selama perusahaan dijalankan menghasilkan keuntungan memadai atau tidak. Kondisi sosial ekonomi yang berpengaruh (agama, adat istiadat,pendapatan, norma sosial, kesehatan, pendidikan), Manfaat kepada masyarakat, Manfaat terhadap perekonomian lokal, regional dan nasional (efekberganda, efek ke depan dan ke belakang), Penggunaan sumber dalam negeri, Pengaruh terhadap penerimaan pemerintah, Keterkaitan beban biaya investasi dengan kerugian masyarakat (jalan tol, jembatan penyeberangan/ferry) 5. Kelayakan dari aspek manajemen dan sumber daya manusia Faktor penentu lain dalam melaksanakan usaha lebih lanjut adalah dibutuhkan tenaga kerja yang mampu menjalankannya. Oleh karena itu, diperlukan sistem manajemen yang baik agar semua rencana berjalan lancar dan biaya yang rasional. Tahap pertama menyusun jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan, lalu menyusun tugas-tugas pokok dan membagi berdasarkan jabatannya. Sistem dan prosedur kerja juga dibicarakan dengan rinci agar alur pekerjaan menjadi efisien. Yang

harus diperhatikan Organisasi Tenaga teknis dan administrasi, Tenaga manajerial, Kemampuan dan keterampilan, Wewenang dan tangung jawab, Pelatihan yang diperlukan. 6. Kelayakan secara finansial Jenis dan jumlah biaya investasi dan operasional, Waktu biaya-biaya tersebut diperlukan, Sumber dana pembiayaan, Perkiraan jumlah produksi, Waktu terjadinya produksi, Perkiraan harga jual, Jumlah pendapatan. 7. Kelayakan dari aspek lingkungan Dampak terhadap lingkungan, Limbah yang beracun dan berbahaya bagi manusia, binatang dan tumbuhan, Upaya untuk menyesuaikan dengan ketentuan yang ada, dan Teknis produksi dan pembuangan limbah tidak menimbulkan dampak negatif (Anonymous.2012) TINJAUAN PUSTAKA B/C RATIO (BENEFIT COST RATIO) Benefit Cost Ratio merupakan salah satu metode kelayakan investasi. Pada dasarnya perhitungan metode kelayakan investasi ini lebih menekankan kepada benefit (manfaat) dan perngorbanan (biaya/ cost) suatu invetasi, bisa berupa usaha, atau proyek. Pada umumnya jenis invetasi yang sering digunakan adalah proyek-proyek pemerintah dimana benefitnya jenis benefit langsung, manfaatnya akan terasa langsung pada masyarakat banyak. Sebagai contoh dari proyek pemerintah adalah proyek pembangunan jalan tol Pasupati. Nilai benefit atau manfaat yang bisa didapatkan dari proyek tersebut misalnya efisiensi waktu tempuh antara Jakarta-Bandung, kenyamanan berkendara karena jalan yang dipakai dibuat senyaman mungkin dan peningkatan produktivitas lahan tersebut. Namun tidak hanya mendatangkan manfaat saja, investasi juga mendatangkan pengorbanan yang digolongkan kedalam cost. Jadi suatu invetasi atau proyek tidak bisa terlepas dari benerfit dan cost. Benefit cost ratio analysis secara matematis merupakan perbandingan nilai ekuivalen semua benefit terhadap nilai ekuivalen semua biaya. Perhitungan ekuivalensi bisa menggunakan salah satu dari beberapa analisis.

Dari rumus diatas, kita dapat :


mengambar cash flownya dengan jelas hitung PV benefitnya dan PV costnya dan masukan dalam rumus diatas kita akan mendapatkan nilai BCRnya jiika >1 maka proyek layak dijalankan jika <1 maka sebaliknya jika semua >1 maka mencari nilai BCR yang terbesar jika semua <1 maka mencari nilai BCR yang terkecil

Untuk kriteria pengambilan keputusan untuk alternatif tunggal adalah dengan cara melihat nilai dari B/C apakah besar dari sama dengan satu atau kecil dari satu. -Jika B/C 1 , maka alternatif investasi atau proyek layak (feasible), diterima -Jika B/C < 1 , maka alternatif investasi atau proyek tidak layak (not feasible) (Prabu.2012) B/C Ratio, merupakan alat analisa untuk mengukur tingkat keuntungan teknologi baru di dalam proses produksi usahatani.

Keterangan: TR1 = Pendapatan cabang usahatani I TR2 = Pendapatan cabang usahatani II TC1 = TC2 = Kriteria: B/C Ratio > 0, usahatani menguntungkan B/C Ratio < 0, usahatani tidak menguntungkan B/C Ratio = 0, usahatani impas (Analisis pertanian.2012) Biaya untuk cabang usahatani I Biaya untuk cabang usahatani II

R/C RATIO R/C Ratio, merupakan alat analisa untuk mengukur biaya dari suatu produksi.

Kriteria: R/C Ratio > 1, usahatani layak dikembangkan R/C Ratio < 1, usahatani tidak layak dikembangkan R/C Ratio = 1, usahatani impas. (Analisis pertanian.2012) Break Even Point (BEP) Menurut Bambang (2008) BEP adalah suatu keadaan di mana hasil usaha yang diperoleh sama dengan modal yang dikeluarkan. Dalam keadaan ini usaha yang kiota jalankan tidak mengalami kerugian tetapi tidak juga mendapatkan keuntungan (impas). Untuk menentukan tingkat BEP perhitungan dilakukan pada tiap satuan unit produksi atau dalam rupiah. BEP dapat dihitung jika telah diketahui biaya tetap, biaya produksi dan hasil penjualan. Break Even point atau BEP (titik impas) adalah suatu kondisi dimana jumlah pendapatan dan jumlah pengeluaran adalah seimbang, sehingga tidak terdapat kerugian atau keuntungan. Hal tersebut dapat terjadi bila perusahaan dalam operasinya menggunakan biaya tetap, dan volume penjualan hanya cukup untuk menutup biaya tetap dan biaya variabel. Apabila penjualan hanya cukup untuk menutup biaya variabel dan sebagian biaya tetap, maka perusahaan menderita kerugian. Dan sebaliknya akan memperoleh memperoleh keuntungan, bila penjualan melebihi biaya variabel dan biaya tetap yang harus di keluarkan. Secara umum perhitungan BEP adalah menyamakan nilai Total Pendapatan (TR) dan Nilai Total Biaya (TC). 1. Nilai Total Pendapatan (TR= total revenue) adalah merupakan jumlah uang yang diterima dari penjualan suatu produk yaitu perkalian antara jumlah harga (P) dan jumlah barang (Q) atau dapat dirumuskan sebagai TR = P x Q Keterangan : TR = total revenue (total Pendapatan ) P = Harga jual produk

Q = jumlah barang. 2. Nilai Total Biaya(TC=Total Cost) adalah merupakan jumlah biaya total yang diperlukan untuk suatu produk. Total biaya adalah merupakan jumlah dari biaya Tetap (Fixced Cost) dan Biaya Variabel (Variable Cost). Biaya tetap adalah merupakan jumlah dari komponen biaya yang jumlahnya relative tetap pada setiap periode, baik periode bulan atau tahun. Biaya Variabel adala komponen biaya yang jumlahnya bervariasi tergantung pada jumlah barang yang diproduksi. Jadi jika dirumuskan maka TC = FC + V.Q Keterangan : TC = total biaya FC = biaya tetap V = biaya Variabel Q = jumlah barang Break event point didapatakan ketika jumlah Pendapatan sama dengan jumlah Biaya, atau TR = TC P.Q = FC+V.Q Q(P-V)=FC atau Q = FC/(P-V). Keterangan : Q adalah jumlah barang , FC adalah biaya tetap , V adalah biaya Variabel dan P adalah harga barang. (Handria.2012)

DAFTAR PUSTAKA Adizal.2012.Studi kelayakan Usaha.http://id.shvoong.com/business-management/2000858studi-kelayakan-usaha. Diakses tanggal 5 Desember 2012 Analisis,pertanian.2012Analisis Data Ilmu Usahatani.http://sayangpetani.files.wordpress.com/2011/06/bc-ratio.png. Diakses tanggal 5 Desember 2012 Anonymous.2012.Studi Kelayakan Usaha.http://ecolife001crp.blogspot.com/2009/01/studikelayakan-usaha.html. Diakses tanggal 5 Desember 2012 Anonymous.2012.Studi kelayakan usaha awal membangun usaha.http://binaukm.com/2011/06/studi-kelayakan-usaha-awal-membangun-usaha. Diakses tanggal 5 Desember 2012 Bambang.Laras.2008.ANALISIS RASIO DALAM AGRIBISNIS .http://larasbambang.blogspot.com/2008/04/analisis-rasio-dalamagribisnis.html. Diakses tanggal 5 Desember 2012 Erlangga,Herry.2007.Analisis Kelayakan Bisnis.http://kelayakan-bisnis.blogspot.com/. Diakses tanggal 5 Desember 2012 Handria,Adam.2012. BEP (BREAK EVEN. POINT).http://handriadam.blogspot.com/2012/04/bep-break-even-point.html. Diakses tanggal 5 Desember 2012 Prabu, mataram.2012. B/C ratio untuk mengukur kelayakan.http://prabumataram.blogspot.com/2012/03/bc-ratio-untuk-mengukurkelayakan.html. Diakses tanggal 5 Desember 2012

Anda mungkin juga menyukai