Anda di halaman 1dari 10

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Penyakit merupakan salah satu gangguan kehidupan manusia yang telah dikenal orang sejak dahulu. Pada mulanya, konsep terjadinya didasarkan pada adanya gangguan makhluk halus atau karena kemurkaan dan yang maha pencipta. Hingga saat ml, masih banyak kelompok masyarakat di negara berkembang yang meng anut konsep tersebut. Di lain pihak masih ada gangguan kesehatan / penyakit yang belum jelas penyebabnya, maupun proses kejadian. 2. Tujuan 1. Umum Untuk mengetahui konsep dasar timbulnya penyakit di dalam lingkungan masyarakat. 1. Khusus a. Untuk mengetahui perkembangan teori terjadi penyakit b. Untuk mengetahui riwayat alamiah suatu penyakit c. Untuk mengetahui pola penyebaran penyakit 2. Manfaat a. Manfaat Ilmiah 1. Merupakan manfaat bagi ilmu kesehatan sebagai data dasar konsep timbul penyakit b. Manfaat Praktis

1. Dapat digunakan sebagai panduan di dalam konsep timbul awal mulanya penyakit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Konsep penyebab dan proses terjadinya penyakit dalam epidemiologi berkembang dari rantai sebab akibat kesuatu proses kejadian penyakit yakni proses interaksi antara manusia (pejamu) dengan berbagai sifatnya (biologis, Fisiologis, Psikologis, Sosiologis dan antropologis) dengan penyebab (agent) serta dengan lingkungan (Enviroment). ( Nur, 2000 ) Pejamu (Host) : hal-hal yang berkaitan dengan terjadinya penyakit pada manusia, antara lain : 1. Umur, jenis kelamin, ras, kelompok etnik (suku) 2. hubungan keluarga 3. Bentuk anatomis tubuh 4. Fungsi fisiologis atau faal tubuh 5. Status kesehatan, termasuk status gizi 6. Keadaan kuantitas dan respon monitors 7. Kebiasaan hidup dan kehidupan sosial 8. Pekerjaan, dll. Unsur pejamu secara umum dapat dibagi dalam doa kelompok yaitu : 1. Manusia sebagai makhluk biologis memiliki sekat biologis tertentu seperti
o

Umur, jenis kelamin, ras dan keturunan

Bentuk anatomis tubuh serta

2. Manusia sebagai makhluk sosial mempunyai berbagai sifat khusus seperti

Kelompok etnik termasuk adat, kebiasaan, agama dan hubungan keluarga sehubungan sosial kemasyarakatan. Kebiasaan hidup dan kehidupan sosial sehari-hari termasuk kebiasaan hidup sehat. pada dasarnya, tidak satu pun penyakit yang dapat timbul hanya di sebabkan oleh satu faktor tunggal semata, pada umumnya kejadian penyakit di sebabkan oleh berbagai unsur yang secara bersama-sama mendorong terjadinya penyakit, namun demikian, secara dasar, unsur penyebab penyakit dapat di bagi dalam dua bagian utama yakni : 1. Penyebab kausal primer, dan 2. Penyebab kausal sekunder.

1. Penyebab kausal primer Unsur ini dianggap sebagai faktor kausal Terjadinya penyakit, dengan ketentuan bahwa walaupun unsur ini ada, belum tentu terjadi penyakit, tetapi sebaliknya, Pada penyakit tertentu, unsur ini dijumpai sebagai unsur penyebab kausal. Unsur penyebab kausul ini dapat dibagi dalam 6 kelompok yaitu : 1. Unsur penyebab biologis yakni semua unsur penyebab yang tergolong makhluk hidup termasuk kelompok mikro organisme seperti Virus, bakteri, protozoa, jamur, kelompok cacing, dan insekta. Unsur penyebab ini pada umumnya di jumpai pada penyakit infeksi menular 2. Unsur penyebab, nutrisi yakni semua unsur penyebab yang termasuk golongan zat nutrisi dan dapat menimbulkan penyakit tertentu karena kekurangan maupun kelebihan zat nutrisi tertentu seperti protein, lemak, hidrat arang, vitamin, mineral, dan air. 3. unsur penyebab kimiawi yakni semua unsur dalam bentuk senyawaan kimia yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan/penyakit tertentu.

Unsur ini pada umumnya berasal dari luar tubuh termasuk berbagai jenis zat, racun, obat-obatan keras, berbagai senyawaan kimia ini dapat berbentuk padat, cair, uap, maupun gas. Ada pula senyawaan kimiawi sebagai hasil produk tubuh (dari dalam) yang dapat menimbulkan penyakit tertentu seperti ureum, kolesterol, dan lain-lain 4. unsur penyebab fisika yakni semua unsur yang dapat menimbulkan penyakit melalui proses fisika umpamanya panas (luka bakar), irisan, tikaman, pukulan (rudapaksa), radiasi dan lain-lain. Proses kejadian penyakit dalam hal ini terutama melalui proses fisika yang dapat menimbulkan kelainan dan gangguan kesehatan. 5. Unsur penyebab psikis yakni semua unsur yang pertalian dengan kejadian penyakit gangguan jiwa serta gangguan tingkah laku sosial. Unsur penyebab ini belum jelas proses dan mekanisme kejadian dalam timbulnya penyakit, bahkan sekelompok ahli lebih menitik beratkan kejadian penyakit pada unsur penyebab genetika. Dalam hal ini kita harus berhati-0hati terhadap faktor kehidupan sosial yang bersifat non kausal serta lebih menampakkan diri dalam hubungannya dengan proses kejadian penyakit maupun gangguan kejiawaan. 2. Penyebab non kausal (sekunder) Penyebab sekunder merupakan unsur pembantu/penambah dalam proses kejadian penyakit dan ikut dalam hubungan sebab akibat terjadinya penyakit. Dengan demikian, maka dalam setiap analis penyebab penyakit dan hubungan sebab akibat terjadinya penyakit, kita tidak hanya berpusat pada penyebab kausal primer semata, tetapi harus memperhatikan semua unsur lain di luar unsur penyebab kausal primer. Hal ini di dasarkan pada ketentuan bahwa pada umumnya kejadian setiap penyakit sangat di pengaruhi oleh berbagai unsur yang berinteraksi dengan unsur penyebab dan ikut dalam proses sebab akibat. Sebagai contoh pada penyakit kardiovaskuler, tuberkulosis, kecelakaan lalu lintas, dan lain sebagainya. Kejadiannya tidak di batasi hanya pada penyebab kausal saja, tetapi harus di analisis dalam bentuk suatu rantai sebab akibat di mana peranan unsur penyebab sekunder

sangat kuat dalam mendorong penyebab kausal primer untuk dapat secara bersama-sama menimbulkan penyakit.

Pengertian epidemiologi Epidemiologi : suatu studi tentang kejadian di masyarakat. 1 LAST (1988) Ilmu tentang distribusi dan determinan determinan dari keadaan atau kejadian yang berhubungan dengan kesehatan di dalam populasi tertentu, serta penerapannya untuk mengendalikan masalahmasalah kesehatan. EPIDEMIOLOGI 1 THE STUDY OF THE DISTRIBUTION AND DETERMINANTS OF HEALTH-RELATED STATES OR EVENTS IN SPECIFIED POPULATIONS, AND THE APPLICATION OF THIS STUDY TO CONTROL OF HEALTH PROBLEMS (Last, 1988) 2 Ilmu tentang distribusi dan determinan-determinan dari keadaan atau kejadian yang berhubungan dengan kesehatan di dalam populasi tertentu, serta penerapan dari ilmu ini guna mengendalikan masalahmasalah kesehatan 3 a. Riwayat alamiah penyakit RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT (NATURAL HISTORY OF DISEASE) 1 Perkembangan secara alamiah suatu penyakit (tanpa intervensi/ campur tangan medis) sehingga suatu penyakit berlangsung secara natural. PROSES PERJALANAN PENYAKIT SECARA DIBEDAKAN ATAS : 1. Tahap Pre Patogenesis (Stage of Susceptibility) 2. Tahap Inkubasi (Stage of Presymtomatic Disease) 3. Tahap Penyakit Dini (Stage of Clinical Disease) 4. Tahap Penyakit Lanjut 5. Tahap Akhir Penyakit UMUM DAPAT

1. TAHAP PRE PATOGENESIS (Stage of Susceptibility) Terjadi interaksi antara host bibit penyakit lingkungan , interaksi di luar tubuh manusia 1 Penyakit belum ditemukandaya tahan tubuh host masih kuat, sudah terancam dengan adanya interaksi tersebut. (tahap ini kondisi masih sehat) 2. TAHAP INKUBASI(Stage Of Presymtomatic Disease) Bibit penyakit sudah masuk ke dalam tubuh host, gejala penyakit belum nampak. Tiap penyakit mempunyai masa inkubasi berbedabeda beberapa jam, hari, minggu, bulan sampai bertahuntahun 3. TAHAP PENYAKIT DINI (Stage of Clinical Disease) 1 Dihitung dari munculnya gejala penyakit. 1 Tahap ini pejamu sudah merasa sakit (masih ringan) penderita masih dapat melakukan aktifitas(tidak berobat) 1 Perawatan

Cukup dengan obat jalan menjadi masalah besar dunia kesehatan (jika tingkat pengetahuan & pendidikan masyarakat rendah) mendatangkan masalah lanjutan yang makin besar Penyakit makin parah berobat memerlukan perawatan relatif mahal. 1 Akibat lain bahaya masyarakat luas menularkan kepada orang lain dan dapat menimbulkan KLB atau wabah. 4. TAHAP PENYAKIT LANJUT 1 Penyakit makin bertambah hebat 2 Penderita tidak dapat melakukan pekerjaan 3 Jika berobat umumnya telah memerlukan perawatan (bad rest). 1 TAHAP AKHIR PENYAKIT 2 Perjalanan penyakit akan berhenti. 3 Berakhirnya perjalanan penyakit beberapa keadaan yaitu : 4 a. Sembuh sempurnabaik bentuk dan fungsi tubuh kembali semula seperti keadaan sebelum sakit 5 b. Sembuh dengan cacat

6 7 8 9 10 11 12 13

Penderita sembuh kesembuhan tidak sempurna ditemukan cacat pada pejamu. Kondisi cacat cacat fisik, fungsional dan sosial. c. Karier Perjalanan penyakit seolaholah terhenti gejala penyakit tidak tampak (dalam diri pejamu masih ditemukan bibit penyakit) suatu saat penyakit dapat timbul kembali (daya tahan tubuh menurun)

d. KRONISPerjalanan penyakit tampak berhenti gejala penyakit tidak berubahtidak bertambah berat ataupun ringan e. MENINGGAL DUNIA Terhentinya perjalanan penyakit pejamu meninggal dunia.(keadaan yang tidak diharapkan) INFORMASI RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT BERMANFAAT UNTUK : 1 Diagnostik : Masa inkubasi pedoman penentuan jenis penyakit 2 Pencegahan: Mengetahui rantai perjalanan penyakit mudah dicari titik potong yg penting dalam upaya pencegahan penyakit 3 Terapi : fase paling awal, lebih awal diberikan lebih baik hasil yang diharapkan. b. Segitiga epidemiologi
Menurut John Bordon, model segitiga epidemiologi menggambarkan interaksi tiga komponen penyakit yaitu Manusia (Host), penyebab (Agent) dan lingkungan (Enviromet). Untuk memprediksi penyakit, model ini menekankan perlunya analis dan pemahaman masing-masing komponen. Penyakit dapat terjadi karena adanya ketidak seimbangan antar ketiga komponen tersebut. Model ini lebih di kenal dengan model triangle epidemiologi atau triad epidemilogi dan cocok untuk menerangkan penyebab penyakit infeksi sebab peran agent (yakni mikroba) mudah di isolasikan dengan jelas dari lingkungan.

1. Karakteristik Penjamu Manusia mempunyai karakteristik tersendiri dalam menghadapi ancaman penyakit, yang bisa berupa: 1. Resistensi.: kemampuan dan penjamu untuk bertahan terhadap suatu infeksi. Terhadap suatu infeksi kuman tertentu, manusia mempunyai mekanisme pertahanan tersendiri dalam menghadapinya. 2. Imunitas: kesanggupan host untuk mengembangkan suatu respon imunologis, dapat secara alamiah maupun perolehan (non-alamiah),

sehingga tubuh kebal terhadap suatu penyakit tertentu. Selain mempertahankan diri, pada jenis-jenis penyakit tertentu mekanisme pertahanan tubuh dapat menciptakan kekebalan tersendiri. Misalnya campak, manusia mempunyai kekebalan seumur hidup, mendapat munitas yang tinggi setelah terserang campak, sehingga seusai kena campak sekali maka akan kebal seumur hidup. 3. lnfektifnes (infectiousness): potensi penjamu yang terinfeksi untuk menularkan penyakit kepada orang lain. Pada keadaan sakit maupun sehat, kuman yang berada dalam tubuh manusia dapat berpindah kepada manusia dan sekitarnya.

2. Karakteristik Agen 1. Infektivitas: kesanggupan dan organisma untuk beradaptasi sendiri terhadap lingkungan dan penjamu untuk mampu tinggal dan berkembang biak (multiply) dalam jaringan penjamu. Umumnya diperlukan jumlah tertentu dan suatu mikroorganisma untuk mampu menimbukan infeksi terhadap penjamunya. Dosis infektivitas minimum (minimum infectious dose) adalah jumlah minimal organisma yang dibutuhkan untuk menyebabkan infeksi. jumlah ini berbeda antara berbagai spesies mikroba dan antara individu. 2. Patogenesitas: kesanggupan organisma untuk menimbulkan suatu reaksi klinik khusus yang patologis setelah terjadinya infeksi pada penjamu yang diserang. Dengan perkataan lain, jumlah penderita dibagi dengan jumlah orang yang terinfeksi, Hampir semua orang yang terinfeksi dengan virus smallpox menderita penyakit (high pathogenicthy), sedangkan orang yang terinfeksi poliovirus tidak semua jatuh sakit (low pathogenicity).

3. Virulensi: kesanggupan organisma tertentu untuk menghasilkan reaksi patologis yang berat yang selanjutnya mungkin menyebabkan kematian. Virulensi kuman menunjukkan beratnya (severity) penyakit. 4. Toksisitas: kesanggupan organisma untuk memproduksi reaksi kimia yang toksis dan substansi kimia yang dibuatnya. Dalam upaya merusak jaringan untuk menyebabkan penyakit berbagai kuman mengeluarkan zat toksis. 5. Invasitas: kemampuan organisme untuk melakukan penetrasi dan menyebar setelah memasuki jaringan 6. Antigenisitas: kesanggupan organisma untuk merangsang reaksi imunologis dalam penjamu. Beberapa organisma mempunyai antigenisitas Iebih kuat dibanding yang lain. Jika menyerang pada aliran darah (virus measles) akan lebih merangsang immunoresponse dan yang hanya menyerang permukaan membrane (gonococcus).

3. Karakteristik Lingkungan 1. Topografi: situasi lokasi tertentu, baik yang natural maupun buatan manusia yang mungkin mempengaruhi terjadinya dan penyebaran suatu penyakit tertentu. 2. Geograuis: keadaan yang berhubungan dengan struktur geologi dan bumi yang berhubungan dengan kejadian penyakit.

Perkembangan Teori Terjadinya Penyakit


1. Penyakit timbul karena gangguan makhluk halus.

2. Teen Hypocrates, bahwa penyakit timbul karena pengaruh Iingkungan terutama: air, udara, tanah, cuaca (tidak dijeIaskan kedudukan manusia dalam Iingkungan). 3. Teori Humoral, dimana dikatakan bahwa penyakit timbul karena gangguan keseimbangan cairan dalam tubuh. 4. Teori Miasma, penyakit timbul karena sisa dari mahkluk hidup yang mati membusuk, meninggalkan pengotoran udara dan Iingkungan. 5. Teori jasad renik (teori Germ), terutama setelah ditemukannya mikroskop dan dilengkapi teori imunitas. 6. Teori nutrisi dan Resistensi, hasil pengamatan pelbagai pengamatan epidemiologis.

Teori Ekologi lingkungan, bahwa manusia berinteraksi dengan penyebab dalam Iingkungan tertentu dapat menimbulkan penyakit.

c. Model roda d. Penerapan model roda

Anda mungkin juga menyukai